Bab 8. Sampai di Kampung

"Ya benar. Apa yang harus kita lakukan sekarang? Kenapa kita hanya terus berputar-putar dalam tempat yang sama?" tanya Tata heran.

Aldi tidak menjawab malah mendekat ke arah bunga putih yang ditinggalkannya tadi pagi karena bunga itu tampak bersinar di tengah malam yang mulai menggelap. Ya cahaya remang-remang tadi sudah seutuhnya menjadi gelap dan senter yang dibawa keduanya sudah kehabisan baterai begitupun dengan nasib ponsel mereka yang sudah mati. Biarlah toh di tempat itu tidak ada sinyalz keduanya tidak bisa menghubungi siapapun.

melihat Aldi melangkah kata pun terdiam sambil memandangi langkah Aldi yang berjalan menuju bunga putih bersinar itu. tata tampak takjub melihat cahaya yang menyala dari bunga tersebut.

"Wah bisa dijadikan penerangan nih bunga dalam perjalanan kami," batin Tata.

"Ambillah dan bawa kemari!" teriak Tata kegirangan. Untuk sementara dia melupakan kesedihannya yang tersesat sudah dua hari di dalam tempat yang seperti hutan itu.

Dari pantulan cahaya itu Tata melihat Aldi yang menunjukkan jempolnya.

"Oke siap," jawabnya.

Aldi pun meraih bunga putih itu dengan pelan dan hati-hati. Dia takut bunga itu mengandung listrik sehingga akan menyetrum dirinya sebab bunga itu tiba-tiba saja memantulkan cahaya terang. Tidak disangka bunga itu tidak berbahaya dan bisa Aldi pegang seperti sebelumnya.

Aldi meraih bunga itu kemudian berjalan ke arah Tata yang sudah menunggu dengan senyum manisnya.

"Wow bagus sekali," kagum Tata melihat bunga itu nampak indah sekali.

"Mau pegang?" tanya Aldi menawarkan bunga itu akan dipegang oleh Tata?

"Boleh-boleh mana!" pinta Tata dengan antusias.

Aldi pun memberikan bunga itu pandangan Tata dengan hati-hati. Tata meraih bunga itu masih dengan senyum manisnya. setelah sampai di tangan tata bunga tersebut langsung dicium oleh gadis itu.

"Uh, harumnya! Aku tidak pernah menemukan bunga seharum ini," ucap Tata semakin kagum saja.

Bersamaan dengan itu kelopak bunga putih yang ada dalam genggaman Tata mengurai dan terbang ke udara. serpihan kelopak itu membentuk jalan dan masih mengeluarkan cahaya terang secara memanjang.

"Wah apa ini? Amazing! Fantastis!" kekaguman Tata berlipat ganda.

Saat Tata hanya memandang bunga itu dengan kagum Aldi tampak memikirkan sesuatu. Sepertinya dia tidak bisa mengabaikan apa yang terjadi pada bunga itu mengingat bunga itu sudah dua kali membantunya. Aldi berpikir pasti ada arti dari mengurainya kelopak bunga putih itu membentuk sebuah jalan dan cahaya. Tiba-tiba dia berpikir bahwa itulah jalan keluar dari daerah yang menyesatkan itu.

"Tata sepertinya kita harus berjalan mengikuti arah serpihan kelopak bunga itu." Aldi mengambil kesimpulan.

"Baiklah Al tidak ada salahnya kita mencoba, lagipula kita tidak tahu arah tujuan untuk pulang," sambut Tata akan pemikiran Aldi.

"Baiklah kalau begitu kita ikuti saja bunga itu!" ajak Aldi. Tata mengangguk dan berjalan beriringan dengan Aldi mengikuti arah yang seakan ditunjukkan oleh bunga putih.

Semalaman Aldi dan Tata melangkah, tetapi seakan tak sampai-sampai.

"Aku capek Al sepertinya ini tidak ada ujungnya." Tata hampir saja menyerah. Tenaganya terkuras sudah. Bayangkan semalaman mereka berjalan kaki dan hanya mengandalkan penerangan dari cahaya bunga tersebut tanpa ada jeda berhenti semenitpun.

Aldi memang melarangnya untuk berhenti walaupun sejenak karena takut jejak cahaya dari bunga itu menghilang begitu saja dan mereka sama sekali tidak akan pernah bisa keluar dari tempat itu.

"Bersabarlah Sebentar lagi pagi akan menyingsing, mungkin sebentar lagi bunga itu pun akan berhenti melayang-layang di udara dan menuntun kita ke tempat yang kita inginkan," bujuk Aldi.

Tata tidak menjawab tetapi hanya tampak meringis. Dia sudah benar-benar tidak kuat berjalan.

Melihat Tata yang seakan menyerah Aldi langsung berjongkok dan menggendong tubuh Tata.

"Mau apa kamu Al?" tanya Tata kaget Aldi bertindak tanpa meminta persetujuannya.

"Biar ku gendong biar cepat," ucap Aldi dan Tata yang memang sudah tidak kuat itu akhirnya mengangguk pasrah.

