BAb 4. Roh Atau Bukan?

Terima kasih," ucap Aldi tersenyum penuh harap.

Tanpa ada jawaban, dalam satu kali kedipan mata wanita itu menghilang dalam sekejap.

"Mbak!" panggil Aldi, tetapi tidak ada jawaban. Tempat itu kembali sunyi seperti tadi. Tidak ada suara-suara apapun melainkan suara riak air yang terdengar begitu mendominasi. Aldi melangkah ke arah depan tanpa tujuan. Rasanya ingin cepat-cepat kembali ke samping Tata, tetapi tidak tahu arah pulang. Dia merasa tersesat untuk kedua kalinya.

Andai saja Tata ada di sini Aldi rela jika mereka tersesat di tempat sekarang daripada tempat sebelumnya. Di tempat ini terasa begitu damai dibandingkan tempat yang ditinggali Tata sekarang.

"Ta, semoga tubuhmu tidak ditemukan binatang buas karena sekarang aku membawakan dirimu obat. Semoga wanita tadi tidak membohongiku bahwa sebenarnya kau belum benar-benar pergi untuk selamanya."

Langkah Aldi terhenti melihat air terjun terpampang di hadapannya. Air itu jatuh dengan tenang dan mengalir jernih diantara bebatuan sehingga alirannya menimbulkan bunyi riak yang menepis senyapnya keadaan.

Aldi duduk di atas batu di pinggir aliran air terjun itu. pandangan terpecah dua antara melihat aliran air terjun dari atas sana dengan bunga putih pemberian wanita tadi di tangannya.

"Harus diapakan bunga ini dan bagaimana caranya agar aku kembali di sisi Tata?" Ditengah kemurungan tak tahu harus berbuat apa, ada air yang memercik mengenai kelompok bunga tersebut.

Aldi menganga melihat bunga di tangannya yang terpercik air tersebut malah tumbuh batang yang menjalar memanjang beserta dedaunan.

"Wah bunga ini unik sekali." Aldi memegang batang bunga tersebut yang seperti tali. Tercium aroma busuk dan menusuk hidung.

"Apa ini?" Aldi kaget dan hampir membuang bunga tersebut, tetapi segera mengingat perkataan wanita tadi bahwa bunga ini bisa dijadikan petunjuk agar dirinya tidak tersesat lagi.

"Katakan bagaimana caranya kau bisa membuatku kembali ke samping Tata!" Aldi menatap pada bunga itu penuh harap. Namun, karena tidak ada tanda-tanda apapun dia menjadi kecewa dan memejamkan mata. "Kenapa semuanya mempermainkan aku?" batin Aldi.

Saat membuka mata kembali Aldi terlihat kaget karena ternyata dirinya sudah berada di samping mayat Tata dengan bunga putih yang masih ada dalam pegangan tangannya.

Aldi menatap bunga tersebut dan Tata secara bergantian. Dia seolah tidak percaya dengan kejadian yang menimpanya tadi. Ingin menganggap apa yang dialaminya tadi hanya mimpi, tetapi bunga tersebut memang benar-benar ada di tangannya.

"Kau benar-benar hebat," ucap Aldi pada bunga itu lalu mencium dan sedikit meniupnya.

Mendapati ciuman dari Aldi batang bunga yang seperti tali itu semakin memanjang dan melilit tubuh Tata yang sudah terbaring lemah tak berdaya.

Sontak saja Aldi kaget. "Hentikan, apa yang akan kau lakukan pada sahabatku!" teriak Aldi dengan panik.

"Hentikan kukatakan!"

Batang bunga itu tidak menurut perintah Aldi. Ia memlilit tubuh Tata sehingga tubuh Tata tidak terlihat lagi. Tubuh Tata sekarang terlihat seperti batang tumbang yang ditumbuhi tanaman benalu begitu lebat sehingga batang itu tidak dapat terlihat oleh mata.

"Hentikan!" jerit Aldi sambil mencoba menarik batang bunga yang menjalar itu agar terlepas dari tubuh Tata.

Aldi tidak kuat, tenaganya kalah dari tumbuhan itu. Merasa

tenaganya sia-sia saja Aldi akhirnya pasrah. Mungkin beginilah Tuhan menakdirkan tubuh Tata untuk dikubur karena kalau harus dikubur secara layak Aldi tidak memiliki cangkul untuk melubangi tanah.

