Bab 14. Kerasukan

"Astaghfirullah hal adzim, apakah ini beneran Tata?" batin Aldi mulai ragu bahwa orang yang duduk di depannya kini adalah Tata sahabatnya.

"Ta, saya Aldi Ta. Apakah kamu tidak mengingatku bahwa aku adalah sahabatmu. Mana mungkin aku kasar padamu," ucap Aldi menyanggah perkataan Tata yang mengatakan dirinya kasar terhadap sahabatnya itu.

Tata lalu bangkit berdiri dan berjalan ke arah Aldi dengan kedua tangan direntangkan ke depan seperti vampir, tetapi tidak melompat.

Aldi berjalan mundur, tetapi Tata terus saja melangkah ke arah Aldi dengan pelan dengan posisi tangan masih sama seakan-akan ingin mencekik leher Aldi saja.

"Ta, sadar Ta, aku Aldi sahabatmu," ucap Aldi sambil berusaha menyingkirkan tangan Tata di lehernya. Posisi tubuh Aldi sudah bersandar pada dinding kamar dan dia sudah tidak bisa kemana-mana lagi.

"Ta, hentikan!" pekik Aldi.

Bruk.

Tata melempar tumpukan buku yang ada di atas meja di pojok ruangan itu ke wajah Aldi. Padahal tumpukan buku itu sangat banyak dan tersusun meninggi. Namun, Tata mampu memegangnya dalam satu kali genggaman.

"Aduh." Aldi meringis sakit dengan memijit pelipisnya. Kalau saja hanya satu buku yang mengenai dirinya mungkin tidak akan terlalu sakit seperti ini.

"Sudah kukatakan aku tidak suka dikasari dan dibentak!" Suara laki-laki lagi yang keluar dari mulut Tata dan seperti orang membentak. Fix Aldi yakin ada roh yang masuk ke dalam tubuh Tata.

"Dia kerasukan," batin Aldi. Aldi mencoba membaca doa-doa. Terlihat mata Tata melotot ke arah Aldi seolah mengobarkan api kemarahan. Makhluk itu tidak suka dengan apa yang dibaca Aldi.

Aldi terus saja membaca doa, tetapi tidak bisa fokus tatkala melihat tubuh Tata berubah menjadi seorang laki-laki seram berambut panjang dan rambut itu kucel serta dikerubungi ulat. Laki-laki itu berjalan lagi ke arah Aldi dan hendak mencekik kembali.

Sebab tidak tahu harus berbuat apa lagi akhirnya Aldi berlari keluar kamar dan karena mendengar suara orang yang menggoreng ikan Aldi langsung menuju dapur menemui Lisa.

"Ada apa sih Al?" tanya Lisa heran melihat tubuh Aldi bermandikan keringat hingga bajunya basah.

"Kamu habis lari pagi ya?" tebak Lisa. Berhubung dia asyik dengan acara masak-memasak jadi lupa dengan keadaan Tata yang ditinggalkannya tadi.

"Ti ... dak," ucap Aldi gugup dan ketakutan.

"Kenapa sih ekspresimu seperti itu? Kayak dikejar hantu saja," protes Lisa.

"Memang sekarang aku sedang dikejar hantu," ucap Aldi dengan tubuh yang masih tampak

gemetaran.

Mendengar perkataan Aldi tiba-tiba saja Lisa mengingat keadaan Tata tadi yang berwajah pucat pasi dan hanya diam saja saat diajak bicara.

"Jadi Tata sebenarnya sudah mati dan itu yang duduk hanya arwahnya saja?" Lisa ikut panik dan ketakutan.

"Al lebih baik kita keluar dari rumah ini sekarang juga," ajak Lisa sambil memegang tangan Aldi untuk diseret keluar dari rumah.

"Bagaimana bisa kita keluar dari sini Lis sementara pintu keluarnya harus melewati kamar Tata dulu. Apa ada pintu keluar ya lainnya?"

"Tidak ada Al hanya pintu yang di depan saja," jawab Lisa sangat menyayangkan rumah tersebut tidak ada pintu belakang.

Aldi tampak menggelengkan. Pikirannya kalut tidak bisa berpikir apapun.

