Pulang dari rumah sakit, Daniel Gladuks dan Olivia Jason sama-sama masuk ke dalam mobil.
Setelah menggunakan seatbel dengan rapi, Olivia menoleh ke arah Daniel yang mulai melajukan mobilnya. Matanya menatap wajah Daniel dari samping.
Jujur Saja, Olivia merasa sedikit tersentuh dengan apa yang Daniel lakukan hari ini. walaupun di balik itu semua ada yang diinginkan Daniel darinya. Olivia tak pernah melihat senyum bahagia di wajah ibunya seperti tadi.
"Kenapa kamu menatapku seperti itu?"
Olivia terhenyak, ternyata Daniel menyadari bahwa ia sedang memperhatikannya.
"Mengapa kau melakukan semua itu kepada keluargaku padahal tidak ada di dalam perjanjian kita?"tanya Olivia kepada Daniel.
"Maksudmu melakukan apa?"tanya Daniel tak mengerti.
"Kau menyewa kontrakan untuk tempat tinggal ibu dan Kakak Ku. Mengapa kau melakukan semua itu? dan mengapa kau meminta izin pada ibuku agar aku tinggal di apartemen milikmu?"
Daniel diam sebentar, netranya mengamati jalan kota yang terhampar di depan sana. Ia menghela nafas panjang.
Sampai kemudian Daniel berkata"anggap saja itu sebagai salah satu bayaranku atas tubuhmu. Selama kau menjadi teman tidurku, aku bisa memberikan kemewahan yang tak terbatas untukmu dan keluargamu. Dan soal kau tinggal di apartemen, tentu saja agar aku bisa memiliki waktu banyak untuk menikmati apa yang telah menjadi milikku. selama dua Minggu penuh."
Olivia terdiam mendengar jawaban Daniel rupanya, lagi-lagi alasannya karena Olivia yang sudah menjadi teman tidurnya.
"Semua ini hanya berlangsung dua minggu Olivia. Hanya dua minggu. Setelah semuanya selesai, maka kau boleh pergi tanpa harus mengembalikan apa yang sudah kuberikan kepadamu dan keluargamu,"ucap Daniel melirik pada Olivia dengan senyum yang tak dapat diartikan.
"Tapi apa kamu mengetahui bagaimana cara kami membayar biaya kontrakan tahun berikutnya? ya tahun ini kamu yang membayarnya Tetapi bagaimana selanjutnya?"seharusnya sebelum mengatakan itu semua kepada Ibu saya kamu terlebih dahulu berpikir jangka panjang.
Karena kontrak kerjasama kita hanyalah dua minggu. Aku tidak ingin ibuku kecewa nanti, jika aku kelak tidak dapat membayar kontrakan itu untuk lanjutan. Sebaiknya kamu bertanya dulu trah kepadaku sebelum kamu mengatakan itu semua.
Kamu tahu bagaimana kondisi keluargaku yang sebenarnya?"tidak bukan? hidup kami hanya rakyat jelata. Mengharapkan gaji bulanan bekerja di perusahaan yang kamu miliki. Bagaimana mungkin aku mampu menghidupi kehidupan Kami bertiga jika rumah kontrakan yang kami tempati mewah seperti itu. Jujur saya tidak akan sanggup membayarnya.
Seharusnya saya tidak perlu cerita kepadamu mengenai kondisi keluarga saya. Yang saya inginkan saat ini,hanya pertolongan untuk membantu pengobatan kakak saya Anisa. Bukan pertolongan yang berlebih seperti ini.
Karena itu dapat melukai hati ibu saya nanti. Apalagi jika ayah saya yang urakan itu, mengetahui kami tinggal di rumah semewah itu, ia akan mengira kami memiliki uang banyak. Hingga kelak terus-terusan datang memaksa meminta uang kepada kami, untuk digunakan berjudi online.
Aku tidak ingin itu terjadi ke keluargaku. Biarkan kami menelan pil pahit yang terjadi di kehidupan keluarga kami. ucap Olivia sambil memalingkan wajahnya dari Daniel memilih menatap bahu jalan yang mereka lewati.
"Memangnya Ayah kamu masih hidup?
Olivia menganggukkan kepalanya dengan pelan. Sebenarnya ia tidak ingin kalau Daniel mengetahui segalanya tentang keluarganya. tetapi jika Olivia tidak menjawabnya maka tidak menutup kemungkinan Daniel akan marah besar kepadanya.
Karena di dalam perjanjian mereka Olivia harus benar-benar menurut apa kata Daniel selama 2 minggu berlangsung."Ya Tuhan maafkan aku sudah membohongi keluargaku."doa Olivia dalam hati ia merasa sangat bersalah telah membohongi keluarganya terutama ibu Nurhaida.
