"Hai! Apa yang kau lakukan? Aku bilang tunggu saja di bawah!" ucap Jeff, ia tak menyangka jika gadis tersebut mengikutinya.
Jeff ingin melarang karena ia merasa jika yang sedang mencarinyalah yang membuat kegaduhan di sudut kota Denver yang damai tersebut.
"Aku tidak bisa, melihat orang-orang mengacak-acak rumahku!" umpat Loly kesal.
Tok! Tok!
Suara ketukan di pintu bergema, Loly dan Jeff saling pandang, keduanya terdiam sejenak.
Tok! Tok! Tok!
Gedoran semakin cepat, "Kamu kembalilah ke bawah aku akan menghadapi mereka!" bisik Loly, ia melihat ke arah Jeff.
"Tapi …!"
"Sudahlah, santai saja!" balas Loly, ia merasa jika orang yang di balik pintu yang sedang menggedor dengan beringas adalah orang yang sedang mencari pria tersebut maka ia merasa jika nyawa pria di depannya tersebut sedang tidak aman.
Jeff terdiam, ia sedikit was-was jika yang dihadapinya adalah orang yang sedang memburunya. Namun, kala ia melihat gadis di depannya lebih berani dari dugaannya ia pun hanya diam dan pasrah saja. Namun, diam-diam Jeff menyelinap menyiapkan kedua pistol di tangan.
Gedoran di pintu masih bergema, Loly langsung membuka pintu, "Di mana Jeff Dimitri?" tanya pria yang siang tadi bertanya padanya di depan pintu.
"Apa? Siapa?" tanya Loly kembali, ia tak ingin terlihat takut terintimidasi oleh pria di depannya.
Klik!
Suara kokangan senjata api mengarah ke kepala Loly, "Aku tidak tahu! Jika kau tidak percaya, kau bisa menggeledah tempat ini!" ketus Loly, ia melihat di belakang pria tersebut beberapa pria langsung mengarahkan senjatanya ke arah Loly.
Glek!
Loly menelan ludah, ia tak menyangka akan menjadi bumerang dengan menolong pria yang ada di ruangan bawah tanahnya.
"Bajingan! Aku tak akan mungkin sanggup melawan mereka semua, apalagi dengan senjata api di tangan mereka?" batin Loly cemas, "apa yang harus aku lakukan?" batin Loly bingung.
Loly sudah menghitung kemampuannya dan ia kalah banyak jika melawan, tetapi ia pun tak ingin menyerah begitu mudah pada pria di depannya.
"Bos! Gadis ini cantik juga! Aku rasa, ia kita bawa saja, dia pasti mahal jika dijual!" ucap anak buah si pria.
"Hm, kau benar! Tuan Alexander Dove pasti senang! Apalagi kita tidak mendapatkan si Bangsat Jeff! Dia pasti sudah tewas! Walaupun mayatnya tak ditemukan aku sangat yakin jika dia tak mungkin selamat," balas si pria di depan Loly, ia langsung mengamati Loly.
"Bawa dia!" perintah si pria di depannya, kedua pengawalnya langsung maju ke arah Loly yang mulai mundur ke dalam rumah.
"Lepaskan aku! Lepaskan!" teriak Loly, ia langsung berusaha untuk melawan.
Akan tetapi, dor! Si pria di depan Loly langsung menembak ke lantai melobangi lantai kayu.
"Bajingan, Kau! Rumah ini warisan keluargaku! Tega-teganya kau membuat lubang di sana? Kurang ajar!" umpat Loly, ia benar-benar marah.
Buk! Buk!
Loly yang kesal langsung menendangkan kaki ke antara kedua paha si pria tepat di pusaka saktinya membaut si pria langsung memegang pusaka saktinya kesakitan.
"Dasar … gadis kurang ajar!" geram di pria ia langsung bangkit dari rasa sakitnya dan plak! Plak!
Si pria langsung memukul wajah dan perut Loly membuat Loly langsung terkulai lemas karena kedua tangannya di pegang oleh dua pengawal si pria.
