System Cek In Pikiran
" Alvin !!, mana sarapannya !?" Teriak Leni Su Mertua Alvin.
" Bentar Bu, ini sedang di siapkan !" Alvin menyaut dari dapur.
Alvin bergegas menyiapkan sarapan untuk mertuanya, dia dengan cekatan menaruh semua makanan yang dimasaknya di meja.
" Lambat banget sih !, dasar babi yang tidak berguna !" Leni memarahi Alvin.
" Maaf Bu " Ucap Alvin lembut.
" Sudahlah Bu, ini juga masih pagi, sayang kamu juga ikut makan sini " Ucap Jeni lembut.
Alvin menolak dengan lembut ajakan Jeni, pasalnya dia tahu jika mertuanya akan makin marah padanya " Aku mau membersihkan dapur dulu sayang, soalnya tadi masih berantakan, kamu nikmati makanannya bersama ibu dan Ayah saja dulu " Alvin langsung bergegas masuk ke dapur.
***
Alvin Moor Pria sebatang kara, dia tidak memiliki apa - apa, jangankan uang makan saja dia di nafkahi oleh istrinya.
Sebenarnya Alvin sudah berusaha mencari pekerjaan, tapi sayangnya dia hanya mendapatkan pekerjaan dengan gaji kecil, menjadi tukang parkir, kuli kasar hingga pengirim barang.
Karena gajinya yang kecil, Istri Alvin menyarankan untuk diam di rumah saja membereskan pekerjaan Rumah, awalnya Alvin menolak tapi melihat Jeni selalu membereskan rumah setelah pulang bekerja dia jadi tidak tega.
Akhirnya Alvin memutuskan untuk berhenti bekerja untuk meringankan beban Jeni, kehidupan pasangan tersebut baik - baik saja sebelum orang Tua Jeni memilih tinggal bersama mereka.
Alvin sudah seperti pembantu jika ada Jeni dirumah, ditambah lagi Orang tua Jeni kalau bicara selalu kasar padanya, membuat kehidupan damainya berubah menjadi Neraka dunia.
Alvin bertemu dengan Jeni waktu dia menjadi pengirim barang, Motor bututnya ditabrak Jeni hingga ringsek, Alvin juga sempat masuk rumah sakit.
Jeni yang memiliki hati yang baik, dia bertanggung jawab merawat Alvin sampai sembuh, hingga akhirnya perasaan yang awalnya hanya rasa iba berubah menjadi Cinta.
Akhirnya mereka berdua menikah, Jeni menerima Alvin apa adanya, Walaupun Orang tua Jeni tidak setuju, tapi Jeni tetap menikah dengan Alvin.
Mereka berdua memilih tinggal di rumah yang mereka beli dengan cara mencicilnya, daripada tinggal dengan orang Tua Jeni, Karena Jeni Tahu jika Orang Tuanya akan terus membuat masalah dengan Alvin.
Setelah Rumah mereka sudah Lunas, Mereka berdua hidup dengan bahagia di rumah tersebut selama tiga tahun.
Sebelum akhirnya Orang Tua Jeni meminta tinggal bersama mereka dengan Alasan rumah mereka terlalu kecil untuk menampung dua keluarga sekaligus.
Adik Jeni , Daren Su sebenarnya yang menyuruh orang tua Jeni tinggal dengan mereka, pasalnya Daren ingin menguasai rumah tersebut bersama istrinya, akhirnya Orang Tua jeni tinggal bersamanya.
Jeni Su, Istri Alvin merupakan Wanita dengan tempramen yang baik, Wajahnya khas wanita Chinese, dia memiliki perawakan yang proposional, tingginya 170 Cm, dia hanya terpaut 5 cm dari Alvin.
Orang Tua Jeni Robet Lu dan Leni Su, dia memiliki seorang adik laki - laki Daren Su.
Keluarga Su termasuk keluarga menengah, tapi akhir - akhir ini bisnis keluarga Su Anjlok semenjak Mei Ning yang Notabenya pendiri Su Grup, atau Nenek Jeni meninggal, semenjak Su grup di pegang oleh anak dan Suaminya.
Nilai saham Su grup menurun drastis, karena anak dan Suami Mei Ning hanya bisa mengelola perusahan alakadarnya tanpa di dasari sebuah kemampuan bisnis.
Leni Su anak bungsu Mei Ning, dia yang tidak tahu apa - apa tentang bisnis, bagian perusahaan yang seharusnya untuknya, dia berikan pada Jeni, tentu saja tidak gratis, Jeni hanya menerima gaji dari ibunya.
