bab 15 ~ ingin pindah saja ~

Hanna menoleh ke arah suara yang menghinanya,lagi-lagi orang yang sama terus saja menghinanya.

"Bu apa sih salahku sama keluarga ibu,hingga setiap saat ibu menghina keluargaku?" Tanya Hanna,rasanya dia sudah tidak tahan lagi terus menerus dihina oleh tetangganya ini.

"Salah kamu itu,karna kamu anak pelakor,semua orang sini juga tau kok kalau kamu jual diri sama ahmad,kamu nga bisa mengelak lagi tuan Ahmad sudah cerita kepada semua orang katanya kamu selalu melayaninya dengan bayaran yang cukup mahal." Ucap tetangganya.Hanna mengepal tangan rasanya dia sudah tidak sabar ingin menghajar Ahmad dan juga tetangga yang menyebarkan fitnah tentangnya.

"Ngapain kamu mengepal tanganmu,marah..Ya kamu pikir kamu siapa dasar anak pelakor nga tau malu,harusnya kamu pergi dari tempat ini karna kami tidak ingin tempat ini kotor hannya karna ulah wanita hina sepertimu." Ucap tetangga itu kembali.

Hanna menahan emosinya,dadanya terlihat naik turun karna memendam emosi yang sudah memuncak tapi dia menahannya karna dia sangat tau tetangganya orang seperti apa ,dia tidak ingin kedua adiknya kena imbas karna emosi sesaat nya.

"Bu Retha aku berterima kasih atas semua makian mu selama ini,aku tau aku anak pelakor ingat Bu ibu juga punya anak gadis kata-kata ibu bisa berbalik kepada anak ibu sendiri suatu saat nanti." Jawab Hanna,wajah Retha merah padam saat me dengar ucapan Hanna,dia tidak menyangka Hanna bisa berbicara sepintar itu.

"Diam kamu anak pelakor,kamu mengatai anakku,tidak sudi anakku menjadi pelakor seperti ibumu itu." Jawab Retha tidak kalah emosinya.

" Ohhh,jangan-jangan suami ibu hilang di ambil pelakor ya makanya ibu membenciku sedemikian rupa?" Ucap Hanna kembali membuat Retha semakin emosi.

Retha meninggalkan Hanna dengan perasaan berkecamuk,dia kehabisan kata-kata untuk menghina Hanna dan juga keluarganya.Retha sudah lama membenci ibunya Hanna.Hal itu berawal saat suami Retha jatuh hati kepada kepada ibunya Hanna empat tahun yang lalu.

"Mama sama anak sama aja,lihatlah aku akan membalas mu karna sudah berani menghinaku,dan juga anakku."batin Retha.Sementara itu Hanna sangat puas karna bisa membuat wanita yang selalu mengusiknya mati kutu hari ini.

Hanna kembali kerumah dengan perasaan senang,dia membuka paper back yang diberikan oleh Kevin,

"Bagus banget pasti harganya mahal,harusnya dia tidak perlu memberikan barang-barang mahal untukku,aku sangat yakin jika aku memakainya orang-orang di sekitar sini akan semakin curiga denganku." Ucap Hanna lalu membungkus kembali tas itu dan memasukkannya ke dalam paper back.

Sementara Calista ibunya Hanna, terlihat begitu emosi kepada suaminya karna belum lama mereka menikah usaha Hendra suaminya sudah mulai bangkrut.

"Kenapa hidup penuh dengan kesialan,baru aja beberapa Minggu merasakan hidup nyaman,sekarang aku harus merasakan hidup menderita lagi."Batin Calista.

"Mas,terus kita harus bagaimana ini,kenapa kamu bisa sampai ditipu seperti ini,dasar memang kamu bodoh mas,aku sampai tega meninggalkan ketiga anakku demi kamu tapi kenapa harus seperti ini." Sungut Calista,Hendra hannya bisa diam,dia juga merasa sangat frustasi dengan semua masalah yang menghampirinya.

"Dek,bukankah kamu ada anak gadis yang masih muda,gimana kalau kita cari pria yang mau menikahinya,dengan begitu kita akan dapat bayaran banyak mas punya koneksi yang luas." Ucap Hendra,Calista berfikir sejenak.

"Sepertinya itu ide bagus masalah Hanna itu gampang, lebih baik sekarang kita jumpai teman-temanmu yang yang pengusaha,

yang mau membeli Hanna,usahakan bayarannya tinggi,kamu kan tau Hanna adalah gadis yang sangat cantik dan juga dewasa." Ucap Calista,rasanya dia sudah tidak sabar ingin menadapat uang yang banyak dalam waktu dekat ini.

"Oke sayang,kita berangkat." Ucap Hendra,dia merasa beruntung bisa menikahi wanita sebodoh Calista yang dengan muda bisa di manfaatkan padahal dari beberapa bulan yang lalu perusahan kecilnya sudah hampir bangkrut.

