Sugar Baby Pria Beristri

Sugar Baby Pria Beristri

bab 1 ~ Perceraian kedua orang tuaku ~

Hanna terus mengekor kepada ibunya,dia masih berharap kepada ibunya agar membatalkan niatnya untuk menikah lagi dengan pria idamannya.

"Bu,tidak bisakah ibu membatalkan niat ibu menikah dengan om hendri,tidak kah ibu kasian dengan Puspa dia masih sangat kecil bu untuk tau arti perceraian.Aku akan membantu mu bu mencari uang,dan aku berjanji tidak sekolah lagi demi mencari uang di keluarga ini."Ucap Hanna memohon,dia tidak habis pikir kenapa ibunya terlalu tega meninggalkan mereka bertiga hannya demi pria yang sudah beristri.

"Tidak bisa Hanna,keputusan ibu sudah bulat kamu harus bisa menjaga adik-adikmu, berkorban lah untuk adikmu jika kamu menyayangi mereka.Ibu sudah tidak bisa bahkan tidak mampu menghidupi kalian semua,kamu lihat bapak mu,dia juga memilih pergi hannya Karna tidak mampu lagi membiayai kalian bertiga." Ucap ibunya membuat Hanna semakin kecewa dengan keputusan ibunya.

Hanna hannya diam memandangi ibunya yang sibuk menyusun semua bajunya kedalam koper sementara pria yang ingin menikahinya sudah menunggunya di halaman rumah.lisa dan Puspa adiknya yang paling kecil hannya bisa menagis sambil berpelukan Hanna tidak bisa menahan air matanya saat melihat adiknya yang paling kecil terus memohon kepadanya ibunya untuk ikut bersamanya,tapi dengan kejamnya sanga ibu menolak permintaanya.

"Ibu....Ibu....Jangan tinggalin Puspa bu,aku janji nga akan nakal Bu,aku janji akan sekolah yang baik dan dapat kerja yang bagus agar aku bisa membahagiakan ibu Hua.......huaaa...." Puspa terus menagis sambil menarik kaki ibunya tapi dengan kasar sang ibu menepis tangan Puspa lalu memasuki mobil calon suaminya.

"Kalian disini ada kaka mu yang menjagamu,ibu sudah tidak mau berhubungan dengan kalian,ibu ingin bahagia dan yang mampu membahagiakan ibu hannya om Hendri."Ucap ibunya lalu menutup mobil dan berlalu dari halaman rumah mereka.Hanna menghapus air matanya lalu mendekati Puspa yang terus menangis,hatinya bagai di sayat pisau tajam melihat tangisan adiknya yang paling kecil.

"Dek,sudah jangan menagis lagi,doakan mama bahagia dengan om Hendri Kaka berjanji akan menjaga kalian berdua di rumah ini."Ucap Hanna lalu memeluk adiknya dan menggendongnya lalu membawa kedalam rumah.Beberapa tetangga iba melihat nasib ketiga anak itu.

Hanna yang masih kelas tiga SMA harus rela putus sekolah demi kedua adiknya,dia berjanji akan melakukan apa pun demi kedua adik yang begitu di sayangnya.Hanna membawa Puspa ke dalam kamar lalu menidurkannya.Mereka hari ini tidak berangkat ke sekolah karna dari semalam ibunya sudah berkemas.Mereka terus memohon kepada ibunya untuk tidak pergi tapi ibunya mengabaikan tangisan dan permohonan mereka.

Lisa adiknya yang kedua sudah lebih mengerti tentang perceraian kedua orang tuanya dari semalam dia hannya pasrah dan menangis dalam diam mendengar keputusan ibunya sangat jauh berbeda dengan puspa yang masih sangat kecil dia masih sekolah dasar kelas dua.Saat Puspa sudah tidur Hanna keluar dari kamar dan menemui adiknya Lisa yang masih diluar dengan tatapan kosong.

"Lisa,apa yang kamu pikirkan dek,kamu harus kuat dan rajin belajar,biarkan Kaka putus sekolah kalian harus belajar giat dan gapai cita-cita kalian agar orang-orang tidak memandang rendah kita dan ibu menyesali semua perbuatannya yang sudah meninggalkan kita." Ucap Hanna sambil merangkul pundak adiknya,dia melihat air mata di sudut mata adiknya dia sangat tau walaupun Lisa terlihat tenang tapi Hanna tau dia juga sangat terpukul atas kepergian ibunya.

