Olivia datang menghampiri Daniel setelah selesai membuat kopi untuk Daniel."Maaf tuan ini kopinya." Olivia langsung menyuguhkan kopi panas buatannya untuk Daniel. Daniel kembali lirik kopi panas itu sejenak kemudian pandangannya beralih kepada Olivia.
"Apa saya sudah bisa ke ruang kerja saya Tuan?
"Tidak. Ruang kerjamu sekarang di sini. saya tidak mengizinkan kamu keluar. Karena Saya ingin kamu melayaniku saat aku menginginkan Mu.
Olivia terdiam."Ya Tuhan kuatkan aku ini hanya tinggal beberapa hari lagi." doa Olivia dalam hati berharap dia bersahabat menghadapi Daniel. Yang seenaknya saja melakukan peraturan.
Olivia duduk di sofa. Entah karena tidak ada aktivitasnya sama sekali di sana akhirnya ia pun menguap dan mengantuk. Olivia membaringkan tubuhnya di atas sofa tanpa peduli tatapan Daniel terhadapnya. Yang ia inginkan saat ini matanya terpejam tanpa gangguan siapapun.
Daniel menghampiri Olivia yang sedang tertidur pulas. Ia menatapnya dalam-dalam.
emosinya tiba-tiba meluap ketika mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu di kehidupannya. Dan emosinya diluapkan kepada Olivia. Dengan kasar Daniel menarik tubuh Olivia sampai terjatuh ke lantai.
"Kamu pikir saya membayar kamu mahal-mahal hanya untuk tiduran saja di sofa ku yang mahal ini? bentak Daniel yang sukses membuat Olivia terhenyak. Olivia menatap Daniel lalu ia minta maaf kepada Daniel. "Sekarang kerjakan ini semua perintah Daniel sambil memberikan tumpukan file kepada Olivia.
Olivia menarik nafas dalam-dalam. Ia tidak ingin mencari masalah kepada bosnya itu dan itu akan merugikannya nanti. Bisa-bisa kontrak itu akan diperpanjang oleh Daniel Jika ia tidak menuruti apa yang Daniel mau.
Diambilnya file itu lalu ia berusaha cepat untuk mengerjakannya sesuai apa yang diperintahkan Daniel tanpa menolak sedikitpun. Ingin rasanya Olivia menjerit menangisi apa yang terjadi di kehidupannya saat ini. Harga dirinya diinjak hingga ke ubun-ubun oleh Daniel.
"sabar Olivia tinggal 4 hari lagi. Semuanya akan berlalu begitu saja. Jangan khawatir kau akan baik-baik saja kamu wanita yang kuat. Tuhan menciptakanmu menjadi wanita tangguh yang mampu menjalani hidup ini dalam keadaan apapun. Tuhan tidak akan memberikan cobaan Di luar batas kemampuanmu. Kamu wanita yang sangat luar biasa semangat Olivia."Olivia membatin untuk menyemangati dirinya sendiri.
Ia menahan air matanya dalam-dalam agar tidak menetes sedikitpun untuk bos yang sudah menginjak-injak harga dirinya. "Tidak pantas air mataku jatuh hanya karena kamu. aku Olivia Jason dapat menjalani hidup sekeras apapun. "Olivia bermonolog sendiri sampai terus mengerjakan pekerjaannya.
Jam sudah menunjukkan pukul 15.00 sore. tetapi belum ada perintah kepada Olivia untuk istirahat. Perutnya yang sudah mulai keroncongan karena cacing-cacing yang ada di perutnya sudah berdemo minta diisi. tetapi Daniel sama sekali tidak peduli akan itu.
Daniel memilih meninggalkan Olivia di sana tanpa mengatakan sesuatu. Olivia menghela nafas panjang. Berharap lelaki songong itu berbaik hati untuk memberikannya kesempatan istirahat pergi makan siang. tetapi sepertinya itu tidak mungkin. Karena hingga pukul 16.00 sore lelaki itu tak kunjung pulang ke kantor.
Olivia air mineral yang ada di meja sebanyak-banyaknya agar tubuhnya tidak terasa lemas. Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu dari luar. Seseorang itu merupakan sahabat Olivia selama berada di kantor yang dipimpin oleh Daniel. "Olivia Kamu sudah makan apa belum?
"Kamu ngapain di mari? kamu nanti dimarahi Tuan Daniel cepatlah keluar. Aku tidak ingin kamu ikut-ikutan dalam masalahku. biarlah aku saja yang menjalani hukuman ini jangan kamu ikut Aku menyayangi kamu sebagai sahabatku." ucap Olivia kepada sahabatnya.
"Ini ada roti makanlah untuk mengganjal perutmu aku tahu pasti kamu belum makan sama sekali." Surasti memberinya roti bekal yang ia bawa sebelumnya."aku pamit dulu makan rotinya sebelum Bos Daniel datang." ucap surasti sambil langsung berlalu dari sana.
