Semenjak para tetangga tau jika orang tua Hanna bercerai bahkan ibunya menikah dengan suami orang,para tetangga mulai banyak yang menggunjing mereka.Bahkan kabar itu sampai ke telinga seorang rentenir yang sangat kaya di tempat itu.Hingga malam ini dia memutuskan untuk berkunjung kerumah Hanna dan memberikan penawaran menarik.
"Tuan,ada apa malam-malam mengunjungi rumah kami?" Tanya Hanna,dia sangat jijik melihat tampang pria itu,Dia sudah memiliki tiga istri tapi dia masih saja menggoda gadis-gadis di tempat sekitar mereka.Bahkan Hanna sering kali di goda saat dia baru pulang sekolah dulu.
"Tenang manis,aku dengar ibumu sudah menikah dan ayahmu juga sudah menikah,sekarang kamu akan bertanggung jawab kepada kedua adikmu,aku datang memberikan penawaran untukmu,jika kamu mau menjadi istriku maka aku akan membiayai sekolah kedua adikmu hingga kuliah,dan kamu bisa menikmati hidup tampa bersusah payah." Ucap pria hidung belang itu.Hanna yang mendengar ucapannya sangat kaget,tidak menyangka pria yang sudah punya istri tiga masih ingin melamarnya,ingin rasanya dia mengambil air panas lalu melempar ke wajah pria itu,karna saking jijiknya dia mendengar ucapannya.
"Maaf tuan,aku tidak butuh aku masih sanggup untuk membiayai kedua adikku,tolong keluar dan jangan ganggu kami,karna aku tidak mau keberadaan kalian menjadi bahan gosip di lingkungan ini."Ucap Hanna,dia masih menahan emosinya karna dia tidak ingin ada urusan apa pun dengan pria licik seperti itu.
"Hahahah...Apalah yang bisa dilakukan anak ingusan sepertimu,pekerjaan apa yang layak kamu dapatkan,kamu belagu karna kamu masih belum menjalaninya,aku akan menunggu ke datanganmu saat hidupmu tidak bisa berjalan sesuai keinginanmu." Ucap Ahmad,dia sangat kesal mendengar jawaban Hanna.Sudah lama dia naksir kepada Hanna,kecantikan wajah dan tubuh Hanna menarik perhatiannya dari dulu tapi dia selalu menahannya karna Hanna masih sekolah.
Hanna menutup pintu dengan kasar saat Ahmad dan kedua anak buahnya meninggalkan rumahnya,seakan mengatakan kalau dia sedang marah.Dia berharap Ahmad tidak akan kembali lagi sampai kapan pun kerumahnya.
"Sialan si tuan Bangka,bisa-bisanya dia datang kerumah ini.Siapa juga yang sudi jadi istrimu puehh...."Hanna meludah keluar rumah dia sangat kesal dengan Ahmad si rentenir tua Bangka.
Setelah Ahmad dan anak buahnya pergi Hanna kembali menemui kedua adiknya,dia mengajari adiknya yang paling kecil belajar,dia ingin kedua adiknya menjadi orang hebat suatu saat nanti agar kelak ibunya menyesal karna sudah menyianyiakan mereka.
"Cepat susun jadwal mu untuk besok dek,ingat jangan pernah kalian kecewakan Kaka,kalian harus menunjukkan jika kalian anak yang hebat." Ucap Hanna.
Setelah kedua adiknya menyusun jadwal pelajaran untuk besok mereka bertiga tidur di dalam satu kamar.Mereka saling berpelukan seakan saling mendukung satu sama lain.Hanna sangat bersyukur kedua adiknya adalah anak-anak yang sangat baik dan penurut itulah sebabnya dia rela berkorban demi kedua adiknya.
*****
Di pagi hari Kevin bersiap-siap akan berangkat ke kantornya,dia belajar untuk mengabaikan istrinya yang tidak pernah menghargainya selama ini.
"Tuan anda ingin sarapan apa pagi ini?"
