BAB.20 PUASKAN AKU SEKARANG

Daniel mengusap wajahnya gusar, Daniel ingin melepaskan kekesalannya juga kemarahannya tangannya mengangkat gagang interkom. lalu intercom itu tersambung pada Olivia yang sedang duduk di balik meja kerjanya.

"Iya, Tuan Daniel. Ada yang bisa kubantu?" tanya Olivia dari ujung telepon.

"Olivia !" datang ke ruanganku sekarang juga!" Aku menginginkanmu!" ucapan Daniel berhasil membuat tubuh Olivia menegang seketika.

Sedikit gugup, Olivia mengetuk pintu terdengar sahutan dari dalam.

"Masuk!" suara Bariton Daniel itu menyahut. Olivia pun mendorong pintu dan melangkah masuk ke dalam ruang kerja Daniel.

"Tuan Daniel memanggilku?" tanya Olivia dengan salah tingkah. Karena ia sudah mulai grogi ketika mendengar Daniel menginginkannya saat itu juga.

"Ya, Aku memanggilmu, "mengangguk, Daniel mendorong kursinya ke belakang, selalu bangkit berdiri dan mengayun langkah mendekati tempat gimana Olivia berdiri dengan gelisah.

Daniel berhenti tepat di depan Olivia, menjepit dagu wanita itu lalu menariknya hingga bola mata mereka bertemu.

"Aku memanggilmu karena aku menginginkanmu, Olivia. Puaskan aku sekarang!"Daniel berbisik tepat di telinga Olivia membuat Olivia bergidik ngeri sedikit kegelian. sedangkan matanya menikmati sentuhan Daniel yang mulai bergerak liar, menjalar di bagian tubuhnya yang sensitif.

Menit kemudian, Daniel sudah memakai bibir Olivia membuat Olivia mabuk dengan kecupannya yang begitu lihai.

Olivia pasrah saat tangan Daniel berusaha membuka satu persatu kancing bajunya, lelaki itu benar-benar menginginkannya saat itu juga. Daniel langsung menuntun Olivia masuk ke dalam ruang istirahatnya yang ada di ruang kerja Daniel.

"Puaskan aku saat ini juga sayang!" ucap Daniel ketika mereka sudah berada di ruang istirahat itu. Terlihat Olivia begitu menikah. desiran di tubuhnya terasa jelas ketika Daniel sudah mulai menggerayangi seluruh lekuk tubuh Olivia. Olivia hanya bisa pasrah dan menaklukan segala yang diinginkan Daniel.

Ketika Olivia sudah membalas segera gerakan demi gerakan yang dilakukan Daniel membuat Daniel mengembangkan senyumnya. Kini Olivia sudah mulai dapat mengimbangi permainan yang dilakukan Daniel. Dengan rasa berdosa Olivia melakukannya.Ia tidak ingin mengecewakan Daniel sedikitpun. Karena waktu Olivia bersama Daniel tinggal menunggu hari saja.

Olivia berharap setelah perjanjian kontrak itu selesai, Ia tidak akan bertemu lagi dengan sosok Daniel. Olivia sudah memiliki rencana jika perjanjian itu telah usai. Ia akan mencari pekerjaan di tempat lain. Ia ingin mengubur dalam-dalam segala dosa yang ia lakukan bersama Daniel.

"Lakukanlah sayang ah....lagi sayang!" de$@h Daniel ketika Olivia melahap adik kecilnya layaknya memakan es krim.

"Lagi sayang! plesss!" mohon Daniel agar Olivia semakin melancarkan aksinya. Olivia semakin melancarkan aksinya. Berharap mendapatkan kepuasan darinya.

Olivia mulai menciptakan karya karyanya yang dibagian dada bidang Daniel dan membuat tanda merah disana. Membuat Daniel semakin mende$@h sehingga Olivia semakin melancarkan aksinya, yang dapat membuat Daniel merasakan sensasi yang sangat luar biasa.

Merasa tidak tahan lagi, Daniel membalikkan Tubuh Olivia dan menanggalkan kain yang melekat di tubuh Olivia di sembarang arah. Hingga Daniel langsung memainkan adik kecilnya di bagia goa yang terdalam milik Olivia. Olivia, tidak dapat menahan De$@hanya. Hingga suara de$@han saling bertautan diruang istrahat Daniel.

"Ahhh h de$@h Daniel setelah Daniel Gladuks benar benar mencapai puncaknya. Ia pun langsung membaringkan tubuhnya di samping Olivia. Sementara Olivia, langsung bangkit berlalu masuk ke kamar mandi berniat untuk membersihkan diri.

Jam sudah pukul 17.00 WIB. itu artinya Para karyawan yang bertugas di kantor Ian Daniel pimpin sudah waktunya untuk kembali beristirahat pulang ke rumah. Kini Olivia sudah terlihat rapi sementara Daniel masih tertidur pulas di atas keranjang tepatnya di ruang istirahatnya.