"Terima kasih kak,aku akan membantu Kaka mencari uang jika Lisa sudah pulang sekolah."Ucap Lisa mereka saling menguatkan satu sama lain,dan Hanna sangat bangga itu walaupun dia menolak permintaan adiknya.

"Tidak dek,Kaka yang harus bertanggung jawab,tugasmu hannya belajar dan menjaga adik,biarkan Kaka yang mencari uang untuk memenuhi kebutuhan kita dan uang untuk membayar kontrakan kita." Ucap Hanna.Setelah mereka merundingkan rencana mereka kedepannya, Hanna berjalan memasuki rumahnya

dia berjalan ke arah dapur untuk melihat stok beras dan juga ikan,untuk saat ini dia hannya punya uang sebanyak lima puluh ribu rupiah untuk jajan adiknya besok ke sekolah.

Hanna menghela napas panjang,stok yang tersedia paling cukup untuk makan mereka tiga hari,bersyukur sekolah Lisa dan Puspa adiknya tidak jauh dari rumah mereka hingga tidak perlu naik angkot ke sekolah.

"Semoga aku bisa dengan cepat dapat kerjaan,aku masih bisa menahan lapar tapi tidak dengan adikku,aku akan berusaha untuk memberikan kebahagian kepada mereka berdua.Aku pastikan kedua orang tuaku menyesal telah membuang kami seperti ini,mereka hannya orang tua yang egois."Hanna berujar dalam hati,mungkin akan sulit baginya melupakan semua perbuatan kedua orang tuanya,mereka yang masih membutuhkan sandaran hidup,membutuhkan perlindungan dengan tega meninggalkannya tampa sepeser uang pun.

Hanna keluar dari dapur dan berjalan keluar rumah,dia membersihkan pekarangan rumah kontarakan mereka,

"Hanna,dengar-dengar ibumu pergi menikah lagi dengan suami orang ya,ya ampun tega banget itu,masak dia ninggalin anak demi suami orang,terus bagaimana nasib kalian kedepannya,bapakmu juga sepertinya sudah menikah lagi." Ucap tetangga,Hanna hannya bisa tersenyum kecut menanggapi ucapan tetangga.Dia tidak bisa marah karna kenyatannya ucapan tetangganya memang benar.

"Terus,bagaimana dengan sekolahmu Hanna,dan kedua adikmu,padahal rumah kalian saja masih ngontrak." Ucap tetangga itu,Hanna antara kesal dan benci karena tetangga itu terlalu ikut campur dengan masalah keluarganya.

"Nga papa kok Bu,aku berhenti sekolah,Lisa dan Puspa lanjut sekolah dan aku yang akan membiayai mereka."Jawab Hanna,dengan sedikit kesal,mungkin melihat wajah Hanna yang masam wanita itu lalu permisi dan meninggalkan Hanna.

"Dasar tetangga sialan,kalau tidak bisa membantu setidaknya jangan mengurusi keluargaku." Ucap Hanna lalu kembali membersihkan pekarangan yang sempat tertunda.

"Kaka....Kaka....kak...." Puspa keluar dari kamarnya dan berteriak memanggil kedua Kakanya.Hanna yang mendengar teriakan dan tangisan adiknya langsung menghentikan pekerjaannya lalu berlari menemui adiknya.

"Dek....Kenapa dek,kenapa kamu menagis ada apa?" Hanna memeluk adiknya yang sesenggukan,tangisan adiknya begitu pilu membuat Hanna memeluknya begitu erat.

"Kenapa menagis dek?" Tanya Hanna saat melihat adiknya sudah mulai tenang.

"Aku pikir Kaka pergi meninggalkan aku kak,jika Kaka pergi aku sama siapa Kak,hiks....hiks....hiks.aku mohon jangan tinggalin aku kak." Jawab Puspa,dan terus sesenggukan,Hanna yang mendengar ucapan adiknya begitu terluka,ternyata adiknya begitu terluka kehilangan orang tua mereka.

