bab 3 ~ Gunjingan tetangga ~

Semenjak para tetangga tau jika orang tua Hanna bercerai bahkan ibunya menikah dengan suami orang,para tetangga mulai banyak yang menggunjing mereka.Bahkan kabar itu sampai ke telinga seorang rentenir yang sangat kaya di tempat itu.Hingga malam ini dia memutuskan untuk berkunjung kerumah Hanna dan memberikan penawaran menarik.

"Tuan,ada apa malam-malam mengunjungi rumah kami?" Tanya Hanna,dia sangat jijik melihat tampang pria itu,Dia sudah memiliki tiga istri tapi dia masih saja menggoda gadis-gadis di tempat sekitar mereka.Bahkan Hanna sering kali di goda saat dia baru pulang sekolah dulu.

"Tenang manis,aku dengar ibumu sudah menikah dan ayahmu juga sudah menikah,sekarang kamu akan bertanggung jawab kepada kedua adikmu,aku datang memberikan penawaran untukmu,jika kamu mau menjadi istriku maka aku akan membiayai sekolah kedua adikmu hingga kuliah,dan kamu bisa menikmati hidup tampa bersusah payah." Ucap pria hidung belang itu.Hanna yang mendengar ucapannya sangat kaget,tidak menyangka pria yang sudah punya istri tiga masih ingin melamarnya,ingin rasanya dia mengambil air panas lalu melempar ke wajah pria itu,karna saking jijiknya dia mendengar ucapannya.

"Maaf tuan,aku tidak butuh aku masih sanggup untuk membiayai kedua adikku,tolong keluar dan jangan ganggu kami,karna aku tidak mau keberadaan kalian menjadi bahan gosip di lingkungan ini."Ucap Hanna,dia masih menahan emosinya karna dia tidak ingin ada urusan apa pun dengan pria licik seperti itu.

"Hahahah...Apalah yang bisa dilakukan anak ingusan sepertimu,pekerjaan apa yang layak kamu dapatkan,kamu belagu karna kamu masih belum menjalaninya,aku akan menunggu ke datanganmu saat hidupmu tidak bisa berjalan sesuai keinginanmu." Ucap Ahmad,dia sangat kesal mendengar jawaban Hanna.Sudah lama dia naksir kepada Hanna,kecantikan wajah dan tubuh Hanna menarik perhatiannya dari dulu tapi dia selalu menahannya karna Hanna masih sekolah.

Hanna menutup pintu dengan kasar saat Ahmad dan kedua anak buahnya meninggalkan rumahnya,seakan mengatakan kalau dia sedang marah.Dia berharap Ahmad tidak akan kembali lagi sampai kapan pun kerumahnya.

"Sialan si tuan Bangka,bisa-bisanya dia datang kerumah ini.Siapa juga yang sudi jadi istrimu puehh...."Hanna meludah keluar rumah dia sangat kesal dengan Ahmad si rentenir tua Bangka.

Setelah Ahmad dan anak buahnya pergi Hanna kembali menemui kedua adiknya,dia mengajari adiknya yang paling kecil belajar,dia ingin kedua adiknya menjadi orang hebat suatu saat nanti agar kelak ibunya menyesal karna sudah menyianyiakan mereka.

"Cepat susun jadwal mu untuk besok dek,ingat jangan pernah kalian kecewakan Kaka,kalian harus menunjukkan jika kalian anak yang hebat." Ucap Hanna.

Setelah kedua adiknya menyusun jadwal pelajaran untuk besok mereka bertiga tidur di dalam satu kamar.Mereka saling berpelukan seakan saling mendukung satu sama lain.Hanna sangat bersyukur kedua adiknya adalah anak-anak yang sangat baik dan penurut itulah sebabnya dia rela berkorban demi kedua adiknya.

*****

Di pagi hari Kevin bersiap-siap akan berangkat ke kantornya,dia belajar untuk mengabaikan istrinya yang tidak pernah menghargainya selama ini.

"Tuan anda ingin sarapan apa pagi ini?"

"Berikan aku kopi dan sepotong roti panggang." Jawab Kevin,dia memeriksa beberapa email yang masuk ke ponselnya,dia terlihat sangat serius hingga dia tidak melihat jika Bella istrinya sudah duduk di hadapannya.Saat dia mendengar suara kursi di tarik dia sama sekali tidak menoleh,

"Sampai kapan kamu akan mengabaikan aku tuan Kevin yang terhormat?" Tanya Bella,dia masih selalu berfikir jika suaminya itu hannya marah sementara kepadanya,hal itu sudah sering dilakukannya dulu saat dia kecewa dia hannya bisa diam dan tidak berani marah kepadanya.

