bab 17 ~ Ibu jahat ~

Hanna sangat kaget saat melihat kehadiran ibunya di depan kontrakannya.Hanna memasuki rumahnya dia mengabaikan pertanyaan yang dilontarkan ibunya.

"Hanna kamu dari mana saja,kenapa kamu diam nga sopan kamu sama orang tua." Ucap Calista sambil mengikuti langkah Hanna memasuki rumah kontrakannya.

"Mama ngapain kesini,jika mama sudah meninggalkan kami ya sudah mama pergi saja ikuti suamimu yang kaya itu." Ucap Hanna ketus,sedikit pun dia tidak menyambut kehadiran ibunya di kontrakan mereka.

"Belagu amat kamu,dasar anak kurang ajar,mama hannya mau bilang nanti malam keluarga baru mama ada acara mama ingin kamu ikut juga tapi kedua adikmu tidak perlu ikut." Ucap Calista berbohong,rasanya dia semakin untuk menikahkan Hanna dengan pria yakin melihat banyaknya perubahan di wajah Hanna.

"Han,kamu sudah punya pacar ya? kok sekarang kamu semakin cantik aja,terus dari mana kamu dapat uang untuk membeli televisi sebesar ini,kerja apa kamu sekarang?" Tanya Calista.Melihat Hanna yang terus diam membisu Calista mengelilingi rumahnya,rasanya dia melihat banyaknya perubahan di dalam rumah yang sudah di tinggalkannya selama hampir dua bulan.

"Nanti malam mama bilang aku tidak bisa dan tidak punya waktu,aku akan mengurusi kedua adikku."Tolak Hanna,sedikit pun dia tidak ada niat untuk dekat kepada keluarga baru ibunya,apalagi melihat Hendra pria yang sudah menggoda ibunya yang menyebabkan dia meninggalkan Hanna dan juga kedua adiknya.

"Pokoknya mama nga mau tau,nanti malam mama menjemputmu,mama tidak mau mendengar penolakan dari mu,lagian kali ini saja dan acaranya cuma sebentar doang." Ucap Calista,lalu dia mengambil tasnya dan mulai pergi meninggalkan rumahnya.

Hanna sedikit pun tidak merasa curiga dengan ibunya,tetapi dia hanya merasa tidak nyaman saja jika harus bertemu apalagi menghadiri acara keluarga baru ibunya itu.

****

Calista segera bergegas menuju kontrakan anak-anaknya,kali ini dia tidak bisa gagal membawa Hanna menemui pria yang sudah setuju mau menjadikan Hanna sebagai wanita simpanannya selama enam bulan.Malam ini ada acara pelelangan para konglomerat,pria yang ingin membeli Hanna menyuruh Calista untuk membawa Hanna ke tempat itu.Dengan semangat Calista langsung menjemput Hanna padahal hari masih sore,sementara kegiatan yang akan dilakukan berlangsung mulia jam sembilan nanti malam.

Calista berjala memasuki rumah kontrakan anaknya, saat dia belum mencapai pintu dia sudah melihat dua anaknya yang sedang menonton kartun sambil menikmati cemilan.Calista mengerutkan keningnya saat melihat banyaknya makanan yang ada di kantong plastik mungkin baru di beli dari indomaret depan gang mereka.

"Dari mana sih Hanna dapat uang hingga kedua adiknya bisa menikmati hidup dengan nyaman,ahh persetan aku tidak peduli dengan mereka bertiga,papahnya aja tidak peduli apalagi aku." Batin Calista lalu berjalan memasuki rumah.

"Lisa,mana kaka mu?" Calista langsung bertanya ke intinya,dia sama sekali tidak mau tau dengan kedua anaknya bahkan menanyakan kabar saja dia tidak ada.lisa dan Puspa begitu kaget mendengar suara ibunya yang sudah ada di dekat mereka,mereka tidak menyadari bahkan tidak mendengar ibunya masuk kedalam rumah.

"Kami tidak tau." Jawab Lisa cuek,rasanya dia semakin tidak simpati dengan sikap ibunya, yang tidak pernah menganggap mereka ada semenjak dia menikah dua bulan lalu.

Mendengar jawaban Lisa yang acuh,Calista akhirnya berjalan menuju kamar lalu masuk kedalam dan dia sangat kesal melihat Hanna yang tidur dengan pulas nya.

