Terima kasih," ucap Aldi tersenyum penuh harap.
Tanpa ada jawaban, dalam satu kali kedipan mata wanita itu menghilang dalam sekejap.
"Mbak!" panggil Aldi, tetapi tidak ada jawaban. Tempat itu kembali sunyi seperti tadi. Tidak ada suara-suara apapun melainkan suara riak air yang terdengar begitu mendominasi. Aldi melangkah ke arah depan tanpa tujuan. Rasanya ingin cepat-cepat kembali ke samping Tata, tetapi tidak tahu arah pulang. Dia merasa tersesat untuk kedua kalinya.
Andai saja Tata ada di sini Aldi rela jika mereka tersesat di tempat sekarang daripada tempat sebelumnya. Di tempat ini terasa begitu damai dibandingkan tempat yang ditinggali Tata sekarang.
"Ta, semoga tubuhmu tidak ditemukan binatang buas karena sekarang aku membawakan dirimu obat. Semoga wanita tadi tidak membohongiku bahwa sebenarnya kau belum benar-benar pergi untuk selamanya."
Langkah Aldi terhenti melihat air terjun terpampang di hadapannya. Air itu jatuh dengan tenang dan mengalir jernih diantara bebatuan sehingga alirannya menimbulkan bunyi riak yang menepis senyapnya keadaan.
Aldi duduk di atas batu di pinggir aliran air terjun itu. pandangan terpecah dua antara melihat aliran air terjun dari atas sana dengan bunga putih pemberian wanita tadi di tangannya.
"Harus diapakan bunga ini dan bagaimana caranya agar aku kembali di sisi Tata?" Ditengah kemurungan tak tahu harus berbuat apa, ada air yang memercik mengenai kelompok bunga tersebut.
Aldi menganga melihat bunga di tangannya yang terpercik air tersebut malah tumbuh batang yang menjalar memanjang beserta dedaunan.
"Wah bunga ini unik sekali." Aldi memegang batang bunga tersebut yang seperti tali. Tercium aroma busuk dan menusuk hidung.
"Apa ini?" Aldi kaget dan hampir membuang bunga tersebut, tetapi segera mengingat perkataan wanita tadi bahwa bunga ini bisa dijadikan petunjuk agar dirinya tidak tersesat lagi.
"Katakan bagaimana caranya kau bisa membuatku kembali ke samping Tata!" Aldi menatap pada bunga itu penuh harap. Namun, karena tidak ada tanda-tanda apapun dia menjadi kecewa dan memejamkan mata. "Kenapa semuanya mempermainkan aku?" batin Aldi.
Saat membuka mata kembali Aldi terlihat kaget karena ternyata dirinya sudah berada di samping mayat Tata dengan bunga putih yang masih ada dalam pegangan tangannya.
Aldi menatap bunga tersebut dan Tata secara bergantian. Dia seolah tidak percaya dengan kejadian yang menimpanya tadi. Ingin menganggap apa yang dialaminya tadi hanya mimpi, tetapi bunga tersebut memang benar-benar ada di tangannya.
"Kau benar-benar hebat," ucap Aldi pada bunga itu lalu mencium dan sedikit meniupnya.
Mendapati ciuman dari Aldi batang bunga yang seperti tali itu semakin memanjang dan melilit tubuh Tata yang sudah terbaring lemah tak berdaya.
Sontak saja Aldi kaget. "Hentikan, apa yang akan kau lakukan pada sahabatku!" teriak Aldi dengan panik.
"Hentikan kukatakan!"
Batang bunga itu tidak menurut perintah Aldi. Ia memlilit tubuh Tata sehingga tubuh Tata tidak terlihat lagi. Tubuh Tata sekarang terlihat seperti batang tumbang yang ditumbuhi tanaman benalu begitu lebat sehingga batang itu tidak dapat terlihat oleh mata.
"Hentikan!" jerit Aldi sambil mencoba menarik batang bunga yang menjalar itu agar terlepas dari tubuh Tata.
Aldi tidak kuat, tenaganya kalah dari tumbuhan itu. Merasa
tenaganya sia-sia saja Aldi akhirnya pasrah. Mungkin beginilah Tuhan menakdirkan tubuh Tata untuk dikubur karena kalau harus dikubur secara layak Aldi tidak memiliki cangkul untuk melubangi tanah.
"Mungkin dengan begini akan lebih baik. Tak akan ada binatang buas yang bisa menjamah tubuhmu ini Ta. Aku janji apabila berhasil keluar dari daerah terkutuk ini akan kembali dan membawa orang-orang untuk membawamu pulang dan mengurus pemakamanmu secara layak," ucap Aldi pada Tata yang tubuhnya tidak bisa terlihat lagi.
Aldi memutuskan untuk pergi dan melempar begitu saja bunga putih besar yang masih saja menempel di tangannya. Dia sangat kecewa, bunga putih pemberian wanita itu tidak berguna.
Aldi meraih tas miliknya lalu menggendong di bahu. Melihat tas Tata tergeletak begitu saja, Aldi meraihnya. Pikirannya sedih menatap tas itu yang sudah tidak berpemilik. Aldi ragu antara mau membawa atau membiarkan tergeletak di tempat itu agar saat menjemput mayat Tata nanti akan mudah karena ada petunjuk tas tersebut.
"Tapi bagaimana kalau ditemukan orang lain atau bahkan diseret binatang liar ke tempat yang jauh?" Aldi masih berperang dengan perasaannya sendiri.
Sementara Aldi fokus menatap tas, di belakangnya bunga yang dilempar tadi dan mengenai hidung Tata bereaksi mengeluarkan aroma busuk yang sangat menyengat.
"Bau apa ini?" Aldi mencari asal bau, kemudian dia mengingat bahwa bau tersebut adalah bau yang sama yang dihasilkan oleh bunga putih yang dipegangnya tadi.
Aldi juga teringat bahwa saat mengendus bau ini tadi dia bisa kembali ke sisi Tata lagi.
"Pasti akan ada keanehan lagi. Apa mungkin aku akan keluar dari tempat laknat ini?" tanya Aldi dalam hati.
Aldi mencari keberadaan bunga putih tersebut karena yakin kalau dia mencium bunga itu bisa mengantarkan dirinya keluar dari tempat tersebut.
Saat Aldi melihat keberadaan bunga tersebut dan ingin meraihnya, tiba-tiba saja batang yang berbentuk tali itu bergerak dan perlahan mulai
merenggangkan diri dari tubuh Tata.
Aldi kaget saat melihat kejadian yang tak pernah dia lihat sekalipun di depan mata sebelumnya.
Sedikit demi sedikit batang itu melepaskan diri dari tubuh Tata dan untuk saat ini Aldi hanya menjadi penonton dibandingkan ikut serta melepas batang yang tadinya mengikat itu.
Aldi menjatuhkan tasnya kala melihat tubuh Tata seperti semula. Dia kaget melihat jari-jari Tata mulai bergerak.
"Ta, Tata!" panggil Aldi begitu bahagia, tetapi masih nampak tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Tata bangun dan duduk sambil menatap Aldi dengan senyum manisnya.
"Tata, kau ... masih ... hidup?" tanya Aldi dengan gugup. Ada rasa bahagia bercampur takut dalam hati.
Aldi takut yang terbangun itu bukanlah Tata melainkan roh orang lain yang masuk ke dalam tubuh Tata saat roh Tata sendiri terlempar dari tubuhnya.
"Aldi sini, apa kau tidak kangen aku setelah 1 tahun tidak bertemu?" tanya Tata membuat Aldi semakin ketakutan.
"Benar kan, itu pasti bukan Tata melainkan roh orang lain yang terperangkap dalam tubuh Tata," gumam Aldi.
"Al!" panggil Tata lagi membuat tubuh Aldi gemetaran dan langsung ambil posisi untuk berlari.
"Al kita cari jalan keluar bersama-sama ya agar bisa keluar dari tempat ini," ucap Tata lagi membuat Aldi jadi mengurungkan niatnya untuk pergi. Pria itu menjadi ragu bahwa tubuh Tata kemasukan roh seperti yang dipikirkannya tadi.
"Aldi Sanjaya, kenapa kau bengong saja!" protes Tata karena tidak mendengar suara Adi sedari tadi.
"Kau beneran Tata kan?" tanya Aldi masih nampak ragu.
"Iya lah Al, kau kira aku hantu apa," protes Tata.
"Hantu!" teriak Aldi dan langsung berlari. Pikirannya yang tidak fokus seolah mendengar perkataan Tata yang mengatakan," Aku adalah hantu."
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Chaca 03
Dasar Aldi tapi aku kalau lihat orang mati hidup lagi pasti langsung kabur🤣🤣🤣
2022-09-19
2