Sepanjang perjalanan keduanya saling diam tak banyak bicara lagi, keduanya hanya memandang jalanan dan tak ingin berkata apa pun berpikir dengan benak masing-masing.
Setibanya di rumah ….
"Jodie! Jeff!" teriak Loly berlari menyongsong keduanya. Loly langsung memeluk kedua pria dengan penuh kasih sayang dan cinta.
"Syukurlah kalian selamat dan semua orang. Um, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Loly, ia menatap keduanya.
"Nanti akan diceritakan," balas Jodie.
"Kami lelah ini," balas Jeff cuek.
"Terima kasih Jeff dan Jodie. Jangan lupa nanti malam kita akan berkumpul di aula Gereja untuk mengadakan pemberkatan pernikahan mereka," ujar Frank.
"Apa?! " ucap Jodie, Jeff, dan Loly, mereka bertiga sudah lupa akan hal itu.
Ketiganya tidak menyangka jika sandiwara mereka malah semakin berlanjut dan akan diikat di altar pemberkatan Gereja.
"Ayolah, Jodie … kau sudah banyak membantu kami. Jadi, biarkan kami untuk memberikan balasan atas kebaikan kalian semua. Apakah pernikahan mereka sudah dicatat di Gereja?" tanya Matilda.
"Eh, kami sudah melakukannya," ujar Jodie berbohong, ia ingin menggagalkan pernikahan.
"Jika begitu kita hanya melakukan pemberkatan saja," ujar Frank bahagia.
"Baiklah!" balas Jodie, "kalau begitu kami akan pulang dulu. Tapi, Loly dan Jeff tidak membawa pakaian pengantin mereka," alasan Jodie untuk menolaknya.
"Jangan khawatir, aku sudah menjahit baju pengantin untuk Loly, aku sangat yakin itu akan bagus dan dia akan terlihat sangat cantik tapi … mungkin tidak sebagus yang dibuat di Denver." Jean tertunduk malu, ia menautkan kedua tangannya.
"Tidak masalah! Aku akan senang memakainya," balas Loly, ia tak ingin membuat kekecewaan pada Jean.
Jodie dan Jeff terperangah,mereka tak menyangka dengan jawaban Loly, keduanya hanya menelan ludah, "Padahal aku ingin mencari alasan untuk menggagalkan pemberkatan pernikahan mereka," batin Jodie, ia terdiam dan tak menyangka dengan apa yang diucapkan oleh Loly.
"Loly benar-benar polos dan baik hati, tanpa disadarinya, dia yang telah menjatuhkan dirinya ke kobaran api," batin Jodie.
Sementara Jeff hanya bengong, ia tak bisa berpikir jernih mengenai pernikahan dadakan yang akan dilakukannya bersama Loly. Ia hanya terdiam tak tahu harus bagaimana, ia pun menyadari jika dia pun tak bisa meninggalkan Loly sendirian di Goldblack.
"Wah, aku akan datang nanti membawamu untuk dirias dan baju buat suamimu juga sudah ada, santai saja!" balas Jean tersenyum bahagia.
Semua orang meninggalkan rumah Jodie. Ketiganya melambaikan tangan melepas semua warga Goldblack.
"Bagaimana ini Jodie? Ini … benar-benar gila? Masa aku menikah mendadak begini sih? Mana tidak dengan pria yang kucintai?" ketus Loly.
"Yee, aku juga tidak ingin menikah dengan anak-anak!" balas Jeff.
"Kau …!" ketus Loly, ia ingin marah
"Sudahlah, tidak adanya bertengkar! Mau bagaimana lagi? Kita tidak akan bisa mundur, warga pasti sudah menyiapkan banyak hal," ujar Jodie, ia tak ingin berdebat lagi.
"Apa?! Mengapa jadi begini?" jawab pasangan tersebut saling pandang.
"Apakah tidak bisa diundur?!" tanya keduanya masih berusaha untuk membatalkan pernikahan mereka.
"Tidak! Mungkin Tuhan sudah merencanakan seperti ini, mau bagaimana lagi?" ucap Jodie, ia masuk ke dalam rumah dan menuju ke kamarnya.
Menarik sebuah papan rahasia di bawah tempat tidur dan menarik sebuah kotak kecil, ia membukanya dan mengambil kotak perhiasan.
