bab 11 ~ masih polos ~

Sambo keluar dari kamar hotel dengan wajah masam,rasanya hari ini dia sedikit kesal dengan tuannya yang sudah memperlakukan dia secara semena-mena,ingin sekali dia marah kepada pria kaya raya itu,tapi apa boleh dikata dia hannya bawahan yang harus menuruti semua kemauan bosnya.

"Sial,dia mau enak-enak kenapa aku di usir,harusnya aku dikasih walau hannya sekali."batin Sambo sambil berjalan ke arah lift.

Sementara itu Hanna duduk di sopa walaupun ini pertemuan kedua dengan pria yang sudah merenggut kesuciannya rasa takut dan gemetaran masih terlihat di wajahnya.

"Kenapa kamu hannya diam saja,siapa namamu?" Tanya Kevin,dia menatap dari atas kebawah.

"Masih belia tapi penampilannya cukup dewasa,tidak sesuai umur lebih baik aku memberikan dia perawatan terlebih dahulu jika dia cantik kemungkinan aku makin bersemangat di dekatnya." Batin Kevin.

"Hanna tuan." Jawab Hanna singkat.Dia meremas ujung bajunya karna dia sangat gemetaran apalagi saat Kevin menatapnya.

"Sekarang aku akan berangkat kekantor,nanti asistenku akan mengantarmu ke salon,kamu melakukan perawatan karna aku tidak suka yang yang polos sepertimu,mengerti?" Ucap Kevin,Hanna mengangkat kepalanya,dia menatap Kevin Yang sudah mulai menghilang di balik pintu.Setelah Kevin keluar dari kamarnya Hanna menarik napas lega setidaknya hari ini dia tidak melakukan sesuatu yang dipikirannya.

"Aku melakukan perawatan,apa aku se jelek itu dimata pria tua itu,dasar bandot sudah tua tapi seleranya gadis sepertiku apa istrinya tidak tau jika suaminya main dengan wanita lain."Batin Hanna dia menatap wajahnya didepan kaca rasanya kulitku putih mulus,bodi ku juga tidak kurus-kurus amat terus apa yang kurang?" Hanna berbicara sendiri,sambil memandang seluruh tubuhnya di depan cermin.

"Tidak ada yang kurang dari dirimu,cuma kamu terlalu polos untuk pria kaya seperti tuan Kevin,dia ingin kamu pantas berdampingan dengannya jadi jika dia membawamu entah kemana setidaknya kamu tidak se polos itu."Jawab Sambo yang sudah berdiri di pintu.Hanna cukup malu saat Sambo menjawab pertanyaan yang dia lontarkan itu.

""Ayo kita pergi aku akan membawamu ke salon dan menjadikan mu seperti Cinderella." Ucap Sambo lalu berjalan dan Hanna mengikutinya dari belakang.Hanna selalu berusaha bersikap dewasa dan menyesuaikan sikapnya dengan orang-orang yang baru saja dikenalnya.

Hanna berjalan mengikuti Sambo,mereka memasuki salon yang cukup mewah hingga membuat Hanna tercengang,dia sangat yakin jika tempat ini khusus kalangan orang berduit,sangat jauh berbeda dengan salon yang ada di depan kontaraknaya.Pakaian para pelayan salon juga sangat bagus membuktikan jika tempat itu bukan tempat sembarangan.

"Jangan tunjukkan sikap kampungan mu itu di tempat ini,jika kamu ingin dilayani dengan baik." Ucap Sambo,Hanna terdiam mendengar ucapan Sambo,dia belum paham kehidupan para orang kaya karna dia bukan dari kalangan itu.

Setelah melangkah masuk ke gedung salon beberapa pelayan salon datang menyambut dengan sopan,sepertinya Sambo sudah sangat dikenal di tempat ini.

"Selamat siang tuan,ada yang perlu kami bantu tuan? Tanya pelayan dengan sopan ditambah senyuman yang sangat menawan,Hanna yang melihat itu hannya bisa kagum,kekuatan uang memang sangat berpengaruh di dunia ini.

"Tolong make over wanita ini secantik mungkin,rawat dari atas kebawah sampai dia benar-benar cantik."Ucap Sambo,dia mendorong tubuh Hanna ke arah para pelayan itu.

