Kevin kembali kerumahnya dengan wajah yang begitu berbinar senyuman di wajahnya menunjukkan jika dia sangat bahagia malam ini.Bella yang menunggunya dari tadi di ruang tamu sedikit aneh dengan gelagat suaminya.
"Apa kantormu buka sampai selarut ini hingga kamu pulang sudah sangat larut malam begini."Tanya Bella,Kevin menoleh ke arah suara, senyuman diwajahnya berubah menjadi datar saat dia sudah melihat bella sudah berkacak pinggang di hadapannya.
"Sejak kapan kamu peduli dengan kehidupanku,pergi jangan ganggu aku,jalani hidup sesukamu karna aku tidak peduli lagi."Ucap Kevin.Seketika emosi Bella memuncak,belum pernah dia melihat Kevin se acuh itu dia benar-benar tersinggung.
"KEVIN_SANJAYA,YANG TERHORMAT." Katakan apa mau mu,aku sangat muak melihat sikap mu belakangan ini,apa kamu sudah bosan menjalani biduk rumah tangga ini?" Bella memekik hingga beberapa berlari menuju kamar masing-masing,mereka sangat ketakutan dan mereka juga takut menjadi pelampiasan emosi kedua pasangan suami istri itu.
"Berhenti berteriak di hadapanku,bukan kah ini yang kamu mau?"
"Branggggghh" Bella melempar pas bunga yang sangat mahal ke lantai hingga pecah berantakan.Melihat emosi Bella yang meluap-luap Kevin lalu mengambil kunci mobil yang tadi dia letakkan di atas meja lalu keluar dan meninggalkan Bella yang semakin emosi.Kevin masih mendengar suara barang-barang yang berjatuhan sebelum dia meninggalkan rumah mewah yang menjadi saksi betapa tidak bahagianya rumah tangganya selama beberapa tahun ini.
Setelah emosinya mulai mereda Bella memanggil seorang pelayan,
"Bi_bibi,!!!"Seorang pelayan langsung berlari tergopoh-gopoh,dia tidak ingin menjadi pelampiasan emosi nyonya kaya itu.
"Saya nyonya!!" Jawab pelayan dengan gemetaran karna takut dia sangat takut melihat wajah Bella yang penuh emosi.Jika dilihat dari wajah cantik dan sendu wanita itu orang tidak akan percaya jika Bella seorang wanita tempramental.
"Bersihkan semua ruangan ini,dan antar ke kamarku jus jeruk sekarang juga."Ucap Bella lalu meninggalkan ruangan yang sudah dipenuhi pecahan kaca.
Sementara itu Kevin menyetir mobilnya tampa tujuan yang pasti,rasanya dia sangat menyesal melepaskan Hanna untuk kembali ke rumahnya.
"Benar-benar sial,harusnya tadi aku tidak melepaskan wanita itu,dan aku bisa menikmati malam bersama gadis polos seperti dia." Ucap Kevin sambil memukul-mukul stang mobilnya.
Kevin membayangkan permainannya dengan Hanna,aroma tubuhnya yang masih wangi alami membuat hasratnya kembali meninggi,
[Sam,jemput wanita itu malam ini juga dan antar kehotel JW,aku menunggunya] Kevin mengirim pesan kepada Sambo,Kevin sangat berharap malam ini dia bisa menghabiskan malam bersama Hanna.
[ Maaf tuan aku tidak tau rumahnya dimana karna dia tidak mau di antar ke rumahnya,karna dia takut tetangganya akan membicarakannya ] Seketika Kevin merasa marah dia sudah membayangkan tidur dengan memeluk tubuh wanita itu.
[ Dasar sialan kamu,nga becus besok kamu harus bisa membawanya ke hadapanku ]
Sambo yang membaca pesan bosnya hannya bisa menggelengkan kepala,tapi dia sebagai bawahan tidak punya wewenang untuk membatah semua keinginan tuannya.
"Pasti besok si tuan kaya ini akan marah kepadaku."batin Sambo lalu memasukkan ponselnya ke dalam saku dan kembali ke menemani ibunya di ruang perawatan.
Kevin memasuki hotel dengan perasaan kecewa,dia sudah membayangkan tidur diperlukan wanita yang masih sangat muda,membayangkan Hanna yang bermain manja di dadanya,rasanya membayangkan itu saja dia sudah cukup bahagia.