"Berani-beraninya kau melawanku! Aku akan memperkosamu!" teriak si pria murka, ia langsung menarik kaos Loly hingga mencabik serpihan pakaian tersebut memperlihatkan tubuh Loly yang hanya tertutup kacamata hitam terbuat dari kain.
"Wah, tubuhmu sangat aduhai! Hm," ujar si pria mendekati Loly yang masih merasakan sakit di perutnya akibat pukulan si pria.
"Lepaskan tanganmu brengsek!" umpat Loly murka, ia berusaha untuk menguasai diri dan kesakitannya untuk mempertahankan harga diri yang sudah dijaga selama 20 tahun.
Buk!
Loly melagakan kepalanya pada si pria membuat tulang rawan hidung si pria langsung patah dan berdarah.
"Dasar Bajingan!" umpat si pria.
Buk! Buk! Plak!
Si pria semakin murka ia langsung menendang perut Loly sekuatnya membuat Loly langsung terhuyung ambruk bersujud di lantai.
"Baringkan dia!" teriak si pria, kedua anak buahnya langsung membaringkan Loly yang meringkuk kesakitan dan darah sudah merembes dari sudut bibir Loly, pandangan Loly berkunang-kunang.
Loly merasa seluruh pandangannya gelap, "Tuhan … Ayah, Ibu, Nenek … Jodie …," lirih Loly, ia ingin semuanya datang menyelamatkan harga dirinya.
Beberapa pria langsung masuk sehingga semuanya berjumlah 5 orang yang ingin mengerjai Loly yang sudah di ambang sadar.
"Aku dulu!" teriak si pria yang menjadi ketua, "lebih baik kita menikmatinya dulu, baru kita serahkan pada tuan Alexander Dove!" ketusnya.
Si pria sudah meluncurkan celana pantalonnya hingga ke betis ia ingin menikmati tubuh mulus yang terpampang di lantai yang masih berusaha untuk sadar dan melawan.
Dor! Dor! Dor!
Jeff langsung memberondongkan peluru tepat di kepala keempat pria dengan kedua pistol di tangannya membunuh anak buah si pria dengan cepat dan melukai bahu si pria yang diketahui sebagai salah satu tangan kanan Alexander Dove.
"Dasar, Bajingan! Jadi, kalian sengaja mengundangku ke Denver, untuk membicarakan kebijakan. Itu hanyalah kamuflase dan kalian ingin meminta pengampunan dari Jovink Nostra, semua itu hanyalah omong kosong!
"Dasar bangsat! Ternyata benar, kalian melakukan trafficking!" geram Jeff.
Dor! Dor! Dor!
Jeff mendaratkan peluru tepat di harta pusaka dan kedua tangan si pria hingga membuat si pria melolong kesakitan dan dijamin dirinya tak akan pernah lagi bisa menggunakan harta pusakanya untuk menikmati surga dunia.
Jeff memanggul tubuh Loly yang mungil, ia sedikit meringis karena luka di tulang iga, bahu kanan dan di atas dada kirinya.
Jeff memakaikan kaos yang diambilnya asal dari lemari pakaian, membawa tas selempang milik Loly dan ia segera memakai bajunya sendiri yang sudah kering.
Jeff memasukkan dompetnya ke saku jas mewahnya, kembali ke ruang tengah di mana jasad musuhnya berserakan dan si ketua masih menggelepar di lantai memegang lobang menganga di pusakanya.
Jeff mengambil amunisi, ia kembali ke kamar memanggul tubuh Loly bak sekarung gandum di bahunya. Jeff tidak peduli rasa sakit yang diderita. Sebelum pergi Jeff menarik tabung gas ke tengah ruangan.
Jeff berjalan sekitar 3 meter dari pintu belakang rumah dan membidik tabung gas melalui pintu yang tertutup hingga duar! Ledakan tabung gas bergema membakar dan merobohkan rumah Loly.
"Maafkan aku! Kelak, aku akan mengganti rumah warisan keluargamu, jika semua ini selesai Bidadari Bermata Bening," bisik Jeff, ia langsung meninggalkan rumah mencuri salah satu mobil yang terparkir di halaman rumah orang lain di blok belakang rumah Loly.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
De'Ran7
nah kan dah bilang jangan teriak²..kan kena batu nya😁
2022-10-23
0