Kevin bersikap acuh dan tidak peduli dengan ucapan Bella,dia menyeruput kopi yang sudah ada di hadapannya dan kembali menatap layar ponselnya.Dan ternyata sikap acuhnya mulai memancing emosi dari wanita di hadapannya.

"Jika kamu terus mengabaikan aku,maka aku tidak akan kembali kerumah ini lagi." Ucap Bella,sebenarnya dia sudah sangat emosi tapi dia selalu berusaha bersikap anggun di hadapan suaminya.

"Lakukan apa pun yang kamu inginkan karna aku sudah tidak peduli lagi." Ucap Kevin lalu menghabiskan kopinya dan meninggalkan bella.Jelas saja bela kaget hal seperti itu belum pernah terjadi,dalam pernikahan mereka selama ini.

"Hm,ternyata dia sedang bermain-main denganku,baiklah aku akan menurutimu,aku tau kamu sangat mencintaiku Kevin kamu bersikap acuh kepadaku karna belakangan ini aku sedikit malas melayani nafsumu yang sangat besar itu,kamu pikir aku tidak lelah,waktu pertama menikah kamu selalu meminta jatah setiap malam kepadaku,aku sangat lelah makanya aku lebih banyak menghindari bertemu denganmu." Suara hati Bella,akhirnya dia memilih pergi dari rumah karna moodnya sudah buruk dari pada menunggu sarapan yang sudah disiapkan oleh pelayannya.

"Nyonya,sarapan mu sudah selesai." Ucap pelayan seraya mengejar Bella yang sudah sampai di pintu.

"Makan saja untukmu aku sudah telat." Ucap Bella lalu memasuki mobil dan berangkat ke rumah sakit.Ratmi hannya bisa menghela napas berat,lagi-lagi dia melihat kedua tuannya semakin tidak harmonis,dia menyalahkan Bella yang terlalu egois dan sombong kepada suaminya.

"Rumah tangga apaan ini,lebih baik menikah dengan sesama orang susah tapi bahagia dari pada menikah dengan orang kaya tapi sengsara seperti ini."Ujar Ratmi,dia membawa nasi gorengnya kembali ke dapur lalu memakannya.

Sementara itu di rumah Hanna,dia kebingungan ingin mencari pekerjaan,dia tidak tau pekerjaan apa yang bisa dia dapatkan dalam waktu dekat ini Karna kebutuhan rumah sudah mulai habis dan dia sudah tidak punya uang untuk membeli bahan makanan mereka.

Hanna keluar dari rumah,dia ingin pergi mencari kerja.Saat dia melewati sekelompok ibu-ibu,tiba-tiba seorang dari mereka menyapa Hanna.

"Mau kemana kamu Hanna? mau cari laki orang ya,kamu mau mengikuti jejak ibumu pelakor,semalam aku lihat pak Ahmad di rumahmu,apa kamu berniat mengikuti jejak ibumu sebagai pelakor?" Ucap salah seorang dari mereka,Hanna menatap sinis kepada kumpulan ibu-ibu tukang ghibah itu,rasanya ingin sekali dia menghajar mereka tapi dia berusaha menahan emosinya karna dia tidak ingin ada urusan dengan semua orang disana.

Hanna meninggalkan mereka dengan kesal,dia tidak ingin menghabiskan waktu dengan orang yang tidak punya perasaan.

" Ini semua karna ibu,seandainya dia tidak merebut suami orang kami tidak akan setiap hari mendengar gunjingan tetangga yang tidak punya perasaan." Ucap Hanna sambil terus melanjutkan langkahnya.

*** bersambung***

Terpopuler

Comments

Camut gemoy

Camut gemoy

Tetangga julit, hatinya sulit, rezekinya sempit.