"Dengan senang hati tuan,pacar anda juga memang sangat cantik,kami akan melayaninya sebaik mungkin." Ucap pelayan,

"Dia bukan pacar saya,tapi dia pacar bos saya." Ucap Sambo,Hanna menunduk malu,lalu sang pelayan membawa dia ke sebuah ruangan untuk mendapatkan pelayanan yang sudah di janjikan mereka.

***

Sementara itu Kevin sudah tidak sabar ingin secepatnya dia kembali ke hotel, dan menemui Hanna,tapi karna Sambo belum memberi kabar kepadanya akhirnya dengan tidak semangat dia membuka beberapa berkas yang ada di hadapannya.Kevin berusaha untuk fokus memeriksa berkas-berkas yang ada dimeja nya tapi entah kenapa Hanna terus menari-nari di pikirannya.

"Brakkkk...Sialan,kenapa wajahnya terus menghantui pikiranku,aku yakin ini karna wajahnya sangat menyedihkan." Ucap Kevin,dia membanting berkas yang ada dimeja nya,semakin dia ingin mengindari wajah Hanna dipikirannya tetapi wajah itu semakin jelas dipikirannya.

Saat sedang larut dalam pikirannya tiba-tiba Bella masuk ke ruangan Kevin,saat Bella membuka pintu dia melihat Kevin sedang larut dalam khayalannya hingga dia tidak menyadari jika Bella sudah menatapnya.Bella curiga dengan tingkah Kevin akhir-akhir ini apalagi saat ini dia memergoki Kevin sedang tersenyum seakan-akan dia sangat bahagia.

"Bug..." Bella membanting rantang nasi ke meja Kevin hingga dia kaget bukan main.

"Apa-apaan ini,apa yang kamu lakukan di rumahku?" Ucap Kevin,dengan wajah yang terlihat sangat marah.

"Katakan padaku,apa kamu punya wanita lain? Katakan wanita mana yang ingin merebut mu dariku,aku akan membunuh wanita yang berani bermain denganmu di belakangku." Ucap Bella berang,dia tidak pernah menyangka berada diposisi itu,karna yang dia tau Kevin begitu mencintainya bahkan melakukan apa pun untuknya.

"Keluar dari ruangan ku,mulai saat ini,jika kamu ingin berkunjung ke tempat ini,silahkan mengetuk pintu terlebih dahulu." Ucap Kevin,

"Plak....,Sejak kapan aku menjadi orang asing dalam hidupmu,hah sejak kapan katakan kepadaku." Bella menjerit sangat keras hingga OB yang ingin memasuki ruangan itu terpaksa mundur,dia membawa kembali nampan minuman yang akan di antaranya keruangan itu.

"Dasar wanita sialan berani sekali tanganmu menyentuh wajahku,KE_LUAR.... kamu."Kevin memekik,rasanya dia sangat tersinggung saat tangan Bella mendaratkan satu tamparan di wajahnya.Sementara Bella sedikit pun dia tidak gentar melihat kemarahan di wajah Kevin,

"Sekali lagi aku bertanya,apa ada wanita lain di hatimu?" Tanya Bella kali ini suaranya sudah merendah,dia berharap kecurigaannya kepada Kevin hannya rasa khawatir saja,dia sangat mengenali pria yang menemaninya selama lima tahun ini.

Melihat Bella yang tidak mau keluar dari ruangannya akhirnya Kevin mengalah sendiri,dia mengambil kunci mobilnya lalu pergi meninggalkan Bella duduk sendiri di ruangannya.

Kevin keluar dari gedung perusahannya dengan perasaan berkecamuk,rasanya harga dirinya sangat terluka saat wanita yang begitu dipujanya dulu melayangkan tamparan di wajahnya,sikap tempramental Bella semakin membuat rasa cinta yang masih tersisa semakin hilang dari hatinya.

Kevin semakin yakin untuk menghapus sisa cinta dihatinya kepada Bella,akhirnya Kevin memutuskan untuk kembali ke hotel,dia ingin menunggu Hanna disana.

