#Dendam_Cinta_Bab_4

Shena berjalan dengan perlahan sambil terus menangis, dia sangat sedih karena tidak bisa mendapatkan uang untuk biaya pengobatan Desyana.

Terlihat dari kejauhan, Pak Rudy dan Bu Ayu masih berdiri di tempat tadi Shena meninggalkan mereka.

"Ya Allah, mereka pasti tidak dilayani oleh petugas rumah sakit karena tidak memiliki uang untuk membayar biaya administrasinya," gumam Shena.

Shena berjalan lebih cepat lagi agar cepat sampai ke tempat Pak Rudy dan Bu Indah berdiri.

"Shena datang, Pak," ucap Bu Indah.

"Walaupun dia datang dengan membawa uang, semua sudah terlambat, Bu. Deshyana sudah tiada, Tuhan lebih menyayangi bayi mungil ini," ucapan Pak Rudy kepada istrinya.

Shena berlari karena ingin cepat sampai pada putrinya!

"Pak, Bu kalian masih di sini?" ucap Shena.

"Shena, ayo kita pulang," ucap Bu Ayu.

"Tapi, Deshyana?"

"Dia sudah pergi meninggalkan kita untuk selamanya," ucap Pak Rudy.

Deg!

Tanpa adanya hujan turun Shena merasa seperti disambar petir di siang bolong.

Tiba-tiba jantungnya terasa berhenti berdetak saat mendengar perkataan Pak Rudy tentang anaknya.

"Apa?" lirih Shena.

Shena meraih tubuh mungil putrinya dari pangkuan Pak Rudy!

"Deshyana bangun, Nak kamu gak boleh ninggalin Mama, kamu harus menemani Mama," ucap Shena sembari menghentak-hentakan tubuh mungil Deshyana.

Shena tak kuasa menahan kesedihannya, dia tak perduli dengan orang-orang yang menatapnya aneh.

"Bangun, Nak bangun. Mama mohon bangunlah, Nak Mama tidak punya siapa-siapa lagi selain kamu tolong jangan pergi." Shena terus berusaha membangunkan Deshyana yang sudah beristirahat dengan tenang.

"Shena, ini semua adalah takdir yang harus kamu jalani, kamu yang sabar ya. Do'akan saja semoga Deshyana diterima disisinya dan bisa hidup bahagia di surga," ucap Bu Ayu sembari mengusap-usap bahu Shena.

"Di dunia ini aku tidak punya siapa-siapa lagi selain Deshyana, Bu. Kedua orang tuaku sudah meninggal, suamiku pergi bersama wanita lain dan sekarang, Deshyana juga pergi meninggalkan aku. Apa salahku sehingga aku harus dihukum seberat ini."

"Perjalanan hidup seseorang sudah dituliskan yang maha Kuasa sejak masih dalam kandungan. Ini bukan salahmu ataupun Tuhan yang menghukum mu karena kesalahan mu tapi ini adalah cobaan hidup yang harus kamu hadapi," ucap Pak Rudy.

"Jangan pernah merasa sendiri karena kami akan selalu bersamamu. Ibu dan Bapak akan berusaha selalu ada untuk kamu. Anggap saja kami ini orang tuamu karena kami juga sudah menganggap mu sebagai anak kami," ucap Bu Ayu.

...****************...

Di salah satu tempat Perbelanjaan, Susan sedang berbelanja barang-barang mahal dengan menggunakan usang pemberian dari Devan.

"Enak juga jadi istrinya orang kaya, mau ini dan itu tinggal beli," gumam Susan sembari memilih pakaian yang akan ia beli.

"Hai Susan," ucap temannya Susan.

"Hai Vi, kamu di sini juga?" ucap Susan pada Viona (temannya.)

"Kamu mau belanja?"

"Iya, Vi tapi aku belum nemu yang cocok."

"Kamu hebat ya, sekarang bisa belanja barang-barang mahal kayak gini."

"Iya dong, sekarang kan aku udah nikah dan suami aku itu pengusaha sukses loh."

"Wah kamu hebat San, bisa mendapatkan pengusaha."

"Iya dong, Susan gitu loh. Eh Vi kamu gimana? Jadi kan nikah sama pebisnis itu?"

"Jadi dong. Sekarang aku sama dia lagi sibuk ngurusin pernikahan kami yang akan berlangsung beberapa bulan lagi."

"Wah, selamat ya Vi. Nanti kita bisa liburan bareng."

"Ide bagus tuh, San. Kalau kita sama-sama kaya, kita bisa pergi berlibur bersama."

Dua sahabat yang lama tidak bertemu itu terus mengobrol, membicarakan tentang kehidupannya masing-masing selama mereka tidak bertemu.

Bersambung

Episodes
Episodes

Updated 54 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!