2022-10-20

2

Asni J Kasim

Asni J Kasim

Tapi kalau susah juga banyak makan ati 🤣🤣

2022-10-17

0

Asni J Kasim

Asni J Kasim

Cinta dan benci beda tipis. Dan cinta kevin sekarang jadi benci

2022-10-17

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 ~ Perceraian kedua orang tuaku ~
2 bab 2 ~ Merasa hebat ~
3 bab 3 ~ Gunjingan tetangga ~
4 bab 4 ~ Muak denganmu ~
5 bab 5 ~ Tanggung jawab ~
6 bab 6 ~ Aku tidak mau ~
7 bab 7 ~ Pria tua ~
8 bab 8 ~ Aku tidak mau di penjara ~
9 bab 9 ~ Aku tidak mau jadi pelakor ~
10 bab 10 ~ Pengorbanan ~
11 bab 11 ~ masih polos ~
12 bab 12~ Kekuatan uang ~
13 bab 13 ~ Fitnah tetangga"
14 bab 14 ~ Mulai berubah ~
15 bab 15 ~ ingin pindah saja ~
16 bab 16 ~ Kontrakan baru ~
17 bab 17 ~ Ibu jahat ~
18 bab 18~ bukan pria sembarangan ~
19 bab 19 ~ keterlaluan kamu ma ~
20 bab 20 ~ Ibu yang kejam ~
21 bab 21 ~ Hambar ~
22 bab 22 ~ Semakin terbuka ~
23 bab 23 ~ Nyaman ~
24 bab 24 ~ Pertemuan ~
25 bab 25 ~ Keributan ~
26 bab 26 ~ Semakin terlihat aslinya ~
27 bab 27 ~ Abaikan saja ~
28 bab 28 ~ Tidak puas ~
29 bab 29 ~ wanita ular ~
30 bab 30 ~ Mencoba sekali lagi ~
31 bab 31 ~ Tempramental ~
32 bab 31 ~ Mencintaimu ~
33 bab 33 ~ Dipermalukan ~
34 bab 34 ~ gugatan cerai ~
35 bab 35 ~ Tidak terima ~
36 bab 36 ~ Menolak untuk bertemu ~
37 bab 37 ~ Aku bisa menghancurkan mu ~
38 bab 38 ~ Merubah penampilan~
39 bab 39 ~ Keputusanku sudah bulat ~
40 bab 40 ~ Menemui Hanna ~
41 bab 41 ~ Maaf aku tidak bisa ~
42 bab 42 ~ Orang tua jahat ~
43 bab 43 ~ Ampuni aku ~
44 bab 44 ~ Mencari ~
45 bab 45 ~ Ancaman ~
46 bab 46 ~ Linglung ~
47 bab 47 ~ Mulai sadar ~
48 bab 48 ~ Masuk rumah sakit ~
49 bab 49 ~ Berusaha ~
50 bab 50 ~ Tinggal bersama ~
51 bab 51 ~ Menderita ~
52 bab 52 ~ Wanita masa lalu ~
53 bab 53 ~ Terpuruk ~
54 bab 54 ~ Tidak mau jadi beban ~
55 bab 55 ~ Aku tidak menyukai mereka. ~
56 bab 56 ~ Aku sudah melupakanmu ~
57 bab 57 ~ Hancur ~
58 bab 58 ~ Ibu durhaka ~
59 bab 59 ~ Pria menyedihkan ~
