BAB 13

Di dalam perut wanita muda itu, terlihat makhluk panjang yang sangat banyak. Antonie terperenjat melihat makhluk berbisa yang ada di dalam wanita muda itu. Dia terlihat sangat kesakitan.

"Apa yang terjadi dengannya, Pak?"

"Lhaa? Masih nanya ... Mau lahiran laaah!" sela Rizki menyambut pertanyaan Antonie.

"Bukan! Bukan! Anak kami baru saja pulang turun gunung. Namun, tadi malam saat sampai di rumah, Lili merasakan kesakitan di perutnya. Makin lama, perutnya semakin membesar, dan akhirnya menjadi seperti ini."

"Lhoh? Bukan hamil ternyata?" Rizki mendelik.

"Anak saya masih SMA, dia belum menikah. Saat sampai di rumah keadaannya masih normal. Perutnya tiba-tiba membesar, tadi malam."

Antonie merasa terganggu dengan kehadiran Rizki. 'System, apa kamu bisa membantuku membekap mulut anak ini? Atau dibuat tak sadar seperti wanita di rumah sakit kemarin?' Antonie mulai berdialog dengan System di dalam hati.

"Baik lah, Tuan. Sepertinya itu ide yang bagus."

bruuugh

Rizki tiba-tiba jatuh tertidur. Membuat pemilik rumah keheranan. "Kenapa dia?"

"Sepertinya kurang tidur semalam, Pak. Dia memang punya kebiasaan aneh, tiba-tiba tidur di sembarang tempat." jawab Antonie asal.

"Sepertinya gadis ini tidak sengaja memasuk kawasan larangan, Tuan." terang System.

'Apakah ini semacam kutukan?' tanya Antonie.

"Bisa dibilang seperti itu, Tuan."

'Apakah kita bisa menghilangkan kutukan juga?' batin Antonie.

"Tentu saja, Tuan. Semua bisa kita lakukan. Kekuatan yang kita miliki adalah kekuatan murni yang datang dari dewa semesta alam. Jadi, tak ada yang tak bisa kita lakukan, bersama."

"Antonie, apa kamu bisa menyembuhkan Lili, anak saya?" tanya sang ayah yang memperhatikan Antonie terus melamun.

"Mari kita coba, Pak."

Antonie mulai mendekat. Wanita paruh baya itu adalah ibunya, membantu menarik baju Lili, naik sedikit lebih tinggi. Antonie mengerjapkan mata saat baju gadis itu ditarik.

Saat Antonie hendak meletakan telapak tangannya pada perut yang membesar itu, Antonie mulai bergetar.

"Tuan, tenang lah! Ini adalah sebuah misi!" ucap System memperingatkan.

'Aku gugup menghadapi wanita muda, System. Bagaimana ini?' Antonie terus bergetar.

"Ah, System mengira Anda lelaki perkasa yang bisa menakhlukan hati setiap wanita, ternyata malah sejenis pria takut wanita."

"Nah, coba lah tarik nafas dalam-dalam!" titah System. Antonie menarik nafasnya dalam.

"Lepaskan!" ucap System lagi. Antonie pun melepaskan nafasnya secara perlahan.

"Jika Anda masih gugup, lakukan beberapa kali dan coba lah untuk lebih rileks!"

"Ada apa, Antonie?" tanya sang bapak melihat Antonie merasa gugup.

Antonie tersenyum canggung, lalu menghela nafasnya. Di dalam pikiran dia memaksa diri untuk berkonsentrasi. Setelah beberapa waktu, akhirnya Antonie pun bisa mengendalikan diri.

'Baik lah, anggap aja pasien kali ini adalah balita!' cecarnya dalam hati.

Antonie meletakan kembali telapak tangannya pada perut Lili yang membesar. Kaca mata Systemnya kembali memperlihatkan makhluk yang ada di dalam perut gadis remaja itu.

Ular yang ada di dalam perut Lili, jadi marah saat mengetahui bahwa Antonie akan melenyapkan mereka.

"Siapa kau? Jangan ikut campur urusan kami! Gadis ini sudah mengganggu kami!" ucap salah satu ular yang ada di dalam rahim Lili.

"Apa yang membuatmu merasa terganggu?"

"Dia bersama kawan-kawannya sudah membu. .nuh pangeran kami yang masih kecil sedang bermain di hutan. Pangeran sang putra mahkota kerajaan King Cobra yang sudah kami tunggu seribu tahun lamanya."

"Apa yang kalian ingin kan dari anak ini?"

"Hutang nyawa harus dibalas nyawa. Kami tidak akan pergi dari dalam sini sebelum dia ma .ti!" jawab satu makhluk yang ada di dalam sana.

