Lucy mengambil beberapa sampah kemudian dia memasukkan pada bak sampah sekolah.
"Kenapa kau ada di sini?" tegur Raphael yang melihat Lucy tiba-tiba ada di dekatnya.
Tubuh Lucy sampai berjingkat karena kaget, ini kali pertama Raphael berbicara padanya.
"Um, um...." Lucy mencoba mengontrol kegugupannya. "Aku juga dihukum!"
"Dihukum?" Raphael jadi berseringai. "Kalau begitu, kau yang mengurus sisanya!"
"Baik," jawab Lucy cepat.
Lucy segera mengumpulkan semua sampah dengan begitu bersemangat sementara Raphael tertawa melihat tubuh kecil Lucy yang ke sana kemari memungut sampah.
"Akhirnya..." Lucy mengusap peluhnya saat semua tempat sudah bersih. Dia menoleh ke arah Raphael duduk sebelumnya tapi anak itu sudah tidak ada. "Di mana Raphael?"
Raphael sudah hilang entah kemana, ada sedikit rasa kecewa tapi Lucy senang karena sedikit lebih dekat dengan Raphael.
Sepulang sekolah, Lucy dijemput oleh para bodyguardnya yang bersembunyi. Di dalam mobil, Lucy tampak kelelahan, gadis kecil itu tidak biasa melakukan pekerjaan berat.
"Nona kecil, apa anda baik-baik saja?" tanya salah satu bodyguard wanita, Samantha namanya.
"Aku tidak apa-apa," jawab Lucy dengan mata terpejam.
Di sisi lain, Raphael menunggu mobil jemputannya dan seperti biasa sang mommy -- Flo, telat menjemput.
"Raphaelo..." panggil Flo dari dalam mobil saat sampai. Perempuan itu menurunkan kaca mobilnya dan bisa melihat putranya yang wajahnya masam.
"Maafkan mommy, pekerjaan di kantor sangat banyak," sambung Flo.
Raphael berdecak, kedua orang tuanya sama-sama pengusaha dan selalu sibuk sepanjang hari.
Sebenarnya bisa saja Flo membayar seorang supir tapi Raphael selalu tidak mau dijemput oleh orang lain.
"Apa kau membuat masalah lagi hari ini?" tanya Flo ketika mereka sudah di jalanan.
"Biasa saja," jawab Raphael singkat.
Flo tahu jika anak semata wayangnya itu tengah marah jadi dia membawa Raphael ke perusahaan suaminya.
"Ayo kita makan bersama dengan daddy," ajak Flo.
Ketika sampai mereka disambut oleh asisten Robin di lobby.
"Tuan Axe sudah menunggu," ucapnya.
Flo dan Raphael naik ke ruangan direktur perusahaan ayam itu. Walaupun usaha ayam tapi Axe memiliki franchise yang tersebar di mana-mana.
"Darling..." Axe menyambut istrinya yang datang. Dia langsung mencium Flo dengan menggebu-gebu.
"Axe..." Flo bergegas melepas ciuman suaminya. "Ada Raphael yang melihat!"
Axe mengalihkan perhatiannya pada Raphael di sana. "Hei, jagoan! Apa kau dihukum lagi hari ini?"
"Kalau daddy bukan penyumbang dana di sekolahmu pasti kau sudah dikeluarkan!"
Raphael menaikkan kedua bahunya. "Tidak masalah, aku memang tidak suka sekolah!"
"Huh, itu pasti menurun genmu!" Flo jadi kesal pada suaminya yang seorang mantan mafia itu.
"Mau bagaimana lagi, kau menikah denganku pasti anak kita akan dominan menuruni gen dariku, ditambah Raphael laki-laki," ucap Axe membela diri.
Tidak mau berdebat, Flo mengajak suami dan anaknya untuk makan bersama saja, sebelum sampai ke kantor Axe, Flo menyempatkan membeli beberapa makanan.
"Aku harus kembali ke kantor biar Raphael di sini, okay," ucap Flo yang ingin kembali ke perusahaan parfumnya.
Axe hanya bisa mengangguk pasrah, dia tidak bisa melarang istrinya berhenti bekerja karena Flo menyukai pekerjaannya menjadi parfumer.
"Dad, aku tidak mau terus begini," ucap Raphael tiba-tiba.
Axe mengerutkan keningnya tidak mengerti sampai Raphael berbicara lagi.
"Aku ingin mengikuti kelas musik sepulang sekolah jadi aku tidak akan terlantar seperti ini," sambung Raphael.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Min@moer💜
ya ampun raphael bicaramu sok bener😅jadi anak terlantar🤣
2024-04-25
2
.
kasian si raphael merasa terlantar (¬_¬ )
2024-01-28
1
Ney Maniez
😔😔
2023-03-27
0