Tapi berkat Jeni, perusahaan yang dipegangnya tergolong stabil, dibandingkan dengan perusahaan cabang lainnya yang di pegang kakak - kakak Leni Su.
***
" Sayang !, aku mau berangkat !" teriak Jeni memanggil Alvin.
Alvin terlihat tergopoh - gopoh menghampiri Jeni " Apa sudah tidak ada yang ketinggalan Sayang ?" tanya Alvin lembut.
Jeni menggeleng " tidak ada, semuanya sudah aku bawa, kamu hati - hati yah dirumah " Jeni mencium tangan Alvin dan keluar rumah.
Alvin mengantarnya sampai depan rumah, karena rumah tersebut tidak besar, jadi halamannya hanya cukup untuk memarkirkan sebuah Mobil.
Mobil Jeni juga cuma Mobil bekas, dia membeli Mobil tersebut sekitar 20 ribu dolar.
Alvin melambaikan tangannya sembari tersenyum saat Mobil Jeni meninggalkan rumah, tiba - tiba Leni memukul kepala Alvin dengan Kipas lipat yang selalu dia bawa - bawa.
" Ceplak !"
" Ngapain kamu masih disini !, cepat kerja sana Babi tidak berguna !" ucap Leni ketus.
Alvin mengepalkan tangannya, dia mencoba untuk tetap bersabar " Baik Bu " Alvin membungkuk dan kembali masuk rumah.
Alvin melakukan pekerjaannya dari Ngepel, nyapu, mencuci baju, piring dan pekerjaan rumah lainnya, Sementara Leni dan suaminya bagaikan raja dirumah tersebut.
Alvin sebenarnya ingin mengeluh, tapi setiap melihat Jeni yang selalu pulang dengan wajah Lesu, dia tidak ingin menambah bebannya, jadi Alvin terus bersabar menghadapi orang Tua Jeni satu tahun belakangan ini.
Sekesal apapun Alvin dia berusaha tetap tersenyum saat Jeni pulang, dia akan membuang jauh - jauh amarahnya, demi melihat Jeni tetap tersenyum.
Hari berganti Hari Alvin menjalani kehidupannya seperti itu, Cacian dan makian dari mertuanya sudah menjadi makanan sehari - hari.
Suatu malam saat Jeni pulang malam karena lembur, Jeni terlihat sangat lesu, tidak ada senyum sedikitpun di wajahnya.
" Sayang, mau di pijitin ?" Alvin memijat bahu Jeni dengan lembut.
" Apakah ada masalah dikantor ?" tanya Alvin lagi, pasalnya dia tidak mendengar jawaban dari Jeni dari tadi.
Jeni membalik badannya, Air mata sudah membasahi pipinya, Alvin terkejut " Sayang, kamu kenapa ?" Alvin langsung memeluk Jeni.
" Aku tertipu Alvin, padahal semua Modal sudah aku belikan bahan untuk memenuhi pesanan, tapi setelah semua pesanan terpenuhi, orang yang memesan barangnya tiba - tiba tidak bisa di hubungi !, aku tidak tahu harus bagimana lagi, semua uang perusahaan sudah terpakai !, sementara Karyawan juga harus segera di gaji !, jika seperti ini Perusahaan kita akan di tutup !" Ucap Jeni sambil menangis tersedu - sedu.
Alvin tidak tahu harus berbuat apa, pasalnya dia juga tidak bisa membantu, dia yang hanya seorang bapak rumah tangga tidak memiliki tabungan sepeserpun, dia hanya bisa menjadi tempat cerita Jeni saja.
Alvin mengusap puncak kepala Jeni " Kamu tenang yah sayang, besok aku akan mencoba meminjam uang dengan teman lamaku, siapa tahu dia mau memberi kita pinjaman !"
Jeni masih menangis " Teman lama yang mana ?, Alvin aku tahu kamu tidak punya siapa - siapa !, aku juga tahu jika kamu ingin membuatku tenang, tapi masalah kali ini berbeda !, aku benar - benar butuh dana !" Jeni marah pada Alvin, mungkin itu pertama kalinya dia marah pada Alvin.
Karena Suara Jeni keras, sontak saja Leni mendengarnya, dia tiba - tiba berteriak " Alvin !, babi sialan kamu apakan Putriku !?, berani sekali kamu menyakitinya !, cepat buka pintunya !!"
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Fajar Ayu Kurniawati
.
2024-11-09
0
Rahman Al Faridzi
fans sama mas penulis
2024-10-19
0
Wy Ky
keren
2024-10-16
0