Pagi hari yang indah matahari sudah memperlihatkan wajahnya di permukaan bumi. Hingga sinar mentari masuk melalui celah-celah jendela kamar yang membuat tidur Daniel gladuks terganggu.
lelaki itu membuka kelopak matanya. Baru saja Daniel akan bangkit duduk, namun terhenti ketika ia menyadari Olivia ada dalam pelukannya. Sepertinya Olivia tidak sadar melingkarkan tangannya di pinggang Daniel Gladuks. Sekarang Daniel jadi bisa menatap wajah wanita itu yang matanya masih terpejam rapat
"Ternyata dia lebih jinak saat sedang tidur." gumamnya seraya menyibak rambut yang menghalangi wajah Olivia. Lalu kembali menatapnya dengan lekat.
Rupanya kau memang masih perawan Olivia. Aku tidak akan mengingkari ucapan Ku. Kau sudah memberikan apa yang Ku mau, maka aku akan memberikan apa yang kau inginkan." lanjut Daniel Gladuks sambil mengusap lembut pipi Olivia dengan jemarinya.
Olivia belum menyadari kalau dirinya masih berada di apartemen milik Daniel gladuks. Karena ia benar-benar tertidur pulas, Setelah permainan panas yang mereka lakukan malam itu. Yang membuat tenaga Olivia terkuras habis. Sehingga ia harus istirahat total untuk mengumpulkan tenaganya kembali.
Olivia terbangun!" Ketika pergerakan dari tubuh Daniel Gladuks ia rasakan. Ia Langsung memungut pakaiannya yang berserakan di lantai. Karena malam itu, Daniel Gladuks mencampakkannya begitu saja. Ia berlalu ke kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya.
Karena pagi itu, Olivia harus segera pergi ke rumah sakit, setelah mendapatkan telepon seluler dari ibu Nurhaida. Yang mengatakan kalau kondisi Anisa saat ini sangat memburuk.
Olivia langsung berlalu meninggalkan Daniel Gladuks begitu saja. "Kamu mau ke mana?" Saya belum memintamu keluar dari apartemenku." ucap Daniel Gladuks yang dapat membuat emosi Olivia semakin meluap. Apalagi ketika mendengar sambungan telepon seluler dari ibunya Kalau Anisa saat ini berada di rumah sakit.
"Maaf saya harus segera ke rumah sakit. karena kondisi kakak saya saat ini sangat memburuk. Sehingga Ibu saya membawa Ka Anisa kembali ke rumah sakit." ucap Olivia sambil tetap melangkah.
"Tunggu!"Saya akan ikut kamu ke rumah sakit. karena saya ingin memenuhi janjiku kepadamu.Untuk memberikan pengobatan kepada kakak kamu Anisa sampai sembuh total. Dan saat ini aku sudah menemukan ginjal yang cocok untuk dicangkok kepada kakak kamu." ucap dan kepada Olivia.
" Bagaimana mungkin dia bisa menemukan donor ginjal secepat ini?" Olivia membatin Tetapi Olivia memilih Untuk menghentikan langkahnya berniat menunggu Daniel Gladuks
Agar saat itu mereka sama-sama berangkat ke rumah sakit, melihat kondisi kesehatan Anisa saat ini.
Tidak menunggu lama Daniel Gladuks menghampiri Olivia. lalu mereka Langsung meninggalkan apartemen milik Daniel menuju Rumah Sakit tempat Anisa dirawat saat ini. Olivia hanya mengekori Daniel Gladuks keluar dari Apartemen miliknya. Karna Olivia harus patuh perintah Daniel saat ini. Karna Olivia sangat membutuhkan bantuan Daniel Gladuks untuk pengobatan kakaknya Anisa.
Setelah melakukan perjalanan kurang lebih 30 menit, Olivia dan Daniel tiba di rumah sakit. Olivia meminta kepada Daniel, agar tidak ikut masuk ke ruang rawat inap Annisa. Sebelum beberapa menit Olivia masuk ke ruangan rawat inap Anisa. Karena itu bisa menimbulkan rasa curiga di hati ibu Nurhaida.
"Bagaimana kondisi kakak Bu? Apa dia sudah baikan?" tanya Olivia kepada Ibu Nurhaida yang masih setia berdiri di depan ruang ICU.
"Ibu juga tidak tahu, tiba-tiba saja kondisi Kakak kamu semakin melemah. Dan dokter Iskandar mengatakan kalau kakak kamu harus segera dilakukan tindakan operasi pencangkokan ginjal. Kalau tidak," Kakak kamu tidak akan bertahan. ucap Ibu Nurhaida sambil terus menangis sesenggukan.
