Sugar Baby Pria Beristri
Hanna terus mengekor kepada ibunya,dia masih berharap kepada ibunya agar membatalkan niatnya untuk menikah lagi dengan pria idamannya.
"Bu,tidak bisakah ibu membatalkan niat ibu menikah dengan om hendri,tidak kah ibu kasian dengan Puspa dia masih sangat kecil bu untuk tau arti perceraian.Aku akan membantu mu bu mencari uang,dan aku berjanji tidak sekolah lagi demi mencari uang di keluarga ini."Ucap Hanna memohon,dia tidak habis pikir kenapa ibunya terlalu tega meninggalkan mereka bertiga hannya demi pria yang sudah beristri.
"Tidak bisa Hanna,keputusan ibu sudah bulat kamu harus bisa menjaga adik-adikmu, berkorban lah untuk adikmu jika kamu menyayangi mereka.Ibu sudah tidak bisa bahkan tidak mampu menghidupi kalian semua,kamu lihat bapak mu,dia juga memilih pergi hannya Karna tidak mampu lagi membiayai kalian bertiga." Ucap ibunya membuat Hanna semakin kecewa dengan keputusan ibunya.
Hanna hannya diam memandangi ibunya yang sibuk menyusun semua bajunya kedalam koper sementara pria yang ingin menikahinya sudah menunggunya di halaman rumah.lisa dan Puspa adiknya yang paling kecil hannya bisa menagis sambil berpelukan Hanna tidak bisa menahan air matanya saat melihat adiknya yang paling kecil terus memohon kepadanya ibunya untuk ikut bersamanya,tapi dengan kejamnya sanga ibu menolak permintaanya.
"Ibu....Ibu....Jangan tinggalin Puspa bu,aku janji nga akan nakal Bu,aku janji akan sekolah yang baik dan dapat kerja yang bagus agar aku bisa membahagiakan ibu Hua.......huaaa...." Puspa terus menagis sambil menarik kaki ibunya tapi dengan kasar sang ibu menepis tangan Puspa lalu memasuki mobil calon suaminya.
"Kalian disini ada kaka mu yang menjagamu,ibu sudah tidak mau berhubungan dengan kalian,ibu ingin bahagia dan yang mampu membahagiakan ibu hannya om Hendri."Ucap ibunya lalu menutup mobil dan berlalu dari halaman rumah mereka.Hanna menghapus air matanya lalu mendekati Puspa yang terus menangis,hatinya bagai di sayat pisau tajam melihat tangisan adiknya yang paling kecil.
"Dek,sudah jangan menagis lagi,doakan mama bahagia dengan om Hendri Kaka berjanji akan menjaga kalian berdua di rumah ini."Ucap Hanna lalu memeluk adiknya dan menggendongnya lalu membawa kedalam rumah.Beberapa tetangga iba melihat nasib ketiga anak itu.
Hanna yang masih kelas tiga SMA harus rela putus sekolah demi kedua adiknya,dia berjanji akan melakukan apa pun demi kedua adik yang begitu di sayangnya.Hanna membawa Puspa ke dalam kamar lalu menidurkannya.Mereka hari ini tidak berangkat ke sekolah karna dari semalam ibunya sudah berkemas.Mereka terus memohon kepada ibunya untuk tidak pergi tapi ibunya mengabaikan tangisan dan permohonan mereka.
Lisa adiknya yang kedua sudah lebih mengerti tentang perceraian kedua orang tuanya dari semalam dia hannya pasrah dan menangis dalam diam mendengar keputusan ibunya sangat jauh berbeda dengan puspa yang masih sangat kecil dia masih sekolah dasar kelas dua.Saat Puspa sudah tidur Hanna keluar dari kamar dan menemui adiknya Lisa yang masih diluar dengan tatapan kosong.
"Lisa,apa yang kamu pikirkan dek,kamu harus kuat dan rajin belajar,biarkan Kaka putus sekolah kalian harus belajar giat dan gapai cita-cita kalian agar orang-orang tidak memandang rendah kita dan ibu menyesali semua perbuatannya yang sudah meninggalkan kita." Ucap Hanna sambil merangkul pundak adiknya,dia melihat air mata di sudut mata adiknya dia sangat tau walaupun Lisa terlihat tenang tapi Hanna tau dia juga sangat terpukul atas kepergian ibunya.
