Mempercepat Penyemaian Bibit Padi

Ternyata perkiraan Umi, jika renovasi rumah membutuhkan waktu paling cepat dua hari, bisa dilakukan oleh pihak kontraktor toko bangunan selama satu hari saja.

Meskipun harus lembur hingga jam tujuh malam.

Mereka semua tidak mau berhenti, hanya untuk pekerjaan besok pagi. Karena upah kerja mereka mengunakan sistem borongan.

Alhasil, hingga jam sepuluh malam rumah Jamal baru selesai dibersihkan dari sisa-sisa pertukangan. Sehingga bisa ditempati dengan nyaman lagi.

"Wah... cepat juga pekerjaan mereka ya Mal!"

Umi kagum dengan cara kerja mereka. Tidak sama seperti tukang-tukang di kampung pada umumnya.

Selain gaji yang harian, pemilik rumah masih harus menyediakan makanan dan kue-kue. Rokok dan sebagainya.

Sedangkan tadi, para tukang sudah tidak tuntutan apa-apa. Tapi karena Umi adalah orang desa yang sederhana, serta tahu tata cara menghormati orang lain. Apalagi orang-orang tersebut juga bekerja di rumahnya, dia menyediakan makanan dan minuman yang banyak. Sehingga para tukang tidak perlu mencari makanan ke warung.

"Ami. itu tadi rokoknya sekalian dikasihkan juga kan?" tanya Jamal, sewaktu ingat akan sudah rokok yang masih ada.

"Iya. Ibu sudah kasih ke mereka. Lagian buat apa juga, Kamu kan gak merokok juga," ujar Umi, yang tahu jika anaknya itu memang tidak doyan rokok.

Dulu, Jamal juga penikmat rokok. Apalagi jika sedang kumpul bersama pemuda-pemuda lainnnya, yang merupakan teman-temannya.

Rokok biasa menjadi teman berbincang, dengan kopi juga.

Tapi sejak ayahnya divonis menderita paru-paru akut, dan sempat keluar masuk rumah sakit. Bahkan akhirnya tidak bisa berumur panjang, Jamal berhenti dari kebiasaan merokoknya.

Meskipun sedang berkumpul bersama temannya yang lain, Jamal tetap tidak mau merokok lagi. Dia cukup dengan minum kopi dan camilan saja.

"Kalau begini kan musim hujan gak khawatir bocor ya Ami. Kita tidak usah pasang ember ataupun panci, untuk dijadikan tadahan air hujan yang masuk ke rumah."

"Iya Mal. Bersyukur banget kita ya, tahun ini bisa panen dengan hasil yang maksimal dan harganya juga bagus. Jadi, rumahnya bisa di renovasi."

"Iya Ami. Besok pas panen berikutnya, baru kita buat toko di rumah. Buat Ami jualan. Semoga pohon jeruk juga bisa lebat buahnya."

"Aamiin..."

Umi mengamini doa dan harapan yang diucapkan oleh Jamal. Kemudian mereka berdua bersiap-siap untuk berangkat tidur.

Hati sudah semakin larut, dan mereka berdua juga sangat lelah untuk hari ini.

*****

Pagi hari di rumah Jamal.

[ Ding ]

[ Cek in harian selesai ]

[ Poin bertambah 1 ]

[ Misi untuk hari ini, perendaman dan penyemaian bibit padi ]

'Aku sudah membeli bibit, sama seperti yang ada di dalam gambar misi kemarin.'

[ Misi akan mempercepat perendaman bibit, yang seharusnya dua hari menjadi dua jam ]

[ Sedangkan untuk penyemaian, yang seharusnya butuh waktu dua puluh empat atau dua puluh lima hari menjadi lima hari ]

'Wah... cepat sekali! Apa ini juga akan sama seperti kemarin? Sewaktu Aku mengolah tanah di sawah?'

[ Ding ]

[ Benar Tuan ]

'Tapi kenapa kemarin Ami dan Lina tidak melihat keadaanku yang Dati sawah, sama seperti orang-orang yang melihatku dalam keadaan kotor?'

[ Ding ]

[ Itu karena hati Tuan terpaut rasa hati pada kedua orang tersebut ]

'Eh, maksudnya... apa yang Aku kerjakan tidak bisa dilihat orang lain, tapi bisa dilihat mereka berdua?'

[ Ding ]

[ Tidak semuanya. Mereka tahu Tuan bekerja seperti biasa. Tapi karena kharisma Tuan yang bertambah baik selama ini, sistem memberikan aura sukses dalam diri Tuan ]

'Maksudnya sebuah pesona?'

