Olivia beranjak dari tempat duduknya menatap wanita yang sedang emosi melihat kedekatan Daniel dengan Olivia. Wanita cantik nan seksi itu bernama Amara. Adik tiri Daniel yang tidak memiliki hubungan darah dengan. Sejak pertama kali ibunya Amara menikah dengan ayahnya Daniel, Amara sudah jatuh hati pada Daniel.
Tidak peduli meskipun mereka terikat dalam status saudara tiri, Amara tetap ingin mendapatkan Daniel. Ia kerap datang ke apartemen lelaki itu, untuk menggoda, merayu walaupun Daniel tak pernah sedikitpun terpancing dengan godaannya.
Dan sekarang Amara sangat terkejut melihat Daniel sedang memangku Olivia di atas pahanya. Bibir mereka saling bertautan. Apalagi tubuh Olivia terbalut oleh gaun yang cukup terbuka.
Amara tidak bodoh. Ia tahu betul apa yang telah dilakukan oleh Daniel dan Olivia di dalam apartemen itu.
"Olivia memang asistenku. Dan mengapa dia bisa ada di sini, Itu bukan urusanmu!"Ketus Daniel yang masih melingkarkan kedua tangannya di pinggang Olivia. Olivia ingin memberontak ia berbisik di telinga Daniel"lepaskan aku."
Akan tetapi Daniel tidak mau mendengarnya. dengan tidak tahu malu,Daniel malah makin merapatkan pelukannya di tubuh Olivia dan mengecupi bibir Olivia di depan Amara. tangan Daniel pun bergerilya di bagian gunung kembar Olivia.
Olivia merasa risih. Ia ingin menghindari bibir Daniel dan tangan Daniel namun dengan pintar. Daniel menjepit dagu Olivia menariknya ke bawah, agar bibir wanita itu terbuka. lantas ia memanggutnya dan memamerkan adegan panas itu di hadapan Amara yang langsung mengepalkan tangannya. Emosi Amara sudah semakin memuncak. Ia tidak dapat menahan diri lagi.
"Wanita murahan! berani sekali kau mendekati Daniel!"karena marah, Amara menarik kasar tangan kanan Olivia hingga tubuh Olivia bangkit berdiri dari paha Daniel. Hingga tubuh Olivia tersungkur ke bawah. Nyaris saja Amara melayangkan tamparan di pipi Olivia. andai saja Daniel tak segera menahannya.
"Jangan pernah berani menyentuh Olivia, jika kau tidak ingin aku mematahkan tanganmu!"ancamnya menatap tajam wajah Amara.
Daniel bergerak tepat waktu kini mata Olivia memindai wajah Daniel dan Amara secara bergantian.
Setahun bekerja di perusahaan Daniel pimpin, tentu saja membuat Olivia tahu siapa sosok Amara. Dia adik tiri Daniel. Tetapi ada yang jadi pertanyaan mengapa Daniel terlihat begitu tidak menyukainya?" dan mengapa Amara terlihat cemburu ketika Daniel memagutnya tadi.
Beribu pertanyaan terbesit di benak Olivia.
"Daniel, Aku tidak suka kau membawa wanita miskin dan murahan sepertinya ke apartemenmu!"tidak pantas wanita seperti dia berada di sini. Menjijikkan!"
"Oh,aku tahu. Dia pasti sudah menggodamu dengan tubuhnya.Iya kan?"Amara melempar mata tajam ke arah Olivia seraya melipat kedua tangannya di depan dada.
"Kau sedang mengatai Olivia atau sedang mengatai dirimu sendiri Amara?"sindir Daniel yang langsung mengubah riak wajah Amara menjadi memerah seperti kepiting rebus.
"Apa maksudmu?'tanya Amara
"Kau menghina Olivia. Tetapi kau tidak bercermin pada apa yang selalu kau lakukan. bukankah kau yang sering datang ke apartemenku dan menggodaku dengan tubuhmu?"
Wajah Amara semakin memerah. Sementara Olivia yang berdiri di belakang Daniel terkejut menutup mulutnya dengan telapak tangan. Ia tidak menyangka dengan apa yang baru saja didengarnya.
"Aku tidak salah dengar.kan?"bukankah Amara itu adiknya Daniel? tapi mengapa Daniel bilang kalau dia sering datang dan menggodanya?"Olivia membatin
"Aku melakukan semua itu karena aku sangat mencintaimu. Aku tidak rela saat melihatmu dekat dengan wanita itu. Kau hanya milikku Daniel!" kau hanya boleh menjadi milikku
"Amara berkata dengan memasang memelas di depan Daniel tangannya meraih tangan kana, Daniel lalu menggenggamnya erat.
"Kau gila,"akan tetapi Daniel segera menarik tangannya."ayahku menikah dengan ibumu. kita adalah saudara diri."tukas Daniel mencoba menyadarkan Amara
Amara menggeleng. Aku tidak peduli. Di belahan dunia ini pasti ada saudara tiri yang juga saling jatuh cinta. Kau tahu kalau aku sudah mengagumimu sejak dulu. Aku tidak pernah melihatmu sebagai kakak tiri Ku. Tapi aku selalu melihatmu sebagai lelaki yang telah membuatku jatuh cinta. Persetan dengan status kita. Sekalipun kita berhubungan maka hubungan kita akan sah-sah saja, karena kita tidak bersaudara.
Amara berusaha menarik rasa simpati Daniel dengan melembutkan suaranya.
Namun sepertinya Amara lupa jika Daniel bukanlah lelaki yang mudah tertipu dengan akal busuk seorang wanita. Masa lalu telah benar-benar mengubah Daniel menjadi sosok yang tak mudah percaya pada hal buset yang bernama cinta.
"Terserah apa yang kau katakan aku tidak peduli. Bagiku kau sama saja seperti ibumu. tidak ada hal lain yang kalian kejar selain uang dan uang harta kekayaan keluargaku. yang kalian kejar. Daniel membalas telak ucapan Amara.
Bola mata Amara membeliak yang lebar meskipun ada yang Daniel katakan itu benar tetapi Olivia tetap memasang wajah merenggut.
Aku tidak seperti itu. Kau salah menilaiku. Mengapa kau tidak bisa melihat cinta yang ku punya untukmu. Bahkan aku rela sering datang ke apartemenmu untuk melihat keadaanmu Daniel. Apa kau tidak pernah berpikir kalau itu semua aku lakukan karena cintaku?
Mendengar itu Daniel langsung tersenyum kecut. Tetapannya penuh ejekan pada Amara.
"Apa aku pernah memintamu untuk datang ke apartemenku? Tidakkah? kau saja yang selalu datang ke sini tanpa diundang.
Bahkan kau tidak pernah memencet bel dan seakan kau menganggap bahwa Apartemen ini adalah milikmu. Asal kau tahu Amara, Sebenarnya aku muak melihat wajahmu yang menjijikkan itu. Kau dan ibumu sama saja. sekarang keluarlah dari apartemenku dan jangan pernah datang lagi kemarin. Aku tidak sudi kamu menginjakkan kaki di apartemenku.
Daniel melayangkan telunjuknya ke arah pintu keluar. Ia sangat jengah dengan tingkah Amara ini bukan kali pertama dan yang mengusirnya itu terang-terangan. Tetapi Amara tetap tidak pernah mengindahkan apa yang dikatakan oleh Daniel kepadanya.
Amara memang kerap datang dengan tidak tahu malu. wanita itu seakan tidak pernah menyerah untuk merayu dan menggoda. dengan segala cara yang dimilikinya Bahkan ia tidak jarang sekali untuk mengumbar auratnya di hadapan Daniel.
Kau tega mengusirku? Amara menampilkan wajah memelasnya . Matanya mulai berkaca-kaca berharap Daniel akan luluh dengan air mata buayanya.
Apa ucapanku tadi belum jelas? Daniel sama sekali tak terperdaya oleh tangis Amara
Mengapa kau mengusirku Daniel? aku ini adik tiri. Mengapa kau tidak mengusir wanita murahan itu saja. Dia sungguh tidak pantas berada di apartemen mewah seperti ini. Dia hanya pantas tinggal di kolong jembatan ketus Amara melirik ke arah Olivia.
Itu bukan urusanmu. Urusi saja urusanmu. Jangan pernah kamu mengatur atur hidupku karena aku tidak bisa diatur siapapun.
Bersambung....
hai hai redears dukungan karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Chelsea Tiara ™©🍼🍼
Hati hati dalam menulis ya Thor
Uh Amara cewek tidak tau malu emang
2022-10-02
0
Morata
Salam dari penulis , untuk para pembaca setia karya emak Morata.Emak up 10 bab hari ini to sepertinya NT lagi review nya agak lama, jadi mohon bersabar menunggu ya besty besty ku 🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏
jangan lupa, tekan favorit, like, coment, vote dan hadiah nya ya Trimakasih
2022-09-05
3