Super God System: HEALER
*Announcement \= Bagi yang mulai membaca karya ini, mohon jangan lompat-lompat bacanya ya. Itu bisa menjatuhkan level Author, berujung Author bisa tidak menerima upah tulis. Ayo semua kerja sama, aku menulis, Kakak dan Abang membaca dengan baik. Dilarang boomlike*
"Lu jangan mungut di kawasan gue! Cari tempat lain sanah!"
Seorang pemulung muda baru saja diteriaki oleh rekan seprofesinya yang lebih berumur. Ketampanannya terlihat sia-sia, mengingat pekerjaannya hanya mengais sampah seperti itu.
Bau menyengat tak lagi mengganggu ketika pemuda itu terbiasa melakukannya sehari-hari. Peluh di dahi tidak ia hiraukan lagi, bercampur kotoran dan debu yang menempel, mencoreng wajahnya yang rupawan.
Pemulung muda tersebut memiliki nama Antonie. Dia adalah yatim piatu yang dulunya dibesarkan di sebuah panti asuhan. Konon katanya Antonie ditemukan menangis kehausan dan kedinginan di dalam kardus di sebuah pembuangan sampah.
"Maaf, Pak." Antonie menundukan kepalanya, sebagai bentuk penyesalan atas ketidaktahuannya.
'Bahkan mencari sampah yang telah dibuang orang saja, bisa sesulit ini.' batinnya dan pergi.
Antonie melanjutkan menapaki kaki-kakinya dalam pencarian sampah yang bisa diubah menjadi uang. Dia pun mengais sampah pada pembuangan sampah milik warga.
"Wooi! Ngapain? Pergi sana! Bikin halama rumah saya kotor saja?"
Antonie kembali diteriaki, dan kali ini datang dari pemilik tong sampah tersebut. Merasa kurang beruntung, Antonie pergi tunggang langgang dengan langkah cepat.
"Wuuu ... baru sebuah sampah, udah pelit begini? ck ck ck." decak Antonie berpindah tempat mencari sampah yang lain.
ciiiittt
ciiiiittt
nguuuung
Dari kejauhan Antonie mendengar suara mesin dan rem sebuah mobil yang berjalan tidak beraturan. Namun, Antonie tidak memedulikan bagaimana laju kendaraan tersebut. Dia melanjutkan pekerjaan mencari botol plastik bekas, atau pun dus usang yang laku dijual pada pengepul.
"Bodo, ah ... orang kaya mah bebas. Kalau kecelakaan mah, nyawanya ada sepuluh, bisa hidup kembali meskipun sudah hampir mati. Mending, aku mencari uang untuk menyambung nyawa saja." gumamnya melanjutkan membongkar sampah-sampah yang dia temukan di pinggir jalan.
Di sisi lain di dalam mobil empat orang berpakaian putih tengah asih merekam kegiatan mereka secara live. Sang pengemudi, bernama Sonya, tengah berakting di hadapan penonton yang menyaksikan live berjudul 'Calon Dokter Beraksi di Jalan Hitam.'
Dengan paras yang menawan, rambut indah, ikal gantung yang terurai, bibir dipolesi lipstik bewarna merah muda, menambah pesona Sonya hingga mampu mengikat hati para penonton.
Keempat orang yang berada dalam kendaraan roda empat tersebut, baru saja menyelesaikan tugasnya sebagai mahasiswa praktik kedokteran di rumah sakit. Kebetulan, mereka praktik koas di rumah sakit swasta terkenal milik ayah Sonya—Dokter Hardan.
Berkenakan atasan putih, Sonya tengah asik menyapa pemirsa sembari mengendarai mobil. Karena keasikan menanggapi pesan-pesan pemirsa membuat kendaraannya bergerak tidak beraturan.
Hal ini membuat penumpang lainnya berpegangan dengan pada bagian-bagian tertentu. Denish, pacar yang duduk di sampingnya berpegangan pada gagang yang ada di bagian kiri atas jendela.
Dua kawannya yang lain terlihat pucat pasi karena hempasan saat berada di belakang lebih terasa. Dua temannya tersebut memeluk jok yang ada di hadapan mereka.
"Aksi aku selanjutnya akan membawa kendaraanku dengan kecepatan penuh!" ucapnya masih fokus pada ponsel yang ditaruh pada tatakan khusus yang sengaja dia pasang.
"Jangan! Kamu itu sedang berkendara!" ucap Denish yang tengah berpegangan erat di gagang bagian atas pintu.
"Nah, kalian semua akan melihat bagaimana aku menyetir dengan kecepatan tinggi. Tak ada bedanya dengan para pembalap F1 yang terkenal itu." ucapnya di hadapan sang pemirsa.