*** bersambung***

Episodes
1 bab 1 ~ Perceraian kedua orang tuaku ~
2 bab 2 ~ Merasa hebat ~
3 bab 3 ~ Gunjingan tetangga ~
4 bab 4 ~ Muak denganmu ~
5 bab 5 ~ Tanggung jawab ~
6 bab 6 ~ Aku tidak mau ~
7 bab 7 ~ Pria tua ~
8 bab 8 ~ Aku tidak mau di penjara ~
9 bab 9 ~ Aku tidak mau jadi pelakor ~
10 bab 10 ~ Pengorbanan ~
11 bab 11 ~ masih polos ~
12 bab 12~ Kekuatan uang ~
13 bab 13 ~ Fitnah tetangga"
14 bab 14 ~ Mulai berubah ~
15 bab 15 ~ ingin pindah saja ~
16 bab 16 ~ Kontrakan baru ~
17 bab 17 ~ Ibu jahat ~
18 bab 18~ bukan pria sembarangan ~
19 bab 19 ~ keterlaluan kamu ma ~
20 bab 20 ~ Ibu yang kejam ~
21 bab 21 ~ Hambar ~
22 bab 22 ~ Semakin terbuka ~
23 bab 23 ~ Nyaman ~
24 bab 24 ~ Pertemuan ~
25 bab 25 ~ Keributan ~
26 bab 26 ~ Semakin terlihat aslinya ~
27 bab 27 ~ Abaikan saja ~
28 bab 28 ~ Tidak puas ~
29 bab 29 ~ wanita ular ~
30 bab 30 ~ Mencoba sekali lagi ~
31 bab 31 ~ Tempramental ~
32 bab 31 ~ Mencintaimu ~
33 bab 33 ~ Dipermalukan ~
34 bab 34 ~ gugatan cerai ~
35 bab 35 ~ Tidak terima ~
36 bab 36 ~ Menolak untuk bertemu ~
37 bab 37 ~ Aku bisa menghancurkan mu ~
38 bab 38 ~ Merubah penampilan~
39 bab 39 ~ Keputusanku sudah bulat ~
40 bab 40 ~ Menemui Hanna ~
41 bab 41 ~ Maaf aku tidak bisa ~
42 bab 42 ~ Orang tua jahat ~
43 bab 43 ~ Ampuni aku ~
44 bab 44 ~ Mencari ~
45 bab 45 ~ Ancaman ~
46 bab 46 ~ Linglung ~
47 bab 47 ~ Mulai sadar ~
48 bab 48 ~ Masuk rumah sakit ~
49 bab 49 ~ Berusaha ~
50 bab 50 ~ Tinggal bersama ~
51 bab 51 ~ Menderita ~
52 bab 52 ~ Wanita masa lalu ~
53 bab 53 ~ Terpuruk ~
54 bab 54 ~ Tidak mau jadi beban ~
55 bab 55 ~ Aku tidak menyukai mereka. ~
56 bab 56 ~ Aku sudah melupakanmu ~
57 bab 57 ~ Hancur ~
58 bab 58 ~ Ibu durhaka ~
59 bab 59 ~ Pria menyedihkan ~
60 bab 60 ~ Bermain di belakang ~
61 bab 61 ~ Kabur ~
62 bab 62 ~ Aneh ~
63 bab 63 ~ Mengingat semuanya ~
