Merencanakan Waktu Kedepannya Nanti

Hari ini, padi Jamal yang seharga 10 juta dipanen oleh pihak pembeli.

Desas-desus tentang harga padi milik Jamal ini, membuat orang lain merasa penasaran. Mereka ingin tahu, berapa harga padi Jamal sebenarnya.

"Itu padi si Jamal beneran 10 juta di bayar ya?" tanya kang Wahid, pada rekan sesama petani. Yaitu kang Kasan.

"Dengar-dengar sih emang 10 juta. Kan setelah ini, dia ada rencana bongkar tu rumahnya yang udah reot." ujar kang Kasan menerangkan.

"Wah-wah hebat bener itu si Jamal!"

"Tapi, luas sawahnya Jamal kan gak begitu luas ya? pembeli mana yang berani bayar segitu?" tanya yang lainnya lagi.

Mereka semua tentu sama herannya. Karena memang luas sawah milik Jamal lebih kecil dibandingkan dengan sawah mereka-mereka. Itulah sebabnya, mereka ingin memberikan penawaran. Untuk pembeli yang sama dengan pembeli di sawahnya Jamal.

"Aku juga tidak tahu, siapa pembelinya."

"Lihatlah. Orang-orang yang bekerja di sawah, yang sedang panen padinya Jamal, tidak ada yang Aku kenali."

"Iya-iya. Biasanya ada yang Aku kenali. Jika itu pembeli yang biasanya. Ini tidak ada sama sekali. Begitu juga dengan pembelinya. Karena yang di sana itu, bukan pembeli aslinya. Dia hanya pengawas saja katanya."

Pembicaraan mereka semua, masih seputar padi dan sawahnya Jamal. Padahal Jamal sendiri, sedang tidak ada di sawah.

Saat ini Jamal sedang ke kota, bersama dengan Ami nya.

Mereka berdua, sedang membeli bahan-bahan bangunan. Untuk keperluan renovasi rumah mereka, lengkap dengan toko yang ada di depan rumah nantinya.

"Bagaimana jika kami saja yang borong untuk pembongkaran dan pembangunan rumahnya?" tanya pegawai toko bangunan.

Tawaran ini, membuat Jamal dan Ami nya saling pandang. Mereka berdua tidak tahu jika, toko ini juga menyediakan jasa kontraktor bangunan yang sudah dikoordinir secara baik.

Jadi selain menyediakan bahan-bahan bangunan, ternyata mereka memiliki usaha lain. Termasuk penyewaan alat-alat canggih untuk keperluan pembangunan. Agar bisa lebih cepat selesai.

Begitulah kira-kira penjelasan yang diberikan oleh pegawai toko, yang ditemui oleh Jamal dan Ami nya.

"Berarti, ini bukan hanya toko bangunan biasa ya?" tanya Jamal, yang masih belum paham.

"Ya. Kamu mengelola usaha, yang saling berkaitan. Diantaranya ya... toko bangunan ini. Kemudian ditambah dengan usaha-usaha yang mendukungnya. Jadi usaha ini saling mendukung satu sama lain."

Mendengar penjelasan dari pegawai tersebut, yang ternyata adalah bagian manager promosi untuk usaha mereka, Jamal jadi tertarik untuk mengikuti langkah mereka.

Dia ingin juga sama seperti itu, tidak hanya menanam padi di sawah. Tapi ada usaha lain yang menunjang, atau setidaknya masih ada kaitannya dengan bertani.

Mungkin dengan beternak hewan peliharaan atau ikan di kolam.

Atau bisa juga dengan berkebun buah-buahan, di pekarangan rumahnya yang tidak terlalu luas.

"Bagaimana Jamal? Kita tidak perlu repot-repot untuk mencari tukang dan yang lainnya. Mereka sudah menyediakan tenaga dan bahan yang diperlukan untuk kebutuhan renovasi rumah kita."

Jamal mengangguk mengiyakan. Dia juga tidak perlu membuang waktu dan tenaganya, untuk melakukan segala sesuatu yang belum tentu dia bisa kerjakan.

Biar diserahkan pada ahlinya saja.

Begitulah akhirnya. Jamal dan Ami nya, membicarakan tentang hal-hal yang diperlukan untuk kerjasama mereka. Untuk merenovasi rumah dan pembuatan toko di depan rumah mereka nanti.

Tapi ternyata, uang untuk pembuatan toko tidak cukup. Jadi diputuskan untuk merenovasi rumah saja lebih dulu.

Untuk pembangunan toko, bisa dilakukan besok-besok lagi. Jika ada uang yang cukup.

Setelah semuanya selesai, Jamal mengajak Ami nya untuk pergi ke toko pertanian. Yang menjual banyak bibit dan obat untuk keperluan sawahnya besok.