"Berikan aku kopi dan sepotong roti panggang." Jawab Kevin,dia memeriksa beberapa email yang masuk ke ponselnya,dia terlihat sangat serius hingga dia tidak melihat jika Bella istrinya sudah duduk di hadapannya.Saat dia mendengar suara kursi di tarik dia sama sekali tidak menoleh,
"Sampai kapan kamu akan mengabaikan aku tuan Kevin yang terhormat?" Tanya Bella,dia masih selalu berfikir jika suaminya itu hannya marah sementara kepadanya,hal itu sudah sering dilakukannya dulu saat dia kecewa dia hannya bisa diam dan tidak berani marah kepadanya.
Kevin bersikap acuh dan tidak peduli dengan ucapan Bella,dia menyeruput kopi yang sudah ada di hadapannya dan kembali menatap layar ponselnya.Dan ternyata sikap acuhnya mulai memancing emosi dari wanita di hadapannya.
"Jika kamu terus mengabaikan aku,maka aku tidak akan kembali kerumah ini lagi." Ucap Bella,sebenarnya dia sudah sangat emosi tapi dia selalu berusaha bersikap anggun di hadapan suaminya.
"Lakukan apa pun yang kamu inginkan karna aku sudah tidak peduli lagi." Ucap Kevin lalu menghabiskan kopinya dan meninggalkan bella.Jelas saja bela kaget hal seperti itu belum pernah terjadi,dalam pernikahan mereka selama ini.
"Hm,ternyata dia sedang bermain-main denganku,baiklah aku akan menurutimu,aku tau kamu sangat mencintaiku Kevin kamu bersikap acuh kepadaku karna belakangan ini aku sedikit malas melayani nafsumu yang sangat besar itu,kamu pikir aku tidak lelah,waktu pertama menikah kamu selalu meminta jatah setiap malam kepadaku,aku sangat lelah makanya aku lebih banyak menghindari bertemu denganmu." Suara hati Bella,akhirnya dia memilih pergi dari rumah karna moodnya sudah buruk dari pada menunggu sarapan yang sudah disiapkan oleh pelayannya.
"Nyonya,sarapan mu sudah selesai." Ucap pelayan seraya mengejar Bella yang sudah sampai di pintu.
"Makan saja untukmu aku sudah telat." Ucap Bella lalu memasuki mobil dan berangkat ke rumah sakit.Ratmi hannya bisa menghela napas berat,lagi-lagi dia melihat kedua tuannya semakin tidak harmonis,dia menyalahkan Bella yang terlalu egois dan sombong kepada suaminya.
"Rumah tangga apaan ini,lebih baik menikah dengan sesama orang susah tapi bahagia dari pada menikah dengan orang kaya tapi sengsara seperti ini."Ujar Ratmi,dia membawa nasi gorengnya kembali ke dapur lalu memakannya.
Sementara itu di rumah Hanna,dia kebingungan ingin mencari pekerjaan,dia tidak tau pekerjaan apa yang bisa dia dapatkan dalam waktu dekat ini Karna kebutuhan rumah sudah mulai habis dan dia sudah tidak punya uang untuk membeli bahan makanan mereka.
Hanna keluar dari rumah,dia ingin pergi mencari kerja.Saat dia melewati sekelompok ibu-ibu,tiba-tiba seorang dari mereka menyapa Hanna.
"Mau kemana kamu Hanna? mau cari laki orang ya,kamu mau mengikuti jejak ibumu pelakor,semalam aku lihat pak Ahmad di rumahmu,apa kamu berniat mengikuti jejak ibumu sebagai pelakor?" Ucap salah seorang dari mereka,Hanna menatap sinis kepada kumpulan ibu-ibu tukang ghibah itu,rasanya ingin sekali dia menghajar mereka tapi dia berusaha menahan emosinya karna dia tidak ingin ada urusan dengan semua orang disana.
Hanna meninggalkan mereka dengan kesal,dia tidak ingin menghabiskan waktu dengan orang yang tidak punya perasaan.
" Ini semua karna ibu,seandainya dia tidak merebut suami orang kami tidak akan setiap hari mendengar gunjingan tetangga yang tidak punya perasaan." Ucap Hanna sambil terus melanjutkan langkahnya.
*** bersambung***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Wani Ihwani
ikut komen ah, jangan dengerin hana
2024-06-08
0
Camut gemoy
Tetangga julit, hatinya sulit, rezekinya sempit.
2022-10-20
2
Asni J Kasim
Tapi kalau susah juga banyak makan ati 🤣🤣
2022-10-17
0