#Dendam_Cinta_Bab_16

Di depan komplek perumahan tempat Shena tinggal terdapat jejeran orang berjualan dari bakso, nasi goreng, martabak, gorengan dan banyak jajanan lainnya.

Setiap jam empat sore mereka mulai berjualan di sana, mereka sudah berjualan di sana dari sejak lama tepatnya sejak puluhan tahun yang lalu.

Setiap hari saat pulang bekerja, Shena selalu menyempatkan diri untuk mampir ke tempat itu untuk membeli martabak kesukaan Pak Rudy.

Shena menghentikan ojek online yang ia tumpangi dan mulai berjalan menghampiri tukang martabak yang berada tak jauh darinya.

"Bang, martabaknya dua ya," ucap Shena kepada Abang penjual martabak.

"Siap, Neng," sahut Abang itu.

Penjual martabak itu langsung membuatkan martabak pesanan Shena.

Shena duduk di bangku yang tersedia di sana! Para pedagang itu memang menyediakan bangku untuk para pengunjung duduk selama mereka menunggu pesanannya.

Mereka juga menyiapkan kursi dan meja untuk pengunjung yang ingin makan di tempat itu.

"Shena, baru pulang kerja ya," tanya Riky yang juga sedang berada di sana.

Shena menoleh ke arah suara!

"Eh, Mas Riky, iya Mas. Saya baru pulang kerja dan seperti biasa mau beli martabak kesukaan Bapak dulu," ucap Shena.

"Oh gitu. Boleh saya duduk di sini?"

"Boleh, Mas silahkan!" Shena menggeser posisinya memberikan tempat untuk Riky duduk.

"Terimakasih."

Shena hanya menanggapi permintaan Riky dengan senyuman saja.

Tak lama pesanan Shena sudah selesai, Abang pedagang martabak itu segera memberikan pesanan Shena.

"Neng, ini martabaknya," ucap Abang itu sembari menyodorkan kantong plastik berisi martabak yang masih panas itu.

"Terimakasih Bang," ucap Shena sembari meraih pesanannya dari tangan Abang itu!

"Biasa ya Bang," ucap Shena lagi.

"Iya, Neng."

"Bang biar saya yang bayar pesanan Shena," ucap Riky.

Shena yang sedang mencari uang dalam tasnya, mendongakkan kepalanya menatap Riky.

"Gak usah, Mas. Saya bayar sendiri saja," ucap Shena.

"Gak apa-apa Shena. Biar saya yang bayar ya."

Riky memberikan uang seharga martabak yang dibeli oleh Shena!

"Ini uangnya, Bang!"

Abang itu menerima uang dari Riky! "Terimakasih, Mas," ucapnya.

"Terimakasih ya, Mas, aku jadi ngerepotin kamu deh," ucap Shena.

"Tidak Shena. Tidak sama sekali."

Kalau gitu saya permisi ya, Mas."

"Saya antar ya, Shena. Kebetulan saya juga mau pulang."

"Tidak perlu, Mas. Terimakasih, saya pulang bersama ojek saja, Abangnya udah nungguin saya dari tadi."

...****************...

Di rumah Devan.

"Mas, kamu kenapa sih, akhir-akhir ini sibuk banget? Sampai gak ada waktu buat aku dan anak kita?" tanya Susan.

"San, tolong kamu ngerti ya. Sekarang aku harus lebih ketat lagi memantau usaha kita karena akhir-akhir ini laporan keuangan semakin turun," sahut Devan.

Devan mulai berbohong dan mencari alasan agar terlepas dari kecurigaan Susan terhadapnya.

"Tapi jangan sampai satu minggu full kamu selalu pergi dong. Aku kan kangen sama kamu, aku ingin kita terus bersama."

Devan membelai rambut Susan dengan lembut dan penuh cinta.

"Sayang, kamu sabar ya. Nanti setelah keadaannya kembali seperti semula, aku janji aku akan terus bersama kamu dan anak kita, aku gak akan sering-sering ke luar rumah."

"Beneran ya?"

"Iya sayang. Kamu tahu kan aku sayang sama kamu."

Susan tersenyum manis kepada sang suami yang sangat ia cintai. Tidak ada sedikitpun rasa curiga kepada suaminya itu kalau suaminya akan mengkhianati dirinya sama seperti yang Devan lakukan terhadap Shena dahulu.

Bersambung

Episodes
Episodes

Updated 54 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!