[ Ding ]

[ Benar Tuan ]

'Hah... lebih baik tidak usah. Lina sudah mau menikah dengan Hendra. Jangan sampai dia berpaling padaku. Itu bisa mengecewakan untuk Hendra.'

'Oh iya. Aku akan segera merendam benih padi nya dulu.'

Jamal berusaha untuk tidak mengingat tentang Lina lagi. Dia bertekad untuk mengikhlaskan gadis pujaannya itu, untuk temannya sendiri.

Dia hanya berharap agar Hendra busa serius menjalani hubungannya dengan Lina, dan melupakan kekasihnya yang ada di kota besar. Karena Jamal tidak mau melihat Lina kecewa dan bersedih hati.

Sekarang Jamal sudah menyiapkan bibit padi yang kemarin dia beli. Memberikan lubang pada setiap sisi dan tusukan-tusukan di bungkus bibit, supaya bisa terkena air secara merata pada saat di rendam.

Menurut sistem, pekerjaannya ini akan lebih cepat dari biasanya.

Jamal pun melakukannya dengan baik, sesuai dengan arahan gambar yang dia lihat pada layar sistem. Karena semua pekerjaan yang dia lakukan, sudah mendapat arahan di layar transparan sistem.

Setelah semuanya siap, Jamal menuangkan air yang sudah menyatu dengan sistem juga. Di saat dia pegang tadi.

[ Ding ]

[ Proses perendaman bibit dilakukan ]

1%

5%

10%

13%

15%... hingga dua jam lamanya waktu yang dibutuhkan untuk bibit bisa disemaikan di sawah.

95%

98%

100%

[ Ding ]

[ Proses perendaman selesai ]

Jamal tersenyum senang, melihat kecambah padi yang terlihat sempurna.

Sekarang dia bersiap untuk pergi ke sawah, membawa benih padi tersebut untuk ditaburkan agar bisa menjadi bibit padi yang bisa ditanam.

Jamal pamit pada Umi. Karena dia akan pergi ke sawah pagi ini. "Ami, Jamal berangkat ke sawah dulu."

"Iya hati-hati ya Mal!"

Jamal hanya mengangguk mengiyakan, kemudian membawa kecambah-kecambah padi yang tadi berhasil dia buat. Dengan sepeda motor buntutnya, dia menyusun sedemikian rupa, sehingga bisa diangkut ke sawah.

Begitu tiba di sawah, lahan penyemaian benih padi sudah siap.

Jamal pun dengan telaten menaburkan kecambah-kecambah padi tersebut ke lahan yang sudah tersedia.

[ Ding ]

[ Proses penyemaian akan berlangsung selama lima hari ]

1%

2%

3%

4%

5%...

[ Tuan bisa kembali lagi ke sawah ini dalam jangka waktu yang telah di tentukan ]

'Hah iya. Aku bisa mengerjakan pekerjaan lainnnya di rumah. Selama menuggu bibit padi siap untuk ditanam.'

Setelah di rasa cukup, Jamal kembali pulang ke rumah. Tanpa ada yang menegurnya karena pulang dengan cepat.

Tapi di tengah jalan, dari kejauhan dia melihat kedatangan Hendra, yang membonceng Lina.

Jamal berusaha untuk menghindar, dengan masuk ke gang kampung yang ada di depannya. Agar tidak berpapasan dengan dua sejoli itu. Dia tidak mau menambah kesedihan di dalam hatinya sendiri.

Sayangnya, Hendra justru memangil namanya. Meskipun dia sudah masuk ke gang, yang sebenarnya tidak menuju ke rumahnya.

"Jamal! Jamal tunggu!"

Suara Hendra yang bersaing dengan deru mesin motor, pura-pura tidak didengar oleh Jamal. Sehingga dia tetap melajukan motornya.

Tapi karena sepeda motor Hendra jauh lebih baik, tentu bisa mengejar dirinya, yang hanya mengunakan sepeda motor buntut.

Tin tin!

"Jamal!"

"Mas Jamal, tunggu Mas!"

Hendra dan Lina saling sahut-sahutan memanggil Jamal. Mereka berdua berusaha untuk menghentikan Jamal. Karena ada sesuatu yang ingin mereka berdua bicarakan dengannya.

Terpopuler

Comments

Jung kookie😘😘🥰

Jung kookie😘😘🥰

pliss lah jgn jodohin mereka../Panic//Panic/

2024-04-16

1

Deny Densy

Deny Densy

hari...

