BAB 5

*Hallo readers ... Ini adalah karya kedua Author tentang Sistem ... Karya pertama Woman Lead: CEO PLAYBOY TERJERAT NONA HACKER (tamat) Menggunakan Sistem Kekayaan : jadi Hacker*

...***...

*Jangan lupa tinggalkan komentar yaah Kakak-Kakak dan Abang-Abang ..., biar Authornya jadi semangat ... Kalau rame, Author lanjut ... Kalo sepi, hmmm ... pikir-pikir dulu ... Boleh disawer iklan juga yaaa ...*

"Hey! Siapa kau kurang ajar!" ucap gadis yang terlihat cantik memakai atasan putih dengan beberapa temannya.

Sebuah senyuman tipis terhias di bibir Antonie. Pria berumur 25 tahun itu melompat dan saat ini posisi mereka saling sejajar. Di sana ada tiga orang perempuan dan satu orang pria.

"Kurang ajar? Bukan kah kalian yang kurang ajar? Telah melenyapkan nyawa seseorang, setelah itu dibuang ke pembuangan sampah akhir?"

Mendengar ucapan Antonie barusan, Sonya, Denish, Cika, dan Dara terdiam, mereka sibuk menebak siapa pria yang mengetahui rahasia yang telah disembunyikan dengan rapat.

"Kau jangan ngarang! Jika kau asal bicara seperti itu, maka bersiap lah! Kau akan saya tuntut dengan tuduhan pencemaran nama baik!" ucap Sonya dengan lantang.

Antonie melihat ke arah wanita yang berbalik mengancamnya tadi. Dengan wajah dingin, Antonie menjepit dagu Sonya, sedikit kasar.

'Ah, ya ... Dia lah orangnya.'

cup

Antonie mencium bibir Sonya di hadapan semua kawan dan kekasihnya.

Sonya pun mendorong Antonie secara kasar. "Berani sekali kau!"

bugh

"Kau sudah mencium pacar saya!" Kepalan Denish mendarat di rahang Antonie.

"Kalian semua, bersiap lah menerima pembalasan dari nyawa yang kalian buang!"

Setelah itu, Antonie pergi meninggalkan kekacauan pada batin keempat orang tersebut. Mereka semua mulai ribut menanyakan siapa pria yang baru saja mengancamnya.

"Apakah dia anggota inteligen negara?" tanya Cika menggigit jarinya.

"Jangan ngaco!" ucap Dara.

Denish memeriksa Sonya yang terlihat dicium oleh orang random tak jelas seperti barusan. "Kamu tidak apa, Sayang?"

Sonya tak menjawab karena hatinya merasa dendam dan terhina atas perlakuan pria yang baru saja mempermalukannya.

Dalam kepala Antonie, tengah menyusun rencana balas dendam yang akan diberikan kepada empat sekawan tersebut. Tanpa sengaja dia melihat seorang ibu sedang menangis di beranda bagian depan rumah sakit tersebut.

Di dalam pangkuannya tampak anak kecil yang tidur, tetapi tidur dalam keadaan tak tenang. Pakaian mereka terlihat sangat lusuh. Antonie mendekati ibu tersebut lalu berjongkok duduk di hadapan ibu yang menangis memeluk anaknya yang tidur terlihat tengah menggigil.

"Kenapa Ibu menangis?" tanyanya.

"Saya ingin mengobati Rizki di rumah sakit ini, tetapi mereka mengabaikan kehadiran kami." Ibu itu kembali menangis membelai anaknya yang meringis, menggigil.

"Anak kecil ini mengalami penurunan trombosit dengan sangat drastis." ucap System.

"Boleh kah saya memeriksa keadaan anak Ibu?" tawar Antonie.

"Apakah kamu seorang dokter?" Ibu tersebut mengangkat wajahnya.

"Bukan, Bu. Namun, siapa tahu saya bisa membantu mengurangi rasa sakit anak Ibu." Antonie segera berpindah tempat mengangkat anak tersebut.

Suhu tubuhnya terasa begitu hangat, tetapi dia terlihat kaku dalam keadaan kedinginan.

"Suhu tubuhnya cukup tinggi, empat puluh derajat dan dia hampir mendekati ambang batas sistem pengaturan tubuh. Anak ini bisa mengalami hiperpireksia, Tuan. Jika dibiarkan, maka organ dalam tubuh anak ini akan mengalami kerusakan secara permanen, dan cacat. Kekhawatiran yang lain ialah dapat merusak otak dan kejang." terang System.

'Lalu, saya harus bagaimana?' batin Antonie.

"Tuan dapat meletakan telapak tangan di bagian puncak kepala anak ini, yang orang awam bilang ubun-ubun."

Antonie membisikan sesuatu tepat di telinga Antonie. "Cepat sembuh, Boy ... Kamu harus kuat! Kamu harus bisa menjadi kebanggaan orang tua!"