"Mungkin dengan begini akan lebih baik. Tak akan ada binatang buas yang bisa menjamah tubuhmu ini Ta. Aku janji apabila berhasil keluar dari daerah terkutuk ini akan kembali dan membawa orang-orang untuk membawamu pulang dan mengurus pemakamanmu secara layak," ucap Aldi pada Tata yang tubuhnya tidak bisa terlihat lagi.

Aldi memutuskan untuk pergi dan melempar begitu saja bunga putih besar yang masih saja menempel di tangannya. Dia sangat kecewa, bunga putih pemberian wanita itu tidak berguna.

Aldi meraih tas miliknya lalu menggendong di bahu. Melihat tas Tata tergeletak begitu saja, Aldi meraihnya. Pikirannya sedih menatap tas itu yang sudah tidak berpemilik. Aldi ragu antara mau membawa atau membiarkan tergeletak di tempat itu agar saat menjemput mayat Tata nanti akan mudah karena ada petunjuk tas tersebut.

"Tapi bagaimana kalau ditemukan orang lain atau bahkan diseret binatang liar ke tempat yang jauh?" Aldi masih berperang dengan perasaannya sendiri.

Sementara Aldi fokus menatap tas, di belakangnya bunga yang dilempar tadi dan mengenai hidung Tata bereaksi mengeluarkan aroma busuk yang sangat menyengat.

"Bau apa ini?" Aldi mencari asal bau, kemudian dia mengingat bahwa bau tersebut adalah bau yang sama yang dihasilkan oleh bunga putih yang dipegangnya tadi.

Aldi juga teringat bahwa saat mengendus bau ini tadi dia bisa kembali ke sisi Tata lagi.

"Pasti akan ada keanehan lagi. Apa mungkin aku akan keluar dari tempat laknat ini?" tanya Aldi dalam hati.

Aldi mencari keberadaan bunga putih tersebut karena yakin kalau dia mencium bunga itu bisa mengantarkan dirinya keluar dari tempat tersebut.

Saat Aldi melihat keberadaan bunga tersebut dan ingin meraihnya, tiba-tiba saja batang yang berbentuk tali itu bergerak dan perlahan mulai

merenggangkan diri dari tubuh Tata.

Aldi kaget saat melihat kejadian yang tak pernah dia lihat sekalipun di depan mata sebelumnya.

Sedikit demi sedikit batang itu melepaskan diri dari tubuh Tata dan untuk saat ini Aldi hanya menjadi penonton dibandingkan ikut serta melepas batang yang tadinya mengikat itu.

Aldi menjatuhkan tasnya kala melihat tubuh Tata seperti semula. Dia kaget melihat jari-jari Tata mulai bergerak.

"Ta, Tata!" panggil Aldi begitu bahagia, tetapi masih nampak tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Tata bangun dan duduk sambil menatap Aldi dengan senyum manisnya.

"Tata, kau ... masih ... hidup?" tanya Aldi dengan gugup. Ada rasa bahagia bercampur takut dalam hati.

Aldi takut yang terbangun itu bukanlah Tata melainkan roh orang lain yang masuk ke dalam tubuh Tata saat roh Tata sendiri terlempar dari tubuhnya.

"Aldi sini, apa kau tidak kangen aku setelah 1 tahun tidak bertemu?" tanya Tata membuat Aldi semakin ketakutan.

"Benar kan, itu pasti bukan Tata melainkan roh orang lain yang terperangkap dalam tubuh Tata," gumam Aldi.

"Al!" panggil Tata lagi membuat tubuh Aldi gemetaran dan langsung ambil posisi untuk berlari.

"Al kita cari jalan keluar bersama-sama ya agar bisa keluar dari tempat ini," ucap Tata lagi membuat Aldi jadi mengurungkan niatnya untuk pergi. Pria itu menjadi ragu bahwa tubuh Tata kemasukan roh seperti yang dipikirkannya tadi.

"Aldi Sanjaya, kenapa kau bengong saja!" protes Tata karena tidak mendengar suara Adi sedari tadi.