"Kau berat sekali ternyata padahal sudah dua hari tidak makan secara normal," ucap Aldi.

"Bukannya marah dikatakan berat, justru sebaliknya Tata tersenyum senang.

"Itu tandanya stok lemak di tubuhku masih banyak. Untung saja tiga hari yang lalu aku makan sampai 5 kali dalam sehari. Jadi saat tersesat aku tidak kelaparan meski makan roti sedikit-sedikit," tutur Tata.

"Ah kamu mah memang doyan makan, tapi sayangnya tubuhmu nggak gemuk-gemuk dan anehnya kalau diangkat begini malah berat," protes Aldi sambil terus berjalan mengikuti kelopak bunga putih yang beterbangan di udara itu. Cahayanya semakin ke sini semakin memudar.

Hingga pada sebuah ujung kelopak itu berhenti Aldi melihat ada pantai dan beberapa rumah di pinggirnya yang samar-samar terlihat.

"Ta sepertinya ada rumah tuh!" tunjuk Aldi pada sebuah rumah besar yang berdiri kokoh dan memanjang di pinggir pantai berbentuk persegi panjang.

"Iya Al, akhirnya kita bisa keluar dari tempat yang gelap itu."

Tata merosot dari gendongan Aldi dan turun ke bawah.

Pagi menjelang matahari mulai bersinar terang dan kelopak bunga pemberi cahaya itupun menghilang.

"Al sepertinya itu sebuah perkampungan!" tunjuk Tata pada banyaknya rumah yang berjejer, tetapi jaraknya terlihat jauh dari pantai tempat kaki keduanya memijak.

"Sepertinya iya," ucap Aldi lalu menghela nafas lega.

Mereka pikir setelah sampai ke rumah-rumah penduduk dia akan meminta tolong untuk diantarkan pulang ke rumah mereka masing-masing.

"Kalau begitu mari kita temui penduduk di sini!" ajak Aldi dan Tata pun mengangguk setuju. Keduanya lalu berjalan ke rumah besar memanjang tersebut untuk meminta pertolongan untuk pertama kalinya.

Bersambung.