****bersambung****

Terpopuler

Comments

Salman Al farizi

Salman Al farizi

baca deskripsi Hanna gadis belia umur 16thn sedangkan pas baca ternyata kelas 3 SMA iki piye to Thor mbingungi, apakah Hanna anak genius.? jdi bisa lompat kelas 2x.? 🤣

2024-03-23

0

꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂

꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂

👍👍👍

2024-01-17

0

SALSA CUAKS

SALSA CUAKS

Meski gw anak broken home 🤧. Dan ibuk bapak gw kandungan dah nikah lagi gw ngerasa gk punya sapa sapa kecuali nenek gw tapi nyokap bokap kandung gw sering lah ngasih uang jajan jadi dobel pula 👍🏻

2023-04-25

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 ~ Perceraian kedua orang tuaku ~
2 bab 2 ~ Merasa hebat ~
3 bab 3 ~ Gunjingan tetangga ~
4 bab 4 ~ Muak denganmu ~
5 bab 5 ~ Tanggung jawab ~
6 bab 6 ~ Aku tidak mau ~
7 bab 7 ~ Pria tua ~
8 bab 8 ~ Aku tidak mau di penjara ~
9 bab 9 ~ Aku tidak mau jadi pelakor ~
10 bab 10 ~ Pengorbanan ~
11 bab 11 ~ masih polos ~
12 bab 12~ Kekuatan uang ~
13 bab 13 ~ Fitnah tetangga"
14 bab 14 ~ Mulai berubah ~
15 bab 15 ~ ingin pindah saja ~
16 bab 16 ~ Kontrakan baru ~
17 bab 17 ~ Ibu jahat ~
18 bab 18~ bukan pria sembarangan ~
19 bab 19 ~ keterlaluan kamu ma ~
20 bab 20 ~ Ibu yang kejam ~
21 bab 21 ~ Hambar ~
22 bab 22 ~ Semakin terbuka ~
23 bab 23 ~ Nyaman ~
24 bab 24 ~ Pertemuan ~
25 bab 25 ~ Keributan ~
26 bab 26 ~ Semakin terlihat aslinya ~
27 bab 27 ~ Abaikan saja ~
28 bab 28 ~ Tidak puas ~
29 bab 29 ~ wanita ular ~
30 bab 30 ~ Mencoba sekali lagi ~
31 bab 31 ~ Tempramental ~
32 bab 31 ~ Mencintaimu ~
33 bab 33 ~ Dipermalukan ~
34 bab 34 ~ gugatan cerai ~
35 bab 35 ~ Tidak terima ~
36 bab 36 ~ Menolak untuk bertemu ~
37 bab 37 ~ Aku bisa menghancurkan mu ~
38 bab 38 ~ Merubah penampilan~
39 bab 39 ~ Keputusanku sudah bulat ~
40 bab 40 ~ Menemui Hanna ~
41 bab 41 ~ Maaf aku tidak bisa ~
42 bab 42 ~ Orang tua jahat ~
43 bab 43 ~ Ampuni aku ~
44 bab 44 ~ Mencari ~
45 bab 45 ~ Ancaman ~
46 bab 46 ~ Linglung ~
47 bab 47 ~ Mulai sadar ~
48 bab 48 ~ Masuk rumah sakit ~
49 bab 49 ~ Berusaha ~
50 bab 50 ~ Tinggal bersama ~
51 bab 51 ~ Menderita ~
52 bab 52 ~ Wanita masa lalu ~