2024-03-18

0

Septi Verawati

Septi Verawati

menyimak🤔🤔🤔 👣👣👣

2023-02-11

0

lihat semua
Episodes
1 Pingsan Di Sawah
2 Selalu Bersyukur
3 Jamal Yang Bodoh
4 Bukan Lagi Jamal Yang dulu
5 Padi Dengan Harga Tinggi
6 Sebuah Mimpi
7 Mulai Belajar Sistem
8 Merencanakan Waktu Kedepannya Nanti
9 Tentang Rasa
10 Drama Percintaan
11 Cangkul Dari Sistem
12 Bukan Sekedar Cemburu
13 Cinta Nyasar
14 Mempercepat Penyemaian Bibit Padi
15 Rumit
16 Cara Bertanam Dengan Sistem
17 Siapa Yang Mengacau
18 Kekacauan Karena Salah Paham
19 Keadaan Yang Berbeda
20 Dulu Dan Sekarang
21 Perasaan Yang Sebenarnya
22 Tawaran
23 Rencana Umi
24 Perjodohan
25 Rencana Ternak Sapi
26 Ada Apa Dengan Ajeng?
27 Terancam Gagal
28 Dia Lagi
29 Mulai Giat Lagi
30 Sterilisasi Sapi
31 Pesona Jamal
32 Simpati
33 Masih Marah
34 Semua Butuh Proses
35 Mencoba Lagi
36 Belum Cukup
37 Mengalihkan Rencana
38 Sesuai Dengan Rencana
39 Memulai Yang Baru
40 Ciuman Pertama
41 Tidak Sabar
42 Beda Pemikiran
43 Candaan Sistem
44 Sejumlah Mahar Dan Persyaratan
45 Drama Yang Diciptakan
46 Gurauan Sistem
47 Resepsi Pernikahan
48 Mencari Solusi
49 Belum Dimulai
50 Lagi Dan Lagi
51 Sebuah Keinginan
52 Pasti Bisa
53 Ancaman Lina
54 Tidak Mau Tahu
55 Berangkat Ke Bali
56 Gagal
57 Mereguk Kenikmatan
58 Siap Bercocok Tanam
59 Berbeda
60 Panik
61 Obat
62 Pulang
63 Misi Lagi
64 Mendapatkan Lahan
65 Berita Bahagia
66 Koleksi Istri?
67 Cepatlah Menikah
68 Berdebat Dengan Bercanda
69 Kabar Bahagia
70 Kebebasan Mencari Ilmu
71 Rasa Kagum
72 Kejadian Tak Terduga
73 Mau Lebih
74 Waktu Yang Tersisa
75 Keinginan Ibu-ibu
76 Jangan Dengar
77 Omongan Orang
78 Sebuah Rasa Iri
79 Seminar
80 Suasana Seminar
81 Pesta Rakyat
82 Bagaimana Bisa
83 Tidak Sadar
84 Masa Kritis
85 Mulai Terkuak
86 Sistem Off
87 Jamal Tanpa Sistem
88 Planet XMoon
89 Baru Datang
90 Ikuti Cahaya Matahari
91 Upgrade Sistem
92 Bencana Alam
93 Pasca Bencana
94 Akhirnya bertemu
95 Memulai
96 Jamal Farm News
97 Kegiatan Viral
98 Kentang Cantik
99 Keadaan Yang Canggung
100 Bertanggung Jawab
101 Cemburu
102 Pagi Hari
103 Elsa
104 Istimewa
105 Ikut Menikmati
106 Kesuksesan Dan Cinta
107 Ulat Penggerek.
108 Salut
109 Mulai Cemburu
110 Akhirnya Terkuak
111 Diremehkan
112 Jangan Marah
113 Akhir Kisah Lina
114 Pengakuan Tarno
115 Comeback Ajeng
116 Siapa Pelakunya?
117 Pencuri Itu Adalah
118 Memutuskan Dengan Cepat
119 Mencari Kesuksesan
120 Sesuatu Yang Beda
121 Terus Terang
122 Kemudahan
123 Dewi Riani
124 Penipuan
125 Melapor
126 Melacak
127 Sesuai Dengan Waktu
128 Belum Mengaku
129 Ada Yang Berbeda
130 Salah Paham
131 Klarifikasi
132 Pencairan Sistem
133 Salah Panggil Nama
134 Tidak Dipercaya
135 Siapa Dia
136 Klarifikasi Selesai
137 Ajakan kencan
138 Misi Akun Bodong
139 Berita Tak Terduga
140 DekaDek
141 Seperti Itu
142 Sistem Asisten Aktif
143 Pengumuman
144 Promo Novel Baru
145 Novel Baru TK
146 Novel TK, Kaya Dengan Seribu Akun
147 Promo Novel Baru TK