"Hanna,bangun kamu,bukankah tadi siang mama sudah bilang kenapa kamu malah tidur bangun kamu lalu mandi." Ucap Calista,dia mengguncang tubuh Hanna dengan keras.

"Apaan sih aku tidak mau ikut pergi aja sendiri,lagian mama ngapain kamu menganggu hidup kami,apa kamu tidak punya malu sedikit pun sebagai seorang ibu,setelah kamu pergi meninggalkan kami sekarang kamu datang tampa sedikit pun merasa bersalah hah??" Hanna membentak ibunya dengan kasar,rasanya dia kesal melihat ibunya yang melakukan semua keinginan semau dia.

"Mama tidak mau dengar penolakan darimu,sekarang kamu mandi dan kita berangkat."Calista menarik pergelangan tangan Hanna dan membawanya masuk ke dalam kamar mandi dan menguncinya di dalam kamar mandi.

"Cepat mandi,mama akan mengambil bajumu." Ucap Calista lalu masuk kembali ke kamar,sebelum dia memasuki kamar Hanna,Lisa sudah berdiri di pintu dan menatap ibunya dengan tatapan sinis.

"Apa yang akan mama lakukan dengan Hanna,jika dia tidak mau ikut dengan mama,sebaiknya mama jangan memaksanya." Ucap Lisa,Calista tidak peduli dengan ucapan anak keduanya dan dia mendorongnya ke samping lalu dia masuk kembali ke kamar Hanna dan membuka lemarinya.

Saat Calista membuat lemari Hanna betapa kagetnya Calista melihat isi lemari Hanna,beberapa gaun mewah dan juga sepatu yang begitu bagus dan dia tau gaun itu buatan seorang designer yang sangat terkenal.

"Apa-apaan ini,pria macam apa yang sudah mencintai Hanna hingga dia mampu membelikan hanna baju mahal ini,mas Hendra saja tidak akan mampu membeli baju ini,terus apa ini lagi?" Hanna tiba-tiba melihat paper back,Lalu dua membuka dan kagetnya dia melihat tas merek Gucci keluaran terbaru.

"Ya..Ampun dari mana Hanna mendapat barang-barang mewah ini,kalau saja baju ini muat di badanku sudah pasti aku akan mengambil baju ini.Tapi nga papa aku punya tas ini,aku akan mengambilnya." Ucap Calista.Tidak ingin berlama-lama dia lalu Kemabli ke ke kamar mandi dan membuka pintunya.

"Ayo kamu tidak usah pakai baju sampah ini lagi,sekarang kita ke kamar dan pakai baju ini."Ucap Calista lalu melempar baju yang dibeli Sambo ke wajah Hanna.

"Mama mau tanya dari mana kamu mendapatkan baju dan tas mewah ini? Tanya Calista.

"Kamu tidak pantas di sebut mama." Ucap Hanna.Calista tidak peduli sama sekali dengan ucapan anaknya.

"Cepatlah kalau kamu tidak mau menjawab." Dengan kasar Calista memaksa Hanna memakaikan baju ke tubuh Hanna,dia ingin mereka secepatnya berangkat ke tempat yang sudah di janjikan.Calista sudah tidak sabar untuk mendapat uang yang sudah di janjikan pria tadi sore.

Setelah mendandani Hanna sedemikian rupa dengan peralatan makeup yang dimilikinya Calista menarik tangan Hanna dengan kasar tidak lupa dia membawa tas pemberian Kevin.

"Apa yang kamu bawa,itu milikku,kembalikan tas milikku,jangan ambil." Ucap Hanna,dia berusaha menarik tas yang ada di tangan Calista tapi sia-sia karna Calista dengan sigap menyembunyikan nya kedalam bajunya.

"Mama,mama membawa kak Hanna kemana?"