53 bab 53 ~ Terpuruk ~
54 bab 54 ~ Tidak mau jadi beban ~
55 bab 55 ~ Aku tidak menyukai mereka. ~
56 bab 56 ~ Aku sudah melupakanmu ~
57 bab 57 ~ Hancur ~
58 bab 58 ~ Ibu durhaka ~
59 bab 59 ~ Pria menyedihkan ~
60 bab 60 ~ Bermain di belakang ~
61 bab 61 ~ Kabur ~
62 bab 62 ~ Aneh ~
63 bab 63 ~ Mengingat semuanya ~
64 bab 64 ~ Mencari adikku ~
65 bab 65 ~ Pria baik ~
66 bab 66 ~ Semakin dekat ~
67 bab 67 ~ Hebat ~
68 bab 68 ~ Teman baru ~
69 bab 69 ~ Penghianat ~
70 bab 70 ~ Merawat mu dengan baik ~
71 bab 71 ~ Cemburu
72 bab 72 ~ aku merindukan mu ~
73 bab 73 ~ Bertemu ~
74 bab 74 ~ keluarga dewa~
75 bab 75 ~ melarikan diri~
76 bab 76 ~ Bertemu ~
77 bab 77 ~ bahagia ~
78 bab 78 ~ Merindukan mu ~
79 bab 79 ~ Keputusan ku ~
80 bab 80 ~ bekerja ~
81 bab 81 ~ pokus ~
82 bab 82 ~ Tidak kepikiran ~
83 bab 83 ~ Pelajaran ~
84 bab 84 ~ Akhirnya ~
85 bab 85 ~ Dia milikku ~
86 bab 86 ~ Kemabli kerumah ~
87 bab 87 ~ Cemburu ~
88 bab 88 ~ Kehidupan orang kaya ~
89 bab 89 ~ Curiga ~
90 bab 90 ~ Ribut ~
91 bab 91 ~ Aku ingin menikah dengannya ~
92 bab 92 ~ Merasa aneh ~
93 bab 93 ~ Dia masih bocah ~
94 bab 94 ~ Lisa ~
95 bab 95 ~ Nonton bioskop ~
96 bab 96 ~ Dia bukan istriku ~
97 bab 97 ~ Biasa saja ~
98 bab 98 ~ Pertemuan mengharukan ~
99 bab 99 ~ Malu ~
100 bab 100 ~ Aku sadar ~
101 bab 101 ~ Malu-malu ~
102 bab 102 ~ Kamu tidak pantas ~
103 bab 103 ~ Pemalu ~
104 bab 104 ~ Pria sialan ~
105 105 ~ Rumah sakit mount Elizabeth ~
106 bab 106 ~ Hasil ~
107 bab 107 ~ Kembali seperti remaja ~
108 Bab 108 ~ Bella hamil ~
109 bab 109 ~ Kenyataan pahit ~
110 Bab 110 ~ Tertangkap basah ~
111 bab 111 ~ Berangkat keluar negri ~
112 bab 112 ~ Kota yang sangat indah ~
113 Bab 113 ~ Merasa bersalah ~
114 bab 114 ~ Bella menunjukan sikap aslinya ~
115 Bab 115 ~ Ambil alih ~
116 bab 116 ~ Kembali ke Indonesia ~
117 bab 117 ~ Berantem ~
118 bab 118 ~ terpuruk ~
119 Bab 119 ~ Kurang setuju ~
120 Bab 120 ~ Merindukan mu ~
121 bab 121 ~ Kamu pria yang hebat ~
122 bab 122 ~ Penyesalan ~
123 bab 123 ~ Mama minta maaf ~
124 Bab 124 ~ Karma sampah ~
125 Bab 125 ~ Mengembalikan semuanya ~
126 bab 126 ~ Selamat tinggal kesedihan ~
Episodes

