BAB 6

*Jangan lupa tinggalkan tanda hadir ya kakak/abang yang baca. Author lihat tanggapannya dulu ... Kalau rame dan semua suka, Author lanjutkan sampai tamat. Suka gak ya?*

...****************...

"Lhoh? Bukannya yang terekam CCTV tadi itu kamu? Malaikat yang menghilang?"

Antonie pun jadi gelagapan. "Bukan, Bu ... bukan! Saya tidak paham apa yang Ibu ucapkan."

Antonie bergegas cabut dari tempat itu. "Makasi ya, Mbak? Kalau ada lagi, nanti boleh saya jual lagi di sini kan?"

"Oh, tentu, Mas ... bawa aja ke sini." ucap karyawan toko tersebut.

"Baiklah, saya cabut dulu." Antonie langsung pergi meninggalkan Ibu yang tadi.

"Bagaimana ini System? Ada yang mengenalku."

"Tenang saja, Tuan. Kebetulan saja ibu tadi melihat Tuan saat berada di dekatnya. Sementara yang lain tidak melihat Tuan, bukan? Jadi, Tuan jangan khawatir!"

Di sisi lain, empat orang sedang menyaksikan berita yang di layar televisi rumah sakit.

"Bu-bukan kah dia orang yang kemarin? Pakaian yang digunakan sama, dan posturnya pun sama." Cika mulai terlihat gugup.

"Ah, kebetulan saja. Ini pasti tipuan kamera. Banyak tuh yang ngaku-ngaku itu sungguhan, tapi cuma sekedar ho'ax." Seperti biasa, Sonya menanggapi segalanya dengan gaya khas yang tak memedulikan segala hal.

Namun, Denish dalam diamnya masih mengingat akan kejadian itu. Di mana sang kekasih, dicium tepat di depan matanya. Denish berjanji, jika menemukan pria itu lagi, dia akan meng hancur kan lelaki yang tak dikenalnya itu.

*

*

*

Antonie tengah menyiapkan bahan-bahan yang diperintahkan oleh System. Menyiapkan makanan sehat yang bisa menunjang energinya sebagai Healer (Penyembuh).

"Bagaimana ini? Saking miskinnya, aku tidak memiliki kulkas." sungut Antonie sembari mengadu pada System.

"Bagaimana kalau Tuan meningkatkan tenaganya? Jika Tuan berhasil beradaptasi dengan energi yang System alirkan, tanpa pingsan ... maka secara otomoatis akan naik ke level atas."

"Jika Tuan merasa masih lelah, maka naik level satu tingkat menjadi level dua. Tuan akan mendapat emas murni seberat sepuluh gram. Bila dijual, maka bisa membeli kulkas dan beberapa peralatan lainnya."

Antonie mulai memikirkan bagaimana cara untuk meningkatkan energi dan kemampuan. Agar, saat menyebuhkan seseorang tidak jatuh pingsan lagi.

Keesokan harinya, Antonie mulai berolah raga untuk melatih fisiknya. Menggunakan pakaian seadanya yang terasa begitu sempit di tubuh. Saat tengah asik lari, tampak beberapa wanita cantik yang juga sedang joging.

Antonie mengedipkan mata, seperti biasa bila melihat gadis cantik. Pada tubuhnya yang dulu, apa bila menggoda gadis lewat, Antonie langsung kena gampar oleh gadis yang digoda itu.

Saat ini pemandangan sungguh terlihat berbeda. Banyak gadis yang melemparkan senyuman kepadanya. Terlebih, pakaian sempit seolah membuat bagian bahu dan dada Antonie terlihat bidang.

'Sepertinya baju lusuh ini sedang membawa berkah untukku. Aku merasa bagai menjadi orang yang paling tampan di dunia.'

"Sepertinya Anda memang tampan, Tuan. Apakah Anda memiliki orang tua yang rupawan?" tanya System.

"Kamu jangan terus membuatku berbesar hati seperti itu System. Dari dulu, aku hanya lah anak yang terbuang. Semenjak aku lahir, di saat tali pusarku belum terlepas, aku dibuang oleh orang tuaku."

Setiap teringat apa yang menimpanya, Antonie selalu mengepalkan tangannya. Dia terlalu dendam dan terlalu benci kepada orang tua yang telah menelantarkannya.

"Maafkan saya, Tuan. Sepertinya saya salah bicara." ucap System kembali.

Namun, Antonie masih mengepalkan tangannya. Memikirkan bagaimana reaksinya jika nanti bertemu dengan orang-orang yang ternyata telah mencampakannya bagai sampah dan kotoran.

