Siasat

Asisten Bima kembali memeluk Denis alias Delano dengan sangat erat, dia sudah menjadi asisten pribadi di saat bangku kuliah dan bisa dikatakan kalau mereka juga bersahabat karib, hanya saja sang bawahan lebih nyaman memanggilnya dengan sebutan formal yang membuatnya begitu muak. 

"Berhentilah memelukku atau semua orang mengira kalau kita ini menyimpan!"

"Maaf Tuan, aku hanya mengekspresikan yang begitu bahagia dengan pertemuan ini." 

"Sebaiknya kita mencari tempat untuk mengobrol." 

"Baiklah Tuan, apapun perkataan anda menjadi mutlak bagiku." 

"Ck, kau sudah seperti robot saja, sangat membosankan." Keluh Denis yang membawa pria itu pergi ke suatu tempat setelah mereka menutupi wajah terlebih dulu, takut kalau ada pihak musuh yang mengetahui lokasi mereka.

Asisten Bima hanya tersenyum simpul karena sudah terbiasa dengan apa yang dikatakan oleh majikannya itu. Dia melirik penampilan bosnya yang sangat dekil dan juga tak terurus, sangat berbeda dari sebelumnya. 

"Kenapa kau melirik ku begitu?" 

"Penampilan Tuan seperti gembel di jalanan, apa yang sebenarnya terjadi dan apakah Tuan tahu siapa dalang dari kecelakaan ini?" 

"Sial, kau datang kesini hanya melirik penampilan kucel ini? Setidaknya aku bahagia tinggal disini." 

"Bahagia? Apa itu bisa di sebut bahagia?" 

"Tentu saja, kau tidak akan tahu bagaimana rasanya kelaparan dan memakan mie instan dengan seseorang yang kau cintai, dan kau juga tidak akan merasakan bagaimana saat kau sakit dan di rawat oleh orang yang kau cintai." 

"Aku tidak mengerti." 

"Sudahlah, kau tidak akan mengerti selama gayamu ini persisi seperti robot." 

"Jadi Tuan sedang jatuh cinta?" 

"Hem, bisa dikatakan seperti itu. Kembali ke pertanyaan mu berikutnya, akan aku jawab." Titah nya pada sang asisten.

"Apa yang sebenarnya terjadi dan apakah Tuan tahu siapa dalang dari kecelakaan ini?" tanya ulang asisten Bima. 

"Kau mengulang nya dengan sangat benar, kembali ke topik. Saat itu kota mengadakan pertemuan penting di hotel, dan di sana aku melihat Tania juga Bram bergandengan mesra dan aku mencari tahu kemana mereka pergi. Tapi sungguh di luar dugaanku, mereka berselingkuh tepat di hadapan mataku."

"Lalu?" 

"Aku memaki dan menghina Bram, itu menjadi salah satu pemicu kemarahannya hingga mengejarku menggunakan mobil. Dia menabrakkan mobilku dan masuk ke jurang." 

"Kenapa Tuan tidak berusaha untuk menghubungiku? Aku pasti langsung datang ke sini." 

"Ck, mana aku tahu kalau saat itu aku amnesia, melupakan identitasku. Apa kau tahu apa keuntungannya?" Denis mencoba untuk mengajak asistennya bermain tebak-tebakan. 

"Tuan amnesia? Bagaimana kalau kita langsung pulang dan memeriksa kepala, mungkin saja itu penyebab Tuan yang sedikit berbeda." 

Denis sangat kesal dengan bawahannya yang terlalu bodoh, dia sudah terbiasa bersikap seperti itu dan membuatnya bisa dekat dengan Anya. Dengan cepat dia menjitak kepala pria itu dengan geram karena kebodohan yang hakiki harus mendapatkan reward. 

"Apa kesalahanku Tuan?" 

"Itu karena kau sangat bodoh, sifatku berubah karena Anya. Dia gadis tangguh dan juga mandiri, sepertinya aku jatuh cinta padanya." 

"Kembali ke topik." Sela asisten Bima membuat Denis jengkel. 

"Sial, kau merusak suasana hatiku saja." 

"Apa Tuan yakin kalau itu tuan Bram?" 

"Aa kau pikir aku ini buta hingga tidak mengenali mobil dan nomor platnya? Dialah pelakunya hingga aku terdampar di sini." 

Asisten Bima terdiam, dia mencerna perkataan yang di jelaskan oleh majikannya. Dia bisa menyimpulkan kalau terdampar malah mempertemukan Delano dengan seorang gadis yang sangat baik dan bahkan mencintai tanpa memandang harta. Dia melihat bagaimana senyum majikannya yang terus saja terpancar, menggambarkan suasana hati. 