60 bab 60 ~ Bermain di belakang ~
61 bab 61 ~ Kabur ~
62 bab 62 ~ Aneh ~
63 bab 63 ~ Mengingat semuanya ~
64 bab 64 ~ Mencari adikku ~
65 bab 65 ~ Pria baik ~
66 bab 66 ~ Semakin dekat ~
67 bab 67 ~ Hebat ~
68 bab 68 ~ Teman baru ~
69 bab 69 ~ Penghianat ~
70 bab 70 ~ Merawat mu dengan baik ~
71 bab 71 ~ Cemburu
72 bab 72 ~ aku merindukan mu ~
73 bab 73 ~ Bertemu ~
74 bab 74 ~ keluarga dewa~
75 bab 75 ~ melarikan diri~
76 bab 76 ~ Bertemu ~
77 bab 77 ~ bahagia ~
78 bab 78 ~ Merindukan mu ~
79 bab 79 ~ Keputusan ku ~
80 bab 80 ~ bekerja ~
81 bab 81 ~ pokus ~
82 bab 82 ~ Tidak kepikiran ~
83 bab 83 ~ Pelajaran ~
84 bab 84 ~ Akhirnya ~
85 bab 85 ~ Dia milikku ~
86 bab 86 ~ Kemabli kerumah ~
87 bab 87 ~ Cemburu ~
88 bab 88 ~ Kehidupan orang kaya ~
89 bab 89 ~ Curiga ~
90 bab 90 ~ Ribut ~
91 bab 91 ~ Aku ingin menikah dengannya ~
92 bab 92 ~ Merasa aneh ~
93 bab 93 ~ Dia masih bocah ~
94 bab 94 ~ Lisa ~
95 bab 95 ~ Nonton bioskop ~
96 bab 96 ~ Dia bukan istriku ~
97 bab 97 ~ Biasa saja ~
98 bab 98 ~ Pertemuan mengharukan ~
99 bab 99 ~ Malu ~
100 bab 100 ~ Aku sadar ~
101 bab 101 ~ Malu-malu ~
102 bab 102 ~ Kamu tidak pantas ~
103 bab 103 ~ Pemalu ~
104 bab 104 ~ Pria sialan ~
105 105 ~ Rumah sakit mount Elizabeth ~
106 bab 106 ~ Hasil ~
107 bab 107 ~ Kembali seperti remaja ~
108 Bab 108 ~ Bella hamil ~
109 bab 109 ~ Kenyataan pahit ~
110 Bab 110 ~ Tertangkap basah ~
111 bab 111 ~ Berangkat keluar negri ~
112 bab 112 ~ Kota yang sangat indah ~
113 Bab 113 ~ Merasa bersalah ~
114 bab 114 ~ Bella menunjukan sikap aslinya ~
115 Bab 115 ~ Ambil alih ~
116 bab 116 ~ Kembali ke Indonesia ~
117 bab 117 ~ Berantem ~
118 bab 118 ~ terpuruk ~
119 Bab 119 ~ Kurang setuju ~
120 Bab 120 ~ Merindukan mu ~
121 bab 121 ~ Kamu pria yang hebat ~
122 bab 122 ~ Penyesalan ~
123 bab 123 ~ Mama minta maaf ~
124 Bab 124 ~ Karma sampah ~
125 Bab 125 ~ Mengembalikan semuanya ~
126 bab 126 ~ Selamat tinggal kesedihan ~
Episodes