64 bab 64 ~ Mencari adikku ~
65 bab 65 ~ Pria baik ~
66 bab 66 ~ Semakin dekat ~
67 bab 67 ~ Hebat ~
68 bab 68 ~ Teman baru ~
69 bab 69 ~ Penghianat ~
70 bab 70 ~ Merawat mu dengan baik ~
71 bab 71 ~ Cemburu
72 bab 72 ~ aku merindukan mu ~
73 bab 73 ~ Bertemu ~
74 bab 74 ~ keluarga dewa~
75 bab 75 ~ melarikan diri~
76 bab 76 ~ Bertemu ~
77 bab 77 ~ bahagia ~
78 bab 78 ~ Merindukan mu ~
79 bab 79 ~ Keputusan ku ~
80 bab 80 ~ bekerja ~
81 bab 81 ~ pokus ~
82 bab 82 ~ Tidak kepikiran ~
83 bab 83 ~ Pelajaran ~
84 bab 84 ~ Akhirnya ~
85 bab 85 ~ Dia milikku ~
86 bab 86 ~ Kemabli kerumah ~
87 bab 87 ~ Cemburu ~
88 bab 88 ~ Kehidupan orang kaya ~
89 bab 89 ~ Curiga ~
90 bab 90 ~ Ribut ~
91 bab 91 ~ Aku ingin menikah dengannya ~
92 bab 92 ~ Merasa aneh ~
93 bab 93 ~ Dia masih bocah ~
94 bab 94 ~ Lisa ~
95 bab 95 ~ Nonton bioskop ~
96 bab 96 ~ Dia bukan istriku ~
97 bab 97 ~ Biasa saja ~
98 bab 98 ~ Pertemuan mengharukan ~
99 bab 99 ~ Malu ~
100 bab 100 ~ Aku sadar ~
101 bab 101 ~ Malu-malu ~
102 bab 102 ~ Kamu tidak pantas ~
103 bab 103 ~ Pemalu ~
104 bab 104 ~ Pria sialan ~
105 105 ~ Rumah sakit mount Elizabeth ~
106 bab 106 ~ Hasil ~
107 bab 107 ~ Kembali seperti remaja ~
108 Bab 108 ~ Bella hamil ~
109 bab 109 ~ Kenyataan pahit ~
110 Bab 110 ~ Tertangkap basah ~
111 bab 111 ~ Berangkat keluar negri ~
112 bab 112 ~ Kota yang sangat indah ~
113 Bab 113 ~ Merasa bersalah ~
114 bab 114 ~ Bella menunjukan sikap aslinya ~
115 Bab 115 ~ Ambil alih ~
116 bab 116 ~ Kembali ke Indonesia ~
117 bab 117 ~ Berantem ~
118 bab 118 ~ terpuruk ~
119 Bab 119 ~ Kurang setuju ~
120 Bab 120 ~ Merindukan mu ~
121 bab 121 ~ Kamu pria yang hebat ~
122 bab 122 ~ Penyesalan ~
123 bab 123 ~ Mama minta maaf ~
124 Bab 124 ~ Karma sampah ~
125 Bab 125 ~ Mengembalikan semuanya ~
126 bab 126 ~ Selamat tinggal kesedihan ~
Episodes