"Kau beneran Tata kan?" tanya Aldi masih nampak ragu.

"Iya lah Al, kau kira aku hantu apa," protes Tata.

"Hantu!" teriak Aldi dan langsung berlari. Pikirannya yang tidak fokus seolah mendengar perkataan Tata yang mengatakan," Aku adalah hantu."

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Chaca 03

Chaca 03

Dasar Aldi tapi aku kalau lihat orang mati hidup lagi pasti langsung kabur🤣🤣🤣

2022-09-19

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pikiran Buruk
2 Bab 2. Diserang Para Arwah
3 Bab 3. Saat Tata Pergi
4 BAb 4. Roh Atau Bukan?
5 BAB 5. Bangkit Kembali
6 Bab 6. Bersekutu Dengan Setan?
7 Bab 7. Berputar Dalam Tempat Yang Sama
8 Bab 8. Sampai di Kampung
9 Bab 9. Keanehan
10 Bab 10. Kecurigaan
11 Bab 11. Tebak-tebak Buah Manggis
12 Bab 12. Jeritan Tata
13 Bab 13. Diam
14 Bab 14. Kerasukan
15 Bab 15. Mengincar Janin
16 Bab 16 Pertolongan Untuk Lisa
17 Bab 17. Teringat Pada Tata
18 Bab 18. Tata Sadar
19 Bab 19. Berbaur Bersama Ibu-ibu
20 Bab 20. Ada Yang Hilang
21 Bab 21. Rencana Pencarian
22 Bab 22. Sebuah Alasan
23 Bab 23. Proses Pencarian
24 Bab 24. Makhluk Berupa Awan
25 Bab 25. Calon Penyelamat
26 Bab 26. Bukan Lisa
27 Bab 27. Diculik Sundel Bolong
28 Bab 28. Menyerah Dan Pertolongan Untuk Aldi
29 Bab 29. Mendarat
30 Bab 30. Cemas
31 Bab 31. Luwang Mayit
32 Bab 32. Cerita Masa Lalu Ibu Dari Aldo
33 Bab 33. Mimpi Apa Nyata?
34 Bab 34. Hanya Mimpi
35 Bab 35. Jejak
36 Bab 36. Pekuburan
37 Bab 37. Pocong Yang Aneh
38 Bab 38. Mengintai
39 Bab 39. Ada Yang Meniru
40 Bab 40. Rumah Pak Hasan
41 Bab 41. Pergi Ke Pabrik Petis
42 Bab 42. Kecurigaan Putri Pada Aldi
43 Bab 43. Kecurigaan Putri Pada Aldi (2)
44 Bab 44. Menemani Putri
45 Bab 45. Tebakan Putri
46 Bab 46. Tidak Semudah Itu
47 Bab 47. Mulai Siaga
48 Bab 48. Jejak Tata
49 Bab 49. Aksi Penyelamatan
50 Bab 50. Pingsan
51 Bab 51. Akhirnya Sadar
52 Bab 52. Surat Di Atas Meja
53 Bab 53. Rencana Penyelidikan (1)
54 Bab 54. Hampir Salah Paham
55 Bab 55. Rencana Penyelidikan (2)
56 Bab 56. Hanya Saksi Bukan Bukti
57 Bab 57. Satu Bukti
58 Bab 58. Hampir
59 Bab 59. Perlawanan
60 Bab 60. Racun
61 Bab 61. Mendapatkan Penawar
62 Bab 62. Kebakaran
63 Bab 63. Kematian Bu Langsa
64 Bab 64. Menghilangnya Putri Pak Langsa
65 Bab 65. Satu Selamat Satu Meninggal
66 Bab 66. Keanehan Di Dapur Bu Langsa
67 Bab 67. Mayat Bangkit
68 Bab 68. Peringatan Kakek Tua
69 Bab 69. Penemuan Mayat Aldo
70 Bab 70. Masihkah Ada Setan?
71 Bab 71. Dunia Lain
72 Bab 72. Menyeberang
73 Bab 73. Bukan Alam Kematian
74 Bab 74. Bersembunyi
75 Bab 75. Goa Bawah Tanah
76 Bab 76. Tertangkap
