Aku sedang memberikan penawaran yang terbaik. Kau membutuhkan uangku. Dan aku menginginkan keperawanan Mu. serta pelayanan Mu selama dua Minggu penuh. Jika kau setuju aku akan memberikanmu imbalan uang lima ratus juta itu kepadamu tanpa, kau perlu mengembalikannya.
Bahkan aku akan membiayai pengobatan kakakmu sampai sembuh total. Coba pikirkan pihak tawaranku sangat menarik. bukan?"ujung bibir Daniel Gladuks tertarik melemparkan senyum penuh ejekan
tangannya mengeram, tangannya makin mengepal erat. Di kedua sisi tubuhnya
"Anda sangat licik Tuan!" aku tidak pernah bertemu orang seberengsek anda Seumur hidupku."Bisik Olivia tepat di telinga Daniel gladuks.
Daniel Gladuks mengangkat bahunya tak acuh. Itulah diriku Olivia bibirnya menyeringai tipis.
"Aku tahu anda orang kaya perusahaan anda berada di mana-mana. Tetapi tidak semua wanita bisa anda rendahkan. Aku tidak sudi memberikan kehormatan Ku kepada lelaki yang lancang seperti anda. Bola mata bulat basah milik Olivia menatap tajam pada bola mata Daniel Gladuks.
Hancur sudah harapan Olivia. Ia pikir Daniel Gladuks, akan merasa iba dan berbaik hati meminjamkan uang padanya. Untuk biaya pengobatan kakaknya, setelah ia memberitahu apa yang terjadi kepada keluarganya. Sehingga ia sampai memohon kepada Daniel Gladuks untuk meminjam uang sebesar 500 juta.
Tetapi kenyataannya Daniel gladuks tak sebaik yang ia pikirkan. Lelaki itu malah minta hal yang paling Olivia jaga selama hidupnya. Bagaimana mungkin Olivia akan memberikan kehormatannya pada Daniel Gladuks.
Daniel Gladuks tertawa sedikit menggoyangkan kursi kerajaannya.
"Kau yakin tidak tertarik dengan tawaranku? Tantang Daniel Gladuks. Padahal di lain waktu belum tentu aku akan memberikan tawaran yang sama padamu hari ini. Aku memang sedang berbaik hati." ucap Daniel Gladuks kepada Olivia Jason , sambil menatap Olivia dengan tatapan jahilnya.
Sepertinya aku telah salah meminjam uang kepada anda Tuan. Aku mengurungkan niatku. Permisi!"Olivia menahan marah dia baru akan membalikan badannya saat Daniel Gladuks lebih dulu bicara.
"Kalau begitu aku akan memecat Mu hari ini juga. Tubuh Olivia membeku demi mendengar apa yang barusan Daniel Gladuks katakan.
"Dipecat? Memangnya kesalahan apa yang Olivia lakukan?"sampai tuan Daniel gladuks memecatnya tiba-tiba.
Olivia terdiam dan netra Olivia menatap Daniel Gladuks. Apa alasan anda memecat Ku? tanyanya pelan. "Kau berani menolak Ku dan aku adalah orang yang paling benci menerima penolakan. Tidak pernah ada di kamus Daniel Gladuks, ditolak orang. Tegasnya pada Olivia.
Olivia memajukan langkahnya. Protes tergambar di wajah cantiknya. Anda tidak sangat adil Tuan Daniel, satu tahun aku bekerja di perusahaan ini. Dan tidak pernah sekalipun aku melakukan kesalahan. lalu sekarang Anda memecat Ku dengan alasan yang paling tidak masuk akal. Dimana hati nurani Anda Tuan?
Olivia mulai meninggikan intonasi suaranya. geram melihat tingkah Daniel Gladuks yang sangat intimidasi. Wajahnya semakin menantang Olivia. Aku memang tidak mempunyai hati. Percuma jika kau mencari simpati padaku. Sudah kubilang tadi. Bukan? kalau aku terbiasa mendapatkan apa yang aku inginkan. ucap Daniel sambil mendorong kursinya ke belakang dan bangkit berdiri.
Sepatu mahalnya mengetuk lantai mengelilingi tubuh Olivia yang menegang di tempatnya. Sebenarnya aku bisa mendapat seribu wanita yang jauh lebih cantik darimu. kau tidak ada apa-apanya, jika dibandingkan dengan mereka. Aku yakin kau sering melihat para wanita yang datang ke ruang kerjaku setiap Minggu. Tubuh mereka lebih bagus dari tubuhmu yang kurus itu. Hanya saja sepertinya aku sangat tertarik jika aku mencoba hal yang baru. Entah bagaimana rasanya bercinta dengan wanita yang biasa-biasa saja, sepertimu." ucap Daniel kaki dan berhenti tepat di depan Olivia
Berdiri berhadapan dengan Daniel Gladuks. Membuat Olivia semakin merasa geram. Karena tubuh lelaki itu yang sixpeck.