Surasti yang merupakan petugas kebersihan di kantor yang selama ini dipimpin Daniel. berusaha untuk membantu sahabatnya. Olivia langsung memakan roti pemberian sahabatnya.
"Kamu dewa penolongku sekarang surasti. Mudah-mudahan kamu tidak tertimpa masalah seperti itu. Biarkan aku saja yang menanggung kehidupan pahit ini jangan ada orang-orang yang aku sayangi mengalami hal yang sama sepertiku. Olivia menatap kepergian sahabatnya.
Tepat pukul 16.30 Daniel masuk ke ruang kerjanya. Tanpa memperhatikan sosok Olivia di sana. "Cepat kerjakan itu kamu tidak akan bisa pulang sebelum kamu menyelesaikan pekerjaanmu." pekik Daniel tanpa memperhatikan Olivia yang sudah terasa pusing.
Olivia hanya terdiam, ia memilih tidak menjawab segala apa yang dikatakan dan yang terhadapnya karena jika ia membantah sekalipun pasti tidak akan bisa. Karena Daniel selalu tidak bisa disalahkan dan merasa selalu benar.
Jam sudah menunjukkan pukul 18.00 tetapi Daniel tak kunjung meminta Olivia untuk segera istirahat. Ia berkutat di laptopnya Sama halnya Calista juga memeriksa segala file yang diberikan oleh Daniel kepadanya.
kepala Olivia terasa pusing. Serasa ruangan itu berputar. Tetapi hati Daniel sama sekali terenyuh.
Olivia pun tidak bisa menahan rasa pusingnya lagi. Ia berusaha bangkit dari tempat duduknya berniat berlalu ke kamar mandi. Karena rasa mual yang ia rasakan. Tetapi ketika Olivia bangkit dari tempat duduknya. membuat Olivia terjatuh yang sukses membuat Daniel terkejut.
Daniel bangkit dari tempat duduknya sambil langsung meraih tubuh Olivia.
"Olivia kamu kenapa? Panggil Daniel sambil menepuk-nepuk wajah cantik wanita polos itu. Tak Ada jawaban dari Olivia karena Olivia saat ini sedang jatuh pingsan.
Daniel meminta sang asisten datang menghampirinya agar segera membawa Olivia ke rumah sakit. Sang asisten datang menghampiri Daniel. Ia mengerutkan keningnya. Ketika melihat Daniel memangku tubuh Olivia.
"Apa yang terjadi kepadamu oliv? tanya sang asisten sambil langsung meraih tubuh Olivia dari Daniel. Daniel merasa heran melihat sang asisten memanggil Olivia, jangan panggilan oliv. serasa Olivia sudah sangat dekat dengan sang asisten.
Sang asisten membawa Olivia dan meninggalkan Daniel begitu saja di sana.
"Oliv apa yang terjadi kepada kamu?mengapa kamu tidak pernah cerita apa-apa kepadaku? ada gurat kesedihan di wajah sang asisten ketika melihat Olivia berbaring lemah di atas tempat tidur.
Ia berusaha untuk menyadarkan Olivia dengan mengolesinya minyak kayu putih yang ada di ruang istirahat itu. Ketika Olivia sudah mulai tersadar, sang asisten pun bertanya kepada Olivia. Apa yang terjadi kepadanya, sehingga Olivia jatuh pingsan.
Olivia mengumpulkan tenaganya lalu mengingat apa yang terjadi. Mendengar penjelasan Olivia, sang asisten pun merasa marah. Rahangnya sudah mulai mengeras mengingat kekejaman Daniel terhadap Olivia dan terhadap karyawan lainnya.
"Tidak pernah berubah itu anak." gumam sang asisten dalam hati sambil langsung memberikan makanan yang sudah ia bawa sebelumnya kepada Olivia.
"Lebih baik kamu makan dulu. Mungkin Kamu kecapean dan lapar. Sehingga kamu jatuh pingsan ." ucap sang asisten itu sambil mengembangkan senyumnya. Olivia pun menyantap makanan yang sudah diberikan sang asisten. "Terima kasih kamu sudah membantuku."ucap Olivia dengan tulus.
"Sama sama. Ayo dihabisi makanannya!" ujar sang asisten.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓💓💓
JANGAN LUPA TEKAN FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Chelsea Tiara ™©🍼🍼
Untung ada Asisten Daniel yang baik memberi Olivia makanan
Daniel kejam kaga kasih waktu buat Olivia istirahat
2022-10-02
1
Erlin Novianti Ahmad
Daniel kejam..nggk suka karaktetnya
2022-09-05
2
🀁salsa☕︎︎
semangat Thor crazy up ini hari ya
2022-09-05
1