"Ami. Kita tanam jeruk atau mangga di sekitar rumah. Kita buat perkebunan kecil. Selain bisa di panen buahnya, bisa untuk berteduh dan kayunya juga bisa digunakan untuk keperluan lain. Jika sudah tidak menghasilkan buah lagi."

Umi tertegun sejenak, mendengar perkataan yang diucapkan oleh anaknya barusan.

"Kamu yakin bisa?" tanya Umi memastikan.

Dengan cepat, Jamal mengangguk mengiyakan pertanyaan yang diajukan oleh Ami nya.

Dia ingin bisa melakukan sesuatu, yang konsepnya sama seperti usaha toko bangunan tadi. Karena berkebun juga sebagian dari pekerjaannya sebagai seorang petani.

"Baiklah. Ami setuju Jamal."

Setelah mendapat persetujuan dari Ami nya, Jamal membeli beberapa bibit jeruk, dan beberapa karung bubut padi unggul. Karena sawahnya hari ini di panen, jadi tak lama lagi akan musim tanam juga.

Dia harus mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk bibit padi yang dia perlukan.

Dengan pengetahuan yang sudah dia miliki, belajar dari misi sistem mencari bibit unggul, Jamal bisa menemukan bibit padi yang dia butuhkan.

Setelah selesai memilih bibit padi yang dia inginkan, dia pindah ke tanam kecil yang ada di samping toko.

Di taman kecil itu, di jual banyak bibit buah yang sudah terlihat besar dan siap tanam. Karena hasil dari cangkok, sambung dan tempel. Teknik menanam buah agar cepat mendapatkan hasil dari buah-buahan tersebut.

"Kita ambil lima pohon jeruk dulu ya Ami. Pekarangan rumah juga tidak terlalu luas. Jadi kita tidak bisa menanam banyak pohon juga," ujar Jamal memberitahukan kepada Ami nya.

Umi hanya mengangguk saja, mengikuti kemauan anaknya. Dia yakin, jika sekarang ini Jamal sudah bisa berpikir jauh. Untuk merencanakan sesuatu ke depannya juga.

Setelah melakukan pembayaran, mereka berdua pulang ke rumah. Dengan menyewa mobil pick up, yang bisa mengangkut barang-barang yang mereka beli tadi.

*****

Tiba di rumah, ternyata sudah ada kang Wahid dan kang Kasan yang menunggu di teras depan.

"Eh, itu Jamal dan Ami nya!"

Kang Kasan yang melihat kedatangan Jamal dan Umi, segera beranjak dari tempat duduknya.

Begitu juga dengan kang Wahid, yang dengan cepat menoleh ke arah kang Kasan menunjuk. Karena ada mobil pick up yang baru saja terlihat dari jalan besar.

"Wahhh... mereka berdua sepertinya habis memborong."

Ucapan kang Kasan, diangguki juga oleh kang Wahid. Karena mereka berdua memang melihat bagian belakang mobil pick up penuh dengan muatan bibit pohon jeruk. Ada juga beberapa bungkus bibit padi yang diperlukan oleh Jamal.

Setelah mobil pick up berhenti, kedua mendekat ke arah Jamal yang keluar terlebih dahulu. Baru kemudian Umi yang menyusul turun.

"Eh, kang Wahid sama kang Kasan ada perlu apa ya?" tanya Jamal, yang melihat kedatangan kedua tetangganya itu.

"Wah... abis borong ya Mal?" tanya kang Kasan, yang tidak menghiraukan pertanyaan dari Jamal.

"Gak kang Kasan. Ini beli bibit aja kok," jawab Jamal memberikan penjelasan.

Kang Kasan hanya menganggukkan kepalanya saja. Begitu juga dengan kang Wahid, yang ada di sebelahnya kang Kasan.

Supir pick up, menurunkan barang-barang yang ada di belakang. Dibantu oleh Umi.

"Gak apa-apa Bu. Biar Saya turunkan. Ini gak berat kok," ucap supir, yang melihat Umi ikut repot membantu pekerjaannya.

"Gak apa-apa Pak," ucap Umi, yang memang tidak mau diam saja tanpa melakukan apa-apa.

Sedang Jamal masih mengobrol dengan kedua tetangganya, yang sedang bertanya tentang pembeli padi di sawahnya Jamal.