"Apa yang harus kita lakukan saat ini?" kita tidak memiliki apa-apa saat ini. Bahkan uang tabungan ibu, Yang ibu kumpulkan sudah diambil oleh Ayah kamu." tangis ibu Nurhaida tidak bisa membayangkan bagaimana nasip putri sulungnya, jika tidak segera mendapatkan pertolongan.
" Ibu tenang saja, semuanya pasti ada jalan keluarnya." ucap Olivia meyakinkan Ibu Nurhaida kalau Anisa pasti akan mendapat bantuan saat itu juga. Karna ia tau kalau Daniel Gladuks tidak akan ingkar janji kepadanya. Setelah merelakan keperawanannya kepada Daniel Gladuks. Yang begitu mengingkatkan Tubuhnya menjadi teman hidupnya selama Dua minggu.
****
Terima kasih banyak Tuan," saya benar-benar tidak tahu lagi harus berterima kasih dengan cara apa. Sepertinya Tuhan mengirim Tuan Daniel untuk menjadi malaikat penolong bagi Anisa Putri saya.
Hari ini Ibu Nurhaida menangis tak henti-hentinya, ia mengucapkan terima kasih kepada Daniel Gladuks.
Ya, setelah Olivia menyerahkan keperawanannya kepada Daniel Gladuks, Daniel tak membuang banyak waktu. Ia langsung memenuhi janjinya untuk membiayai pengobatan Anisa, sesuai dengan yang telah dikatakannya kepada Olivia. Apalagi Olivia sudah memberikan apa yang diminta oleh Daniel Gladuks kepadanya.
Begitu dilakukan pengecekan, Ternyata donor ginjal yang didapatkan Daniel Gladuks ternyata cocok untuk Anisa. Itu berarti Anisa langsung dapat dilakukan tindakan operasi pencangkokan ginjal.
"Tidak perlu berterima kasih. Apa yang kulakukan hanya sekedar rasa kemanusiaan Ku terhadap kakaknya Olivia. Kinerja Olivia sangat baik di perusahaan Ku. Ketika aku mendengar kakaknya sakit, pasti aku akan membantunya." ucap Daniel Gladuks sambil mengebangkan senyumnya.
Nurhaida tersenyum menatap Daniel Gladuks sambil mengusap pipinya yang basah
Olivia beruntung sekali, karena memiliki bos yang sangat baik seperti Anda Tuan. Anda begitu bijaksana dan memiliki hati yang tulus. dan begitu baik." Ibu Nurhaida memuji kebaikan Daniel.
Daniel tersenyum kecil, mendengar itu. kemudian ia melirik ke arah Olivia yang justru memilih mengalihkan pandangannya ke arah lain
Diam-diam Olivia tersenyum pahit.
Mati-matian Ibu memuji Daniel Gladuks. Ibu tidak tahu kalau sebenarnya sifat lelaki itu jauh dari bijaksana. Bahkan bisa dikatakan lelaki itu seperti singa kelaparan. Dia tidak sebaik yang kau pikirkan Bu. Daniel bukanlah malaikat penolong dia hanya lelaki yang memanfaatkan keadaan kemiskinan kita. Ibu akan kecewa jika tahu semuanya Olivia membatin.
Anisa akan sembuh Olivia . Kakak kamu akan sembuh dokter . Dokter Sudah menentukan proses operasi pencangkokan ginjal akan dilakukan besok Ibu senang banget .
Sampai-sampai Ibu tidak bisa melukiskan betapa bahagianya perasaan Ibu hari ini. Itu semua dapat terjadi karena Tuan yang baik hati membantu pengobatan Kakak kamu
Jujur Ibu tidak pernah bertemu orang kaya sebaik bos kamu itu." ucap ibu Nurhaida senang kegirangan. Padahal ibu nurhaida sama sekali tidak mengetahui apa kompensasi yang dijalani oleh Olivia setelah mendapatkan biaya pengobatan kakaknya Anisa.
Nurhaida memegang tangan Olivia merem@snya dengan menumpahkan kebahagiaan yang tak terbendung. Ternyata ada jalan keluar untuk membuat kakak kamu sembuh sama seperti yang kamu katakan sebelumnya." ucap ibu Nurhaida.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏🙏
JANGAN LUPA, LIKE, COMMENT VOTE DAN HADIAHNYA YA.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Mmhey Lim Kheintjem
Oliv😭
2024-07-20
0
Yarni Manao
penulisan cerita nya ambur adul
2022-11-14
3
Chelsea Tiara ™©🍼🍼
Hade bu Olivia tidak tau kalo Olivia anak gadis mu sudah tidak perawan lagi karena Daniel sudah merenggut keperawanan Olivia
2022-09-29
1