"Terima kasih kak,aku akan membantu Kaka mencari uang jika Lisa sudah pulang sekolah."Ucap Lisa mereka saling menguatkan satu sama lain,dan Hanna sangat bangga itu walaupun dia menolak permintaan adiknya.
"Tidak dek,Kaka yang harus bertanggung jawab,tugasmu hannya belajar dan menjaga adik,biarkan Kaka yang mencari uang untuk memenuhi kebutuhan kita dan uang untuk membayar kontrakan kita." Ucap Hanna.Setelah mereka merundingkan rencana mereka kedepannya, Hanna berjalan memasuki rumahnya
dia berjalan ke arah dapur untuk melihat stok beras dan juga ikan,untuk saat ini dia hannya punya uang sebanyak lima puluh ribu rupiah untuk jajan adiknya besok ke sekolah.
Hanna menghela napas panjang,stok yang tersedia paling cukup untuk makan mereka tiga hari,bersyukur sekolah Lisa dan Puspa adiknya tidak jauh dari rumah mereka hingga tidak perlu naik angkot ke sekolah.
"Semoga aku bisa dengan cepat dapat kerjaan,aku masih bisa menahan lapar tapi tidak dengan adikku,aku akan berusaha untuk memberikan kebahagian kepada mereka berdua.Aku pastikan kedua orang tuaku menyesal telah membuang kami seperti ini,mereka hannya orang tua yang egois."Hanna berujar dalam hati,mungkin akan sulit baginya melupakan semua perbuatan kedua orang tuanya,mereka yang masih membutuhkan sandaran hidup,membutuhkan perlindungan dengan tega meninggalkannya tampa sepeser uang pun.
Hanna keluar dari dapur dan berjalan keluar rumah,dia membersihkan pekarangan rumah kontarakan mereka,
"Hanna,dengar-dengar ibumu pergi menikah lagi dengan suami orang ya,ya ampun tega banget itu,masak dia ninggalin anak demi suami orang,terus bagaimana nasib kalian kedepannya,bapakmu juga sepertinya sudah menikah lagi." Ucap tetangga,Hanna hannya bisa tersenyum kecut menanggapi ucapan tetangga.Dia tidak bisa marah karna kenyatannya ucapan tetangganya memang benar.
"Terus,bagaimana dengan sekolahmu Hanna,dan kedua adikmu,padahal rumah kalian saja masih ngontrak." Ucap tetangga itu,Hanna antara kesal dan benci karena tetangga itu terlalu ikut campur dengan masalah keluarganya.
"Nga papa kok Bu,aku berhenti sekolah,Lisa dan Puspa lanjut sekolah dan aku yang akan membiayai mereka."Jawab Hanna,dengan sedikit kesal,mungkin melihat wajah Hanna yang masam wanita itu lalu permisi dan meninggalkan Hanna.
"Dasar tetangga sialan,kalau tidak bisa membantu setidaknya jangan mengurusi keluargaku." Ucap Hanna lalu kembali membersihkan pekarangan yang sempat tertunda.
"Kaka....Kaka....kak...." Puspa keluar dari kamarnya dan berteriak memanggil kedua Kakanya.Hanna yang mendengar teriakan dan tangisan adiknya langsung menghentikan pekerjaannya lalu berlari menemui adiknya.
"Dek....Kenapa dek,kenapa kamu menagis ada apa?" Hanna memeluk adiknya yang sesenggukan,tangisan adiknya begitu pilu membuat Hanna memeluknya begitu erat.
"Kenapa menagis dek?" Tanya Hanna saat melihat adiknya sudah mulai tenang.
"Aku pikir Kaka pergi meninggalkan aku kak,jika Kaka pergi aku sama siapa Kak,hiks....hiks....hiks.aku mohon jangan tinggalin aku kak." Jawab Puspa,dan terus sesenggukan,Hanna yang mendengar ucapan adiknya begitu terluka,ternyata adiknya begitu terluka kehilangan orang tua mereka.
****bersambung****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Irmha febyollah
ko mirip cerita anak yang di buang orang tua ya kak.
2024-06-16
0
Wani Ihwani
bawang Bombay😢😢😢😢
2024-06-08
0
Salman Al farizi
baca deskripsi Hanna gadis belia umur 16thn sedangkan pas baca ternyata kelas 3 SMA iki piye to Thor mbingungi, apakah Hanna anak genius.? jdi bisa lompat kelas 2x.? 🤣
2024-03-23
0