"Pak, Bu aku berangkat kerja dulu ya," ucap Shena pada Pak Rudy dan Bu Ayu.
"Shena, kamu sarapannya sedikit banget?" tanya Pak Rudy.
"Aku sudah kenyang Pak," sahut Shena.
"Shena, kamu gak usah mengukur seberapa banyak makanan yang makan, selama kamu masih ingin memakannya makan saja terus. Laki-laki yang tulus tidak mencintai wanitanya karena mempunyai tubuh langsing dan cantik," jelas Bu Ayu.
Shena tersenyum ke arah Bu Ayu.
"Iya, Bu. Aku sedang tidak melakukan program diet kok lagi pula aku kan sudah langsing jadi gak usah diet," sahut Shena.
"Kebanyakan wanita kan begitu, Nak. Mengurangi porsi makan nya agar berat badannya tetap terjaga."
"Tidak, Bu. Kalau aku diet nanti malah badan aku ini tinggal tulang dong."
Shena tertawa renyah bersama keluarga barunya.
"Kamu bisa saja," ucap Pak Rudy.
"Ya udah, aku berangkat ya Pak, Bu."
Shena mencium punggung tangan Pak Rudy dan Bu Ayu secara bergantian lalu mulai pergi meninggalkan rumahnya.
Shena berjalan kaki sampai ke depan komplek untuk selanjutnya dia naik angkutan umum untuk sampai ke kantor tempat ia bekerja.
Tak butuh waktu lama akhirnya Shena tiba didepan komplek.
Dari kejauhan, Shena sudah melihat ada sebuah mobil yang terparkir di pinggir jalan, mobil itu tak asing baginya karena setiap hari dia melihat mobil mewah itu terparkir di parkiran kantornya.
Shena melihat ke dalam mobil milik bosnya itu, dia menempelkan wajahnya ke kaca mobil tersebut agar ia bisa melihat siapa yang berada di dalam mobil itu.
Reyhan tersenyum saat melihat Shena yang sedang menatapnya dari luar.
Reyhan membuka kaca mobilnya lalu menampakkan senyum terbaiknya.
"Pak Reyhan, Anda sedang apa di sini?" tanya Shena.
"Menunggu kamu. Saya mau ngajak kamu berangkat ke kantor bareng saya," sahut Reyhan.
"Dari mana, Bapak tahu kalau rumah saya di sini?" tanya Shena penuh tanya.
"Kamu mau terus berdiri di situ dan kesiangan ke kantor atau mau masuk ke dalam mobil saya dan sekarang kita langsung berangkat."
Shena tersenyum sekilas.
"Baik Pak, saya berangkat bareng Anda."
Shena masuk ke dalam mobil milik bosnya itu! Sebenarnya ia merasa tidak nyaman bersama dengan bosnya tapi mau gimana lagi laki-laki itu sudah terlanjur menjemputnya.
Reyhan mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang!
Riky yang baru akan berangkat bekerja tidak sengaja melihat Shena masuk ke dalam mobil mewah itu.
"Shena ditempat sama siapa?" tanya Riky pada dirinya sendiri.
"Mas Riky! Tumben jam segini udah berangkat? Biasanya juga nyantai," ucap Pak RT yang sedang jalan pagi.
"Eh, Pak RT. Ia nih Pak kebetulan saya lagi pengen berangkat pagi," sahut Riky.
"Wah, ternyata jadi bos enak banget ya, Mas bisa kerja sesuka hati."
"Nggak gitu juga Pak RT, saya kan harus ngurus anak saya dulu sebelum ke kantor kalau ada yang ngurus anak saya pasti setiap hari saya berangkat pagi," jelas Riky.
"Saran saya sih, Mas lebih baik Mas Riky segera cari ibu baru untuk Alesha," ucap Pak RT.
"Pak RT bisa saja. Doakan saja Pak semoga saya cepat dapat pengganti istri saya yang tiada."
"Amin. Amin semoga cepat dipertemukan dengan wanita itu ya, Mas."
"Kalau gitu saya permisi, Pak RT saya harus segera ke kantor karena ada meeting bersama klien."
"Iya-iya silahkan Mas."
Riky masuk ke dalam mobilnya lalu mulai melajukan mobilnya perlahan!
...****************...
Devan sedang dalam perjalanan menuju restoran miliknya yang masih berada di daerah sekitaran ia tinggal, Setiap hari memang Devan mendatangi restorannya untuk memantau keadaan restorannya dan juga para karyawannya.
Dari sejak berumah tangga dengan Shena, Devan memang selalu melakukan kebiasaan ini karena dia ingin terjun langsung ke tempat-tempat ladang uangnya.
Devan termasuk orang yang serakah, dia tidak ingin membayar banyak karyawan di setiap restorannya karena itulah dia berperan sebagai manager dan juga pemilik usaha tersebut.
"Shena sedang apa ya?" gumam Devan.
Devan terus menyetir namun pikirannya terus memikirkan Shena, bayangan Shena yang sedang tersenyum manis terus menari-nari di kepala Devan.
...****************...
"Pak kayaknya saya turun di sini saja deh," ucap Shena.
Saat itu, Mobil yang dikendarai oleh Reyhan masih lumayan jauh untuk sampai ke kantor kita-kira masih seratusan meter lagi tapi Shena meminta untuk turun dari mobil bosnya itu.
"Loh, kenapa? Kita belum sampai di kantor Shena," ucap Reyhan.
"Iya, Pak saya tahu. Saya gak enak aja sama karyawan lain kalau mereka tahu saya datang bersama Anda."
"Tidak perlu merasa seperti itu Shena. Bersikaplah Biasa saja."
"Tapi, Pak saya sebagai karyawan baru tetap saja merasa tidak enak sama mereka. Bagaimana jika ada yang melaporkan ini kepada istri Bapak? Bisa-bisa saya gak bakal dibolehin kerja di kantor Anda lagi."
Reyhan tertawa terbahak mendengar perkataan Shena.
"Bapak kenapa malah tertawa, saya sedang serius. Memangnya ada yang lucu?"
"Shena, saya belum menikah bahkan saya tidak punya pacar."
"A_a_apa, Anda belum menikah?"
"Belum. Memangnya ada yang salah dengan diri saya, atau saya sudah terlihat tua sampai kamu mengira saya sudah menikah atau mungkin juga kamu mengira saya ini sudah punya anak atau cucu?"
Shena tertawa kecil mendengar ocehan bosnya itu.
Orang yang awalnya dia takuti itu perlahan dapat menjadi teman untuk dirinya.
"Pak, saya pikir Anda sudah menikah."
"Belum, sebenarnya saya memang harus sudah menikah tapi saya belum menemukan yang cocok saja."
"Oh," sahut Shena singkat.
Shena merasa Aneh dan sedikit canggung dalam hatinya ia bertanya, kenapa bosnya itu menjadi curhat padanya.
Asyik mengobrol akhirnya mereka tiba di area kantor milik Reyhan.
Shena segera turun dari mobil Reyhan! Beberapa karyawan yang sudah tiba di kantor lebih dahulu melihat Shena yang keluar dari mobil mewah berwarna merah milik bosnya itu.
"Lihat tuh, Shena beruntung banget bisa berangkat kantor bareng Pak Reyhan," ucap salah satu karyawan di sana.
"Iya ya, baru kerja beberapa hari udah bisa dekat sama Pak Reyhan lah aku yang kerja sudah dari kapan tahu, belum pernah tuh digituin sama Pak Reyhan," sahut temannya yang satu lagi.
Shena berjalan menghampiri temannya yang sedang berdiri memandangi dirinya!
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments