bab 5 ~ Tanggung jawab ~

Hanna sangat emosi bahkan muak dengan semua tetangganya yang terlalu merendahkan mereka,

"Hanna kamu kembali kerumah mu,abaikan orang-orang yang tidak ada manfaatnya untukmu jangan melakukan sesuatu yang bisa merugikan dirimu sendiri dan juga keluargamu." Tiba-tiba ibu RT sudah berada di belakangnya Hanna menoleh ke asal suara itu lalu dia mengangguk dan segera pergi meninggalkan ibu-ibu tukang ghibah.

"Apa kalian semua tidak punya pekerjaan hingga punya waktu setiap saat mengusili Hanna dan keluarganya,apa kalian sudah merasa paling suci."Ucap Bu RT sarkas,kelompok ibu-ibu itu hannya bisa diam dan mulai membubarkan diri,karna mereka tidak mampu jika harus berdebat dengan orang yang sangat dihormati dilingkungan mereka.

Melihat semua ibu-ibu sudah bubar akhirnya ibu RT kembali kerumahnya,Padahal tadi dia mengikuti Hanna hannya ingin mengabari jika besok dia tidak perlu masuk kerja karna mereka akan bepergian.

"Ya sudahlah,biar saja besok aku memberitahunya tidak mungkin aku harus pergi kerumahnya." Ucap Bu RT dan memasuki rumahnya.

Hanna memasuki rumah dengan wajah kusut,dia langsung duduk dikursi yang sudah usang rasa kesal di hatinya menambah rasa lelah yang ada.

"Rasanya aku sudah tidak tahan menghadapi tetangga yang kelewat benci kepada keluargaku,padahal tempat ini sudah sangat nyaman dan kedua adikku tidak perlu mengeluarkan uang untuk ongkos jika berangkat sekolah,tapi aku sudah tidak tahan menghadapi tetangga yang setiap hari menggangguku,ini semua Karna ibu seandainya dia tidak merebut suami orang mungkin kami tidak akan merasakan sakit seperti ini."Ucap Hanna,dia menghentakkan giginya saking emosinya.

"Kak,sepertinya Kaka sangat marah ada apa kak?" tanya Lisa adiknya nomor dua.

"Tidak papa dek,kamu sedang apa kamu sudah belajar?" Tanya Hanna mengalihkan pembicaraan dia tidak ingin menyusahkan adiknya dengan memberi tahu semua rasa kesal dan bencinya kepada seluruh tetangga yang selalu menghina mereka.

"Sudah kak aku juga sudah memasak nasi dan lauk untuk kita makan nanti malam,Kaka tinggal mandi lalu istrahat." Jawab Lisa.

"Makasih ya dek."Hanna langsung bersiap-siap untuk mandi agar dia punya waktu bermain dengan adiknya,dia akan selalu menemani adiknya bermain jika punya waktu agar dia tidak merasa kesepian apalagi di rumah mereka tidak ada ponsel android dan juga televisi,dia takut adiknya akan merasa kesepian.

****

Sementara itu sambo mulai mencari-cari wanita yang sekiranya cocok menurut bosnya,sudah ada dua orang yang Sambo rekomendasikan tetapi dengan keras Kevin menolak karna katanya tidak sesuai seleranya.

"Aarrgg tuan Kevin maunya yang gimana sih padahal jelas-jelas aku mencari yang sangat sempurna untuknya harusnya dia yang mencari sendiri." Ucap Sambo kesal setelah Kevin menolak Poto wanita yang ketiga yang dikirim oleh Sambo.

Malam semakin larut akhirnya Kevin mengakhiri pekerjaannya,semenjak hubungannya dengan Bella semakin tidak harmonis Kevin lebih banyak menghabiskan waktu di kantor,bahkan jam sepuluh malam masih sore baginya.

Setelah sampai dirumah Kevin disambut oleh para pelayan tapi karna moodnya kurang bagus akhirnya dia mengabaikan semua sapaan para pelayan.Saat dia sampai di kamarnya dia melihat istrinya yang berpakaian malam yang sangat seksi.Sebagai pria normal tentu dia sangat bergairah melihat tubuh istrinya tapi saat dia melihat wajah angkuh istrinya tiba-tiba saja hasrat yang sudah menggebu kembali layu,akhirnya wajahnya kembali datar membuat Bella kesal.

"Kamu sudah pulang,apa kamu sudah makan?" tanya Bella mulai perhatian,dia ingin hubungan mereka yang sudah tidak harmonis kembali seperti dulu,dia berharap Kevin kembali mengejarnya seperti dulu.

"Hmm,"Jawab Kevin acuh,sebenarnya Bella sangat kesal dengan reaksi Kevin,dia mengira saat Kevin melihat penampilannya malam ini dia akan tersentuh dan kembali bersikap hangat seperti dulu ternyata dugaannya salah Kevin benar-benar mengabaikannya sekarang.Bella menuruni ranjang lalu mendekati Kevin yang sedang berdiri di depan kaca rias,lalu Bella memeluk Kevin dari belakang dan mulai menyentuh halus bagian sensitif milik Kevin.

Kevin tidak bisa munafik tubuhnya langsung bergetar saat Bella menyentuh miliknya,rasanya dia sudah tidak tahan dan ingin langsung menerkam tubuh seksi milik istrinya.Bella langsung membalikkan tubuh Kevin lalu meraih kedua tangan pria itu dan meletakkan dia atas dadanya hingga tubuh Kevin semakin gemetaran.

Bella tersenyum puas melihat reaksi Kevin,dia sudah menduga jika suaminya akan segampang itu membujuknya.

"Hahaha mood mu memang sangat gampang dikembalikan sayang." Suara hati Bella,Kevin tau jika Bella sedang memakinya di dalam hatinya tapi dia tidak bisa memungkiri jika dia sangat menginginkan Tubun istrinya malam ini.Dia tidak berdaya dan pikirannya sudah dikuasai nafsu,dia semakin berharap agar dia bisa cepat menemukan wanita yang bisa melayaninya setiap saat agar istrinya tidak mudah memperdaya dirinya.

Mereka menikmati permainan yang cukup menggairahkan walupun Kevin tidak menikmatinya sama sekali bahkan dia harus mengakhiri permainan di kamar mandi karna dia sudah melihat wajah tidak ikhlas istrinya saat dia belum mengakhirinya.Setelah selesai akhirnya Kevin keluar dari kamar mandi lalu mengambil bantal dan tidur di atas sopa yang ada di kamar itu.

Akhirnya Bella tidak mempermasalahkan Kevin mau tidur dimana pun rasanya terlalu lelah dirinya jika harus terus menerus membujuk suaminya itu akhirnya dia memilih tidur dan mengabaikan Kevin yang sedang tidur di atas sopa.

****

Hari ini Hanna menggunakan waktunya untuk mencari pekerjaan lain diluar sana yang gajinya lumayan besar,setelah Bu RT mengabari kalau mereka sedang pergi keluar kota untuk tiga hari Hanna langsung pergi meninggalkan kontrakannya setelah kedua adiknya berangkat kerja.

"Aku harus lebih semangat mencari pekerjaan lain,uang lima ratus ribu tidak akan cukup untuk kami bertiga belum lagi biaya kontarakan dan listrik."Ucap Hanna.Dia keluar dari gang menuju kota yang tidak terlalu jauh dari kontrakannya.

Hanna sudah memasuki beberapa toko dan juga rumah makan besar, tapi sayang mungkin hari ini Hanna belum beruntung hingga sampai siang hari Hanna belum mendapat pekerjaan.

"Sialan memang,hidup di kota memang sangat menyakitkan,andaikan aku punya nenek lebih baik kami tinggal sama mereka saja,tapi sayang jangankan nenek,orang tua kami saja sudah membuang kami seperti ini."Ucap Hanna kesal,lalu dia melihat kaleng minuman lalu menendang nya dengan sangat keras hingga

"Braakkk" Kaleng yang berisi batu akhirnya mengenai kaca mobil sport yang tidak jauh dari Hanna.Kaca mobil itu langsung retak di beberapa bagian,hingga pemilik mobil langsung keluar dari mobil dan menatap sinis ke arah Hanna.

"Ya.... Ampun...Ya Allah apa yang akan terjadi kepada hamba mu ini cobaan apa lagi ini." Ucap Hanna,seketika lututnya lemas dan tidak mampu menahan bobot tubuh nya.

**** bersambung***"

Terpopuler

Comments

Krisna Dayu

Krisna Dayu

adiknya berangkat kerja ?????????

2024-02-21

0

Mayya_zha

Mayya_zha

jangan peduli akan ingan tetangga

2022-10-17

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 ~ Perceraian kedua orang tuaku ~
2 bab 2 ~ Merasa hebat ~
3 bab 3 ~ Gunjingan tetangga ~
4 bab 4 ~ Muak denganmu ~
5 bab 5 ~ Tanggung jawab ~
6 bab 6 ~ Aku tidak mau ~
7 bab 7 ~ Pria tua ~
8 bab 8 ~ Aku tidak mau di penjara ~
9 bab 9 ~ Aku tidak mau jadi pelakor ~
10 bab 10 ~ Pengorbanan ~
11 bab 11 ~ masih polos ~
12 bab 12~ Kekuatan uang ~
13 bab 13 ~ Fitnah tetangga"
14 bab 14 ~ Mulai berubah ~
15 bab 15 ~ ingin pindah saja ~
16 bab 16 ~ Kontrakan baru ~
17 bab 17 ~ Ibu jahat ~
18 bab 18~ bukan pria sembarangan ~
19 bab 19 ~ keterlaluan kamu ma ~
20 bab 20 ~ Ibu yang kejam ~
21 bab 21 ~ Hambar ~
22 bab 22 ~ Semakin terbuka ~
23 bab 23 ~ Nyaman ~
24 bab 24 ~ Pertemuan ~
25 bab 25 ~ Keributan ~
26 bab 26 ~ Semakin terlihat aslinya ~
27 bab 27 ~ Abaikan saja ~
28 bab 28 ~ Tidak puas ~
29 bab 29 ~ wanita ular ~
30 bab 30 ~ Mencoba sekali lagi ~
31 bab 31 ~ Tempramental ~
32 bab 31 ~ Mencintaimu ~
33 bab 33 ~ Dipermalukan ~
34 bab 34 ~ gugatan cerai ~
35 bab 35 ~ Tidak terima ~
36 bab 36 ~ Menolak untuk bertemu ~
37 bab 37 ~ Aku bisa menghancurkan mu ~
38 bab 38 ~ Merubah penampilan~
39 bab 39 ~ Keputusanku sudah bulat ~
40 bab 40 ~ Menemui Hanna ~
41 bab 41 ~ Maaf aku tidak bisa ~
42 bab 42 ~ Orang tua jahat ~
43 bab 43 ~ Ampuni aku ~
44 bab 44 ~ Mencari ~
45 bab 45 ~ Ancaman ~
46 bab 46 ~ Linglung ~
47 bab 47 ~ Mulai sadar ~
48 bab 48 ~ Masuk rumah sakit ~
49 bab 49 ~ Berusaha ~
50 bab 50 ~ Tinggal bersama ~
51 bab 51 ~ Menderita ~
52 bab 52 ~ Wanita masa lalu ~
53 bab 53 ~ Terpuruk ~
54 bab 54 ~ Tidak mau jadi beban ~
55 bab 55 ~ Aku tidak menyukai mereka. ~
56 bab 56 ~ Aku sudah melupakanmu ~
57 bab 57 ~ Hancur ~
58 bab 58 ~ Ibu durhaka ~
59 bab 59 ~ Pria menyedihkan ~
60 bab 60 ~ Bermain di belakang ~
61 bab 61 ~ Kabur ~