Antonie pun meletakan telapak tangan sesuai arahan System. Antonie merasakan sebuah aliran tenaga yang cukup besar dari telapak tangannya.

"Jika Anda bisa bertahan, maka Anda bisa naik ke level dua. Namun, jika Anda masih belum kuat dan jatuh pingsan kembali, maka Sistem akan mendeteksi misi Anda jatuh pada level satu." jelas System.

Perlahan, energi Antonie mengalir merasuk lewat ubun-ubun anak kecil tersebut. Suhu tubuhnya yang tadinya tinggi, perlahan turun ke tingkat normal. Sementara Antonie, terasa semakin lemah dan lemah.

Anak itu mulai membuka mata, Antonie mulai menutup mata.

"Mak?" ucap anak tersebut melihat ada pria asing yang sedang memangkunya. Antonie pun jatuh pingsan setelahnya.

*

*

*

Antonie membuka matanya, dia mendapati diri telah berada di rumah. Dia langsung bangkit mendudukan diri. "Hah? Bukan kah tadi masih di rumah sakit?"

Tangannya telah menggenggam sekeping emas yang ukurannya sama dengan waktu itu.

"System, kenapa saya bisa berada di rumah?"

"System langsung melakukan teleportasi pada tubuh Anda agar kembali ke rumah ini. Hal ini bertujuan untuk meredam berita Anda supaya tidak diperbesar oleh pihak lain."

"Lalu, kenapa kemarin tidak langsung teleportasikan tubuh saya saat misi pertama?"

"Karena System tidak tahu di mana lokasi rumah Anda."

Antonie mengusap wajahnya, setelah itu memandangi emas yang telah berada di dalam genggaman. Perutnya terasa begitu lapar. Lalu bergerak mencari makanan dengan sisa uang yang ada.

Hal yang sama kembali terjadi, dia terbangun saat tengah malam, hingga membuat dia kesusahan mencari warung yang masih buka. Beruntung akhirnya menemukan mini market 24 jam, hingga memaksanya membeli mie instan beberapa bungkus sekaligus untuk stok selanjutnya.

"Sepertinya Tuan harus menyiapkan stok makanan bergizi. Jika hal yang sama terjadi kembali, Anda bisa langsung mengolahnya dan menambah energi dengan cara yang lebih baik."

"Anda ini akan menjadi praktisi kesehatan tanpa obat-obatan, setidaknya Anda harus bisa memberikan contoh yang baik sebelum benar-benar terjun ke lapangan."

Antonie terkekeh mendengar nasihat dari System. "Mungkin seperti ini lah rasanya memiliki seorang ibu," gumamnya sembari menikmati mie rebus dua porsi sekaligus.

*

*

*

Antonie sedang berada di toko perhiasan, hendak menjual emas yang didapatnya kemarin. Dia menonton berita yang membuat masyarakat digemparkan oleh terekamnya manusia yang bagai malaikat setelah menyembuhkan seorang anak di sebua rumah sakit.

"Setelah menyembuhkan anak saya, dia langsung menghilang." ucap ibu dari anak yang ditolong oleh Antonie.

Lalu rekaman CCTV pun membuktikan ada pemuda yang tengah memeluk anak kecil menghilang secara tiba-tiba. Antonie melihat pemberitaan tersebut hanya bisa menelan salivanya kembali masuk ke dalam.

"Ada-ada saja ya? Mungkin dunia sudah mulai kiamat, sampai ada malaikat yang turun ke bumi." gumam pengunjung toko perhiasan tersebut.

"Nah, ini uangnya, Mas. Dari mana dapat emas seperti itu? Emas ini kualitasnya sangat bagus." ucap karyawan toko tersebut.

"Oh, saya belinya sudah cukup lama." ucap Antonie asal.

"Lhoh? Bukannya yang terekam CCTV tadi itu kamu? Malaikat yang menghilang?"

*

*

*

Sinopsis :

Namanya Sassya Bellvara. Di masa lalunya ia hidup layaknya seorang putri yang bisa mendapatkan segala sesuatu dengan mudah. Namun karena penghinatannya dan ibunya pada keluarga William di masa lalunya membuat kehidupan serba mewah yang dulu mudah ia dapatkan,kini tidak lagi ia rasakan.

Kondisi perekonomian mereka kian sulit,sampai dimana Sassya kembali terlibat masalah dengan seorang pengusaha bernama Sky Aska Ghatama. permasalahan mereka membuat Sassya terjebak dalam pernikahan kontrak.

Bagaimanakah kehidupan Sassya setelah dinikahi oleh Aska? Akankah pernikahan mereka yang di dasari kepentingan masing-masing membuahkan hasil? Ataukah mungkin pernikahan mereka akan berakhir dengan perceraian setelah kontrak mereka selesai?

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***