" Sayang, aku sekarang akan memperlihatkan padamu jika aku bisa di andalkan, tolong tarik kembali ucapanmu " ucap Alvin meyakinkan.
Jeni terlihat bingung, pasalnya dia sudah menandatangani kontrak pernikahan dengan Big Bos Vury Foundation.
Vargas Yuri, dia orang terkaya di Kota Landon, Vargas dari dulu sudah mengincar Jeni, tapi Jeni selalu menolaknya.
Tapi Vargas tidak pernah menyerah menyukai Jeni, dia berpikir jika Jeni nantinya juga bakal meminta bantuannya dan hari itu tiba dimana Jeni dan keluarganya pergi Ke kediaman Vargas.
Semalam Waktu Alvin dirawat, Leni memaksa Jeni untuk menghubungi Vargas, Leni mengancam Jeni jika dia tidak menuruti permintaannya, Jeni akan bunuh diri.
Jeni sebenarnya tidak setuju, tapi dia paling tidak bisa kehilangan ibunya, dulu saja waktu mau menikah dengan Alvin, Leni melakukan hal yang sama, sayangnya Leni ketahuan jika dia berbohong saat menenggak Botol Racun yang ternyata isinya Vitamin.
Tapi tadi malam Berbeda, Leni sudah menusukan pisau dapur ke lehernya, hingga mengeluarkan darah, di situ Jeni akhirnya luluh, Jeni pergi ke rumah Vargas dengan berat hati.
Jeni menatap sendu Alvin " Alvin, kamu terlambat, aku sudah menandatangani perjanjian Kontrak dengan Vargas Vury, tentu kamu tahu siapa dia, Alvin aku sangat menyayangimu, tapi aku rasa hubungan kita cukup sampai disini saja " ucap Jeni Sendu semberi memberikan kembali barang - barang yang diberikan Alvin.
Alvin tercengang, dia tidak menyangka jika istrinya sudah bertindak senekad itu " Sayang, kenapa kamu tidak menungguku terlebih dahulu ?, bukankah aku sudah bilang akan mencarikan uang untuk kamu ?"
Jeni menitihkan air matanya " Maaf Alvin, lebih baik kamu cari penggantiku saja !"
Leni tersenyum, dia berbicara Sinis " Kamu denfar sendiri Babi sialan !, Jeni sudah tidak mau denganmu !, Hus..hus... pergi sana !"
Alvin menggertakan giginya " Aku tidak akan pergi kemanapun, bila perlu aku akan melawan Vargas !, batalkan perceraian kita dan aku akan membunuh Vargas bila perlu !!" Nada Suara Alvin penuh dengan kesungguhan.
Jeni dan Orang tuanya terkejut ketika melihat keseriuasan Alvin.
" Tapi..."
Jeni mau bicara tapi Alvin menariknya keluar dari kantor perceraian " Aku tidak akan mau pisah denganmu !, aku ingin membahagiakan kamu mulai saat ini !"
" Babi sialan !, mau kamu bawa kemana Jeniku !!" Leni mengejar sembari berteriak.
Alvin berhenti dan membentak Leni " Berhenti memanggilku Babi !, akan kutunjukan padamu siapa aku sebenarnya !!"
Mendengar ucapan Alvin, Leni tidak berani berbivara lagi, sementara Jeni menatap linglung Alvin, dia merasa heran dengan perubahan Alvin yang begitu drastis.
Alvin membawa Jeni ke Mobilnya, baru saja sampai Mobil, polisi lalu lintas langsung menegur Alvin.
" Tuan, anda telah melanggar peraturan lalu lintas, anda di wajibkan un...."
Polisi belum selesai bicara, Alvin menatapnya dengan tajam " Apakah peraturan Lalu lintas bisa bisa memperbaiki hubungan keluargaku !?" tanya Alvin sinis.
Polisi terkejut " Tuan tapi..."
Alvin kembali memotong " Jangan salahkan aku, salahkan Vargas Yuri sana, gara - gara dia aku akan bercerai dengan istriku !, untung saja aku tidak terlambat datang !, minggir !" Alvin membentak polisi.
Anehnya polisi tersebut menurut, dia menyingkir dari Mobil Alvin, Alvin membuka pintu Mobil dan menyuruh Jeni masuk.
Alvin juga memasuki Mobil, Alvin langsung meninggalkan tempat tersebut, karena dia tahu jika Ayah Jeni bisa menyetir jadi tidak perlu mengkhawatirkan mereka.
" Sayang kita mau kemana ?" tanya Jeni lembut.
Alvin tidak menjawab, dia menatap tajam kedepan, perasaannya campur aduk sekarang, di sisi lain dia sangat bahagia karena mendapatkan System, di lain Sisi dia sangat marah dengan Vargas.
" Sayang..., maafkan aku, aku tidak bermaksud menceraikanmu, tapi aku tidak punya pilihan lain karena kamu..."
