TLM BAB 8 - Pencuri Cilik

Kenzo terkekeh karena melihat respon Raphael, dia kemudian justru mematikan komputernya yang membuat Raphael jadi kecewa.

"Axe bisa membunuhku jika tahu jadi lebih baik kau belajar yang rajin," ucap Kenzo seraya menurunkan Raphael dari pangkuannya.

"Tapi Paman..." Raphael menatap Kenzo memelas. "Tunjukkan sekali saja keahlianmu!"

"Baiklah, setelah itu berjanjilah jadi anak yang baik," balas Kenzo.

Kenzo berdiri dan meminta Raphael mengikutinya, Raphael di bawa ke salah satu ruangan yang cara masuknya harus memakai pemindai mata.

Saat ruangan itu terbuka, Raphael dibuat terpukau karena rupanya ruangan itu adalah lab komputer milik Kenzo.

"Kau ingin mencari tahu tentang temanmu?" tanya Kenzo yang mengaktifkan sistem komputer canggihnya.

"Iya namanya Lucy," jawab Raphael.

Tanpa banyak kata lagi, Kenzo mencoba membobol data-data sekolah Raphael dan mencari informasi mengenai Lucy.

Kenzo memasukkan coding-coding rumitnya untuk mencari tahu lebih banyak informasi mengenai Lucy karena informasi yang diberikan pada sekolah adalah palsu.

"Kita akan meretas cctv dan melihat bagaimana temanmu itu berangkat dan pulang sekolah," ucap Kenzo.

"Saat terakhir kali dia sekolah, dia pingsan dan ada beberapa bodyguard yang membawanya setelah itu dia hilang," jelas Raphael.

"Aku akan mencoba melacak plat mobil yang membawa temanmu itu," sambung Kenzo.

Kenzo melacak plat mobil dan menemukan fakta mengejutkan, sekarang dia tahu kenapa identitas Lucy disembunyikan.

"Lucy Boutier, dia adalah anak Samuel Boutier, orang paling kaya di kota ini," ucap Kenzo setelah tahu siapa Lucy sebenarnya.

"A--apa? Si culun itu anak konglomerat?" Raphael merasa tidak percaya tapi mengingat makanan yang pernah diberikan Lucy padanya memang kelihatan anak itu bukan anak biasa.

"Lalu kenapa dia keluar dari sekolah?" tanya Raphael.

"Kalau untuk urusan itu harus ada penyelidikan intens dan harus dilakukan oleh mata-mata," jelas Kenzo seraya memberikan file mengenai Lucy dalam bentuk flashdisk. "Sekarang kau tahu sedikit cara kerja dunia mafia, 'kan? Lebih baik kau ikuti jejak orang tuamu!"

"Hidup seperti ini tidak akan tenang karena kau selalu diintai bahaya dan harus menutup jati diri sesungguhnya," sambung Kenzo.

Kenzo harap Raphael akan mengerti dan tidak usah mengikuti jejaknya.

Setelah selesai, Robin membawa Raphael untuk pulang. Di dalam perjalanan Raphael hanya diam dan memikirkan perkataan Kenzo sebelumnya.

"Jadi mau mengakuiku hebat sekarang?" tanya Robin saat mobil berhenti karena sudah sampai.

Raphael menaikkan kedua bahunya, anak itu belum puas atas kunjungannya di markas Kenzo.

"Kelas musiknya bagaimana? Kau sepertinya lebih tertarik pada dunia hitam dari pada musik," ucap Robin lagi.

"Akan aku pikirkan lagi, Paman. Bye..." Raphael turun dari mobil dan masuk ke dalam rumahnya.

Malam itu, Flo pulang cepat karena ingin menyiapkan makan malam untuk keluarga kecilnya.

"Raphael, bawakan air di meja, sebentar lagi daddy pasti pulang," ucap Flo seraya membalik daging yang ada di panggangan.

Waktu itu, Raphael menunggu Flo memasak jadi dia membantu sedikit pekerjaan sang mommy.

"Mommy tidak lelah?" tanya Raphael perhatian mengingat Flo bekerja sampai ke sore hari.

"Untuk suami dan anakku tentu saja mommy tidak pernah lelah," jawab Flo.

Beberapa menit berlalu makanan sudah siap tapi Axe belum juga pulang.

"Kalau lapar makan saja dulu," ucap Flo yang mengira jika Raphael sudah lapar.

"Aku akan menunggu daddy," sahut Raphael seraya meminum air putih dari gelasnya. "Bolehkah aku ke ruang kerja daddy?"

"Ada apa?" tanya Flo.

"Komputerku rusak jadi aku mau pinjam komputer daddy," jawab Raphael.

"Baiklah, nanti kalau daddy sudah pulang, mommy akan memanggilmu," sahut Flo tidak curiga sama sekali.

Raphael segera berlari masuk ke ruang kerja Axe dan langsung mematikan cctv dari sana. Raphael tidak menyalakan komputer tapi bocah itu menuju brankas Axe dan mencoba membukanya.

"Kalau mencuri uang daddy sendiri, tidak berdosa, 'kan?" gumamnya.

_

Yang namanya mencuri tetep dosa anak ganteng😭

Ikutin terus ya gaes cerita Raphael yang mencari jati diri, gak banyak bab paling cuma 50 an aja biar cerita Ethel dan Gretel cepet rilis🤭

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***