**** bersambung****

Terpopuler

Comments

Arusma Simbolon

Arusma Simbolon

lawan mamamu

2022-11-01

0

♡Ñùřhãšãñ♡

♡Ñùřhãšãñ♡

dasar emang,ibu macam apa seperti itu 😡

2022-09-25

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 ~ Perceraian kedua orang tuaku ~
2 bab 2 ~ Merasa hebat ~
3 bab 3 ~ Gunjingan tetangga ~
4 bab 4 ~ Muak denganmu ~
5 bab 5 ~ Tanggung jawab ~
6 bab 6 ~ Aku tidak mau ~
7 bab 7 ~ Pria tua ~
8 bab 8 ~ Aku tidak mau di penjara ~
9 bab 9 ~ Aku tidak mau jadi pelakor ~
10 bab 10 ~ Pengorbanan ~
11 bab 11 ~ masih polos ~
12 bab 12~ Kekuatan uang ~
13 bab 13 ~ Fitnah tetangga"
14 bab 14 ~ Mulai berubah ~
15 bab 15 ~ ingin pindah saja ~
16 bab 16 ~ Kontrakan baru ~
17 bab 17 ~ Ibu jahat ~
18 bab 18~ bukan pria sembarangan ~
19 bab 19 ~ keterlaluan kamu ma ~
20 bab 20 ~ Ibu yang kejam ~
21 bab 21 ~ Hambar ~
22 bab 22 ~ Semakin terbuka ~
23 bab 23 ~ Nyaman ~
24 bab 24 ~ Pertemuan ~
25 bab 25 ~ Keributan ~
26 bab 26 ~ Semakin terlihat aslinya ~
27 bab 27 ~ Abaikan saja ~
28 bab 28 ~ Tidak puas ~
29 bab 29 ~ wanita ular ~
30 bab 30 ~ Mencoba sekali lagi ~
31 bab 31 ~ Tempramental ~
32 bab 31 ~ Mencintaimu ~
33 bab 33 ~ Dipermalukan ~
34 bab 34 ~ gugatan cerai ~
35 bab 35 ~ Tidak terima ~
36 bab 36 ~ Menolak untuk bertemu ~
37 bab 37 ~ Aku bisa menghancurkan mu ~
38 bab 38 ~ Merubah penampilan~
39 bab 39 ~ Keputusanku sudah bulat ~
40 bab 40 ~ Menemui Hanna ~
41 bab 41 ~ Maaf aku tidak bisa ~
42 bab 42 ~ Orang tua jahat ~
43 bab 43 ~ Ampuni aku ~
44 bab 44 ~ Mencari ~
45 bab 45 ~ Ancaman ~
46 bab 46 ~ Linglung ~
47 bab 47 ~ Mulai sadar ~
48 bab 48 ~ Masuk rumah sakit ~
49 bab 49 ~ Berusaha ~
50 bab 50 ~ Tinggal bersama ~
51 bab 51 ~ Menderita ~
52 bab 52 ~ Wanita masa lalu ~
53 bab 53 ~ Terpuruk ~
54 bab 54 ~ Tidak mau jadi beban ~
55 bab 55 ~ Aku tidak menyukai mereka. ~
56 bab 56 ~ Aku sudah melupakanmu ~
57 bab 57 ~ Hancur ~
58 bab 58 ~ Ibu durhaka ~
59 bab 59 ~ Pria menyedihkan ~