Episodes
1 Bab 1. Pikiran Buruk
2 Bab 2. Diserang Para Arwah
3 Bab 3. Saat Tata Pergi
4 BAb 4. Roh Atau Bukan?
5 BAB 5. Bangkit Kembali
6 Bab 6. Bersekutu Dengan Setan?
7 Bab 7. Berputar Dalam Tempat Yang Sama
8 Bab 8. Sampai di Kampung
9 Bab 9. Keanehan
10 Bab 10. Kecurigaan
11 Bab 11. Tebak-tebak Buah Manggis
12 Bab 12. Jeritan Tata
13 Bab 13. Diam
14 Bab 14. Kerasukan
15 Bab 15. Mengincar Janin
16 Bab 16 Pertolongan Untuk Lisa
17 Bab 17. Teringat Pada Tata
18 Bab 18. Tata Sadar
19 Bab 19. Berbaur Bersama Ibu-ibu
20 Bab 20. Ada Yang Hilang
21 Bab 21. Rencana Pencarian
22 Bab 22. Sebuah Alasan
23 Bab 23. Proses Pencarian
24 Bab 24. Makhluk Berupa Awan
25 Bab 25. Calon Penyelamat
26 Bab 26. Bukan Lisa
27 Bab 27. Diculik Sundel Bolong
28 Bab 28. Menyerah Dan Pertolongan Untuk Aldi
29 Bab 29. Mendarat
30 Bab 30. Cemas
31 Bab 31. Luwang Mayit
32 Bab 32. Cerita Masa Lalu Ibu Dari Aldo
33 Bab 33. Mimpi Apa Nyata?
34 Bab 34. Hanya Mimpi
35 Bab 35. Jejak
36 Bab 36. Pekuburan
37 Bab 37. Pocong Yang Aneh
38 Bab 38. Mengintai
39 Bab 39. Ada Yang Meniru
40 Bab 40. Rumah Pak Hasan
41 Bab 41. Pergi Ke Pabrik Petis
42 Bab 42. Kecurigaan Putri Pada Aldi
43 Bab 43. Kecurigaan Putri Pada Aldi (2)
44 Bab 44. Menemani Putri
45 Bab 45. Tebakan Putri
46 Bab 46. Tidak Semudah Itu
47 Bab 47. Mulai Siaga
48 Bab 48. Jejak Tata
49 Bab 49. Aksi Penyelamatan
50 Bab 50. Pingsan
51 Bab 51. Akhirnya Sadar
52 Bab 52. Surat Di Atas Meja
53 Bab 53. Rencana Penyelidikan (1)
54 Bab 54. Hampir Salah Paham
55 Bab 55. Rencana Penyelidikan (2)
56 Bab 56. Hanya Saksi Bukan Bukti
57 Bab 57. Satu Bukti
58 Bab 58. Hampir
59 Bab 59. Perlawanan
60 Bab 60. Racun
61 Bab 61. Mendapatkan Penawar
62 Bab 62. Kebakaran
63 Bab 63. Kematian Bu Langsa
64 Bab 64. Menghilangnya Putri Pak Langsa
65 Bab 65. Satu Selamat Satu Meninggal
66 Bab 66. Keanehan Di Dapur Bu Langsa
67 Bab 67. Mayat Bangkit
68 Bab 68. Peringatan Kakek Tua
69 Bab 69. Penemuan Mayat Aldo
70 Bab 70. Masihkah Ada Setan?
71 Bab 71. Dunia Lain
72 Bab 72. Menyeberang
73 Bab 73. Bukan Alam Kematian
74 Bab 74. Bersembunyi
75 Bab 75. Goa Bawah Tanah
76 Bab 76. Tertangkap
77 Bab 77. Ketahuan
78 Bab 78. Melarikan Diri
79 Bab 79. Kabur Bersama
80 Bab 80. Pertarungan Kembali
81 Bab 81. Ambulance Untuk Aldi
82 Bab 82. Identitas Aldi
83 BAB 83. Desa Wisata (Tamat)
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1. Pikiran Buruk
2
Bab 2. Diserang Para Arwah
3
Bab 3. Saat Tata Pergi
4
BAb 4. Roh Atau Bukan?
5
BAB 5. Bangkit Kembali
6
Bab 6. Bersekutu Dengan Setan?
7
Bab 7. Berputar Dalam Tempat Yang Sama
8
Bab 8. Sampai di Kampung
9
Bab 9. Keanehan
10
Bab 10. Kecurigaan
11
Bab 11. Tebak-tebak Buah Manggis
12
Bab 12. Jeritan Tata
13
Bab 13. Diam
14
Bab 14. Kerasukan
15
Bab 15. Mengincar Janin
16
Bab 16 Pertolongan Untuk Lisa
17
Bab 17. Teringat Pada Tata
18
Bab 18. Tata Sadar
19
Bab 19. Berbaur Bersama Ibu-ibu
20
Bab 20. Ada Yang Hilang
21
Bab 21. Rencana Pencarian
22
Bab 22. Sebuah Alasan
23
Bab 23. Proses Pencarian
24
Bab 24. Makhluk Berupa Awan
25
Bab 25. Calon Penyelamat
26
Bab 26. Bukan Lisa
27
Bab 27. Diculik Sundel Bolong
28
Bab 28. Menyerah Dan Pertolongan Untuk Aldi
29
Bab 29. Mendarat
30
Bab 30. Cemas
31
Bab 31. Luwang Mayit
32
Bab 32. Cerita Masa Lalu Ibu Dari Aldo
33
Bab 33. Mimpi Apa Nyata?
34
Bab 34. Hanya Mimpi
35
Bab 35. Jejak
36
Bab 36. Pekuburan
37
Bab 37. Pocong Yang Aneh
38
Bab 38. Mengintai
39
Bab 39. Ada Yang Meniru
40
Bab 40. Rumah Pak Hasan
41
Bab 41. Pergi Ke Pabrik Petis
42
Bab 42. Kecurigaan Putri Pada Aldi
43
Bab 43. Kecurigaan Putri Pada Aldi (2)
44
Bab 44. Menemani Putri
45
Bab 45. Tebakan Putri
46
Bab 46. Tidak Semudah Itu
47
Bab 47. Mulai Siaga
48
Bab 48. Jejak Tata
49
Bab 49. Aksi Penyelamatan
50
Bab 50. Pingsan
51
Bab 51. Akhirnya Sadar
52
Bab 52. Surat Di Atas Meja
53
Bab 53. Rencana Penyelidikan (1)
54
Bab 54. Hampir Salah Paham
55
Bab 55. Rencana Penyelidikan (2)
56
Bab 56. Hanya Saksi Bukan Bukti
57
Bab 57. Satu Bukti
58
Bab 58. Hampir
59
Bab 59. Perlawanan
60
Bab 60. Racun
61
Bab 61. Mendapatkan Penawar
62
Bab 62. Kebakaran
63
Bab 63. Kematian Bu Langsa
64
Bab 64. Menghilangnya Putri Pak Langsa
65
Bab 65. Satu Selamat Satu Meninggal
66
Bab 66. Keanehan Di Dapur Bu Langsa
67
Bab 67. Mayat Bangkit
68
Bab 68. Peringatan Kakek Tua
69
Bab 69. Penemuan Mayat Aldo
70
Bab 70. Masihkah Ada Setan?
71
Bab 71. Dunia Lain
72
Bab 72. Menyeberang
73
Bab 73. Bukan Alam Kematian
74
Bab 74. Bersembunyi
75
Bab 75. Goa Bawah Tanah
76
Bab 76. Tertangkap
77
Bab 77. Ketahuan
78
Bab 78. Melarikan Diri
79
Bab 79. Kabur Bersama
80
Bab 80. Pertarungan Kembali
81
Bab 81. Ambulance Untuk Aldi
82
Bab 82. Identitas Aldi
83
BAB 83. Desa Wisata (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!