Bab 12. Jeritan Tata

"Baiklah silahkan masuk ke kamar masing-masing karena kalian pasti lelah, kan?" tanya Lisa. Keduanya mengangguk dan masuk ke kamar dengan membawa tasnya sendiri-sendiri.

Sampai di dalam setelah meletakkan tas, Tata mengeluarkan hapenya dan mencari stop kontak untuk mengecas hapenya yang mati itu.

"Cari apa?" tanya Lisa melihat Tata dari tadi mondar-mandir di dalam kamar.

"Aku mau cas hape tapi tidak tahu dimana sebab dari tadi tidak menemukan stop kontak pun," keluh Tata.

"Oh kalau mau cas hape di ruangan tengah saja. Di dekat televisi ada stok kontak yang colokannya banyak. Mau cas 4 hape sekaligus bisa," tutur Lisa.

"Oke saya ke sana dulu," ucap Tata sambil membawa hapenya ke ruang tengah.

Sampai di sana Tata mencari keberadaan televisi. Tidak sulit untuk menemukannya sebab televisi itu sekarang tampak menyala.

Tata celengak-celinguk mencari keberadaan orang yang telah menyetel televisi. Dalam hati pasti ulah Aldi atau Topan karena melihat acara yang di tonton adalah pertandingan sepakbola.

"Dasar kaum laki-laki, memang seperti ini nih kalau menonton televisi. Suka menghidupkan televisi lalu ditinggalkan tanpa dimatikan terlebih dahulu," gumam Tata lalu menekan tombol of pada televisi tersebut dan televisi itu pun mati.

Setelah mematikan televisi segera Tata mengecas hapenya di stop kontak yang terletak di bawah televisi itu.

"Ah, akhirnya aku bisa mengunakan mu kembali setelah hampir dua hari kau ku abaikan," ucap Tata seolah bicara pada hapenya itu. Dia merasa lega ketika hapenya sudah bisa terisi daya lagi.

Tata tersenyum senang sambil menepuk tangannya dan kemudian mendongak ke atas sebelum bangkit dari berjongkoknya. Gadis itu mengernyit melihat televisi itu menyala lagi.

"Perasaan tadi sudah aku matikan masa' menyala lagi sih?" tanya Tata pada dirinya sendiri merasa heran.

"Apa mungkin aku yang salah ingat ya!" Setelah kejadian tersesat selama 2 hari yang menimpa dirinya Tata sekarang memang merasa menjadi tidak fokus.

"Kenapa harus ribet sih ku matikan saja lagi." Sambil menekan tombol of.

Televisi tampak mati kemudian menyala lagi.

"Ah eror pasti ini," keluh Tata. Dia terus menekan tombol televisi itu hingga benar-benar bisa mati. Namun, beberapa kali menekan tombol of tidak berhasil juga. Televisi hidup mati hidup mati seterusnya berulang-ulang. Seakan ketika Tata memencet tombol of ada yang kemudian memencet tombol on.

Kesal karena televisi tersebut tidak bisa mati juga sedangkan di tempat itu tidak ada yang menonton Tata menggebrak badan televisi itu lalu menekan tombol of kembali.

"Uh, akhirnya berhasil juga." Tata menatap televisi dengan lega karena benar-benar sudah tidak menyala.

Namun, tiba-tiba dia merasa kaget dan syok tatkala televisi tersebut hidup lagi dan di layarnya memperlihatkan makhluk aneh yang menyeramkan menatap dirinya dengan murka.

"Aaaaa!" jerit Tata panik.

Lisa yang mendengar suara Tata yang menjerit langsung berlari ke ruang tengah.

"Ada apa sih Ta kok sampai histeris seperti itu?" tanya Lisa bingung. Perempuan itu mendekati Tata yang tampak berdiri ketakutan sambil menutup mata. Tubuh Tata tampak gemetaran dan keringat dingin mengucur dari seluruh tubuh sama seperti saat dia melihat wanita yang mengendarai delman itu menjaga kuntilanak.