Terpopuler

Comments

EL Shawieto

EL Shawieto

Jamal 👍

2023-02-23

0

Erni sari

Erni sari

keren si jamal

2022-11-18

3

yuce

yuce

ada lagi nih novel bertani pakai sistem kemarwn aku baca novel sistem perani juga tapi tenang menanam sayur yg ini tentang menanam padi. mantap betul thor novel lu. kebetulan didaerahku juga terkenal penghasil beras yg bnyak. palingan tuh hamany tikus sama belalang. yg menjevkaelkan sekali itu hama tikus bisa habis tu padi. mendingan buka penggilangan padi ja kan lebih manap bisa dapat banyak receh heheebe

2022-11-11

3

lihat semua
Episodes
1 Pingsan Di Sawah
2 Selalu Bersyukur
3 Jamal Yang Bodoh
4 Bukan Lagi Jamal Yang dulu
5 Padi Dengan Harga Tinggi
6 Sebuah Mimpi
7 Mulai Belajar Sistem
8 Merencanakan Waktu Kedepannya Nanti
9 Tentang Rasa
10 Drama Percintaan
11 Cangkul Dari Sistem
12 Bukan Sekedar Cemburu
13 Cinta Nyasar
14 Mempercepat Penyemaian Bibit Padi
15 Rumit
16 Cara Bertanam Dengan Sistem
17 Siapa Yang Mengacau
18 Kekacauan Karena Salah Paham
19 Keadaan Yang Berbeda
20 Dulu Dan Sekarang
21 Perasaan Yang Sebenarnya
22 Tawaran
23 Rencana Umi
24 Perjodohan
25 Rencana Ternak Sapi
26 Ada Apa Dengan Ajeng?
27 Terancam Gagal
28 Dia Lagi
29 Mulai Giat Lagi
30 Sterilisasi Sapi
31 Pesona Jamal
32 Simpati
33 Masih Marah
34 Semua Butuh Proses
35 Mencoba Lagi
36 Belum Cukup
37 Mengalihkan Rencana
38 Sesuai Dengan Rencana
39 Memulai Yang Baru
40 Ciuman Pertama
41 Tidak Sabar
42 Beda Pemikiran
43 Candaan Sistem
44 Sejumlah Mahar Dan Persyaratan
45 Drama Yang Diciptakan
46 Gurauan Sistem
47 Resepsi Pernikahan
48 Mencari Solusi
49 Belum Dimulai
50 Lagi Dan Lagi
51 Sebuah Keinginan
52 Pasti Bisa
53 Ancaman Lina
54 Tidak Mau Tahu
55 Berangkat Ke Bali
56 Gagal
57 Mereguk Kenikmatan
58 Siap Bercocok Tanam
59 Berbeda
60 Panik
61 Obat
62 Pulang
63 Misi Lagi
64 Mendapatkan Lahan
65 Berita Bahagia
66 Koleksi Istri?
67 Cepatlah Menikah
68 Berdebat Dengan Bercanda
69 Kabar Bahagia
70 Kebebasan Mencari Ilmu
71 Rasa Kagum
72 Kejadian Tak Terduga
73 Mau Lebih
74 Waktu Yang Tersisa
75 Keinginan Ibu-ibu
76 Jangan Dengar
77 Omongan Orang
78 Sebuah Rasa Iri
79 Seminar
80 Suasana Seminar
81 Pesta Rakyat
82 Bagaimana Bisa
83 Tidak Sadar
84 Masa Kritis
85 Mulai Terkuak
86 Sistem Off
87 Jamal Tanpa Sistem
88 Planet XMoon
89 Baru Datang
90 Ikuti Cahaya Matahari
91 Upgrade Sistem
92 Bencana Alam
93 Pasca Bencana
94 Akhirnya bertemu
95 Memulai
96 Jamal Farm News
97 Kegiatan Viral
98 Kentang Cantik
99 Keadaan Yang Canggung
100 Bertanggung Jawab
101 Cemburu
102 Pagi Hari
103 Elsa
104 Istimewa
105 Ikut Menikmati
106 Kesuksesan Dan Cinta
107 Ulat Penggerek.
108 Salut
109 Mulai Cemburu
110 Akhirnya Terkuak
111 Diremehkan
112 Jangan Marah
113 Akhir Kisah Lina
114 Pengakuan Tarno
115 Comeback Ajeng
116 Siapa Pelakunya?
117 Pencuri Itu Adalah
118 Memutuskan Dengan Cepat
119 Mencari Kesuksesan
120 Sesuatu Yang Beda
121 Terus Terang
122 Kemudahan
123 Dewi Riani
124 Penipuan
125 Melapor
126 Melacak
127 Sesuai Dengan Waktu
128 Belum Mengaku
129 Ada Yang Berbeda
130 Salah Paham
131 Klarifikasi
132 Pencairan Sistem
133 Salah Panggil Nama
134 Tidak Dipercaya
135 Siapa Dia
136 Klarifikasi Selesai