Jeni belum selesai bicara Alvin memotongnya " Karena aku tidak bisa membuktikan ucapanku bahwa aku bisa membantumu ?, Apakah aku pernah berbohong padamu Jeni ?" tanya Alvin dingin.
Jeni menundukan kepalanya " Maaf aku salah, seharusnya aku percaya padamu " jawab Jeni lirih.
Alvin menghela napas " Jadi sekarang kamu ingin bercerai denganku atau ..."
Jeni menggeleng " Aku masih ingin bersama kamu Alvin, tapi aku sudah menandatangani Kontrak dengan Vargas, aku takut dia akan menyakiti kamu " ucap Jeni khawatir.
" Kamu tidak perlu khawatir, kita pasti bisa menghadapinya !" ucap Alvin penuh percaya diri.
Jeni hanya mengangguk lirih, di sebenarnya masih ragu dengan ucapan Alvin, tapi melihat kepercayaan diri Alvin, Jeni menvoba untuk percaya.
[ Ding ]
[ Misi Berhasil : Cegah Istri Host untuk menceraikan Host.
Hadiah : Kotak Gold ]
[ Status ]
Nama : Alvin Moor
Umur : 29 tahun
Kemampuan : Pekerjaan Rumah
Kotak Hadiah : Gold
Misi Selesai : 1
Penyimpanan : -
Alvin tersenyum, dia memanggil System di benaknya " System buka Kotak Hadiah Gold !"
[ Perintah diterima, Membuka Kotak God, Selamat Anda mendapatkan Perusahaan Matrix Capital dan Sebuah Mansion, berkas kepemilikan ada di bawah Kursi Mobil ]
Walaupun Alvin tidak tahu sebuah Perusahaan, dia sangat senang karena telah mendapatkan sebuah perusahaan. Apa lagi dia juga mendapat sebuah Mansion.
Melihat Alvin yang tersenyum sendiri, Jeni menegur " Kamu kenapa Sayang ?"
Alvin menoleh, dia masih tersenyum lebar " Coba kamu lihat di bawah Kursimu " ucap Alvin .
Jeni mengerutkan keningnya " Memang ada apa di bawah Kursi ?"
" Lihat dulu saja, nanti kamu juga tahu " Jawab Alvin santai.
Alvin melambatkan Mobilnya agar Jeni mengambil berkas yang ada di bawah Kursi.
Jeni menurut membuka Kursi, dia tanpa ragu mengambil berkas kepemilikan Perusahaan dan sebuah Sertifikat Mansion.
Awalnya Jeni akan memberikan pada Alvin, tapi Alvin langsung menyuruh Jeni membacanya " Coba kamu lihat itu apa "
Jeni semakin heran bingung dengan Alvin, dia menghela napas " Baiklah "
Jeni membaca lembar demi lembar kertas tersebut, tangan Jeni bergetar saat melihat nama perusahaan yang ada di berkas tersebut, Jeni lebih terkejut lagi ketika Melihat Nama Alvin Moor tertera sebagai pemilik Matrix Capital.
Jeni langsung menatap Alvin tidak percaya " Sayang kamu pemilik Matrix Capital ?!!!" tanya Jeni terkejut.
Alvin memgangguk sembari tersenyum " Maaf telah menyembunyikannya selama ini " Alvin mengucapkan sebuah omong kosong, karena Alvin sadar jika dia memberitahu Jeni secara langsung pasti dia tidak akan percaya padanya.
" Astaga, pantas saja kamu berani melawan Vargas, jadi ini rahasia kamu ? " Jeni merasa sangat senang, pasalnya di yang tadinya berdiri di ujung tanduk, sekarang terasa menapak di tanah dengan mantap.
Alvin mengerutkan keningnya, saat Jeni mengatakan hal tersebut, pasalnya dia tidak tahu seperti apa Matrix Capital.
Jika Alvin tahu kalau Matrix Capital adalah Perusahaan terbesar di Provinsi Anarka, mungkin dia akan tercengang.
Matrix Capital sudah berdiri puluhan tahun, tapi tidak ada yang tahu siapa pemilik pasti perusahaan tersebut, pasalnya Matrix Capital bukan perusahaan yang didirikan oleh orang - orang yang berbagi saham.
Matrix Capital merupakan perusahaan Individual, perusahaan tersebut di miliki oleh seorang taipan, tapi tidak ada yang tahu siapa taipan tersebut sampai saat ini, padahal perusahaan tersebut sangat besar, cabangnya juga sudah menjamur di seluruh Provinsi Anarka.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Reza Aditiya
padahal cari cwe lain aja lah males nih kalo MC lemah gini
2024-05-01
0
Edy Sulaiman
Less22 apa kbr utk moe?..
2024-02-03
0
Gabutdramon
klo mertua sudah memusuhi mu, mau sebaik apapun & sekaya apapun kamu. tetap dimusuhi.
2023-12-25
2