"Ada hantu!" tunjuk Tata ke arah televisi dengan satu tangannya sedang tangan lainnya masih menutupi wajahnya.

"Mana ada hantu?" tanya Lisa heran. Dirinya malah tidak melihat apa-apa.

"Itu di televisi," tunjuk Tata masih dengan posisi yang sama sejak tadi.

Lisa menatap televisi itu dengan seksama. Dia mengernyit bagaimana mungkin Tata mengatakan ada hantu di televisi sementara pertandingan bola sedang berlangsung dengan seru di dalam sana.

"Mana Ta itu hanya pertandingan sepakbola bola kok," ucap Lisa tak percaya temannya itu berhalusinasi.

Tata membuka mata tatkala mendengar suara yang berbahasa Inggris dari televisi tersebut. Ternyata benar yang dikatakan Lisa bahwa acara di televisi itu masih saja acara pertandingan sepak bola seperti saat pertama kali Tata menyaksikannya.

"Tapi tadi kok aku melihat gambar hantu ya di layar televisi itu," tunjuk Tata lagi.

"Mungkin tadi itu hanya tayangan film horor," tebak Lisa.

"Oh begitu ya?" Tata mulai merasa tenang.

"Iya, ya sudah kamu mandi saja biar segar dan fresh biar pikirannya tidak kemana-mana lagi," usul Lisa.

"Iya tapi temani ya," mohon Tata.

"Ya ampun mandi saja minta ditemani emang kamu tidak malu apa kalau aku sampai melihat bagian tubuhmu," keluh Lisa.

"Maksudku tungguin aku di luar bukan ikut masuk," kesal Tata.

"Oh iya, iya. Begitu ya," ucap Lisa lalu terkekeh. Dia seolah senang menggoda temannya itu.

"Iyalah kalau kamu masuk ke dalam bisa-bisa kamu ngerekam aku secara kan kamu itu orang yang suka iseng. Bisa jadi film blue dong rekamannya. Ih amit-amit," ucap Tata sambil menggendikkan bahu.

"Coba punya pikiran itu jangan su'udzhan sama orang biar hidupnya tenang," protes Lisa.

"Siapa juga yang mau merekam dirimu mandi, nggak lucu tahu," lanjut Lisa lagi.

Tata hanya nyengir kuda mendapat protes dari Lisa.

"Malah cengengesan lagi. Sudah sana masuk! Cepetan mandi sebab saya harus kembali ke kamar secepatnya!" perintah Lisa.

"Oke-oke," jawab Tata dan akhirnya masuk ke dalam kamar mandi yang terletak di belakang ruang tengah di dekat dapur.

Belum juga membuka baju kepala Tata nongol di pintu.

"Apa lagi?" tanya Lisa, heran dengan sahabatnya ini yang

sedari dulu memang penakut.

"Jangan pergi ya, tetap di sini. Awas kalau pergi pertemanan kita putus," ancam Tata membuat Lisa malah tertawa renyah.

"Kau mengancamku ya?"

"Iya." Terdengar jawaban Tata dari dalam kamar mandi.

"Dasar." Ingin rasanya Lisa mengutuk Tata menjadi kelinci saja.

Terdengar bunyi gemericik air di dalam sana kemudian berganti dengan guyuran air yang menandakan Tata sudah mandi.

"Aaaaa!" Tiba-tiba terdengar jeritan Tata dari dalam kamar mandi yang seketika membuat Lisa panik sebab pintu kamar mandi dikunci dari dalam.

"Ta, ada apa Ta? Buka kuncinya!"

Tak ada respon dari Tata membuat Lisa semakin panik saja.

Tok, tok, tok.

"Ta, buka pintunya dong!"

Senyap tidak ada jawaban dari dalam.

"Ta!"