****

Hanna kembali kerumahnya dengan napas ngos-ngosan,dia terlihat begitu lelah,karna dia baru kembali dari kota yang tidak jauh dari kontaraknnya.Sudah lama dia ingin membeli televisi tapi karna Selama ini dia tidak punya uang akhirnya dia hanya bisa memendamnya dalam hati.Saat ini dia punya uang akhirnya dia langsung membelinya tidak tanggung-tanggung dia langsung memesan televisi yang cukup besar.

Tidak lama menunggu akhirnya pesanannya langsung di antar beberapa tetangga langsung keluar rumah saat melihat mobil membawa barang besar dan mereka semakin kaget saat mobil itu turun di depan rumah Hanna.

Hanna merasa risih saat dia melihat tetangga yang berbisik-bisik,dia semakin tidak nyaman tinggal di kontarakan nya itu,rasanya ada kesal dihatinya percuma dia punya uang banyak jika dia tidak bisa menikmatinya dengan baik.

"Sepertinya lebih baik kami pindah dari tempat ini,orang-orang disekitar ini terlalu mengurusi kehidupan orang lain." batin Hanna,dia hannya mengangguk senyum kepada tetangga yang terus memandangi orang-orang yang sedang memasang televisinya.

**** bersambung****

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

Lanjutannnnnnnnnn

2022-09-07

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 ~ Perceraian kedua orang tuaku ~
2 bab 2 ~ Merasa hebat ~
3 bab 3 ~ Gunjingan tetangga ~
4 bab 4 ~ Muak denganmu ~
5 bab 5 ~ Tanggung jawab ~
6 bab 6 ~ Aku tidak mau ~
7 bab 7 ~ Pria tua ~
8 bab 8 ~ Aku tidak mau di penjara ~
9 bab 9 ~ Aku tidak mau jadi pelakor ~
10 bab 10 ~ Pengorbanan ~
11 bab 11 ~ masih polos ~
12 bab 12~ Kekuatan uang ~
13 bab 13 ~ Fitnah tetangga"
14 bab 14 ~ Mulai berubah ~
15 bab 15 ~ ingin pindah saja ~
16 bab 16 ~ Kontrakan baru ~
17 bab 17 ~ Ibu jahat ~
18 bab 18~ bukan pria sembarangan ~
19 bab 19 ~ keterlaluan kamu ma ~
20 bab 20 ~ Ibu yang kejam ~
21 bab 21 ~ Hambar ~
22 bab 22 ~ Semakin terbuka ~
23 bab 23 ~ Nyaman ~
24 bab 24 ~ Pertemuan ~
25 bab 25 ~ Keributan ~
26 bab 26 ~ Semakin terlihat aslinya ~
27 bab 27 ~ Abaikan saja ~
28 bab 28 ~ Tidak puas ~
29 bab 29 ~ wanita ular ~
30 bab 30 ~ Mencoba sekali lagi ~
31 bab 31 ~ Tempramental ~
32 bab 31 ~ Mencintaimu ~
33 bab 33 ~ Dipermalukan ~
34 bab 34 ~ gugatan cerai ~
35 bab 35 ~ Tidak terima ~
36 bab 36 ~ Menolak untuk bertemu ~
37 bab 37 ~ Aku bisa menghancurkan mu ~
38 bab 38 ~ Merubah penampilan~
39 bab 39 ~ Keputusanku sudah bulat ~
40 bab 40 ~ Menemui Hanna ~
41 bab 41 ~ Maaf aku tidak bisa ~