62 bab 62 ~ Aneh ~
63 bab 63 ~ Mengingat semuanya ~
64 bab 64 ~ Mencari adikku ~
65 bab 65 ~ Pria baik ~
66 bab 66 ~ Semakin dekat ~
67 bab 67 ~ Hebat ~
68 bab 68 ~ Teman baru ~
69 bab 69 ~ Penghianat ~
70 bab 70 ~ Merawat mu dengan baik ~
71 bab 71 ~ Cemburu
72 bab 72 ~ aku merindukan mu ~
73 bab 73 ~ Bertemu ~
74 bab 74 ~ keluarga dewa~
75 bab 75 ~ melarikan diri~
76 bab 76 ~ Bertemu ~
77 bab 77 ~ bahagia ~
78 bab 78 ~ Merindukan mu ~
79 bab 79 ~ Keputusan ku ~
80 bab 80 ~ bekerja ~
81 bab 81 ~ pokus ~
82 bab 82 ~ Tidak kepikiran ~
83 bab 83 ~ Pelajaran ~
84 bab 84 ~ Akhirnya ~
85 bab 85 ~ Dia milikku ~
86 bab 86 ~ Kemabli kerumah ~
87 bab 87 ~ Cemburu ~
88 bab 88 ~ Kehidupan orang kaya ~
89 bab 89 ~ Curiga ~
90 bab 90 ~ Ribut ~
91 bab 91 ~ Aku ingin menikah dengannya ~
92 bab 92 ~ Merasa aneh ~
93 bab 93 ~ Dia masih bocah ~
94 bab 94 ~ Lisa ~
95 bab 95 ~ Nonton bioskop ~
96 bab 96 ~ Dia bukan istriku ~
97 bab 97 ~ Biasa saja ~
98 bab 98 ~ Pertemuan mengharukan ~
99 bab 99 ~ Malu ~
100 bab 100 ~ Aku sadar ~
101 bab 101 ~ Malu-malu ~
102 bab 102 ~ Kamu tidak pantas ~
103 bab 103 ~ Pemalu ~
104 bab 104 ~ Pria sialan ~
105 105 ~ Rumah sakit mount Elizabeth ~
106 bab 106 ~ Hasil ~
107 bab 107 ~ Kembali seperti remaja ~
108 Bab 108 ~ Bella hamil ~
109 bab 109 ~ Kenyataan pahit ~
110 Bab 110 ~ Tertangkap basah ~
111 bab 111 ~ Berangkat keluar negri ~
112 bab 112 ~ Kota yang sangat indah ~
113 Bab 113 ~ Merasa bersalah ~
114 bab 114 ~ Bella menunjukan sikap aslinya ~
115 Bab 115 ~ Ambil alih ~
116 bab 116 ~ Kembali ke Indonesia ~
117 bab 117 ~ Berantem ~
118 bab 118 ~ terpuruk ~
119 Bab 119 ~ Kurang setuju ~
120 Bab 120 ~ Merindukan mu ~
121 bab 121 ~ Kamu pria yang hebat ~
122 bab 122 ~ Penyesalan ~
123 bab 123 ~ Mama minta maaf ~
124 Bab 124 ~ Karma sampah ~
125 Bab 125 ~ Mengembalikan semuanya ~
126 bab 126 ~ Selamat tinggal kesedihan ~
Episodes