"Kita coba saja lewat depan siapa tahu Tata masih ada di kamar dan tidak bisa melihat kita yang lewat di depan kamarnya. Pintunya tertutup, kan?" Lisa memutuskan.

Aldi tampak mengangguk kemudian menarik tangan Lisa untuk keluar. Mereka berjalan keluar dari dapur dan melewati ruang tengah dengan mengendap-endap seperti maling saja. Lisa sampai lupa mematikan kompor yang masih menyala karena panik dan takut. Apa kabarnya ikan yang sedang digoreng itu nantinya kalau Lisa tinggalkan?

"Lis dia menuju kemari," tunjuk Aldi pada makhluk yang bersemayam pada tubuh Tata yang sekarang penampakannya menjadi Tata kembali.

Tata langsung menarik tubuh Aldi agar bersembunyi di balik meja samping sofa.

Dengan nafas tersengal-sengal mereka mencoba bertahan dalam persembunyian padahal di ruang itu tampak lembab dan pengap karena tidak ada ventilasi di tempat itu.

Tata tampak berjalan seperti tadi pelan dan seperti zombie yang mencari mangsa.

Saat Tata melewati tempat mereka Aldi dan Lisa akhirnya bernafas lega.

"Waktunya kita keluar," usul Aldi dan Lisa langsung mengangguk. Namun, saat mereka hendak melangkah Lisa mengingat sesuatu.

"Al!" panggi Lisa wanita itu tampak gelisah.

"Kenapa lagi? Kita keluar sekarang! Apa yang masih kau pikirkan?" tanya Aldi heran melihat Lisa menahan dirinya untuk berlari keluar rumah.

"Kompornya lupa aku matikan. Tolong dong dimatikan," rengek Lisa.

"Apa! Gila kamu ya?" Aldi heran dengan permintaan Lisa. Susah-susah dirinya menjauhi Tata saat ini masa' disuruh kembali ke dapur yang artinya akan bertemu Tata kembali.

"Ayolah Al, tolongin aku, please," mohon Lisa dengan mengatupkan kedua tangannya di depan dada.

Aldi menggeleng. "Tidak aku tidak berani pergi ke dapur sekarang."

"Ayolah Al kalau tidak dimatikan sekarang bisa kebakaran nih rumah. Kalau ini sampai terjadi pak Bakri pasti akan meminta ganti rugi dan kita harus patungan mengganti rumah ini."

Mendengar pernyataan Lisa Aldi jadi berpikir dua kali untuk keluar dari rumah ini sebelum mematikan kompor.

"Baik aku akan kembali ke dapur untuk mematikan kompor tersebut." Keputusan Aldi ini langsung membuat Lisa bernafas lega.

"Tapi kamu harus ikut," desak Aldi.

"Apa?" Lisa tidak jadi bernafas lega. Dia panik kembali.

"Iyalah harus ikut, kamu pikir aku berani gitu pernah ke dapur sendirian." Beginilah kalau masih ada teman yang masih bisa diajak tetap memaksa harus ada yang menemani berbeda saat dirinya tersesat selama dua hari yang hanya ada Tata dan itupun malah Tata sempat mati suri. Berjalan dan berjuang seorang diri pun Aldi lakukan. Tak ada sahabat yang menemani tetap jalan terus.

"Baiklah," ucap Lisa pasrah kala mencium aroma ikan goreng yang sudah gosong.

Aldi mengangguk dan langsung menarik tangan Lisa untuk dibawanya ke dapur. Mereka berjalan mengendap-endap agar tidak dilihat oleh Tata.

Mereka berdua syok saat hendak masuk dapur melihat Tata meraih ikan yang ada dalam wajan yang masih panas itu dengan tangannya dan langsung melempar ke dalam mulutnya sendiri seperti orang yang minum obat.

"Al!" Lisa memandang wajah Aldi dengan ekspresi bingung dan takut sedangkan Aldi tampak meringis melihat Tata menelan ikan goreng itu dengan tulang-tulangnya. Apalagi kondisi ikan itu masih dalam keadaan panas dan gosong.

