Dendam Cinta
"Shena aku talak kamu, mulai saat ini kita bukan siapa-siapa lagi. Aku sudah memutuskan untuk menceraikan dirimu karena aku akan menikah lagi dengan Susan," ucap Devan.
Perkataan Devan membuat Shena terkejut dan seketika hatinya hancur berkeping-keping.
"Apa, Mas? Mas aku gak mau kita pisah, aku sangat mencintaimu, Mas," ucap Shena dengan air mata yang tak terbendung.
"Tapi aku tidak mencintaimu lagi, Shena. Semenjak kita punya anak, kamu jadi tidak punya waktu untuk aku dan semakin hari kamu semakin jelek, kucel dan tidak terurus. Aku malu punya istri kayak kamu."
Deg!
Shena merasa seperti disambar petir di siang bolong, dua tahun menikah dengan Devan, ia baru tahu bahwa Devan tidak mencintainya dengan tulus, Devan hanya mencintai kecantikannya yang bersifat sementara.
"Mas, aku seperti ini karena aku sibuk ngurus anak kita yang sering sakit-sakitan. Kan kamu sendiri yang minta untuk tidak menggunakan babysitter untuk mengurus anak kita."
Deshyana Amaina, putri satu-satunya Shena dan Devan menderita penyakit keras sejak ia lahir ke dunia.
Bayi mungil yang baru berusia dekapan bulan itu sering sakit dan harus bolak-balik ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan sehingga membuat Shania tidak ada waktu untuk dirinya sendiri dan juga suaminya.
Karena mengurus Deshyana adalah prioritas utama bagi Shena, Shena mengesampingkan semua urusan pribadinya, ia juga jarang ada waktu berdua dengan Devan. Karena itulah mungkin Devan mulai merasa bosan dan mencari tempat lain untuk dirinya bermanja.
"Aku tidak butuh alasan, sekarang kamu pergi dari rumah ini karena aku akan menempati rumah ini bersama Susan!" ucap Devan dengan suara lantang.
Shena menatap laki-laki yang sangat ia cintai dengan air mata yang terus mengalir membasahi pipinya.
"Mas, kalau pun harus ada yang pergi dari rumah ini, itu adalah kamu bukan aku. Ini rumahku, rumah peninggalan orang tuaku," ucap Shena.
"Rumah dan semua perusahaan yang kamu miliki sudah aku ambil alih, semua aset harta kekayaan yang orang tuamu berikan padamu sudah aku ubah menjadi namaku kamu tidak bisa mengambilnya sedikitpun karena itu semua sudah menjadi hak aku."
"Mas, tega ya kamu giniin aku. Aku sudah mengangkat kamu dari debu jalan dan sekarang ini balasan yang harus aku terutama?"
"Aaah diam!"
Devan mendorong Shena ke luar rumahnya hingga Shena terjatuh ke lantai.
"Pergi dan bawa anak tidak berguna itu!"
Hati Shena hancur sesaat setelah mendengar Devan mengatai putri yang sangat ia sayangi. Shena terus menangis sembari memeluk Deshyana.
"Mas, tolong jangan usir aku dan Deshyana aku gak tahu harus tinggal di mana, aku tidak punya tempat untuk pulang. Aku ikhlas atas semua keputusanmu tapi tolong jangan usir aku."
Shena memohon di kaki Devan agar mantan suaminya itu memberikan tempat di rumahnya untuk mereka tinggal.
Susan berjalan mendekati Devan lalu melepaskan tangan Shena yang memegang kaki Devan dengan kakinya! Tanpa rasa kasihan Susan menendang lalu menginjak Shena.
"Pergi! Pergi kamu dari sini. Di rumah ini tidak ada tempat lagi untukmu dan anak yang bisanya cuma ngabisin duit terus," ucap Susan dengan suara lantang.
Shena masih duduk di lantai dengan air mata yang terus mengalir membasahi pipinya. Rumah itu dan derasnya air hujan menjadi saksi bisu atas perlakuan mereka terhadap Shena dan bayinya yang tak tahu apa-apa.
"Mas, sekarang hujan deras, aku mohon izinkan aku tinggal di rumah ini malam ini saja setelah itu besok aku akan pergi dari rumah ini." Shena memohon agar mantan suaminya itu mengasihani dirinya.
"Tidak. Aku tidak sudi menampung orang seperti dirimu di rumah ini. Pergi!" Devan mendorong Shena lagi.
Dengan langkah tertatih dan rasa sakit yang menusuk hati, Shena berjalan meninggalkan rumah miliknya sendiri! Ditengah derasnya hujan dan gelapnya malam, Shena terus berjalan sembari memeluk putrinya.
Bayi mungil itu menangis karena kedinginan, payung yang mereka gunakan tidak bisa menghindarkan tubuh mereka dari cipratan air hujan.
Shena mengeratkan pelukannya pada Deshyana!
"Sayang, maafkan Mama, Nak. Mama harus membawamu pergi ditengah derasnya hujan ini," ucap Shena.
Air mata Shena tidak bisa berhenti mengalir, sakit yang ia rasakan sangat dalam hingga ia tak kuasa menahan air matanya.
Shena tidak menyesali semua yang terjadi padanya, hanya saja perlakuan Devan terhadap putrinya membuat Shena merasakan sakit yang amat dalam.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Norintan Nazmie Tim's Sha
kasihan sekali nona shena,😭😭
2022-12-18
0
diora
bagus ceritanya thor
2022-11-02
1
Bhebz
kopi untuk othor supaya semangat
2022-10-19
1