Asisten Bima sebenarnya sangat khawatir, apalagi berita lain yang nantinya akan mengejutkan sang atasan. Tapi kedatangan Anya yang mengisi hati kosong dan hampa dari tuannya yang mendapatkan sambutan baik, tak lagi mengingat perselingkuhan dengan Tania, sang model terkenal.

"Sepertinya anda mencintai gadis yang bernama Anya, bagaimana kalau aku melamarkan nya untuk Tuan?" 

"Itu ide yang sangat buruk, dia tidak tahu kalau aku sudah mengingat segalanya. Bagaimana kalau dia tahu jika aku dari kalangan atas dan pikirkan hal buruknya, dia bisa menghindariku. Jadi kau jangan membocorkan identitas ku dulu, apa kau mengerti?" 

"Sangat mengerti Tuan." 

"Hem, lupakan tentang Anya. Kau datang ke sini mencariku, apa keadaan kantor semakin buruk atau terjadi masalah?" terka Denis alias Delano yang dengan cepat di anggukkan kepala oleh asisten Bima. "Sudah kuduga."

"Semenjak Tuan menghilang, perusahaan kehilangan seorang pemimpin yang sekarang ingin di ambil alih oleh tuan Bram. Dia membuat berita mengenai kabar kecelakaan dan berdalih kalau Tuan tidak selamat dari maut, dia juga mengambil seluruh tanggung jawab di kantor dan juga memecatku." Terang asisten Bima. 

"Sial, ternyata dia juga ingin mengambil posisiku juga? Aku tidak akan mengampuninya, ini sudah terlewat batas." 

"Benar Tuan, dan saya segera mencari anda di seluruh tempat. Akhirnya kita kembali di pertemukan, sebaiknya Tuan segera kembali ke kantor dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi ulah tuan Bram." 

"Kau sangat manis sekali, aku sebenarnya tidak ingin kembali dalam kehidupan itu. Tapi karena mendengar hal ini membuat darahku mendidih dan akan kembali merebut aset yang ingin diambil alih oleh Bram."

"Tuan harus kembali, kita membuat taktik terlebih dahulu untuk mencari celah dari pihak musuh." 

"Hem, tapi bagaimana kalau Anya sampai tahu jika aku adalah Delano Zack. Apa dia akan menerima cintaku?" Denis sangat khawatir memikirkan hal ini, di pertengahan kebimbangan hati untuk memilih. 

"Mungkin nona Anya akan menghindari Tuan, apalagi Tuan sangatlah kaya dan sangat berbeda dengannya. Hanya memerlukan terampil skill dalam membujuk seorang gadis," jawab enteng asisten Bima.

"Kau menjelaskan hal itu seperti sudah pernah jatuh cinta saja." Ledek Denis. 

"Hanya belajar lewat buku saja, Tuan. Oh ya, besok pagi adalah hari dimana tuan Bram akan mengklaim perusahaan DZ Group sebagai miliknya." 

"Apa?" Denis memukul meja hingga menjadi pusat perhatian semua orang. 

Sedangkan asisten Bima berusaha untuk mengatasi kekacauan yang dibuat oleh majikannya itu. "Berani sekali dia mengklaim hasil kerja kerasku sebagai miliknya." 

"Itulah yang terjadi, keyakinanku yang membuat kita kembali dipertemukan. Segera kembali atau perusahaan itu akan berpindah tangan." Ujar asisten Bima yang memberi peringatan pada atasannya agar memikirkan hal ini sebelum terlambat.

"Baiklah, tapi sebelum itu kita harus mempunyai rencana matang." Denis dan asisten setianya mulai merancang taktik untuk membalas perbuatan Bram yang sudah melampaui batas.

Tanpa diketahui, seseorang yang tak sengaja mendengar perkataan itu membuatnya sangat shock. Betapa terkejutnya Hendra saat tahu kalau Denis adalah CEO dari perusahaan DZ Group yaitu Delano Zack.

Terpopuler

Comments

🥀🌻Yanti~Puspita~Sari🌻🥀

🥀🌻Yanti~Puspita~Sari🌻🥀

next kak makin seru

2022-09-23

1

Lian

Lian

Tks ya kak udh update. Kykny Hendra bkalna mengacaukan rencana Dennis d dengan memberi tau Bram dgn imbalan uang

2022-09-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!