Sambo keluar dari kamar hotel dengan wajah masam,rasanya hari ini dia sedikit kesal dengan tuannya yang sudah memperlakukan dia secara semena-mena,ingin sekali dia marah kepada pria kaya raya itu,tapi apa boleh dikata dia hannya bawahan yang harus menuruti semua kemauan bosnya.
"Sial,dia mau enak-enak kenapa aku di usir,harusnya aku dikasih walau hannya sekali."batin Sambo sambil berjalan ke arah lift.
Sementara itu Hanna duduk di sopa walaupun ini pertemuan kedua dengan pria yang sudah merenggut kesuciannya rasa takut dan gemetaran masih terlihat di wajahnya.
"Kenapa kamu hannya diam saja,siapa namamu?" Tanya Kevin,dia menatap dari atas kebawah.
"Masih belia tapi penampilannya cukup dewasa,tidak sesuai umur lebih baik aku memberikan dia perawatan terlebih dahulu jika dia cantik kemungkinan aku makin bersemangat di dekatnya." Batin Kevin.
"Hanna tuan." Jawab Hanna singkat.Dia meremas ujung bajunya karna dia sangat gemetaran apalagi saat Kevin menatapnya.
"Sekarang aku akan berangkat kekantor,nanti asistenku akan mengantarmu ke salon,kamu melakukan perawatan karna aku tidak suka yang yang polos sepertimu,mengerti?" Ucap Kevin,Hanna mengangkat kepalanya,dia menatap Kevin Yang sudah mulai menghilang di balik pintu.Setelah Kevin keluar dari kamarnya Hanna menarik napas lega setidaknya hari ini dia tidak melakukan sesuatu yang dipikirannya.
"Aku melakukan perawatan,apa aku se jelek itu dimata pria tua itu,dasar bandot sudah tua tapi seleranya gadis sepertiku apa istrinya tidak tau jika suaminya main dengan wanita lain."Batin Hanna dia menatap wajahnya didepan kaca rasanya kulitku putih mulus,bodi ku juga tidak kurus-kurus amat terus apa yang kurang?" Hanna berbicara sendiri,sambil memandang seluruh tubuhnya di depan cermin.
"Tidak ada yang kurang dari dirimu,cuma kamu terlalu polos untuk pria kaya seperti tuan Kevin,dia ingin kamu pantas berdampingan dengannya jadi jika dia membawamu entah kemana setidaknya kamu tidak se polos itu."Jawab Sambo yang sudah berdiri di pintu.Hanna cukup malu saat Sambo menjawab pertanyaan yang dia lontarkan itu.
""Ayo kita pergi aku akan membawamu ke salon dan menjadikan mu seperti Cinderella." Ucap Sambo lalu berjalan dan Hanna mengikutinya dari belakang.Hanna selalu berusaha bersikap dewasa dan menyesuaikan sikapnya dengan orang-orang yang baru saja dikenalnya.
Hanna berjalan mengikuti Sambo,mereka memasuki salon yang cukup mewah hingga membuat Hanna tercengang,dia sangat yakin jika tempat ini khusus kalangan orang berduit,sangat jauh berbeda dengan salon yang ada di depan kontaraknaya.Pakaian para pelayan salon juga sangat bagus membuktikan jika tempat itu bukan tempat sembarangan.
"Jangan tunjukkan sikap kampungan mu itu di tempat ini,jika kamu ingin dilayani dengan baik." Ucap Sambo,Hanna terdiam mendengar ucapan Sambo,dia belum paham kehidupan para orang kaya karna dia bukan dari kalangan itu.
Setelah melangkah masuk ke gedung salon beberapa pelayan salon datang menyambut dengan sopan,sepertinya Sambo sudah sangat dikenal di tempat ini.
"Selamat siang tuan,ada yang perlu kami bantu tuan? Tanya pelayan dengan sopan ditambah senyuman yang sangat menawan,Hanna yang melihat itu hannya bisa kagum,kekuatan uang memang sangat berpengaruh di dunia ini.
"Tolong make over wanita ini secantik mungkin,rawat dari atas kebawah sampai dia benar-benar cantik."Ucap Sambo,dia mendorong tubuh Hanna ke arah para pelayan itu.