"Pergi lah! Mungkin dia tak sengaja melakukannya." Antonie mulai mengalirkan energi dibantu oleh System.

Sehingga membuat ular-ular yang ada di dalam rahim Lili, jadi kepanasan. Satu per satu makhluk tersebut menghilang hingga tak ada lagi yang tersisa. Ular-ular tersebut berubah bentuk menjadi manusia menangkap Antonie, lalu menghilang.

Perut Lili kembali normal dan dia jatuh pingsan. Sementara ayah Lili kebingungan dengan apa saja yang baru saja ditontonnya. Tiba-tiba ada dua orang memegang Antonie sisi kiri dan kanan, lalu menghilang.

*

*

"Sistem, bagaimana ini? Bagaimana cara lepas dari mereka?"

"System mempersiapkan kekuatan pada tubuh, Anda. Anda harus menahan rasa sakit untuk sejenak. Tubuh Anda akan beralih mode pendekar!"

Tulang belulang Antonie seakan bergemeletuk. Tubuhnya yang tidak terlatih, tiba-tiba terasa padat berisi dan kokoh. Lengannya yang lemah, terasa seakan memiliki tenaga sendiri.

Dua siluman yang masih menariknya pun ikut merasakan ada perbedaan pada pria yang dianggap pengganggu aksi pembalasan mereka.

"Apa Anda sudah siap?" tanya System.

"Aku tak tahu, tetapi aku merasa tubuhku lebih berat dan otot di tangan ini lebih padat. Sepertinya aku bisa membanting semua yang ada."

Antonie mencoba menghentikan gerakan dua siluman yang masih membawanya dalam lorong waktu. Antonie berputar bagai ****** beliung, hingga membuat dua makhluk yang membawaya ikut berputar.

Putaran yang berawal pelan, semakin lama, semakin cepat secara tiba-tiba Antonie menghentikan putaran hingga membuat dua siluman itu terpental menabrak prajurit lain yang mengikuti mereka di belakang.

Antonie memejamkan mata, berteleportasi kembali ke bumi. Kali ini dia berada pada hutan larangan di mana makhluk-makhluk astral itu berasal.

Beberapa detik kemudian, muncul sekelompok makhluk dengan cara ajaib. Salah satu yang berada di tengah, terlihat menggunakan mahkota.

"Wahai manusia ajaib, apa yang telah kamu lakukan pada anak buahku yang bertugas? Kenapa kau ikut campur pada urusan kami?" Sepertinya, yang menggunakan mahkota adalah raja siluman ular.

Antonie menundukan kepalanya sebagai petanda penghormatan pada makhluk yang paling dimuliakan oleh bangsa siluman ular. "Maafkan saya Raja Ular. Saya hanya ingin menyelamatkan manusia yang membutuhkan pertolongan saya."

"Jika kamu tidak ingin terlibat dengan kami, kamu tidak boleh ikut campur dengan urusan kami." ucap sang raja dengan wajah dingin.

"Sekali lagi maafkan saya, Raja Ular. Saya tidak bisa untuk tidak menolong menyembuhkan manusia yang kesakitan. Saya, mewakili Lili akan memohon maaf kepada bangsa ular jika kalian semua merasa tersakiti." Antonie menangkupkan kedua tangannya.

"Putra mahkota kami telah tewas saat bermain. Kami tidak bisa maafkannya begitu saja. Dia harus membayar nyawa putra mahkota dengan nyawa yang dimilikinya. Maka, semua akan impas."

'Bagaimana ini System? Mereka bersikeras untuk membalas Lili.' batin Antonie.

"Bagaimana jika kita hidupkan kembali sang putra mahkota?" tawar System.

'Emangnya bisa?'

"Lebih gampang dari pada menyembuhkan manusia. Manusia tercipta dari tanah dan jiwa. Kita bekerja lebih keras karena menyembuhkan dua hal pada tubuh manusia, yaitu jiwa dan raga."

"Sementara, siluman hanya memiliki jiwa. Raga mereka hanya bentuk yang mereka inginkan. Namun, pada dasarnya mereka adalah sosok jin. Bagi System pekerjaan ini lebih mudah, dan menghidupkan mereka kembali juga sangat mudah."

Antonie pun menyampaikan maksud hatinya untuk menghidupkan kembali sang putra mahkota kerajaan ular. Akan tetapi, wajah sang raja terlihat murka.

"Lancang sekali kau! Prajurit, tangkap dia! Dia telah meremehkan bangsa kita!"

...****************...

Hay hay ... Jangan bosan ya baca hingga bagian bawah. Author selalu ingin memperkenalkan karya keren dari sahabat-sahabat Author yang kece baday. Yuk kepoin ....

Napen: Dhevy

Judul: Apa Salahku Ibu?

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***