77 Bab 77. Ketahuan
78 Bab 78. Melarikan Diri
79 Bab 79. Kabur Bersama
80 Bab 80. Pertarungan Kembali
81 Bab 81. Ambulance Untuk Aldi
82 Bab 82. Identitas Aldi
83 BAB 83. Desa Wisata (Tamat)
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1. Pikiran Buruk
2
Bab 2. Diserang Para Arwah
3
Bab 3. Saat Tata Pergi
4
BAb 4. Roh Atau Bukan?
5
BAB 5. Bangkit Kembali
6
Bab 6. Bersekutu Dengan Setan?
7
Bab 7. Berputar Dalam Tempat Yang Sama
8
Bab 8. Sampai di Kampung
9
Bab 9. Keanehan
10
Bab 10. Kecurigaan
11
Bab 11. Tebak-tebak Buah Manggis
12
Bab 12. Jeritan Tata
13
Bab 13. Diam
14
Bab 14. Kerasukan
15
Bab 15. Mengincar Janin
16
Bab 16 Pertolongan Untuk Lisa
17
Bab 17. Teringat Pada Tata
18
Bab 18. Tata Sadar
19
Bab 19. Berbaur Bersama Ibu-ibu
20
Bab 20. Ada Yang Hilang
21
Bab 21. Rencana Pencarian
22
Bab 22. Sebuah Alasan
23
Bab 23. Proses Pencarian
24
Bab 24. Makhluk Berupa Awan
25
Bab 25. Calon Penyelamat
26
Bab 26. Bukan Lisa
27
Bab 27. Diculik Sundel Bolong
28
Bab 28. Menyerah Dan Pertolongan Untuk Aldi
29
Bab 29. Mendarat
30
Bab 30. Cemas
31
Bab 31. Luwang Mayit
32
Bab 32. Cerita Masa Lalu Ibu Dari Aldo
33
Bab 33. Mimpi Apa Nyata?
34
Bab 34. Hanya Mimpi
35
Bab 35. Jejak
36
Bab 36. Pekuburan
37
Bab 37. Pocong Yang Aneh
38
Bab 38. Mengintai
39
Bab 39. Ada Yang Meniru
40
Bab 40. Rumah Pak Hasan
41
Bab 41. Pergi Ke Pabrik Petis
42
Bab 42. Kecurigaan Putri Pada Aldi
43
Bab 43. Kecurigaan Putri Pada Aldi (2)
44
Bab 44. Menemani Putri
45
Bab 45. Tebakan Putri
46
Bab 46. Tidak Semudah Itu
47
Bab 47. Mulai Siaga
48
Bab 48. Jejak Tata
49
Bab 49. Aksi Penyelamatan
50
Bab 50. Pingsan
51
Bab 51. Akhirnya Sadar
52
Bab 52. Surat Di Atas Meja
53
Bab 53. Rencana Penyelidikan (1)
54
Bab 54. Hampir Salah Paham
55
Bab 55. Rencana Penyelidikan (2)
56
Bab 56. Hanya Saksi Bukan Bukti
57
Bab 57. Satu Bukti
58
Bab 58. Hampir
59
Bab 59. Perlawanan
60
Bab 60. Racun
61
Bab 61. Mendapatkan Penawar
62
Bab 62. Kebakaran
63
Bab 63. Kematian Bu Langsa
64
Bab 64. Menghilangnya Putri Pak Langsa
65
Bab 65. Satu Selamat Satu Meninggal
66
Bab 66. Keanehan Di Dapur Bu Langsa
67
Bab 67. Mayat Bangkit
68
Bab 68. Peringatan Kakek Tua
69
Bab 69. Penemuan Mayat Aldo
70
Bab 70. Masihkah Ada Setan?
71
Bab 71. Dunia Lain
72
Bab 72. Menyeberang
73
Bab 73. Bukan Alam Kematian
74
Bab 74. Bersembunyi
75
Bab 75. Goa Bawah Tanah
76
Bab 76. Tertangkap
77
Bab 77. Ketahuan
78
Bab 78. Melarikan Diri
79
Bab 79. Kabur Bersama
80
Bab 80. Pertarungan Kembali
81
Bab 81. Ambulance Untuk Aldi
82
Bab 82. Identitas Aldi
83
BAB 83. Desa Wisata (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!