Updated 126 Episodes

1
bab 1 ~ Perceraian kedua orang tuaku ~
2
bab 2 ~ Merasa hebat ~
3
bab 3 ~ Gunjingan tetangga ~
4
bab 4 ~ Muak denganmu ~
5
bab 5 ~ Tanggung jawab ~
6
bab 6 ~ Aku tidak mau ~
7
bab 7 ~ Pria tua ~
8
bab 8 ~ Aku tidak mau di penjara ~
9
bab 9 ~ Aku tidak mau jadi pelakor ~
10
bab 10 ~ Pengorbanan ~
11
bab 11 ~ masih polos ~
12
bab 12~ Kekuatan uang ~
13
bab 13 ~ Fitnah tetangga"
14
bab 14 ~ Mulai berubah ~
15
bab 15 ~ ingin pindah saja ~
16
bab 16 ~ Kontrakan baru ~
17
bab 17 ~ Ibu jahat ~
18
bab 18~ bukan pria sembarangan ~
19
bab 19 ~ keterlaluan kamu ma ~
20
bab 20 ~ Ibu yang kejam ~
21
bab 21 ~ Hambar ~
22
bab 22 ~ Semakin terbuka ~
23
bab 23 ~ Nyaman ~
24
bab 24 ~ Pertemuan ~
25
bab 25 ~ Keributan ~
26
bab 26 ~ Semakin terlihat aslinya ~
27
bab 27 ~ Abaikan saja ~
28
bab 28 ~ Tidak puas ~
29
bab 29 ~ wanita ular ~
30
bab 30 ~ Mencoba sekali lagi ~
31
bab 31 ~ Tempramental ~
32
bab 31 ~ Mencintaimu ~
33
bab 33 ~ Dipermalukan ~
34
bab 34 ~ gugatan cerai ~
35
bab 35 ~ Tidak terima ~
36
bab 36 ~ Menolak untuk bertemu ~
37
bab 37 ~ Aku bisa menghancurkan mu ~
38
bab 38 ~ Merubah penampilan~
39
bab 39 ~ Keputusanku sudah bulat ~
40
bab 40 ~ Menemui Hanna ~
41
bab 41 ~ Maaf aku tidak bisa ~
42
bab 42 ~ Orang tua jahat ~
43
bab 43 ~ Ampuni aku ~
44
bab 44 ~ Mencari ~
45
bab 45 ~ Ancaman ~
46
bab 46 ~ Linglung ~
47
bab 47 ~ Mulai sadar ~
48
bab 48 ~ Masuk rumah sakit ~
49
bab 49 ~ Berusaha ~
50
bab 50 ~ Tinggal bersama ~
51
bab 51 ~ Menderita ~
52
bab 52 ~ Wanita masa lalu ~
53
bab 53 ~ Terpuruk ~
54
bab 54 ~ Tidak mau jadi beban ~
55
bab 55 ~ Aku tidak menyukai mereka. ~
56
bab 56 ~ Aku sudah melupakanmu ~
57
bab 57 ~ Hancur ~
58
bab 58 ~ Ibu durhaka ~
59
bab 59 ~ Pria menyedihkan ~
60
bab 60 ~ Bermain di belakang ~
61
bab 61 ~ Kabur ~
62
bab 62 ~ Aneh ~
63
bab 63 ~ Mengingat semuanya ~
64
bab 64 ~ Mencari adikku ~
65
bab 65 ~ Pria baik ~
66
bab 66 ~ Semakin dekat ~
67
bab 67 ~ Hebat ~
68
bab 68 ~ Teman baru ~
69
bab 69 ~ Penghianat ~
70
bab 70 ~ Merawat mu dengan baik ~
71
bab 71 ~ Cemburu
72
bab 72 ~ aku merindukan mu ~
73
bab 73 ~ Bertemu ~
74
bab 74 ~ keluarga dewa~
75
bab 75 ~ melarikan diri~
76
bab 76 ~ Bertemu ~
77
bab 77 ~ bahagia ~
78
bab 78 ~ Merindukan mu ~
79
bab 79 ~ Keputusan ku ~
80
bab 80 ~ bekerja ~
81
bab 81 ~ pokus ~
82
bab 82 ~ Tidak kepikiran ~
83
bab 83 ~ Pelajaran ~
84
bab 84 ~ Akhirnya ~
85
bab 85 ~ Dia milikku ~
86
bab 86 ~ Kemabli kerumah ~
87
bab 87 ~ Cemburu ~
88
bab 88 ~ Kehidupan orang kaya ~
89
bab 89 ~ Curiga ~
90
bab 90 ~ Ribut ~
91
bab 91 ~ Aku ingin menikah dengannya ~
92
bab 92 ~ Merasa aneh ~
93
bab 93 ~ Dia masih bocah ~
94
bab 94 ~ Lisa ~
95
bab 95 ~ Nonton bioskop ~
96
bab 96 ~ Dia bukan istriku ~
97
bab 97 ~ Biasa saja ~
98
bab 98 ~ Pertemuan mengharukan ~
99
bab 99 ~ Malu ~
100
bab 100 ~ Aku sadar ~
101
bab 101 ~ Malu-malu ~
102
bab 102 ~ Kamu tidak pantas ~
103
bab 103 ~ Pemalu ~
104
bab 104 ~ Pria sialan ~
105
105 ~ Rumah sakit mount Elizabeth ~
106
bab 106 ~ Hasil ~
107
bab 107 ~ Kembali seperti remaja ~
108
Bab 108 ~ Bella hamil ~
109
bab 109 ~ Kenyataan pahit ~
110
Bab 110 ~ Tertangkap basah ~
111
bab 111 ~ Berangkat keluar negri ~
112
bab 112 ~ Kota yang sangat indah ~
113
Bab 113 ~ Merasa bersalah ~
114
bab 114 ~ Bella menunjukan sikap aslinya ~
115
Bab 115 ~ Ambil alih ~
116
bab 116 ~ Kembali ke Indonesia ~
117
bab 117 ~ Berantem ~
118
bab 118 ~ terpuruk ~
119
Bab 119 ~ Kurang setuju ~
120
Bab 120 ~ Merindukan mu ~
121
bab 121 ~ Kamu pria yang hebat ~
122
bab 122 ~ Penyesalan ~
123
bab 123 ~ Mama minta maaf ~
124
Bab 124 ~ Karma sampah ~
125
Bab 125 ~ Mengembalikan semuanya ~
126
bab 126 ~ Selamat tinggal kesedihan ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!