Robin ingin membawa Raphael keluar tapi Lius menghalangi mereka.
"Kita sudah tidak punya urusan lagi, Lius!" Robin tidak ingin terjadi baku hantam lagi.
Tapi, Lius terus menghalangi bahkan dengan cepat dia menarik tangan Raphael.
"Urusan kita belum selesai!" Lius menarik Raphael ke arahnya.
"Kita dulu adalah rekan jadi aku tidak mau menyakitimu!" Robin berusaha menenangkan suasana.
Sementara Raphael menatap Lius dan Robin bergantian, dia benar-benar tidak mengerti dengan apa yang terjadi.
Karena suara mereka begitu gaduh membuat rekan-rekan Lius keluar dari tempat mereka.
Mereka semua jadi mengepung Robin dan Raphael.
"Ini seperti di film action yang pernah aku tonton, keren!" batin Raphael kesenangan.
"Apa aku akan diculik?" tanya Raphael yang seolah menantang.
Robin menggelengkan kepalanya, Raphael benar-benar foto copy dari Axe.
"Jadi sekarang kalian tinggal di sini?" tanya Robin pada mantan rekan-rekannya.
Ya, mereka semua adalah mantan anak buah Axe yang terlantar. Mereka bersembunyi di gedung itu untuk merencanakan misi besar.
Setelah Axe memutuskan meninggalkan dunia mafia dan membuka bisnis ayam, para mantan anak buahnya tidak mempunyai tujuan lagi.
Banyak diantara mereka yang tertangkap polisi dan sebagian menyembunyikan diri. Mereka merencanakan misi besar untuk membalas dendam pada Axe.
Kebetulan sekali ada Raphael yang menjadi sasaran empuk tapi tampaknya anak itu tidak merasa ketakutan sedikitpun dengan situasi yang ada.
"Apa rencana kalian? Ingin menghancurkan bisnis bos Axe?" tebak Robin.
Lius mengeratkan gigi gerahamnya karena seolah Robin mengejek mereka.
"Bukankah bos Axe meminta kalian menjalani kehidupan baru tapi kenapa kalian masih melakukan tindak kejahatan?" tanya Robin.
"Sekali penjahat tetap penjahat, Robin! Kau sekarang bisa berkata seperti itu karena kau sukses sementara kami?" Lius menyalahkan semuanya pada Axe dan Robin yang meninggalkan mereka.
"Aku tidak tahu kalian akan berpikiran seperti itu, lebih baik jangan mengganggu keluarga bos Axe atau kalian tahu sendiri akibatnya," ucap Robin seraya menarik tangan Raphael.
Robin membawa Raphael keluar dari gedung itu. Dia tidak mau Raphael berpikiran yang aneh-aneh nantinya.
"Daddy mu berhenti dari dunia mafia demi kau dan mommy mu jadi bersikaplah baik pada bos Axe," ucap Robin memberi pengertian.
Raphael tidak menjawab karena dia lebih penasaran dengan dunia yang dijalani Axe dulu.
"Jadi aku anak mafia?" batin Raphael.
Robin mengantar Raphael pulang dan berjanji akan mencarikan kelas musik yang diinginkan anak itu.
"Rahasiakan kejadian hari ini pada bos Axe atau daddy mu bisa membunuhku," ucap Robin sebelum pergi.
"Baiklah," balas Raphael sesantai mungkin.
Raphael berlari menuju kamarnya, dia jadi sangat penasaran dengan dunia mafia. Dia membuka komputernya dan mencari di internet seputar mafia.
"Apa ada anggota mafia yang usianya semuda aku?" gumam Raphael.
Ada sebuah ambisi di dalam diri Raphael, dia ingin membangkitkan klan mafia Axe di bawah pimpinannya.
Malam harinya, Raphael mendatangi Axe di ruang kerjanya. Axe tampak berkutat memakai kaca mata seraya membaca laporan franchise yang dia miliki.
"Dad..." panggil Raphael.
Atensi Axe jadi teralihkan pada putranya.
"Kau belum tidur?" Axe mengangkat tubuh Raphael dan mendudukkan tubuh kecil itu di pangkuannya.
Pada saat itu Axe hanya mengenakan jubah sehingga bagian dada sampai perutnya terekspos.
"Kenapa Daddy mempunyai banyak tatto?" tanya Raphael.
"Apa aku boleh melihatnya?"
Axe menurunkan jubahnya, tangan kecil Raphael meraba setiap tatto di tubuh Axe dan ada beberapa bekas luka seperti sayatan atau tembakan.
Sekarang Raphael yakin jika dia adalah anak mafia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Alexandra Juliana
Selain nanti akan berhadapan dgn Axe nanti juga mrk akan berhadapan dgn Kapten Arse dan Pandawa Lima klo mengusik klrg kecil Axe...
2023-04-04
1
Ney Maniez
😱
2023-03-27
1
Ayuna
Keren kan Daddymu🤣🤣
2022-09-05
0