"Miranda, maaf … seharusnya … ini untukmu … tapi, Tuhan tak merestui kita. Aku rasa putri angkatku Loly dan anak angkat Jovink yang akan memakainya. Aku tidak pernah membayangkan akan menikahkan putra angkat musuhku dengan putri angkatku," lirih Jodie, ia membelai cincin bermata berlian dan seutas cincin emas untuknya yang tak akan pernah dipakainya.
Jodie membaca ukiran kalimat di balik cincin yang bertuliskan LOVE IS NEVER LASTING. Jodie mencium kedua cincin tersebut dan memeluknya, merasakan kehadiran Miranda di benaknya.
Jodie kembali membuka kotak kayu kecilnya, ia mengambil sebuah tiara, bermata biru unik di sana, ia ingin memberikannya pada Loly pemberian ibu dan neneknya dari keluarga Campbell yang dijaga dengan penuh kasih sayang oleh Jodie.
"Aku tidak bisa memberikan apa pun aku rasa, hanya … ini saja dan doa," benak Jodie, ia benar-benar belum menyiapkan apa pun untuk pernikahan Loly.
Jodie berpikir jika Loly masih terlalu anak-anak dan dia pun tak memiliki kekasih jadi Jodie tidak terlalu pusing akan hal itu. Siapa menyangka jika jodoh begitu cepat menghampiri Loly.
Bayangan gadis kecil berumur 7 tahun yang selalu mengikutinya ke sana kemari membuat Jodie terenyuh walaupun berulang kali Jodie mengusirnya pulang dan meninggalkan Loly agar tak mengikutinya.
Namun, Loly selalu saja bisa menemukan Jodie. Sehingga Jodie berinisiatif untuk mengajari Loly segala kepintarannya, tapi ia lupa mengajari Loly untuk menjadi dan bersikap selayaknya seorang wanita yang lembut.
Jodie mandi dan bersiap karena hari sudah malam, Jean sudah menjemput Loly dan sudah meninggalkan jas dan celana untuk Jodie juga pakaian pengantin pria untuk Jeff.
Jodie sudah bersiap dengan wajah tampannya yang sudah menua, ia melihat Jeff yang sudah berdiri menatap remang malam desa Goldblack yang damai. Ia seakan melihat bayangannya di cermin kala masih muda.
"Mengapa aku merasa seakan aku menikahkan putraku sendiri? Apakah dia putra Miranda? Tapi … jika dia putra Miranda … apakah dia putraku? Atau putra Jovink?" batinnya.
"Jeff, aku tahu … tak ada lagi waktu bagimu untuk menyelesaikan sandiwara ini. Walaupun ini sandiwara, aku tidak tahu … akan apa yang akan terjadi kedepannya? Apakah pernikahan kalian akan bertahan atau tidak? Biarlah Tuhan yang akan menentukannya.
"Hanya saja, sebagai orang tua, aku ingin yang tebaik untuk putriku. Ini, selipkanlah cincin ini di tangan Loly dan cincin yang satu lagi Loly akan menyelipkan untukmu.
"Aku tahu ini tak sebanding dengan apa yang kau miliki di kastilmu di La Costra Nostra. Jika kelak kau tak lagi ingin memakainya kembalikan lagi padaku, ini … sangat berharga untukku," balas Jodie, ia tak sanggup lagi mengatakan banyak hal akan kenangan masa lalunya yang indah harus berakhir.
"Aku tahu, kamu pasti ingin memakai nama belakangmu Nostra. Tapi aku mohon demi kebaikan kita, pakai saja nama Jeffry DN Thompson nama belakang keluargaku," ujar Jodie, ia sendiri pun tidak benar-benar memakai nama keluarga ayahnya.
Jodie memakai nama keluarga ibunya yaitu Thompson, Jodie memandang Jeff dengan penuh pengharapan dan kasih sayang, untuk pertama kalinya ia merasakan kasih sayang dan cinta seorang ayah. Berbeda dengan Jovink Nostra yang selalu memaksa dan menuntut kesempurnaan padanya berbeda dengan Dwinov dan Dean Nostra.
"Terima kasih, Jodie. Aku tidak masalah, aku sendiri tidak tahu nama belakang keluargaku. Aku akan menjaga ini dan putrimu," janji Jeff, ia menerima kotak perhiasan tersebut dengan tangan bergetar.
"Ayo, aku rasa sudah waktunya …," balas Jodie.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Younie
semangat Thor
2022-09-06
0