"Tuan, apakah kamu memiliki tempat persembunyian yang aman? Hanya untuk malam ini saja," tanya Jeff, "aku akan membayar untuk itu sebelum aku mengetahui dengan jelas semua masalah ini!" ucap Jeff pada supir taksi.
"Baiklah, tapi rumah itu sedikit kumuh Tuan, karena aku tidak pernah membersihkannya. Apakah Anda tidak keberatan?" tanya supir taksi.
"Tak masalah, hanya malam ini saja," balas Jeff.
"Baiklah, Tuan!" ujar supir taksi membawa Jeff dan Loly yang hanya diam saja ke daerah kumuh di pinggiran Denver yang penuh dengan kengerian lain. Orang-orang tunawisma hilir mudik di jembatan dengan nyala api di tong sampah untuk menghangatkan diri.
Supir taksi membawa ke sebuah gudang terbengkalai dan membuka gemboknya, "Ini milik keluargaku sebelum mafia La Costra Nostra menghancurkannya. Dulu ini pabrik roti," ujar supir taksi.
"Apa? Sindikat La Costra Nostra menghancurkannya? Memang apa yang kalian lakukan hingga bentrok dengan mereka?" selidik Jeff bingung, ia merasa jika kelompok mereka selalu melindungi orang-orang pinggiran.
"Karena ayahku tidak mau menyeludupkan narkoba di setiap kemasan roti yang kami buat hingga Alexander Dove menghancurkannya, ayahku tidak ingin kehilangan banyak nyawa dari karyawannya hingga dia pun menutup pabrik dan tak beroperasi lagi, sekarang aku hanyalah supir taksi," ujarnya, ia mencoba untuk tersenyum getir.
"Baiklah, Tuan! Seperti janji saya, ini … apakah itu masih kurang?" tanya Jeff, ia memberikan $ 1 juta pada si supir taksi yang baik hati tersebut.
"Ini terlalu banyak Tuan, saya tulus menolong Anda. Saya juga tidak menyukai sindikat La Costra Nostra yang bajingan itu. Jika saya menemukan ketuanya saya akan membunuhnya!" kutuk supir taksi tersebut.
Jeff terdiam, ia tak menyangka jika banyak yang ingin membunuhnya karena sesuatu yang tak pernah dilakukan olehnya. Jeff hanya diam, ia tak bisa membela dirinya. Supir taksi sudah pergi meninggalkan mereka berdua yang diam, Jeff memeriksa lukanya yang sedikit berdarah kembali, ia meneteskan obat yang sempat dibawa saat mengejar Loly yang kabur dari hotel.
Loly hanya memperhatikannya, keduanya hanya duduk di keremangan gudang dengan cahaya lampu yang berasal dari luar gudang.
Loly memperhatikan sekelilingnya, "Jeff, jujurlah padaku. Siapakah kamu yang sebenarnya?" tanya Loly penasaran.
"Aku … um, apakah kamu tidak akan marah jika aku jujur?" tanya Jeff, ia merasa semakin takut kali ini.
Selama ini, dirinya tak pernah merasakan ketakutan itu muncul, tapi kini ketakutan itu datang menerpa. Jeff memandang Loly dengan diam
"Katakan saja …!" balas Loly dengan menatap ke arah Jeff.
"Loly, mereka yang memburuku adalah anggota mafia La Costra Nostra, jika kamu pernah mendengarnya. Aku adalah … ketua mafia itu."
"Apa?! Brengsek! Jadi, semua kejadian ini … berhubungan dengan mafia? Ya Tuhanku! Apa salah dan dosaku, hingga Kau berikan cobaan yang mengerikan ini?" umpat Loly, ia berdiri mencengkram rambutnya.
Loly ingin menjambak rambut hingga ke akar-akarnya dan berharap jika semua itu adalah mimpi panjang yang akan segera berakhir. Namun, kala dirinya melihat Jeff, ia merasa jika mimpinya masih terlalu panjang.
"Ya, aku kemari untuk menyelidiki dan membicarakan masalah trafficking dan narkoba. Seperti yang kamu lihat, sudah terlalu banyak desas desus yang mengerikan mengenai semua ini.
"Semuanya telah menyalahi aturan dari La Costra Nostra itu sendiri. Aku ditugaskan oleh ayah angkatku untuk menyelidiki tapi … kau lihat! Aku malah terdampar di sini," ujar Jeff, ia sendiri tidak tahu harus memulai dari mana.
Loly masih menatap ke arah Jeff, ia merasa bingung harus bagaimana, "Sialan! Mengapa harus aku …," batin Loly, ia semakin kacau.