*

*

*

Hari ini Antonie ingin mendatangi Sonya dan kawan-kawan. Dia ingin memulai tahapan pertama pelaksanaan balas dendan bagi para calon dokter tak bertanggung jawab itu.

Akan tetapi, saat hendak keluar rumah, Antonie melihat suasana hiruk pikuk masyarakat sekitar gubuknya. Karena merasa penasaran, Antonie pun bertanya kepada orang yang lewat.

Setelah mendapat informasi, Antonie segera bergerak. Dia mendapat kabar bahwa RT di sana tiba-tiba jatuh pingsan saat olah raga lari pagi. Hingga membuat masyarakat sekitar menjadi panik.

"Aneh sekali, bukan kah orang yang berolah raga itu sehat? Kenapa bisa pingsan tiba-tiba?" tanya Antonie.

"Banyak faktor yang bisa menjadi penyebab. Kita harus melihat kondisi yang bersangkutan secara langsung. Karena System tidak bisa menebak begitu saja. System mendiagnosis pasien lewat radar jalur nafas dan darah yang bersangkutan."

Antonie pun bergerak mengikuti arah masyarakat yang beramai-ramai hendak melihat komdisi Pak RT.

'Bagaimana ini System? Keadaan di sini terlalu ramai. Apa harus menunggu hingga semua sepi?'

Tiba-tiba, System membuat netra Antonie langsung tembus pandang memperlihatkan sosok seorang yang terbaring di atas ranjang, dari luar.

"Sepertinya Pak RT mengalami Angina Pectoris. Hal ini disebabkan karena otot jantung tidak mendapat suplai darah yang cukup, akibat penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah arteri di jantung. Angina pectoris ini secara awam disebut masyarakat dengan angin duduk."

Setelah mendapat penjelasan dari System, Antonie bergegas masuk ke dalam rumah. System memperingatkan agar Antonie segera mempercepat penanganan. Jika masih dibiarkan lebih lama lagi, maka nafas pasien akan semakin sesak dan dampak yang lebih buruk lagi.

Saat sampai di sebuah kamar di mana Pak RT terlihat tak berdaya, di sampingnya tampak seorang wanita menangis tersedu membelai rambut Pak RT.

"Pak ... Banguuun, jangan tinggalkan aku, Pak." ucap wanita yang kemungkinan adalah istri Pak RT.

"Permisi, apa saya boleh melihat keadaan Pak RT?" tanya Antonie berjalan mendekat.

"Kamu siapa?" tanya ibu itu.

"Saya Antonie yang tinggal rumah gubuk yang tepi sungai."

Ibu tersebut berpikir sejenak. "Pergi! Tanganmu kotor! Kamu akan membuat suami saya semakin sakit!" Sepertinya, ibu tersebut tahu bahwa orang yang tinggal di sana adalah seorang pemulung sampah.

"Hari ini saya belum memulung, Bu. Beberapa hari ini saya tidak mencari sampah lagi." Antonie melihat Pak RT, tampak bagian hitam di area jantung dan bayang-bayangan hitam mengelilingi paru-paru.

"Apakah Bapak sangat aktif merokok?"

Sang istri melirik Antonie, dan beralih memandang sang suami dengan sedih, setelah itu mengangguk pelan. "Bapak memang perokok berat. Karena merasa nafasnya mulai sesak, Bapak mencoba mulai rutin berolah raga. Akan tetapi, kebiasaan merokoknya tidak hilang juga."

"Denyut jantung beliau berdetak sangat cepat. Pembuluh darahnya tampak sempit. Jadi, banyak hal yang menyebabkan kondisi tersebut. Sepertinya Pak RT juga sering mengonsumsi makanan berlemak." terang System.

'Lalu aku harus bagaimana?' batin Antonie.

"Sebaiknya semua orang yang ada di ruangan ini disuruh keluar. Supaya mereka tidak melihat bagaimana cara Tuan bekerja."

Antonie merasa cukup ragu. Namun, apa boleh buat. Kalau tidak dicoba, maka tidak akan tahu reaksi yang terjadi.

"Bu, apa ibu mengizinkan saya untuk menyembuhkan Pak RT?"

Mata istri Pak RT membulat. Wajahnya memandang Antonie dengan tatapan remehnya. Keningnya berkerut, dan nafasnya terdengar semakin cepat.

...****************...

Mampir pada karya kece badai dari Author hebat di bawah ini ya kak.

Nama Author: Momoy Dandelion

Judul: Pemuas Ranjang CEO

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***