Updated 126 Episodes

1
bab 1 ~ Perceraian kedua orang tuaku ~
2
bab 2 ~ Merasa hebat ~
3
bab 3 ~ Gunjingan tetangga ~
4
bab 4 ~ Muak denganmu ~
5
bab 5 ~ Tanggung jawab ~
6
bab 6 ~ Aku tidak mau ~
7
bab 7 ~ Pria tua ~
8
bab 8 ~ Aku tidak mau di penjara ~
9
bab 9 ~ Aku tidak mau jadi pelakor ~
10
bab 10 ~ Pengorbanan ~
11
bab 11 ~ masih polos ~
12
bab 12~ Kekuatan uang ~
13
bab 13 ~ Fitnah tetangga"
14
bab 14 ~ Mulai berubah ~
15
bab 15 ~ ingin pindah saja ~
16
bab 16 ~ Kontrakan baru ~
17
bab 17 ~ Ibu jahat ~
18
bab 18~ bukan pria sembarangan ~
19
bab 19 ~ keterlaluan kamu ma ~
20
bab 20 ~ Ibu yang kejam ~
21
bab 21 ~ Hambar ~
22
bab 22 ~ Semakin terbuka ~
23
bab 23 ~ Nyaman ~
24
bab 24 ~ Pertemuan ~
25
bab 25 ~ Keributan ~
26
bab 26 ~ Semakin terlihat aslinya ~
27
bab 27 ~ Abaikan saja ~
28
bab 28 ~ Tidak puas ~
29
bab 29 ~ wanita ular ~
30
bab 30 ~ Mencoba sekali lagi ~
31
bab 31 ~ Tempramental ~
32
bab 31 ~ Mencintaimu ~
33
bab 33 ~ Dipermalukan ~
34
bab 34 ~ gugatan cerai ~
35
bab 35 ~ Tidak terima ~
36
bab 36 ~ Menolak untuk bertemu ~
37
bab 37 ~ Aku bisa menghancurkan mu ~
38
bab 38 ~ Merubah penampilan~
39
bab 39 ~ Keputusanku sudah bulat ~
40
bab 40 ~ Menemui Hanna ~
41
bab 41 ~ Maaf aku tidak bisa ~
42
bab 42 ~ Orang tua jahat ~
43
bab 43 ~ Ampuni aku ~
44
bab 44 ~ Mencari ~
45
bab 45 ~ Ancaman ~
46
bab 46 ~ Linglung ~
47
bab 47 ~ Mulai sadar ~
48
bab 48 ~ Masuk rumah sakit ~
49
bab 49 ~ Berusaha ~
50
bab 50 ~ Tinggal bersama ~
51
bab 51 ~ Menderita ~
52
bab 52 ~ Wanita masa lalu ~
53
bab 53 ~ Terpuruk ~
54
bab 54 ~ Tidak mau jadi beban ~
55
bab 55 ~ Aku tidak menyukai mereka. ~
56
bab 56 ~ Aku sudah melupakanmu ~
57
bab 57 ~ Hancur ~
58
bab 58 ~ Ibu durhaka ~
59
bab 59 ~ Pria menyedihkan ~
60
bab 60 ~ Bermain di belakang ~
61
bab 61 ~ Kabur ~
62
bab 62 ~ Aneh ~
63
bab 63 ~ Mengingat semuanya ~
64
bab 64 ~ Mencari adikku ~
65
bab 65 ~ Pria baik ~
66
bab 66 ~ Semakin dekat ~
67
bab 67 ~ Hebat ~
68
bab 68 ~ Teman baru ~
69
bab 69 ~ Penghianat ~
70
bab 70 ~ Merawat mu dengan baik ~
71
bab 71 ~ Cemburu
72
bab 72 ~ aku merindukan mu ~
73
bab 73 ~ Bertemu ~
74
bab 74 ~ keluarga dewa~
75
bab 75 ~ melarikan diri~
76
bab 76 ~ Bertemu ~
77
bab 77 ~ bahagia ~
78
bab 78 ~ Merindukan mu ~
79
bab 79 ~ Keputusan ku ~
80
bab 80 ~ bekerja ~
81
bab 81 ~ pokus ~
82
bab 82 ~ Tidak kepikiran ~
83
bab 83 ~ Pelajaran ~
84
bab 84 ~ Akhirnya ~
85
bab 85 ~ Dia milikku ~
86
bab 86 ~ Kemabli kerumah ~
87
bab 87 ~ Cemburu ~
88
bab 88 ~ Kehidupan orang kaya ~
89
bab 89 ~ Curiga ~
90
bab 90 ~ Ribut ~
91
bab 91 ~ Aku ingin menikah dengannya ~
92
bab 92 ~ Merasa aneh ~
93
bab 93 ~ Dia masih bocah ~
94
bab 94 ~ Lisa ~
95
bab 95 ~ Nonton bioskop ~
96
bab 96 ~ Dia bukan istriku ~
97
bab 97 ~ Biasa saja ~
98
bab 98 ~ Pertemuan mengharukan ~
99
bab 99 ~ Malu ~
100
bab 100 ~ Aku sadar ~
101
bab 101 ~ Malu-malu ~
102
bab 102 ~ Kamu tidak pantas ~
103
bab 103 ~ Pemalu ~
104
bab 104 ~ Pria sialan ~
105
105 ~ Rumah sakit mount Elizabeth ~
106
bab 106 ~ Hasil ~
107
bab 107 ~ Kembali seperti remaja ~
108
Bab 108 ~ Bella hamil ~
109
bab 109 ~ Kenyataan pahit ~
110
Bab 110 ~ Tertangkap basah ~
111
bab 111 ~ Berangkat keluar negri ~
112
bab 112 ~ Kota yang sangat indah ~
113
Bab 113 ~ Merasa bersalah ~
114
bab 114 ~ Bella menunjukan sikap aslinya ~
115
Bab 115 ~ Ambil alih ~
116
bab 116 ~ Kembali ke Indonesia ~
117
bab 117 ~ Berantem ~
118
bab 118 ~ terpuruk ~
119
Bab 119 ~ Kurang setuju ~
120
Bab 120 ~ Merindukan mu ~
121
bab 121 ~ Kamu pria yang hebat ~
122
bab 122 ~ Penyesalan ~
123
bab 123 ~ Mama minta maaf ~
124
Bab 124 ~ Karma sampah ~
125
Bab 125 ~ Mengembalikan semuanya ~
126
bab 126 ~ Selamat tinggal kesedihan ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!