Olivia tidak ingin mengganggu tidur dan yang sehingga ia menyibukkan dirinya untuk merapikan segala apa yang ada di ruang kerja Daniel. Tiba-tiba Daniel sudah terbangun ketika Daniel ingat, janjinya kepada Olivia kalau dirinya akan menghantarkan Olivia ke rumah orang tuanya.

Sudah jam berapa ini? tanya Daniel sambil mengucap matanya "pukul 18. 00 WIB. seluruh kawah karyawan sudah pada pulang. ucap Olivia memberitahu kepada Daniel kalau saat itu Jam sudah menunjukkan jam pulang kerja para karyawan.

"Kenapa kamu tidak membangunkanku? bukannya kamu sudah berjanji kalau kamu akan pergi ke rumah ibumu sore ini? Olivia menganggukkan kepalanya. Jadi Mengapa kamu membiarkanku tidur begitu saja padahal kamu sudah memiliki janji kepada ibumu.

"Maaf Tuan, tapi saya melihat Tuan tertidur pulas jadi saya tidak ingin mengganggu istirahat tuan. "sahut Olivia sambil menundukkan kepalanya.

"Kalau begitu Tunggu apa lagi Ayo kita pulang nanti Ibu kamu terlalu lama menunggumu. Olivia mengembangkan senyumnya senyum kegirangan Ketika sang Bos mengijinkannya bertemu dengan ibu Nurhaida.

Olivia memberi makan diri untuk memberikan kecupan ke wajah tampan sosok Daniel. Karena ia merasa kekurangan mendapat kesempatan bertemu dengan ibu nurhaida dan sang kakak.

"Cup !"

Daniel tertegun ketika mendapatkan kecupan hangat dari Olivia. Ia pun merasa ada getaran yang hebat di tubuhnya ketika ia mendapat kecupan dari Olivia tanpa ada unsur paksaan.

"Terima kasih sudah mengizinkanku bertemu dengan ibu."ucap Olivia ketika Olivia sudah selesai memberikan kecupan hangat di wajah tampan Daniel. Kini Daniel mengembangkan senyumnya menatap Olivia dengan tatapan penuh arti.

"Ya sudah kalau begitu kita langsung berangkat!" ucap Daniel sembari menarik tangan Olivia keluar dari ruang kerjanya. beberapa petugas keamanan melihat kedekatan Olivia dengan Daniel. Tetapi mereka tidak berani berkomentar apa-apa.

Mereka hanya dapat menunduk hormat kepada Daniel yang lewat dari hadapan mereka. Sang sopir pribadi sudah menunggu di sana. Daniel duduk di bangku kemudi bersama Olivia." Jalan ke rumah orang tua Olivia." perintah Daniel kepada sang sopir pribadi.

"Baik Tuan!" sopir sambil langsung menghidupkan mesin mobil mewah milik Daniel dan melajukan mobil itu ke arah jalan raya menuju rumah yang ditempati oleh keluarga Olivia. Setelah melakukan perjalanan kurang lebih 30 menit Mereka pun tiba di rumah Ibu Nurhaida. Ibu nurhaida terkejut melihat mobil sang penolong tiba di halaman rumah yang mereka tempati.

Olivia turun dari sana, disusul dengan Daniel. Olivia berlari menghampiri sang ibu. iya memeluk ibu Nurhaida dan juga Anisa.

"Kamu sudah datang nak?"

"iya Bu!" maaf Olivia telat datangnya soalnya banyak pekerjaan menumpuk di kantor. ucap Olivia tentunya Olivia berbohong.

Daniel menghampiri ketiganya Ia pun memberi salam kepada Ibu Nurhaida layaknya anak memberi salam kepada sang ibu kandung.

"Silakan masuk Tuan Daniel," ucap Ibu durhaida mempersilakan Daniel masuk ke rumah kontrakan mereka lebih tepatnya rumah yang diberikan oleh Daniel ditempati keluarga Olivia.

"Sudah berulang kali saya katakan Bu, tolong jangan panggil saya dengan panggilan Tuan. Panggil saja nama saya Daniel. "ucap Daniel sambil mengembangkan senyumnya.

Ibu nurhaida menganggukkan kepalanya lalu ia meminta maaf kepada Daniel.

Daniel masuk bersama Olivia. Tampak Ibu Nurhaida sudah menghidangkan beberapa macam makanan di sana. lebih tepatnya masakan lokal seperti yang dikatakan oleh Olivia sebelumnya.

Ibu nurhaida mempersilahkan Daniel dan Olivia menyicipi menu makanan yang ada di sana. Terlihat sambutan Ibu Nurhaida begitu membuat hati Daniel terunyah. "Mereka hidup sederhana bahkan terkadang kekurangan tetapi hidup mereka penuh dengan kebahagiaan. Tidak seperti hidupku bergiliman harta tetapi tidak pernah merasakan kasih sayang yang tulus."Daniel membatin.