"Tolong!" teriak Lisa dengan suara kencang.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Rara Aida

Rara Aida

emang tata melihat apalagi di dalam kamar mandi , penampakan lagi

2024-02-12

1

Chaca 03

Chaca 03

Ada setankah di kamar mandi?🤔

2022-09-19

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pikiran Buruk
2 Bab 2. Diserang Para Arwah
3 Bab 3. Saat Tata Pergi
4 BAb 4. Roh Atau Bukan?
5 BAB 5. Bangkit Kembali
6 Bab 6. Bersekutu Dengan Setan?
7 Bab 7. Berputar Dalam Tempat Yang Sama
8 Bab 8. Sampai di Kampung
9 Bab 9. Keanehan
10 Bab 10. Kecurigaan
11 Bab 11. Tebak-tebak Buah Manggis
12 Bab 12. Jeritan Tata
13 Bab 13. Diam
14 Bab 14. Kerasukan
15 Bab 15. Mengincar Janin
16 Bab 16 Pertolongan Untuk Lisa
17 Bab 17. Teringat Pada Tata
18 Bab 18. Tata Sadar
19 Bab 19. Berbaur Bersama Ibu-ibu
20 Bab 20. Ada Yang Hilang
21 Bab 21. Rencana Pencarian
22 Bab 22. Sebuah Alasan
23 Bab 23. Proses Pencarian
24 Bab 24. Makhluk Berupa Awan
25 Bab 25. Calon Penyelamat
26 Bab 26. Bukan Lisa
27 Bab 27. Diculik Sundel Bolong
28 Bab 28. Menyerah Dan Pertolongan Untuk Aldi
29 Bab 29. Mendarat
30 Bab 30. Cemas
31 Bab 31. Luwang Mayit
32 Bab 32. Cerita Masa Lalu Ibu Dari Aldo
33 Bab 33. Mimpi Apa Nyata?
34 Bab 34. Hanya Mimpi
35 Bab 35. Jejak
36 Bab 36. Pekuburan
37 Bab 37. Pocong Yang Aneh
38 Bab 38. Mengintai
39 Bab 39. Ada Yang Meniru
40 Bab 40. Rumah Pak Hasan
41 Bab 41. Pergi Ke Pabrik Petis
42 Bab 42. Kecurigaan Putri Pada Aldi
43 Bab 43. Kecurigaan Putri Pada Aldi (2)
44 Bab 44. Menemani Putri
45 Bab 45. Tebakan Putri
46 Bab 46. Tidak Semudah Itu
47 Bab 47. Mulai Siaga
48 Bab 48. Jejak Tata
49 Bab 49. Aksi Penyelamatan
50 Bab 50. Pingsan
51 Bab 51. Akhirnya Sadar
52 Bab 52. Surat Di Atas Meja
53 Bab 53. Rencana Penyelidikan (1)
54 Bab 54. Hampir Salah Paham
55 Bab 55. Rencana Penyelidikan (2)
56 Bab 56. Hanya Saksi Bukan Bukti
57 Bab 57. Satu Bukti
58 Bab 58. Hampir
59 Bab 59. Perlawanan
60 Bab 60. Racun
61 Bab 61. Mendapatkan Penawar
62 Bab 62. Kebakaran
63 Bab 63. Kematian Bu Langsa
64 Bab 64. Menghilangnya Putri Pak Langsa
65 Bab 65. Satu Selamat Satu Meninggal
66 Bab 66. Keanehan Di Dapur Bu Langsa
67 Bab 67. Mayat Bangkit
68 Bab 68. Peringatan Kakek Tua
69 Bab 69. Penemuan Mayat Aldo
70 Bab 70. Masihkah Ada Setan?
71 Bab 71. Dunia Lain
72 Bab 72. Menyeberang
73 Bab 73. Bukan Alam Kematian
74 Bab 74. Bersembunyi
75 Bab 75. Goa Bawah Tanah
76 Bab 76. Tertangkap
77 Bab 77. Ketahuan
78 Bab 78. Melarikan Diri
79 Bab 79. Kabur Bersama