Updated 126 Episodes

1
bab 1 ~ Perceraian kedua orang tuaku ~
2
bab 2 ~ Merasa hebat ~
3
bab 3 ~ Gunjingan tetangga ~
4
bab 4 ~ Muak denganmu ~
5
bab 5 ~ Tanggung jawab ~
6
bab 6 ~ Aku tidak mau ~
7
bab 7 ~ Pria tua ~
8
bab 8 ~ Aku tidak mau di penjara ~
9
bab 9 ~ Aku tidak mau jadi pelakor ~
10
bab 10 ~ Pengorbanan ~
11
bab 11 ~ masih polos ~
12
bab 12~ Kekuatan uang ~
13
bab 13 ~ Fitnah tetangga"
14
bab 14 ~ Mulai berubah ~
15
bab 15 ~ ingin pindah saja ~
16
bab 16 ~ Kontrakan baru ~
17
bab 17 ~ Ibu jahat ~
18
bab 18~ bukan pria sembarangan ~
19
bab 19 ~ keterlaluan kamu ma ~
20
bab 20 ~ Ibu yang kejam ~
21
bab 21 ~ Hambar ~
22
bab 22 ~ Semakin terbuka ~
23
bab 23 ~ Nyaman ~
24
bab 24 ~ Pertemuan ~
25
bab 25 ~ Keributan ~
26
bab 26 ~ Semakin terlihat aslinya ~
27
bab 27 ~ Abaikan saja ~
28
bab 28 ~ Tidak puas ~
29
bab 29 ~ wanita ular ~
30
bab 30 ~ Mencoba sekali lagi ~
31
bab 31 ~ Tempramental ~
32
bab 31 ~ Mencintaimu ~
33
bab 33 ~ Dipermalukan ~
34
bab 34 ~ gugatan cerai ~
35
bab 35 ~ Tidak terima ~
36
bab 36 ~ Menolak untuk bertemu ~
37
bab 37 ~ Aku bisa menghancurkan mu ~
38
bab 38 ~ Merubah penampilan~
39
bab 39 ~ Keputusanku sudah bulat ~
40
bab 40 ~ Menemui Hanna ~
41
bab 41 ~ Maaf aku tidak bisa ~
42
bab 42 ~ Orang tua jahat ~
43
bab 43 ~ Ampuni aku ~
44
bab 44 ~ Mencari ~
45
bab 45 ~ Ancaman ~
46
bab 46 ~ Linglung ~
47
bab 47 ~ Mulai sadar ~
48
bab 48 ~ Masuk rumah sakit ~
49
bab 49 ~ Berusaha ~
50
bab 50 ~ Tinggal bersama ~
51
bab 51 ~ Menderita ~
52
bab 52 ~ Wanita masa lalu ~
53
bab 53 ~ Terpuruk ~
54
bab 54 ~ Tidak mau jadi beban ~
55
bab 55 ~ Aku tidak menyukai mereka. ~
56
bab 56 ~ Aku sudah melupakanmu ~
57
bab 57 ~ Hancur ~
58
bab 58 ~ Ibu durhaka ~
59
bab 59 ~ Pria menyedihkan ~
60
bab 60 ~ Bermain di belakang ~
61
bab 61 ~ Kabur ~
62
bab 62 ~ Aneh ~
63
bab 63 ~ Mengingat semuanya ~
64
bab 64 ~ Mencari adikku ~
65
bab 65 ~ Pria baik ~
66
bab 66 ~ Semakin dekat ~
67
bab 67 ~ Hebat ~
68
bab 68 ~ Teman baru ~
69
bab 69 ~ Penghianat ~
70
bab 70 ~ Merawat mu dengan baik ~
71
bab 71 ~ Cemburu
72
bab 72 ~ aku merindukan mu ~
73
bab 73 ~ Bertemu ~
74
bab 74 ~ keluarga dewa~
75
bab 75 ~ melarikan diri~
76
bab 76 ~ Bertemu ~
77
bab 77 ~ bahagia ~
78
bab 78 ~ Merindukan mu ~
79
bab 79 ~ Keputusan ku ~
80
bab 80 ~ bekerja ~
81
bab 81 ~ pokus ~
82
bab 82 ~ Tidak kepikiran ~
83
bab 83 ~ Pelajaran ~
84
bab 84 ~ Akhirnya ~
85
bab 85 ~ Dia milikku ~
86
bab 86 ~ Kemabli kerumah ~
87
bab 87 ~ Cemburu ~
88
bab 88 ~ Kehidupan orang kaya ~
89
bab 89 ~ Curiga ~
90
bab 90 ~ Ribut ~
91
bab 91 ~ Aku ingin menikah dengannya ~
92
bab 92 ~ Merasa aneh ~
93
bab 93 ~ Dia masih bocah ~
94
bab 94 ~ Lisa ~
95
bab 95 ~ Nonton bioskop ~
96
bab 96 ~ Dia bukan istriku ~
97
bab 97 ~ Biasa saja ~
98
bab 98 ~ Pertemuan mengharukan ~
99
bab 99 ~ Malu ~
100
bab 100 ~ Aku sadar ~
101
bab 101 ~ Malu-malu ~
102
bab 102 ~ Kamu tidak pantas ~
103
bab 103 ~ Pemalu ~
104
bab 104 ~ Pria sialan ~
105
105 ~ Rumah sakit mount Elizabeth ~
106
bab 106 ~ Hasil ~
107
bab 107 ~ Kembali seperti remaja ~
108
Bab 108 ~ Bella hamil ~
109
bab 109 ~ Kenyataan pahit ~
110
Bab 110 ~ Tertangkap basah ~
111
bab 111 ~ Berangkat keluar negri ~
112
bab 112 ~ Kota yang sangat indah ~
113
Bab 113 ~ Merasa bersalah ~
114
bab 114 ~ Bella menunjukan sikap aslinya ~
115
Bab 115 ~ Ambil alih ~
116
bab 116 ~ Kembali ke Indonesia ~
117
bab 117 ~ Berantem ~
118
bab 118 ~ terpuruk ~
119
Bab 119 ~ Kurang setuju ~
120
Bab 120 ~ Merindukan mu ~
121
bab 121 ~ Kamu pria yang hebat ~
122
bab 122 ~ Penyesalan ~
123
bab 123 ~ Mama minta maaf ~
124
Bab 124 ~ Karma sampah ~
125
Bab 125 ~ Mengembalikan semuanya ~
126
bab 126 ~ Selamat tinggal kesedihan ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!