Daniel Gladuks mengangkat tangan hendak mengelus pipi kiri Olivia, namun gagal saat Olivia memalingkan wajahnya segera.
Melihat wajah Olivia yang semakin gerah menahan kesal, membuat bibir Daniel justru semakin menimbulkan senyum kemenangan. Daniel meraih cek.Tangan lebar Daniel menuliskan nominal di sana lalu menandatanganinya.
"Ambil cek ini jika kau setuju dengan penawaran yang kuberikan." Daniel menyodorkan cek di tangannya pada Olivia. Olivia menggerakkan matanya ke sana angka 500 juta terpampang jelas di cek itu.
Jadilah teman tidurku selama dua Minggu penuh. Maka uang ini akan menjadi milikmu. Tapi jika kau menolaknya, pergilah dari sini dan jangan pernah menginjakkan kakimu lagi di perusahaan Ku." ucap Daniel sambil menatap Olivia berharap Olivia menerima cek dari tangannya. aku memberimu 500 juta ini. Tapi pastikan kamu benar-benar perawan, ucapnya terus memandang Olivia dengan pandangan rendah.
Pilihannya hanya dua Olivia. Terima tawaranku dan selamatkan kakakmu Anisa, atau kau Ku pecat dan kakakmu tidak akan tertolong. lanjut dan lirih membuat Olivia susah payah menelan silvanya.
Olivia sangat membutuhkan uang itu, untuk Anisa kakaknya yang sakit. Tapi apa ia harus menyerahkan kehormatannya pada lelaki songong yang terkenal Playboy seperti Daniel?" Tidak!" Dia tidak akan melakukan itu.
Seperti nasehat ibu. Kehormatan bagi wanita selayaknya sebuah mahkota. Olivia harus menjaganya lalu memberikannya kepada suaminya kelak. Bukan pada lelaki di hadapannya yang saat ini sedang menatapnya dengan senyum penuh hinaan.
Olivia matanya menyiratkan kemarahan yang tertahan. Tangan rampingnya merebut cek dari tangan Daniel. Membuat Daniel Daniel puas. Karena berpikir Olivia akan menerima tawarannya. Namun selanjutnya Daniel terkejut melihat apa yang Olivia melakukan. Di depan matanya Olivia merobek cek itu.
Kemudian melemparkannya ke wajah dan meski seribu kali Anda bertanya kepadaku, jawaban aku tetap sama. Aku tidak Sudi menyerahkan kehormatan Ku pada lelaki seperti anda. Jika memang aku dipecat hari ini.
Maka aku pergi dan aku bersumpah tidak akan pernah menginjakkan kaki dan di perusahaan Mu yang besar ini. Tetapi ingat di atas langit pasti ada langit. Suatu saat kamu akan merasakan apa yang saya rasakan nanti. ucap Olivia sambil langsung meninggalkan ruang kerja Daniel Gladuks.
Olivia Jason melangkahkan kakinya keluar dari ruang kerja Daniel Gladuks. Pikirannya sangat kacau. Ia tidak tau harus berbuat apa saat ini. Selain Olivia sudah di pecat di tempat selama ini Olivia bekerja untuk menghidupi kebutuhan keluarga mereka sehari hari, Ia juga di pusingkan dengan biaya pengobatan kakaknya.
"Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan saat ini. Kini aku sudah tidak memiliki harapan lagi. Apa kata ibu nanti, kalau ibu tau aku sudah di pecat. Pasti ibu dan Anisa akan sedih." Olivia Jason bermonolog sendiri sambil melangkah keluar dari gedung pencakar langit itu. Harapan pupus sudah, tidak ada yang dapat di harapkan lagi, tempat peminjaman uang untuk biaya pengobatan kakaknya.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏🙏🙏🙏
JANGAN LUPA LIKE, COMMENT, VOTE DAN HADIAHNYA YA.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Chelsea Tiara ™©🍼🍼
Hade bos yg gila
Bener ² pilihan tersulit buat Olivia
2022-09-28
1
Siregar
gila bennar nih bos songong
2022-09-02
0
🀁salsa☕︎︎
kalau niat bantu orang seharusnya tidak ada embel embel
2022-09-02
1