Satu per satu komentar yang tadinya positif, mulai bertukar menjadi kecaman karena tidak setuju dengan apa yang Sonya lakukan. Komentar negatif yang terus bertambah membuat raut wajah cantik Sonya mengerut karena kesal.
"Lihat aku! Meski aku calon dokter, aku bisa mengalahkan para akrobatik dengan mengendarai mobil sambil jungkir balik!"
Komentar pedas semakin bertambah pada video live yang dia rekam. Bahkan um patan dengan segala isi kebun binatang mulai terlihat. Hati Sonya menjadi panas menantang para komentator hingga dia terlupa tengah mengemudi kendaraan di jalan raya.
"Sonya! Awaaaas!"
Sedikit terkejut Sonya menekan rem sejadinya. Akan tetapi ....
Braaaaaaakk
Kecelakaan pun tak terelakan. Mobil berjenis hatchback mewah bewarna merah yang ia kendarai, menabrak seorang pemulung yang tengah memunguti sampah di pinggir jalan.
Keempat orang yang berada di dalam mobil tersebut terdiam dalam wajah pucat pasi.
"Sepertinya, kita menabrak sessorang ..." ucap Cika, teman Sonya yang duduk di belakang.
"Bagaimana keadaan kalian semua?" tanya Denish yang masih berpegangan erat di gagang bagian atas. Beruntung dia masing mengenakan sabuk hingga tidak meninggalkan cidera yang berarti.
Sonya yang tersandar dalam air bag yang muncul secara otomatis, mengangkat wajahnya. Dia pun menyugar rambut yang telah berkumpul di wajah. Sementara penumpang yang berada di belakang terbentur pada jok yang diduduki oleh Sonya dan Denish.
Perlahan mereka membuka pintu. Akan tetapi, hal yang pertama dilakukan Sonya adalah melihat keadaan mobilnya. Dia terlihat panik melihat mobil kesayangan sedikit penyok. Sementara ketiga temannya, mengecek keadaan korban yang baru saja tertabrak.
Tampak pria yang mungkin seusia mereka, tengah bersimbah darah. Di sekelilingnya tersebar bekas botol plastik air mineral. Tak jauh dari korban tampak sebuah karung usang yang terlihat sangat kotor.
Tidak hanya itu, ada sebuah benda yang terbuat dari besi dengan panjang sekitar lima puluh senti, ujungnya sedikit bengkok tergeletak masih di sekitar korban.
"Sepertinya dia seorang pemulung." Sonya bersidekap dada menyandarkan dirinya pada kendaraan yang sedikit reot itu.
Denish terlihat mengecek denyut nadi korban yang tak lain adalah Antonie. "Syukur lah, dia masih hidup."
Keadaan Antonie terlihat sangat mengenaskan. Da rah segar tampak mengelilingi kepala Antonie. Di sudut bibir, ada sepercik da rah. Tangan dan kaki Antonie tampak lari dari posisi seharusnya.
Wajah Cika tampak ketakutan, sementara Denish mencoba memeriksa keadaan bagian lain tubuh Antonie.
Masyarakat mulai ramai berdatangan menyaksikan kejadian. Beberapa pemulung juga turut menyaksikan kecelakaan ini. Setelah memastikan bahwa korban adalah pemulung seperti mereka membuat aliansi pemulung menjadi marah.
"Gua gak mau tahu! Lu pade harus selamatin dia! Kalau kagak, kite semua yang ada di kota ini akan nandain wajah lu! Lu semua bakalan kita cincang hidup-hidup!" ancam salah satu dari pemulung itu.
"Baik, Pak. Kami akan segera mengurus perawatannya." ucap Denish bangkit hendak mengangkat tubuh Antonie.
Akhirnya mereka semua bergotong royong membantu untuk memasukan Antonie ke dalam mobil yang dilendarai oleh Sonya tadi.
"Biar aku yang bawa mobilnya!" ucap Denish, semua yang berada di sana setuju.
Setelah kendaraan dibawa, Sonya menghela nafas lega. "Untung lah Beb, kamu cepat bertindak sebelum polisi datang. Jika polisi keburu datang, mam pus kita semua." ucapnya.
"Kami tidak ngapa-ngapain! Ini total salah kamu sendiri!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Whong Kok Khepou Jnr
tiap habis baca gak boleh like gitu..agak lain autor nya🤦🤦🤦
2024-05-07
3
🇮🇩 Satria SUNAN 🇮🇩(✿ ♥‿♥
like nya 1 saja 😃😃😃😃
2024-02-23
0
🇮🇩 Satria SUNAN 🇮🇩(✿ ♥‿♥
dari sampah kembali ke sampah😂😂😂
2024-02-23
1