Hanna menoleh ke arah suara yang menghinanya,lagi-lagi orang yang sama terus saja menghinanya.
"Bu apa sih salahku sama keluarga ibu,hingga setiap saat ibu menghina keluargaku?" Tanya Hanna,rasanya dia sudah tidak tahan lagi terus menerus dihina oleh tetangganya ini.
"Salah kamu itu,karna kamu anak pelakor,semua orang sini juga tau kok kalau kamu jual diri sama ahmad,kamu nga bisa mengelak lagi tuan Ahmad sudah cerita kepada semua orang katanya kamu selalu melayaninya dengan bayaran yang cukup mahal." Ucap tetangganya.Hanna mengepal tangan rasanya dia sudah tidak sabar ingin menghajar Ahmad dan juga tetangga yang menyebarkan fitnah tentangnya.
"Ngapain kamu mengepal tanganmu,marah..Ya kamu pikir kamu siapa dasar anak pelakor nga tau malu,harusnya kamu pergi dari tempat ini karna kami tidak ingin tempat ini kotor hannya karna ulah wanita hina sepertimu." Ucap tetangga itu kembali.
Hanna menahan emosinya,dadanya terlihat naik turun karna memendam emosi yang sudah memuncak tapi dia menahannya karna dia sangat tau tetangganya orang seperti apa ,dia tidak ingin kedua adiknya kena imbas karna emosi sesaat nya.
"Bu Retha aku berterima kasih atas semua makian mu selama ini,aku tau aku anak pelakor ingat Bu ibu juga punya anak gadis kata-kata ibu bisa berbalik kepada anak ibu sendiri suatu saat nanti." Jawab Hanna,wajah Retha merah padam saat me dengar ucapan Hanna,dia tidak menyangka Hanna bisa berbicara sepintar itu.
"Diam kamu anak pelakor,kamu mengatai anakku,tidak sudi anakku menjadi pelakor seperti ibumu itu." Jawab Retha tidak kalah emosinya.
" Ohhh,jangan-jangan suami ibu hilang di ambil pelakor ya makanya ibu membenciku sedemikian rupa?" Ucap Hanna kembali membuat Retha semakin emosi.
Retha meninggalkan Hanna dengan perasaan berkecamuk,dia kehabisan kata-kata untuk menghina Hanna dan juga keluarganya.Retha sudah lama membenci ibunya Hanna.Hal itu berawal saat suami Retha jatuh hati kepada kepada ibunya Hanna empat tahun yang lalu.
"Mama sama anak sama aja,lihatlah aku akan membalas mu karna sudah berani menghinaku,dan juga anakku."batin Retha.Sementara itu Hanna sangat puas karna bisa membuat wanita yang selalu mengusiknya mati kutu hari ini.
Hanna kembali kerumah dengan perasaan senang,dia membuka paper back yang diberikan oleh Kevin,
"Bagus banget pasti harganya mahal,harusnya dia tidak perlu memberikan barang-barang mahal untukku,aku sangat yakin jika aku memakainya orang-orang di sekitar sini akan semakin curiga denganku." Ucap Hanna lalu membungkus kembali tas itu dan memasukkannya ke dalam paper back.
Sementara Calista ibunya Hanna, terlihat begitu emosi kepada suaminya karna belum lama mereka menikah usaha Hendra suaminya sudah mulai bangkrut.
"Kenapa hidup penuh dengan kesialan,baru aja beberapa Minggu merasakan hidup nyaman,sekarang aku harus merasakan hidup menderita lagi."Batin Calista.
"Mas,terus kita harus bagaimana ini,kenapa kamu bisa sampai ditipu seperti ini,dasar memang kamu bodoh mas,aku sampai tega meninggalkan ketiga anakku demi kamu tapi kenapa harus seperti ini." Sungut Calista,Hendra hannya bisa diam,dia juga merasa sangat frustasi dengan semua masalah yang menghampirinya.
"Dek,bukankah kamu ada anak gadis yang masih muda,gimana kalau kita cari pria yang mau menikahinya,dengan begitu kita akan dapat bayaran banyak mas punya koneksi yang luas." Ucap Hendra,Calista berfikir sejenak.
"Sepertinya itu ide bagus masalah Hanna itu gampang, lebih baik sekarang kita jumpai teman-temanmu yang yang pengusaha,
yang mau membeli Hanna,usahakan bayarannya tinggi,kamu kan tau Hanna adalah gadis yang sangat cantik dan juga dewasa." Ucap Calista,rasanya dia sudah tidak sabar ingin menadapat uang yang banyak dalam waktu dekat ini.
"Oke sayang,kita berangkat." Ucap Hendra,dia merasa beruntung bisa menikahi wanita sebodoh Calista yang dengan muda bisa di manfaatkan padahal dari beberapa bulan yang lalu perusahan kecilnya sudah hampir bangkrut.
****
Hanna kembali kerumahnya dengan napas ngos-ngosan,dia terlihat begitu lelah,karna dia baru kembali dari kota yang tidak jauh dari kontaraknnya.Sudah lama dia ingin membeli televisi tapi karna Selama ini dia tidak punya uang akhirnya dia hanya bisa memendamnya dalam hati.Saat ini dia punya uang akhirnya dia langsung membelinya tidak tanggung-tanggung dia langsung memesan televisi yang cukup besar.
Tidak lama menunggu akhirnya pesanannya langsung di antar beberapa tetangga langsung keluar rumah saat melihat mobil membawa barang besar dan mereka semakin kaget saat mobil itu turun di depan rumah Hanna.
Hanna merasa risih saat dia melihat tetangga yang berbisik-bisik,dia semakin tidak nyaman tinggal di kontarakan nya itu,rasanya ada kesal dihatinya percuma dia punya uang banyak jika dia tidak bisa menikmatinya dengan baik.
"Sepertinya lebih baik kami pindah dari tempat ini,orang-orang disekitar ini terlalu mengurusi kehidupan orang lain." batin Hanna,dia hannya mengangguk senyum kepada tetangga yang terus memandangi orang-orang yang sedang memasang televisinya.
**** bersambung****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Anonymous
Lanjutannnnnnnnnn
2022-09-07
0