137 Ajakan kencan
138 Misi Akun Bodong
139 Berita Tak Terduga
140 DekaDek
141 Seperti Itu
142 Sistem Asisten Aktif
143 Pengumuman
144 Promo Novel Baru
145 Novel Baru TK
146 Novel TK, Kaya Dengan Seribu Akun
147 Promo Novel Baru TK
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Pingsan Di Sawah
2
Selalu Bersyukur
3
Jamal Yang Bodoh
4
Bukan Lagi Jamal Yang dulu
5
Padi Dengan Harga Tinggi
6
Sebuah Mimpi
7
Mulai Belajar Sistem
8
Merencanakan Waktu Kedepannya Nanti
9
Tentang Rasa
10
Drama Percintaan
11
Cangkul Dari Sistem
12
Bukan Sekedar Cemburu
13
Cinta Nyasar
14
Mempercepat Penyemaian Bibit Padi
15
Rumit
16
Cara Bertanam Dengan Sistem
17
Siapa Yang Mengacau
18
Kekacauan Karena Salah Paham
19
Keadaan Yang Berbeda
20
Dulu Dan Sekarang
21
Perasaan Yang Sebenarnya
22
Tawaran
23
Rencana Umi
24
Perjodohan
25
Rencana Ternak Sapi
26
Ada Apa Dengan Ajeng?
27
Terancam Gagal
28
Dia Lagi
29
Mulai Giat Lagi
30
Sterilisasi Sapi
31
Pesona Jamal
32
Simpati
33
Masih Marah
34
Semua Butuh Proses
35
Mencoba Lagi
36
Belum Cukup
37
Mengalihkan Rencana
38
Sesuai Dengan Rencana
39
Memulai Yang Baru
40
Ciuman Pertama
41
Tidak Sabar
42
Beda Pemikiran
43
Candaan Sistem
44
Sejumlah Mahar Dan Persyaratan
45
Drama Yang Diciptakan
46
Gurauan Sistem
47
Resepsi Pernikahan
48
Mencari Solusi
49
Belum Dimulai
50
Lagi Dan Lagi
51
Sebuah Keinginan
52
Pasti Bisa
53
Ancaman Lina
54
Tidak Mau Tahu
55
Berangkat Ke Bali
56
Gagal
57
Mereguk Kenikmatan
58
Siap Bercocok Tanam
59
Berbeda
60
Panik
61
Obat
62
Pulang
63
Misi Lagi
64
Mendapatkan Lahan
65
Berita Bahagia
66
Koleksi Istri?
67
Cepatlah Menikah
68
Berdebat Dengan Bercanda
69
Kabar Bahagia
70
Kebebasan Mencari Ilmu
71
Rasa Kagum
72
Kejadian Tak Terduga
73
Mau Lebih
74
Waktu Yang Tersisa
75
Keinginan Ibu-ibu
76
Jangan Dengar
77
Omongan Orang
78
Sebuah Rasa Iri
79
Seminar
80
Suasana Seminar
81
Pesta Rakyat
82
Bagaimana Bisa
83
Tidak Sadar
84
Masa Kritis
85
Mulai Terkuak
86
Sistem Off
87
Jamal Tanpa Sistem
88
Planet XMoon
89
Baru Datang
90
Ikuti Cahaya Matahari
91
Upgrade Sistem
92
Bencana Alam
93
Pasca Bencana
94
Akhirnya bertemu
95
Memulai
96
Jamal Farm News
97
Kegiatan Viral
98
Kentang Cantik
99
Keadaan Yang Canggung
100
Bertanggung Jawab
101
Cemburu
102
Pagi Hari
103
Elsa
104
Istimewa
105
Ikut Menikmati
106
Kesuksesan Dan Cinta
107
Ulat Penggerek.
108
Salut
109
Mulai Cemburu
110
Akhirnya Terkuak
111
Diremehkan
112
Jangan Marah
113
Akhir Kisah Lina
114
Pengakuan Tarno
115
Comeback Ajeng
116
Siapa Pelakunya?
117
Pencuri Itu Adalah
118
Memutuskan Dengan Cepat
119
Mencari Kesuksesan
120
Sesuatu Yang Beda
121
Terus Terang
122
Kemudahan
123
Dewi Riani
124
Penipuan
125
Melapor
126
Melacak
127
Sesuai Dengan Waktu
128
Belum Mengaku
129
Ada Yang Berbeda
130
Salah Paham
131
Klarifikasi
132
Pencairan Sistem
133
Salah Panggil Nama
134
Tidak Dipercaya
135
Siapa Dia
136
Klarifikasi Selesai
137
Ajakan kencan
138
Misi Akun Bodong
139
Berita Tak Terduga
140
DekaDek
141
Seperti Itu
142
Sistem Asisten Aktif
143
Pengumuman
144
Promo Novel Baru
145
Novel Baru TK
146
Novel TK, Kaya Dengan Seribu Akun
147
Promo Novel Baru TK

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!