"Bagaimana ini Al?" tanya Lisa panik sambil terus dan terus memperhatikan Tata yang saat ini mematikan kompor dengan cara meniupnya.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Rara Aida

Rara Aida

topannya dimana kok nggak ada

2024-02-12

1

Chaca 03

Chaca 03

Tuh kan

2022-09-19

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pikiran Buruk
2 Bab 2. Diserang Para Arwah
3 Bab 3. Saat Tata Pergi
4 BAb 4. Roh Atau Bukan?
5 BAB 5. Bangkit Kembali
6 Bab 6. Bersekutu Dengan Setan?
7 Bab 7. Berputar Dalam Tempat Yang Sama
8 Bab 8. Sampai di Kampung
9 Bab 9. Keanehan
10 Bab 10. Kecurigaan
11 Bab 11. Tebak-tebak Buah Manggis
12 Bab 12. Jeritan Tata
13 Bab 13. Diam
14 Bab 14. Kerasukan
15 Bab 15. Mengincar Janin
16 Bab 16 Pertolongan Untuk Lisa
17 Bab 17. Teringat Pada Tata
18 Bab 18. Tata Sadar
19 Bab 19. Berbaur Bersama Ibu-ibu
20 Bab 20. Ada Yang Hilang
21 Bab 21. Rencana Pencarian
22 Bab 22. Sebuah Alasan
23 Bab 23. Proses Pencarian
24 Bab 24. Makhluk Berupa Awan
25 Bab 25. Calon Penyelamat
26 Bab 26. Bukan Lisa
27 Bab 27. Diculik Sundel Bolong
28 Bab 28. Menyerah Dan Pertolongan Untuk Aldi
29 Bab 29. Mendarat
30 Bab 30. Cemas
31 Bab 31. Luwang Mayit
32 Bab 32. Cerita Masa Lalu Ibu Dari Aldo
33 Bab 33. Mimpi Apa Nyata?
34 Bab 34. Hanya Mimpi
35 Bab 35. Jejak
36 Bab 36. Pekuburan
37 Bab 37. Pocong Yang Aneh
38 Bab 38. Mengintai
39 Bab 39. Ada Yang Meniru
40 Bab 40. Rumah Pak Hasan
41 Bab 41. Pergi Ke Pabrik Petis
42 Bab 42. Kecurigaan Putri Pada Aldi
43 Bab 43. Kecurigaan Putri Pada Aldi (2)
44 Bab 44. Menemani Putri
45 Bab 45. Tebakan Putri
46 Bab 46. Tidak Semudah Itu
47 Bab 47. Mulai Siaga
48 Bab 48. Jejak Tata
49 Bab 49. Aksi Penyelamatan
50 Bab 50. Pingsan
51 Bab 51. Akhirnya Sadar
52 Bab 52. Surat Di Atas Meja
53 Bab 53. Rencana Penyelidikan (1)
54 Bab 54. Hampir Salah Paham
55 Bab 55. Rencana Penyelidikan (2)
56 Bab 56. Hanya Saksi Bukan Bukti
57 Bab 57. Satu Bukti
58 Bab 58. Hampir
59 Bab 59. Perlawanan
60 Bab 60. Racun
61 Bab 61. Mendapatkan Penawar
62 Bab 62. Kebakaran
63 Bab 63. Kematian Bu Langsa
64 Bab 64. Menghilangnya Putri Pak Langsa
65 Bab 65. Satu Selamat Satu Meninggal
66 Bab 66. Keanehan Di Dapur Bu Langsa
67 Bab 67. Mayat Bangkit
68 Bab 68. Peringatan Kakek Tua
69 Bab 69. Penemuan Mayat Aldo
70 Bab 70. Masihkah Ada Setan?
71 Bab 71. Dunia Lain
72 Bab 72. Menyeberang
73 Bab 73. Bukan Alam Kematian
74 Bab 74. Bersembunyi
75 Bab 75. Goa Bawah Tanah
76 Bab 76. Tertangkap
77 Bab 77. Ketahuan
78 Bab 78. Melarikan Diri
79 Bab 79. Kabur Bersama