42 bab 42 ~ Orang tua jahat ~
43 bab 43 ~ Ampuni aku ~
44 bab 44 ~ Mencari ~
45 bab 45 ~ Ancaman ~
46 bab 46 ~ Linglung ~
47 bab 47 ~ Mulai sadar ~
48 bab 48 ~ Masuk rumah sakit ~
49 bab 49 ~ Berusaha ~
50 bab 50 ~ Tinggal bersama ~
51 bab 51 ~ Menderita ~
52 bab 52 ~ Wanita masa lalu ~
53 bab 53 ~ Terpuruk ~
54 bab 54 ~ Tidak mau jadi beban ~
55 bab 55 ~ Aku tidak menyukai mereka. ~
56 bab 56 ~ Aku sudah melupakanmu ~
57 bab 57 ~ Hancur ~
58 bab 58 ~ Ibu durhaka ~
59 bab 59 ~ Pria menyedihkan ~
60 bab 60 ~ Bermain di belakang ~
61 bab 61 ~ Kabur ~
62 bab 62 ~ Aneh ~
63 bab 63 ~ Mengingat semuanya ~
64 bab 64 ~ Mencari adikku ~
65 bab 65 ~ Pria baik ~
66 bab 66 ~ Semakin dekat ~
67 bab 67 ~ Hebat ~
68 bab 68 ~ Teman baru ~
69 bab 69 ~ Penghianat ~
70 bab 70 ~ Merawat mu dengan baik ~
71 bab 71 ~ Cemburu
72 bab 72 ~ aku merindukan mu ~
73 bab 73 ~ Bertemu ~
74 bab 74 ~ keluarga dewa~
75 bab 75 ~ melarikan diri~
76 bab 76 ~ Bertemu ~
77 bab 77 ~ bahagia ~
78 bab 78 ~ Merindukan mu ~
79 bab 79 ~ Keputusan ku ~
80 bab 80 ~ bekerja ~
81 bab 81 ~ pokus ~
82 bab 82 ~ Tidak kepikiran ~
83 bab 83 ~ Pelajaran ~
84 bab 84 ~ Akhirnya ~
85 bab 85 ~ Dia milikku ~
86 bab 86 ~ Kemabli kerumah ~
87 bab 87 ~ Cemburu ~
88 bab 88 ~ Kehidupan orang kaya ~
89 bab 89 ~ Curiga ~
90 bab 90 ~ Ribut ~
91 bab 91 ~ Aku ingin menikah dengannya ~
92 bab 92 ~ Merasa aneh ~
93 bab 93 ~ Dia masih bocah ~
94 bab 94 ~ Lisa ~
95 bab 95 ~ Nonton bioskop ~
96 bab 96 ~ Dia bukan istriku ~
97 bab 97 ~ Biasa saja ~
98 bab 98 ~ Pertemuan mengharukan ~
99 bab 99 ~ Malu ~
100 bab 100 ~ Aku sadar ~
101 bab 101 ~ Malu-malu ~
102 bab 102 ~ Kamu tidak pantas ~
103 bab 103 ~ Pemalu ~
104 bab 104 ~ Pria sialan ~
105 105 ~ Rumah sakit mount Elizabeth ~
106 bab 106 ~ Hasil ~
107 bab 107 ~ Kembali seperti remaja ~
108 Bab 108 ~ Bella hamil ~
109 bab 109 ~ Kenyataan pahit ~
110 Bab 110 ~ Tertangkap basah ~
111 bab 111 ~ Berangkat keluar negri ~
112 bab 112 ~ Kota yang sangat indah ~
113 Bab 113 ~ Merasa bersalah ~
114 bab 114 ~ Bella menunjukan sikap aslinya ~
115 Bab 115 ~ Ambil alih ~
116 bab 116 ~ Kembali ke Indonesia ~
117 bab 117 ~ Berantem ~
118 bab 118 ~ terpuruk ~
119 Bab 119 ~ Kurang setuju ~
120 Bab 120 ~ Merindukan mu ~
121 bab 121 ~ Kamu pria yang hebat ~
122 bab 122 ~ Penyesalan ~
123 bab 123 ~ Mama minta maaf ~
124 Bab 124 ~ Karma sampah ~
125 Bab 125 ~ Mengembalikan semuanya ~
126 bab 126 ~ Selamat tinggal kesedihan ~
Episodes