Updated 126 Episodes

1
bab 1 ~ Perceraian kedua orang tuaku ~
2
bab 2 ~ Merasa hebat ~
3
bab 3 ~ Gunjingan tetangga ~
4
bab 4 ~ Muak denganmu ~
5
bab 5 ~ Tanggung jawab ~
6
bab 6 ~ Aku tidak mau ~
7
bab 7 ~ Pria tua ~
8
bab 8 ~ Aku tidak mau di penjara ~
9
bab 9 ~ Aku tidak mau jadi pelakor ~
10
bab 10 ~ Pengorbanan ~
11
bab 11 ~ masih polos ~
12
bab 12~ Kekuatan uang ~
13
bab 13 ~ Fitnah tetangga"
14
bab 14 ~ Mulai berubah ~
15
bab 15 ~ ingin pindah saja ~
16
bab 16 ~ Kontrakan baru ~
17
bab 17 ~ Ibu jahat ~
18
bab 18~ bukan pria sembarangan ~
19
bab 19 ~ keterlaluan kamu ma ~
20
bab 20 ~ Ibu yang kejam ~
21
bab 21 ~ Hambar ~
22
bab 22 ~ Semakin terbuka ~
23
bab 23 ~ Nyaman ~
24
bab 24 ~ Pertemuan ~
25
bab 25 ~ Keributan ~
26
bab 26 ~ Semakin terlihat aslinya ~
27
bab 27 ~ Abaikan saja ~
28
bab 28 ~ Tidak puas ~
29
bab 29 ~ wanita ular ~
30
bab 30 ~ Mencoba sekali lagi ~
31
bab 31 ~ Tempramental ~
32
bab 31 ~ Mencintaimu ~
33
bab 33 ~ Dipermalukan ~
34
bab 34 ~ gugatan cerai ~
35
bab 35 ~ Tidak terima ~
36
bab 36 ~ Menolak untuk bertemu ~
37
bab 37 ~ Aku bisa menghancurkan mu ~
38
bab 38 ~ Merubah penampilan~
39
bab 39 ~ Keputusanku sudah bulat ~
40
bab 40 ~ Menemui Hanna ~
41
bab 41 ~ Maaf aku tidak bisa ~
42
bab 42 ~ Orang tua jahat ~
43
bab 43 ~ Ampuni aku ~
44
bab 44 ~ Mencari ~
45
bab 45 ~ Ancaman ~
46
bab 46 ~ Linglung ~
47
bab 47 ~ Mulai sadar ~
48
bab 48 ~ Masuk rumah sakit ~
49
bab 49 ~ Berusaha ~
50
bab 50 ~ Tinggal bersama ~
51
bab 51 ~ Menderita ~
52
bab 52 ~ Wanita masa lalu ~
53
bab 53 ~ Terpuruk ~
54
bab 54 ~ Tidak mau jadi beban ~
55
bab 55 ~ Aku tidak menyukai mereka. ~
56
bab 56 ~ Aku sudah melupakanmu ~
57
bab 57 ~ Hancur ~
58
bab 58 ~ Ibu durhaka ~
59
bab 59 ~ Pria menyedihkan ~
60
bab 60 ~ Bermain di belakang ~
61
bab 61 ~ Kabur ~
62
bab 62 ~ Aneh ~
63
bab 63 ~ Mengingat semuanya ~
64
bab 64 ~ Mencari adikku ~
65
bab 65 ~ Pria baik ~
66
bab 66 ~ Semakin dekat ~
67
bab 67 ~ Hebat ~
68
bab 68 ~ Teman baru ~
69
bab 69 ~ Penghianat ~
70
bab 70 ~ Merawat mu dengan baik ~
71
bab 71 ~ Cemburu
72
bab 72 ~ aku merindukan mu ~
73
bab 73 ~ Bertemu ~
74
bab 74 ~ keluarga dewa~
75
bab 75 ~ melarikan diri~
76
bab 76 ~ Bertemu ~
77
bab 77 ~ bahagia ~
78
bab 78 ~ Merindukan mu ~
79
bab 79 ~ Keputusan ku ~
80
bab 80 ~ bekerja ~
81
bab 81 ~ pokus ~
82
bab 82 ~ Tidak kepikiran ~
83
bab 83 ~ Pelajaran ~
84
bab 84 ~ Akhirnya ~
85
bab 85 ~ Dia milikku ~
86
bab 86 ~ Kemabli kerumah ~
87
bab 87 ~ Cemburu ~
88
bab 88 ~ Kehidupan orang kaya ~
89
bab 89 ~ Curiga ~
90
bab 90 ~ Ribut ~
91
bab 91 ~ Aku ingin menikah dengannya ~
92
bab 92 ~ Merasa aneh ~
93
bab 93 ~ Dia masih bocah ~
94
bab 94 ~ Lisa ~
95
bab 95 ~ Nonton bioskop ~
96
bab 96 ~ Dia bukan istriku ~
97
bab 97 ~ Biasa saja ~
98
bab 98 ~ Pertemuan mengharukan ~
99
bab 99 ~ Malu ~
100
bab 100 ~ Aku sadar ~
101
bab 101 ~ Malu-malu ~
102
bab 102 ~ Kamu tidak pantas ~
103
bab 103 ~ Pemalu ~
104
bab 104 ~ Pria sialan ~
105
105 ~ Rumah sakit mount Elizabeth ~
106
bab 106 ~ Hasil ~
107
bab 107 ~ Kembali seperti remaja ~
108
Bab 108 ~ Bella hamil ~
109
bab 109 ~ Kenyataan pahit ~
110
Bab 110 ~ Tertangkap basah ~
111
bab 111 ~ Berangkat keluar negri ~
112
bab 112 ~ Kota yang sangat indah ~
113
Bab 113 ~ Merasa bersalah ~
114
bab 114 ~ Bella menunjukan sikap aslinya ~
115
Bab 115 ~ Ambil alih ~
116
bab 116 ~ Kembali ke Indonesia ~
117
bab 117 ~ Berantem ~
118
bab 118 ~ terpuruk ~
119
Bab 119 ~ Kurang setuju ~
120
Bab 120 ~ Merindukan mu ~
121
bab 121 ~ Kamu pria yang hebat ~
122
bab 122 ~ Penyesalan ~
123
bab 123 ~ Mama minta maaf ~
124
Bab 124 ~ Karma sampah ~
125
Bab 125 ~ Mengembalikan semuanya ~
126
bab 126 ~ Selamat tinggal kesedihan ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!