Ibu Nurhaida, orang tua yang sangat ia hormati. Selalu memberikan nasihat baik untuk putrinya Olivia. Tetapi saat ini Olivia terpaksa menentang nasehat orang tuanya. dengan membohongi seluruh keluarga.
Tapi ia melakukan itu semua karena terpaksa. Tidak ada sedikitpun terbesit di hati Olivia melakukan itu semua. Kalau tidak keadaan yang begitu membuat dirinya dan keluarganya mengkhawatirkan kakaknya Anisa.
Setelah melakukan perjalanan kurang lebih 30 menit dari rumah sakit tempat Anisa dirawat kini Olivia dan Daniel tiba di kantor. Olivia turun dari mobil milik Daniel membuat setiap orang yang melihat Olivia turun dari mobil milik Daniel pun merasa terkejut.
Ada pertanyaan timbul di hati para karyawan yang bertugas di kantor Daniel. "Mengapa Olivia bisa datang bersama Daniel ke kantor saat ini. Padahal Olivia hanyalah karyawan biasa di kantor yang Daniel dipimpin.
Para karyawan menatap heran tetapi Daniel cuek saja. lain halnya dengan Olivia merasa risih dipandang para rekan kerjanya yang tak biasa berjalan bersama Daniel."apa yang kalian lakukan di situ hanya berdiri kerjakan pekerjaan kalian atau gaji kalian akan saya potong nanti." bentak Daniel karena sudah melihat kegelisahan di wajah Olivia. Daniel melihat Olivia begitu tidak nyaman melihat tatapan para karyawan lainnya.
Daniel menaiki lift khusus petinggi perusahaan sementara Olivia berniat menaiki lift khusus karyawan tetapi dan yang langsung menarik tangan Olivia."kamu asistenku selamat 2 minggu ini jadi ke mana pun saya pergi kamu harus ikut."ucap Daniel kepada Olivia sambil langsung menarik tangan Olivia masuk ke khusus petinggi perusahaan.
Setelah tiba di ruang kerja Daniel Olivia sangat bingung ia tidak tahu melakukan apa di sana."Maaf Pak Daniel Apa saya bisa ke ruang kerja saya? tanya Olivia berhati-hati ia tidak ingin Daniel marah kepadanya saat ini. Apalagi dengan perjanjian yang mereka lakukan. Olivia berusaha untuk tidak membuat Daniel marah selama 2 minggu kepadanya.
"Kamu duduk saja di situ bantu saya memeriksa berkas ini agar pekerjaan saya cepat selesai. Setelah itu kita bisa bercinta ucap Daniel sambil mengedipkan matanya sebelah kepada Olivia. Membuat Olivia bergidik ngeri. Ia sudah dapat membayangkan apa yang akan dilakukan Daniel terhadapnya , di ruang istirahat Daniel.
Olivia menurut Apa yang diperintahkan Daniel kepadanya. Ia pun memeriksa file-file yang berada di meja Daniel. Berharap pekerjaan Daniel cepat kelar. "Habis ini persiapkan dirimu kita menemui klien di restoran yang letaknya tidak jauh dari kantor ini. sekalian makan siang di sana."ucap Daniel kepada Olivia.
Olivia hanya mengangguk tak ada bantahan darinya. Yang ia inginkan perjanjian mereka selama dua Minggu secepatnya selesai. karena ia tidak ingin berurusan dengan lelaki sombong itu. lelaki yang sudah merenggut mahkotanya.
Dengan bayaran yang cukup tinggi." Aku sudah seperti wanita murahan di hadapan lelaki ini. Sungguh aku tidak memiliki harga diri lagi di hadapannya."ratap Olivia dalam hati sambil tetap memeriksa file-file yang berada di atas meja kerja Daniel.
Bersambung......
hai....hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏🙏🙏
JANGAN LUPA LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Ema Srilestari
aku Bingung sebenarnya Annisa itu adeknya atau kakaknya awal prolog Kaka nya nanti tiba²jadi adeknya membingungkan
2022-11-23
3
Chelsea Tiara ™©🍼🍼
Semoga Daniel dan Olivia saling jatuh cinta ke depannya
Thor mohon hati hati dalam menulis jangan sampai banyak typo
2022-09-30
0
Ratna Dadank
sabar ya oliv..
nanti si tuan Daniel bakal jatuh cinta jga sama kamu..
😁😁😁
ngarep bengeeett😁😁😁
2022-09-03
2