60 bab 60 ~ Bermain di belakang ~
61 bab 61 ~ Kabur ~
62 bab 62 ~ Aneh ~
63 bab 63 ~ Mengingat semuanya ~
64 bab 64 ~ Mencari adikku ~
65 bab 65 ~ Pria baik ~
66 bab 66 ~ Semakin dekat ~
67 bab 67 ~ Hebat ~
68 bab 68 ~ Teman baru ~
69 bab 69 ~ Penghianat ~
70 bab 70 ~ Merawat mu dengan baik ~
71 bab 71 ~ Cemburu
72 bab 72 ~ aku merindukan mu ~
73 bab 73 ~ Bertemu ~
74 bab 74 ~ keluarga dewa~
75 bab 75 ~ melarikan diri~
76 bab 76 ~ Bertemu ~
77 bab 77 ~ bahagia ~
78 bab 78 ~ Merindukan mu ~
79 bab 79 ~ Keputusan ku ~
80 bab 80 ~ bekerja ~
81 bab 81 ~ pokus ~
82 bab 82 ~ Tidak kepikiran ~
83 bab 83 ~ Pelajaran ~
84 bab 84 ~ Akhirnya ~
85 bab 85 ~ Dia milikku ~
86 bab 86 ~ Kemabli kerumah ~
87 bab 87 ~ Cemburu ~
88 bab 88 ~ Kehidupan orang kaya ~
89 bab 89 ~ Curiga ~
90 bab 90 ~ Ribut ~
91 bab 91 ~ Aku ingin menikah dengannya ~
92 bab 92 ~ Merasa aneh ~
93 bab 93 ~ Dia masih bocah ~
94 bab 94 ~ Lisa ~
95 bab 95 ~ Nonton bioskop ~
96 bab 96 ~ Dia bukan istriku ~
97 bab 97 ~ Biasa saja ~
98 bab 98 ~ Pertemuan mengharukan ~
99 bab 99 ~ Malu ~
100 bab 100 ~ Aku sadar ~
101 bab 101 ~ Malu-malu ~
102 bab 102 ~ Kamu tidak pantas ~
103 bab 103 ~ Pemalu ~
104 bab 104 ~ Pria sialan ~
105 105 ~ Rumah sakit mount Elizabeth ~
106 bab 106 ~ Hasil ~
107 bab 107 ~ Kembali seperti remaja ~
108 Bab 108 ~ Bella hamil ~
109 bab 109 ~ Kenyataan pahit ~
110 Bab 110 ~ Tertangkap basah ~
111 bab 111 ~ Berangkat keluar negri ~
112 bab 112 ~ Kota yang sangat indah ~
113 Bab 113 ~ Merasa bersalah ~
114 bab 114 ~ Bella menunjukan sikap aslinya ~
115 Bab 115 ~ Ambil alih ~
116 bab 116 ~ Kembali ke Indonesia ~
117 bab 117 ~ Berantem ~
118 bab 118 ~ terpuruk ~
119 Bab 119 ~ Kurang setuju ~
120 Bab 120 ~ Merindukan mu ~
121 bab 121 ~ Kamu pria yang hebat ~
122 bab 122 ~ Penyesalan ~
123 bab 123 ~ Mama minta maaf ~
124 Bab 124 ~ Karma sampah ~
125 Bab 125 ~ Mengembalikan semuanya ~
126 bab 126 ~ Selamat tinggal kesedihan ~
Episodes