80 Bab 80. Pertarungan Kembali
81 Bab 81. Ambulance Untuk Aldi
82 Bab 82. Identitas Aldi
83 BAB 83. Desa Wisata (Tamat)
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1. Pikiran Buruk
2
Bab 2. Diserang Para Arwah
3
Bab 3. Saat Tata Pergi
4
BAb 4. Roh Atau Bukan?
5
BAB 5. Bangkit Kembali
6
Bab 6. Bersekutu Dengan Setan?
7
Bab 7. Berputar Dalam Tempat Yang Sama
8
Bab 8. Sampai di Kampung
9
Bab 9. Keanehan
10
Bab 10. Kecurigaan
11
Bab 11. Tebak-tebak Buah Manggis
12
Bab 12. Jeritan Tata
13
Bab 13. Diam
14
Bab 14. Kerasukan
15
Bab 15. Mengincar Janin
16
Bab 16 Pertolongan Untuk Lisa
17
Bab 17. Teringat Pada Tata
18
Bab 18. Tata Sadar
19
Bab 19. Berbaur Bersama Ibu-ibu
20
Bab 20. Ada Yang Hilang
21
Bab 21. Rencana Pencarian
22
Bab 22. Sebuah Alasan
23
Bab 23. Proses Pencarian
24
Bab 24. Makhluk Berupa Awan
25
Bab 25. Calon Penyelamat
26
Bab 26. Bukan Lisa
27
Bab 27. Diculik Sundel Bolong
28
Bab 28. Menyerah Dan Pertolongan Untuk Aldi
29
Bab 29. Mendarat
30
Bab 30. Cemas
31
Bab 31. Luwang Mayit
32
Bab 32. Cerita Masa Lalu Ibu Dari Aldo
33
Bab 33. Mimpi Apa Nyata?
34
Bab 34. Hanya Mimpi
35
Bab 35. Jejak
36
Bab 36. Pekuburan
37
Bab 37. Pocong Yang Aneh
38
Bab 38. Mengintai
39
Bab 39. Ada Yang Meniru
40
Bab 40. Rumah Pak Hasan
41
Bab 41. Pergi Ke Pabrik Petis
42
Bab 42. Kecurigaan Putri Pada Aldi
43
Bab 43. Kecurigaan Putri Pada Aldi (2)
44
Bab 44. Menemani Putri
45
Bab 45. Tebakan Putri
46
Bab 46. Tidak Semudah Itu
47
Bab 47. Mulai Siaga
48
Bab 48. Jejak Tata
49
Bab 49. Aksi Penyelamatan
50
Bab 50. Pingsan
51
Bab 51. Akhirnya Sadar
52
Bab 52. Surat Di Atas Meja
53
Bab 53. Rencana Penyelidikan (1)
54
Bab 54. Hampir Salah Paham
55
Bab 55. Rencana Penyelidikan (2)
56
Bab 56. Hanya Saksi Bukan Bukti
57
Bab 57. Satu Bukti
58
Bab 58. Hampir
59
Bab 59. Perlawanan
60
Bab 60. Racun
61
Bab 61. Mendapatkan Penawar
62
Bab 62. Kebakaran
63
Bab 63. Kematian Bu Langsa
64
Bab 64. Menghilangnya Putri Pak Langsa
65
Bab 65. Satu Selamat Satu Meninggal
66
Bab 66. Keanehan Di Dapur Bu Langsa
67
Bab 67. Mayat Bangkit
68
Bab 68. Peringatan Kakek Tua
69
Bab 69. Penemuan Mayat Aldo
70
Bab 70. Masihkah Ada Setan?
71
Bab 71. Dunia Lain
72
Bab 72. Menyeberang
73
Bab 73. Bukan Alam Kematian
74
Bab 74. Bersembunyi
75
Bab 75. Goa Bawah Tanah
76
Bab 76. Tertangkap
77
Bab 77. Ketahuan
78
Bab 78. Melarikan Diri
79
Bab 79. Kabur Bersama
80
Bab 80. Pertarungan Kembali
81
Bab 81. Ambulance Untuk Aldi
82
Bab 82. Identitas Aldi
83
BAB 83. Desa Wisata (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!