"Entah kegilaan apa yang kujalani saat ini,intinya aku bahagia dan aku akan menjalani nya sampai aku muak dengan keadaan ini."Batin Kevin lalu dia memasuki hotel,malam ini dia memutuskan untuk menginap di hotel karna dia ingin menghindari bertemu dengan Bella istrinya.
*****
Keesokan harinya Hanna terlihat sibuk mengurusi adiknya yang masih kecil dia menyuapi nasi goreng kesukaan adiknya pagi-pagi sekali dia sudah belanja ke warung dan membeli beberapa kebutuhan dapur mereka.
"Kak Adek mau teh." Ucap Puspa,Hanna berjalan kebelakang dan membuat dua gelas teh untuk kedua adiknya.
"Kaka cepat habiskan nasi goreng mu,ingat nanti kalau Kaka tidak dirumah kamu harus belajar ya jangan kecewakan Kaka." Ucap Hanna penuh harap setelah memberikan selembar uang ratusan sebagai jajan kepada kedua adiknya Lisa dan Puspa akhirnya berangkat ke sekolah.
"Jangan lupa kak, tukar uangnya kasih sepuluh ribu untuk adik jangan boros ya kak."Hanna berteriak.Hari ini dia sangat bahagia karna akhirnya dia punya uang untuk di berikan kepada adiknya.
"Berkorban untuk kedua adikku,bukan masalah untukku yang penting mereka bahagia,dan tidak kekurangan apa pun." Ucap Hanna,lalu kembali kerumahnya.Dia melihat jam yang ada di dinding masih sangat pagi akhirnya dia memutuskan untuk ke pasar untuk membeli beberapa pakaian yang bisa dia kenakan saat dia di panggil untuk menemui majikannya yang gila.
Sebelum Hanna pergi ke pasar Hanna terlebih dahulu pergi kerumah RT dan memberitahukan kepada penjaga rumah jika dia sudah tidak bekerja lagi.
"Pak,katakan kepada ibu,jika aku tidak bisa bekerja lagi,aku sudah dapat kerjaan yang lain." Ucap Hanna,setelah itu baru dia pergi ke pasar dan membeli beberapa potong baju untuknya dan juga adiknya.
"Akhirnya aku bisa membelikan baju untuk adikku."Ucap Hanna,tidak lupa dia membeli bedak dan juga gincu agar wajahnya tidak terlalu pucat jika majikannya sedang memanggilnya.
Melihat jam semakin berjalan Hanna buru-buru pulang kerumahnya,saking asiknya belanja dia sampai tidak melihat jam padahal jam sepuluh tepat dia akan menemui asisten majikannya.
Hanna langsung mandi lalu dia memoles wajahnya,tidak lupa memakai baju baru yang barusan dia beli dari pasar tradisional.
Dia berlari kecil ke arah tempat dimana Sambo menurunkan dia semalam,tidak lupa dia memperhatikan sekelilingnya,karna dia tidak ingin ada orang yang tau tentang pekerjaannya yang begitu kotor.Hanna bisa menghela napas lega karna dia belum melihat mobil pria itu berada di depan.
Lima belas menit menunggu akhirnya orang yang dia tunggu datang juga Hanna langsung masuk kedalam mobilnya tanpa ada drama lagi,karna dia sudah memutuskan untuk menjalani pekerjaan hina demi kedua adik yang sangat dia sayangi.
Sambo mencuri pandang kepada Hanna dengan ekor matanya,sejujurnya dia merasa aneh dengan selera tuannya saat ini,
"Umurmu berapa?"
"Enam belas tahun tuan." Jawab Hanna tanpa ekspresi,Sambo hannya mengangguk lalu membawa Hanna ke hotel yang sudah diberitahu tuannya.
Sambo membawa Hanna memasuki kamar hotel,yang jauh lebih mewah dari yang kemarin melihat kedatangan Hanna Kevin langsung bersemangat,apalagi melihat wajah Hanna yang sudah lebih fresh dari yang kemarin.
"Kamu keluar aku memanggilmu nanti." Ucap Kevin kepada Sambo.
*** bersambung***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Wani Ihwani
tor jangan terlalu x Napa si kevin
2024-06-08
0