Updated 126 Episodes

1
bab 1 ~ Perceraian kedua orang tuaku ~
2
bab 2 ~ Merasa hebat ~
3
bab 3 ~ Gunjingan tetangga ~
4
bab 4 ~ Muak denganmu ~
5
bab 5 ~ Tanggung jawab ~
6
bab 6 ~ Aku tidak mau ~
7
bab 7 ~ Pria tua ~
8
bab 8 ~ Aku tidak mau di penjara ~
9
bab 9 ~ Aku tidak mau jadi pelakor ~
10
bab 10 ~ Pengorbanan ~
11
bab 11 ~ masih polos ~
12
bab 12~ Kekuatan uang ~
13
bab 13 ~ Fitnah tetangga"
14
bab 14 ~ Mulai berubah ~
15
bab 15 ~ ingin pindah saja ~
16
bab 16 ~ Kontrakan baru ~
17
bab 17 ~ Ibu jahat ~
18
bab 18~ bukan pria sembarangan ~
19
bab 19 ~ keterlaluan kamu ma ~
20
bab 20 ~ Ibu yang kejam ~
21
bab 21 ~ Hambar ~
22
bab 22 ~ Semakin terbuka ~
23
bab 23 ~ Nyaman ~
24
bab 24 ~ Pertemuan ~
25
bab 25 ~ Keributan ~
26
bab 26 ~ Semakin terlihat aslinya ~
27
bab 27 ~ Abaikan saja ~
28
bab 28 ~ Tidak puas ~
29
bab 29 ~ wanita ular ~
30
bab 30 ~ Mencoba sekali lagi ~
31
bab 31 ~ Tempramental ~
32
bab 31 ~ Mencintaimu ~
33
bab 33 ~ Dipermalukan ~
34
bab 34 ~ gugatan cerai ~
35
bab 35 ~ Tidak terima ~
36
bab 36 ~ Menolak untuk bertemu ~
37
bab 37 ~ Aku bisa menghancurkan mu ~
38
bab 38 ~ Merubah penampilan~
39
bab 39 ~ Keputusanku sudah bulat ~
40
bab 40 ~ Menemui Hanna ~
41
bab 41 ~ Maaf aku tidak bisa ~
42
bab 42 ~ Orang tua jahat ~
43
bab 43 ~ Ampuni aku ~
44
bab 44 ~ Mencari ~
45
bab 45 ~ Ancaman ~
46
bab 46 ~ Linglung ~
47
bab 47 ~ Mulai sadar ~
48
bab 48 ~ Masuk rumah sakit ~
49
bab 49 ~ Berusaha ~
50
bab 50 ~ Tinggal bersama ~
51
bab 51 ~ Menderita ~
52
bab 52 ~ Wanita masa lalu ~
53
bab 53 ~ Terpuruk ~
54
bab 54 ~ Tidak mau jadi beban ~
55
bab 55 ~ Aku tidak menyukai mereka. ~
56
bab 56 ~ Aku sudah melupakanmu ~
57
bab 57 ~ Hancur ~
58
bab 58 ~ Ibu durhaka ~
59
bab 59 ~ Pria menyedihkan ~
60
bab 60 ~ Bermain di belakang ~
61
bab 61 ~ Kabur ~
62
bab 62 ~ Aneh ~
63
bab 63 ~ Mengingat semuanya ~
64
bab 64 ~ Mencari adikku ~
65
bab 65 ~ Pria baik ~
66
bab 66 ~ Semakin dekat ~
67
bab 67 ~ Hebat ~
68
bab 68 ~ Teman baru ~
69
bab 69 ~ Penghianat ~
70
bab 70 ~ Merawat mu dengan baik ~
71
bab 71 ~ Cemburu
72
bab 72 ~ aku merindukan mu ~
73
bab 73 ~ Bertemu ~
74
bab 74 ~ keluarga dewa~
75
bab 75 ~ melarikan diri~
76
bab 76 ~ Bertemu ~
77
bab 77 ~ bahagia ~
78
bab 78 ~ Merindukan mu ~
79
bab 79 ~ Keputusan ku ~
80
bab 80 ~ bekerja ~
81
bab 81 ~ pokus ~
82
bab 82 ~ Tidak kepikiran ~
83
bab 83 ~ Pelajaran ~
84
bab 84 ~ Akhirnya ~
85
bab 85 ~ Dia milikku ~
86
bab 86 ~ Kemabli kerumah ~
87
bab 87 ~ Cemburu ~
88
bab 88 ~ Kehidupan orang kaya ~
89
bab 89 ~ Curiga ~
90
bab 90 ~ Ribut ~
91
bab 91 ~ Aku ingin menikah dengannya ~
92
bab 92 ~ Merasa aneh ~
93
bab 93 ~ Dia masih bocah ~
94
bab 94 ~ Lisa ~
95
bab 95 ~ Nonton bioskop ~
96
bab 96 ~ Dia bukan istriku ~
97
bab 97 ~ Biasa saja ~
98
bab 98 ~ Pertemuan mengharukan ~
99
bab 99 ~ Malu ~
100
bab 100 ~ Aku sadar ~
101
bab 101 ~ Malu-malu ~
102
bab 102 ~ Kamu tidak pantas ~
103
bab 103 ~ Pemalu ~
104
bab 104 ~ Pria sialan ~
105
105 ~ Rumah sakit mount Elizabeth ~
106
bab 106 ~ Hasil ~
107
bab 107 ~ Kembali seperti remaja ~
108
Bab 108 ~ Bella hamil ~
109
bab 109 ~ Kenyataan pahit ~
110
Bab 110 ~ Tertangkap basah ~
111
bab 111 ~ Berangkat keluar negri ~
112
bab 112 ~ Kota yang sangat indah ~
113
Bab 113 ~ Merasa bersalah ~
114
bab 114 ~ Bella menunjukan sikap aslinya ~
115
Bab 115 ~ Ambil alih ~
116
bab 116 ~ Kembali ke Indonesia ~
117
bab 117 ~ Berantem ~
118
bab 118 ~ terpuruk ~
119
Bab 119 ~ Kurang setuju ~
120
Bab 120 ~ Merindukan mu ~
121
bab 121 ~ Kamu pria yang hebat ~
122
bab 122 ~ Penyesalan ~
123
bab 123 ~ Mama minta maaf ~
124
Bab 124 ~ Karma sampah ~
125
Bab 125 ~ Mengembalikan semuanya ~
126
bab 126 ~ Selamat tinggal kesedihan ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!