"Maafkan aku. Andaikan aku bisa mengulang waktu …," balas Jeff, ia hanya ingin memberikan yang terbaik dan tak ingin menarik Loly ke dalam masalah yang mengerikan tersebut.
Keduanya saling diam dan tak lagi bicara apa pun, "Lalu apa rencanamu kali ini? Jangan bilang jika kamu tak memiliki rencana lain Jeff?" tanya Loly menatap Jeff semakin lekat.
"Jujur aku ke Denver bisa dihitung jari dan aku tidak mengenal orang-orang Denver apalagi memiliki teman di sini. Ayah angkatku tidak pernah menginginkanku jauh darinya. Jadi, aku kebanyakan di Meksiko, Washington, dan sekitarnya," balas Jeff, ia masih mengobati lukanya dan sedikit kesulitan.
Loly tak tega melihatnya da langsung datang menolongnya, ia membubuhkan obat ke luka Jeff, "Mengapa luka ini kembali berdarah?" tanya Loly bingung.
"Aku tidak tahu," balas Jeff, "karena ini memanggilmu. Aku tidak menyangka tubuh tripleks sepertinya ternyata berat juga," batin Jeff.
"Kamu terlalu lasak, tidka bisakah kamu snaria sejenak?" tanya Loly, ia tak mengerti sudah berapa kali luka Jeff mengeluarkan darah.
"Andaikan Jodie di sini, dia pasti tahu ke mana arah dan tujuan kita," balas Loly.
"Jodie? Siapa dia?" tanya Jeff bingung.
"Ayah angkatku …," balas Loly, "oh, tunggu sebentar, aku rasa ponselku ada di tas selemoangku!" ujar Loly mengingat jika dia bisa menelepon Jodie.
"Nah, ini dia!" ujar Loly bahagia, seakan ia mendapatkan sesuatu yang sangat luar biasa, ia langsung menelepon Jodie.
Jodie : [Halo, Peter kamu di mana, katakan saja aku akan datang!]
Loly : [Gudang bekas pabrik roti, Joe'bakery. Hati-hatilah,]
Jodie : [Aku meluncur.]
Jodie mematikan ponsel, Loly termenung ia menyadari jika sesuatu sedang terjadi dan membuat segalanya semakin kacau.
"Ada apa sebenarnya? Nanti, aku akan bertanya kepada Jodie, mengenai semua ini," batin Loly, ia meletakkan ponsel di bibirnya sambil berpikir.
"Apa yang harus aku lakukan?" batin Loly, ia merasakan banyak semrawut yang butuh jawaban akan semua itu.
"Ada apa?" tanya Jeff, ia penasaran.
"Hah?"
"Ada apa dengan ayahmu?" tanya Jeff, ia merasa jika sesuatu sedang terjadi.
"Jodie menjawab pesanku seakan aku orang lain, dia tidak pernah begitu. Kabar baiknya dia akan kemari," balas Loly.
"Um, mungkin dia tahu sesuatu …," bakas Jeff, "siapakah Jodie yang sebenarnya?" batin Jeff, ia semakin was-was.
Namun mengingat jika Jodie yang telah menolong dan menjahit lukanya, ia merasa Jodie bukan ancaman.
Namun, kala Jeff mengingat jika Jodie menjawab telepon sebagi orang lain, Jeff semakin curiga.
"Aku tidak ingin jika, Jodie sedang diancam atau berada di kumpulan para musuhku? Jika dia ingin membunuhku, dua pasti telah membunuhku," batin Jeff,ia masih menantikan kedatangan Jodie.
Ia memeriksa pistol dan memasukkan amunisi ke dalam pistolnya dan berharap Jodie bukanlah musuh dan dua tak perlu membunuh lagi.
Loly menatap Jeff curiga, "Apa yang sedang kau lakukan? Jangan bilang .. kau akan mumbunuh Jodieku!" ketus Loly yang bisa membaca pikiran Jeff.
"Bukan dia, tapi mungkin orang yang sedang bersama dan mengikutinya. Kita harus waspada Loly, jika Jeff berkata berbeda padamu seperti yang kamu bilang, aku sangat yakin ada sesuatu yang sedang terjadi.
"Dan Jodie sedang melindungimu dan juga aku. Percayalah kepadaku, aku tidak pernah membunuh orang yang tidak bersalah Loly. Walaupun itu adakah hal yang sangat mustahil," balas Jeff, ia menatap Loly dan masih memepersiapkan segala sesuatu dengan kedua pistol di tangan tanpa perlu melihatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Younie
semangat Thor
2022-09-04
0
Younie
lanjut Thorrr
2022-09-04
0