"Dengan senang hati tuan,pacar anda juga memang sangat cantik,kami akan melayaninya sebaik mungkin." Ucap pelayan,
"Dia bukan pacar saya,tapi dia pacar bos saya." Ucap Sambo,Hanna menunduk malu,lalu sang pelayan membawa dia ke sebuah ruangan untuk mendapatkan pelayanan yang sudah di janjikan mereka.
***
Sementara itu Kevin sudah tidak sabar ingin secepatnya dia kembali ke hotel, dan menemui Hanna,tapi karna Sambo belum memberi kabar kepadanya akhirnya dengan tidak semangat dia membuka beberapa berkas yang ada di hadapannya.Kevin berusaha untuk fokus memeriksa berkas-berkas yang ada dimeja nya tapi entah kenapa Hanna terus menari-nari di pikirannya.
"Brakkkk...Sialan,kenapa wajahnya terus menghantui pikiranku,aku yakin ini karna wajahnya sangat menyedihkan." Ucap Kevin,dia membanting berkas yang ada dimeja nya,semakin dia ingin mengindari wajah Hanna dipikirannya tetapi wajah itu semakin jelas dipikirannya.
Saat sedang larut dalam pikirannya tiba-tiba Bella masuk ke ruangan Kevin,saat Bella membuka pintu dia melihat Kevin sedang larut dalam khayalannya hingga dia tidak menyadari jika Bella sudah menatapnya.Bella curiga dengan tingkah Kevin akhir-akhir ini apalagi saat ini dia memergoki Kevin sedang tersenyum seakan-akan dia sangat bahagia.
"Bug..." Bella membanting rantang nasi ke meja Kevin hingga dia kaget bukan main.
"Apa-apaan ini,apa yang kamu lakukan di rumahku?" Ucap Kevin,dengan wajah yang terlihat sangat marah.
"Katakan padaku,apa kamu punya wanita lain? Katakan wanita mana yang ingin merebut mu dariku,aku akan membunuh wanita yang berani bermain denganmu di belakangku." Ucap Bella berang,dia tidak pernah menyangka berada diposisi itu,karna yang dia tau Kevin begitu mencintainya bahkan melakukan apa pun untuknya.
"Keluar dari ruangan ku,mulai saat ini,jika kamu ingin berkunjung ke tempat ini,silahkan mengetuk pintu terlebih dahulu." Ucap Kevin,
"Plak....,Sejak kapan aku menjadi orang asing dalam hidupmu,hah sejak kapan katakan kepadaku." Bella menjerit sangat keras hingga OB yang ingin memasuki ruangan itu terpaksa mundur,dia membawa kembali nampan minuman yang akan di antaranya keruangan itu.
"Dasar wanita sialan berani sekali tanganmu menyentuh wajahku,KE_LUAR.... kamu."Kevin memekik,rasanya dia sangat tersinggung saat tangan Bella mendaratkan satu tamparan di wajahnya.Sementara Bella sedikit pun dia tidak gentar melihat kemarahan di wajah Kevin,
"Sekali lagi aku bertanya,apa ada wanita lain di hatimu?" Tanya Bella kali ini suaranya sudah merendah,dia berharap kecurigaannya kepada Kevin hannya rasa khawatir saja,dia sangat mengenali pria yang menemaninya selama lima tahun ini.
Melihat Bella yang tidak mau keluar dari ruangannya akhirnya Kevin mengalah sendiri,dia mengambil kunci mobilnya lalu pergi meninggalkan Bella duduk sendiri di ruangannya.
Kevin keluar dari gedung perusahannya dengan perasaan berkecamuk,rasanya harga dirinya sangat terluka saat wanita yang begitu dipujanya dulu melayangkan tamparan di wajahnya,sikap tempramental Bella semakin membuat rasa cinta yang masih tersisa semakin hilang dari hatinya.
Kevin semakin yakin untuk menghapus sisa cinta dihatinya kepada Bella,akhirnya Kevin memutuskan untuk kembali ke hotel,dia ingin menunggu Hanna disana.
*** bersambung***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments