Sementara di keluarga Raphael, Flo tengah mengadu pada Axe apa yang telah anak laki-laki mereka lakukan selama ini.
"Raphael memanfaatkan Lucy untuk mengerjakan tugas dan PR nya Axe," ucap Flo dengan memijit kepalanya.
"Sekarang hukuman apa yang tepat untuk anak nakal itu?"
Axe menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, kalau untuk urusan seperti ini Axe tidak bisa berbuat banyak karena pada kenyataannya waktu Axe kecil dulu tinggal di panti asuhan dan memang tidak suka belajar.
"Kenapa kau selalu suka membuat masalah, Boy," ucap Axe seraya mengelus Raphael yang menopang dagunya di meja. Dia ingin anaknya jauh lebih baik dari dirinya.
Axe selalu berharap gen Flo yang lebih banyak mendominasi tapi justru gen mafianya yang lebih dominan pada Raphael.
"Semua hukuman rasanya sudah pernah kau terima tapi kau tidak jera juga," sambung Axe.
Bukannya merenungi kesalahannya, Raphael justru memikirkan bagaimana caranya supaya kedua orang tuanya pergi agar dia bisa menjalankan rencananya dengan mudah. Dan Raphael menemukan ide paling ampuh untuk mengatasi masalah supaya rencananya berjalan lancar.
"Mom, Dad..." panggil Raphael dengan wajah dibuat sesedih mungkin. "Aku selama ini sebenarnya kesepian maka dari itu selalu membuat masalah!"
"Aku sendirian dan berteman hanya saat sekolah, Ethel dan Gretel juga jauh," sambungnya.
Flo dan Axe menatap anak mereka, mereka menunggu kalimat Raphael selanjutnya.
"Jadi, aku ingin punya adik supaya tidak kesepian lagi," ucap Raphael yang membuat Flo dan Axe melebarkan mata.
"Apa mommy tidak salah dengar, kau selama ini yang bilang tidak mau mempunyai adik karena tidak mau seperti Ethel dan Gretel yang selalu berebut mainan dan perhatian," cecar Flo.
"Itu dulu tapi sekarang aku ingin punya saudara, Mom," balas Raphael seraya naik ke pangkuan Axe dan menatap sang daddy itu. "Daddy mau kan membuat adik?"
"Boy, adik itu tidak bisa dibuat langsung jadi. Daddy harus bekerja keras siang dan malam," jelas Axe.
"Ehem!" Flo berdehem supaya suaminya berhenti bicara. "Jangan katakan yang aneh-aneh pada Raphael!"
"Aneh bagaimana, Mom? Aku ingin adik," tuntut Raphael supaya orang tuanya lebih banyak menghabiskan waktu berdua.
Axe kemudian menatap istrinya karena sebenarnya dia juga ingin anak perempuan yang menggemaskan seperti Gretel.
"Raphael memang seharusnya sudah punya adik, darling. Siapa tahu jika Raphael punya adik, dia akan berhenti bersikap nakal," ucap Axe.
Flo mendengus kasar. "Kita bicarakan nanti, sekarang biarkan Raphael merenungi kesalahannya!"
"Apa kita perlu membuat kursi dosa seperti papa mertua, darling?" tanya Axe yang jadi mengingat cara mertuanya memberi hukuman.
"Sepertinya itu ide yang bagus," balas Flo setuju.
Raphael menaikkan kedua bahunya santai. "Siapa takut!" ucapnya yang menganggap hukumannya kali ini sangat ringan.
...***...
Rupanya keinginan Raphael yang ingin mempunyai adik itu dipertimbangkan oleh Axe dan Flo. Mereka memutuskan untuk berhenti memakai pengaman dan merencanakan bulan madu.
"Bukankah kita memang sudah lama tidak menghabiskan berdua, darling?" tanya Axe seraya memeluk Flo dari belakang.
"Apa kau siap mempunyai anak lagi, Axe?" tanya Flo meragu karena mengurus Raphael saja mereka masih kewalahan.
"Siap tidak siap, aku yakin Raphael akan berubah jika memiliki adik apalagi dia sendiri yang menginginkannya," jawab Axe yakin.
Flo menghela nafasnya semoga keputusan mereka adalah keputusan terbaik untuk menambah anggota keluarga Blancet.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Ney maniez
💪💪💪💪
2023-03-27
0
🐊⃝⃟ ⃟🍒ᴾᴿᴱᴰᴬᵀᴼᴿ⍴іsᥴᥱs👻ᴸᴷ
pada hal Rapa kelabuin momi SMA dadyx😂😂
2022-09-17
0
Neng Kustiawati
Otaknya Rafael emang2 cerdik untuk hal2 licik
2022-09-15
0