Updated 126 Episodes

1
bab 1 ~ Perceraian kedua orang tuaku ~
2
bab 2 ~ Merasa hebat ~
3
bab 3 ~ Gunjingan tetangga ~
4
bab 4 ~ Muak denganmu ~
5
bab 5 ~ Tanggung jawab ~
6
bab 6 ~ Aku tidak mau ~
7
bab 7 ~ Pria tua ~
8
bab 8 ~ Aku tidak mau di penjara ~
9
bab 9 ~ Aku tidak mau jadi pelakor ~
10
bab 10 ~ Pengorbanan ~
11
bab 11 ~ masih polos ~
12
bab 12~ Kekuatan uang ~
13
bab 13 ~ Fitnah tetangga"
14
bab 14 ~ Mulai berubah ~
15
bab 15 ~ ingin pindah saja ~
16
bab 16 ~ Kontrakan baru ~
17
bab 17 ~ Ibu jahat ~
18
bab 18~ bukan pria sembarangan ~
19
bab 19 ~ keterlaluan kamu ma ~
20
bab 20 ~ Ibu yang kejam ~
21
bab 21 ~ Hambar ~
22
bab 22 ~ Semakin terbuka ~
23
bab 23 ~ Nyaman ~
24
bab 24 ~ Pertemuan ~
25
bab 25 ~ Keributan ~
26
bab 26 ~ Semakin terlihat aslinya ~
27
bab 27 ~ Abaikan saja ~
28
bab 28 ~ Tidak puas ~
29
bab 29 ~ wanita ular ~
30
bab 30 ~ Mencoba sekali lagi ~
31
bab 31 ~ Tempramental ~
32
bab 31 ~ Mencintaimu ~
33
bab 33 ~ Dipermalukan ~
34
bab 34 ~ gugatan cerai ~
35
bab 35 ~ Tidak terima ~
36
bab 36 ~ Menolak untuk bertemu ~
37
bab 37 ~ Aku bisa menghancurkan mu ~
38
bab 38 ~ Merubah penampilan~
39
bab 39 ~ Keputusanku sudah bulat ~
40
bab 40 ~ Menemui Hanna ~
41
bab 41 ~ Maaf aku tidak bisa ~
42
bab 42 ~ Orang tua jahat ~
43
bab 43 ~ Ampuni aku ~
44
bab 44 ~ Mencari ~
45
bab 45 ~ Ancaman ~
46
bab 46 ~ Linglung ~
47
bab 47 ~ Mulai sadar ~
48
bab 48 ~ Masuk rumah sakit ~
49
bab 49 ~ Berusaha ~
50
bab 50 ~ Tinggal bersama ~
51
bab 51 ~ Menderita ~
52
bab 52 ~ Wanita masa lalu ~
53
bab 53 ~ Terpuruk ~
54
bab 54 ~ Tidak mau jadi beban ~
55
bab 55 ~ Aku tidak menyukai mereka. ~
56
bab 56 ~ Aku sudah melupakanmu ~
57
bab 57 ~ Hancur ~
58
bab 58 ~ Ibu durhaka ~
59
bab 59 ~ Pria menyedihkan ~
60
bab 60 ~ Bermain di belakang ~
61
bab 61 ~ Kabur ~
62
bab 62 ~ Aneh ~
63
bab 63 ~ Mengingat semuanya ~
64
bab 64 ~ Mencari adikku ~
65
bab 65 ~ Pria baik ~
66
bab 66 ~ Semakin dekat ~
67
bab 67 ~ Hebat ~
68
bab 68 ~ Teman baru ~
69
bab 69 ~ Penghianat ~
70
bab 70 ~ Merawat mu dengan baik ~
71
bab 71 ~ Cemburu
72
bab 72 ~ aku merindukan mu ~
73
bab 73 ~ Bertemu ~
74
bab 74 ~ keluarga dewa~
75
bab 75 ~ melarikan diri~
76
bab 76 ~ Bertemu ~
77
bab 77 ~ bahagia ~
78
bab 78 ~ Merindukan mu ~
79
bab 79 ~ Keputusan ku ~
80
bab 80 ~ bekerja ~
81
bab 81 ~ pokus ~
82
bab 82 ~ Tidak kepikiran ~
83
bab 83 ~ Pelajaran ~
84
bab 84 ~ Akhirnya ~
85
bab 85 ~ Dia milikku ~
86
bab 86 ~ Kemabli kerumah ~
87
bab 87 ~ Cemburu ~
88
bab 88 ~ Kehidupan orang kaya ~
89
bab 89 ~ Curiga ~
90
bab 90 ~ Ribut ~
91
bab 91 ~ Aku ingin menikah dengannya ~
92
bab 92 ~ Merasa aneh ~
93
bab 93 ~ Dia masih bocah ~
94
bab 94 ~ Lisa ~
95
bab 95 ~ Nonton bioskop ~
96
bab 96 ~ Dia bukan istriku ~
97
bab 97 ~ Biasa saja ~
98
bab 98 ~ Pertemuan mengharukan ~
99
bab 99 ~ Malu ~
100
bab 100 ~ Aku sadar ~
101
bab 101 ~ Malu-malu ~
102
bab 102 ~ Kamu tidak pantas ~
103
bab 103 ~ Pemalu ~
104
bab 104 ~ Pria sialan ~
105
105 ~ Rumah sakit mount Elizabeth ~
106
bab 106 ~ Hasil ~
107
bab 107 ~ Kembali seperti remaja ~
108
Bab 108 ~ Bella hamil ~
109
bab 109 ~ Kenyataan pahit ~
110
Bab 110 ~ Tertangkap basah ~
111
bab 111 ~ Berangkat keluar negri ~
112
bab 112 ~ Kota yang sangat indah ~
113
Bab 113 ~ Merasa bersalah ~
114
bab 114 ~ Bella menunjukan sikap aslinya ~
115
Bab 115 ~ Ambil alih ~
116
bab 116 ~ Kembali ke Indonesia ~
117
bab 117 ~ Berantem ~
118
bab 118 ~ terpuruk ~
119
Bab 119 ~ Kurang setuju ~
120
Bab 120 ~ Merindukan mu ~
121
bab 121 ~ Kamu pria yang hebat ~
122
bab 122 ~ Penyesalan ~
123
bab 123 ~ Mama minta maaf ~
124
Bab 124 ~ Karma sampah ~
125
Bab 125 ~ Mengembalikan semuanya ~
126
bab 126 ~ Selamat tinggal kesedihan ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!