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Pingsan Di Sawah
2
Selalu Bersyukur
3
Jamal Yang Bodoh
4
Bukan Lagi Jamal Yang dulu
5
Padi Dengan Harga Tinggi
6
Sebuah Mimpi
7
Mulai Belajar Sistem
8
Merencanakan Waktu Kedepannya Nanti
9
Tentang Rasa
10
Drama Percintaan
11
Cangkul Dari Sistem
12
Bukan Sekedar Cemburu
13
Cinta Nyasar
14
Mempercepat Penyemaian Bibit Padi
15
Rumit
16
Cara Bertanam Dengan Sistem
17
Siapa Yang Mengacau
18
Kekacauan Karena Salah Paham
19
Keadaan Yang Berbeda
20
Dulu Dan Sekarang
21
Perasaan Yang Sebenarnya
22
Tawaran
23
Rencana Umi
24
Perjodohan
25
Rencana Ternak Sapi
26
Ada Apa Dengan Ajeng?
27
Terancam Gagal
28
Dia Lagi
29
Mulai Giat Lagi
30
Sterilisasi Sapi
31
Pesona Jamal
32
Simpati
33
Masih Marah
34
Semua Butuh Proses
35
Mencoba Lagi
36
Belum Cukup
37
Mengalihkan Rencana
38
Sesuai Dengan Rencana
39
Memulai Yang Baru
40
Ciuman Pertama
41
Tidak Sabar
42
Beda Pemikiran
43
Candaan Sistem
44
Sejumlah Mahar Dan Persyaratan
45
Drama Yang Diciptakan
46
Gurauan Sistem
47
Resepsi Pernikahan
48
Mencari Solusi
49
Belum Dimulai
50
Lagi Dan Lagi
51
Sebuah Keinginan
52
Pasti Bisa
53
Ancaman Lina
54
Tidak Mau Tahu
55
Berangkat Ke Bali
56
Gagal
57
Mereguk Kenikmatan
58
Siap Bercocok Tanam
59
Berbeda
60
Panik
61
Obat
62
Pulang
63
Misi Lagi
64
Mendapatkan Lahan
65
Berita Bahagia
66
Koleksi Istri?
67
Cepatlah Menikah
68
Berdebat Dengan Bercanda
69
Kabar Bahagia
70
Kebebasan Mencari Ilmu
71
Rasa Kagum
72
Kejadian Tak Terduga
73
Mau Lebih
74
Waktu Yang Tersisa
75
Keinginan Ibu-ibu
76
Jangan Dengar
77
Omongan Orang
78
Sebuah Rasa Iri
79
Seminar
80
Suasana Seminar
81
Pesta Rakyat
82
Bagaimana Bisa
83
Tidak Sadar
84
Masa Kritis
85
Mulai Terkuak
86
Sistem Off
87
Jamal Tanpa Sistem
88
Planet XMoon
89
Baru Datang
90
Ikuti Cahaya Matahari
91
Upgrade Sistem
92
Bencana Alam
93
Pasca Bencana
94
Akhirnya bertemu
95
Memulai
96
Jamal Farm News
97
Kegiatan Viral
98
Kentang Cantik
99
Keadaan Yang Canggung
100
Bertanggung Jawab
101
Cemburu
102
Pagi Hari
103
Elsa
104
Istimewa
105
Ikut Menikmati
106
Kesuksesan Dan Cinta
107
Ulat Penggerek.
108
Salut
109
Mulai Cemburu
110
Akhirnya Terkuak
111
Diremehkan
112
Jangan Marah
113
Akhir Kisah Lina
114
Pengakuan Tarno
115
Comeback Ajeng
116
Siapa Pelakunya?
117
Pencuri Itu Adalah
118
Memutuskan Dengan Cepat
119
Mencari Kesuksesan
120
Sesuatu Yang Beda
121
Terus Terang
122
Kemudahan
123
Dewi Riani
124
Penipuan
125
Melapor
126
Melacak
127
Sesuai Dengan Waktu
128
Belum Mengaku
129
Ada Yang Berbeda
130
Salah Paham
131
Klarifikasi
132
Pencairan Sistem
133
Salah Panggil Nama
134
Tidak Dipercaya
135
Siapa Dia
136
Klarifikasi Selesai
137
Ajakan kencan
138
Misi Akun Bodong
139
Berita Tak Terduga
140
DekaDek
141
Seperti Itu
142
Sistem Asisten Aktif
143
Pengumuman
144
Promo Novel Baru
145
Novel Baru TK
146
Novel TK, Kaya Dengan Seribu Akun
147
Promo Novel Baru TK

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!