80 Bab 80. Pertarungan Kembali
81 Bab 81. Ambulance Untuk Aldi
82 Bab 82. Identitas Aldi
83 BAB 83. Desa Wisata (Tamat)
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1. Pikiran Buruk
2
Bab 2. Diserang Para Arwah
3
Bab 3. Saat Tata Pergi
4
BAb 4. Roh Atau Bukan?
5
BAB 5. Bangkit Kembali
6
Bab 6. Bersekutu Dengan Setan?
7
Bab 7. Berputar Dalam Tempat Yang Sama
8
Bab 8. Sampai di Kampung
9
Bab 9. Keanehan
10
Bab 10. Kecurigaan
11
Bab 11. Tebak-tebak Buah Manggis
12
Bab 12. Jeritan Tata
13
Bab 13. Diam
14
Bab 14. Kerasukan
15
Bab 15. Mengincar Janin
16
Bab 16 Pertolongan Untuk Lisa
17
Bab 17. Teringat Pada Tata
18
Bab 18. Tata Sadar
19
Bab 19. Berbaur Bersama Ibu-ibu
20
Bab 20. Ada Yang Hilang
21
Bab 21. Rencana Pencarian
22
Bab 22. Sebuah Alasan
23
Bab 23. Proses Pencarian
24
Bab 24. Makhluk Berupa Awan
25
Bab 25. Calon Penyelamat
26
Bab 26. Bukan Lisa
27
Bab 27. Diculik Sundel Bolong
28
Bab 28. Menyerah Dan Pertolongan Untuk Aldi
29
Bab 29. Mendarat
30
Bab 30. Cemas
31
Bab 31. Luwang Mayit
32
Bab 32. Cerita Masa Lalu Ibu Dari Aldo
33
Bab 33. Mimpi Apa Nyata?
34
Bab 34. Hanya Mimpi
35
Bab 35. Jejak
36
Bab 36. Pekuburan
37
Bab 37. Pocong Yang Aneh
38
Bab 38. Mengintai
39
Bab 39. Ada Yang Meniru
40
Bab 40. Rumah Pak Hasan
41
Bab 41. Pergi Ke Pabrik Petis
42
Bab 42. Kecurigaan Putri Pada Aldi
43
Bab 43. Kecurigaan Putri Pada Aldi (2)
44
Bab 44. Menemani Putri
45
Bab 45. Tebakan Putri
46
Bab 46. Tidak Semudah Itu
47
Bab 47. Mulai Siaga
48
Bab 48. Jejak Tata
49
Bab 49. Aksi Penyelamatan
50
Bab 50. Pingsan
51
Bab 51. Akhirnya Sadar
52
Bab 52. Surat Di Atas Meja
53
Bab 53. Rencana Penyelidikan (1)
54
Bab 54. Hampir Salah Paham
55
Bab 55. Rencana Penyelidikan (2)
56
Bab 56. Hanya Saksi Bukan Bukti
57
Bab 57. Satu Bukti
58
Bab 58. Hampir
59
Bab 59. Perlawanan
60
Bab 60. Racun
61
Bab 61. Mendapatkan Penawar
62
Bab 62. Kebakaran
63
Bab 63. Kematian Bu Langsa
64
Bab 64. Menghilangnya Putri Pak Langsa
65
Bab 65. Satu Selamat Satu Meninggal
66
Bab 66. Keanehan Di Dapur Bu Langsa
67
Bab 67. Mayat Bangkit
68
Bab 68. Peringatan Kakek Tua
69
Bab 69. Penemuan Mayat Aldo
70
Bab 70. Masihkah Ada Setan?
71
Bab 71. Dunia Lain
72
Bab 72. Menyeberang
73
Bab 73. Bukan Alam Kematian
74
Bab 74. Bersembunyi
75
Bab 75. Goa Bawah Tanah
76
Bab 76. Tertangkap
77
Bab 77. Ketahuan
78
Bab 78. Melarikan Diri
79
Bab 79. Kabur Bersama
80
Bab 80. Pertarungan Kembali
81
Bab 81. Ambulance Untuk Aldi
82
Bab 82. Identitas Aldi
83
BAB 83. Desa Wisata (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!