'Luna? Kenapa aku harus bertemu dengannya lagi?'
“Oi, oi, gimana nasibmu sekarang?“ ucap wanita berambut hitam panjang yang lurus. Auranya sungguh berapi-api dan ceria.
'Eh? Tunggu, apa yang dia lakukan di kantor polisi?' Yayan merasa janggal pada bagian itu.
Yayan sebisa mungkin menghindari Luna, dia pun hendak pergi. Dia menduga tidak akan semudah itu. Luna menghalangi jalannya.
Luna adalah wanita yang memiliki tinggi atas rata-rata, setara dengan Yayan. Wanita itu juga cukup atletis, dia menguasai ilmu bela diri.
“Tidak secepat itu! Apa kau tidak kangen dengan teman lamamu? Ayo, rayakan pertemuan kita dengan makan-makan di restoran mahal. Yayan pasti sudah jadi orang sukses.“ Luna ketara menyeringai, ia memang ingin memeras Yayan. Dan jika ditolak, ia bakal melakukan sesuatu yang nekat. Apalagi mereka sedang berada di lingkungan kantor polisi.
“A-aku tidak punya uang,” muak Yayan.
“Oh, begitu?“ ucap Luna dengan ekspresi pura-pura tercengang.
Wanita itu menarik tangan Yayan lalu meletakkannya di dadanya sendiri. Sensasi lembut dan empuk terasa di telapak tangan Yayan.
'Cewek ini tidak memakai bra!?'
“Tolong, tolong. Pria mesum ini melecehkan saya!“ teriak Luna tiba-tiba.
Yayan langsung tersadar dan dengan cepat menarik tangannya. Dia melihat Luna tersenyum licik, mimiknya wajahnya seolah berkata … “Bagaimana? Masih ingin lanjut?“
Beberapa orang mulai berdatangan.
“Ada apa, mbak?“
Luna menghiraukan pertanyaan itu, ia fokus pada Yayan untuk menunggu jawabannya.
'Dia itu memang licik sekali!?' batin Yayan menggemeretakan gigi dan mengepalkan tangan. Dia berusaha menenangkan diri.
“Huh, baiklah, aku setuju … cih ” Yayan berdecih di ujung kalimat.
Luna sontak bertepuk tangan dengan bahagia, lantas membingungkan beberapa orang yang terpancing oleh akting recehannya.
“Keputusan bagus, Yan.“ Luna tersenyum lebar, ia lalu menatap kerumunan orang yang sudah dibuatnya, “Maaf, tadi saya cuma bercanda dengan teman saya.“ ia menunduk menyesal, namun kentara tertawa bagi Yayan.
'Jika dipikir-pikir, aku bisa mendapatkan uang dari Luna. Yah, tidak ada ruginya!?' batin Yayan, dia baru ingat bahwa Luna adalah seorang wanita.
“Gimana sih, buat panik aja!“ Masa mulai bubar.
“Nah, kau harus mentraktirku! Kuharap kau punya uang banyak kali ini?“ ucap Luna. Yayan hanya berdehem malas, kemana pun Luna pergi dia akan melayaninya.
Luna pun memilih tempat yang dirasa mahal untuknya. Itu adalah restoran bintang 5 paling mahal di kota. Namun, Yayan
menolaknya sebab dia mempertimbangkan modal awal yang perlu dikeluarkan. Jika lebih dari 15 juta akan sedikit beresiko. Yayan enggan untuk berdrama lebih dulu.
“Aku malas pergi denganmu, orang-orang nanti akan mengira kita sedang berkencan.“ Yayan berdalih, menampilkan tatapan jijik pada Luna.
“Heh? Sok-sokan … kau sudah punya pacar atau bahkan istri? Kau di SMA, 'kan pecundang besar!?“
“Lha kau sendiri? Apakah kau sudah memiliki pasangan? Yah, kurasa tidak, sih. Mana ada yang mau denganmu?!“ Yayan tergelak setelah mencemoohnya. Meski diprovokasi sedemikian rupa, Luna tidak ada tanda-tanda marah.
“Aku tidak butuh lelaki, mereka hanya makhluk tidak berguna yang selalu minta jatah!?“
'Oi, oi … lelaki di seluruh dunia akan marah jika kau bilang begitu!' batin Yayan.
“Hmm, oke. Nah, aku mau pergi, senang bertemu denganmu, Luna——”
“Oh, tidak secepat itu!“ Luna menahan tangan Yayan.
“Apakah perlu kupertegas? Oh, baiklah. Begini saja ….“
'System, cetak uang senilai 10 juta!'
[Dipahami, host]
Yayan lalu merogoh saku celananya yang kini sangat penuh dengan uang pecahan 100 ribu.
“Kau makan sendiri saja!“ Yayan menggenggamkan paksa segepok uang pada Luna.
Wanita itu mengernyitkan dahi dengan bingung, "Apa maksudnya——woi, jangan kabur! Ini pasti uang palsu——”
“Silahkan buktikan sendiri!?“ ucap Yayan tanpa menoleh ke belakang.
Luna menatap lembaran kertas berwarna pink di genggaman tangannya, ia mengambil satu terus mengarahkannya pada sinar matahari.
“Cih, awas jika uang maina——ini benar-benar asli?“ kejutnya, setelah melakukan prosedur pengecekan bisa dipastikan bahwa uang dari Yayan itu asli. “Woi, ini benar-benar asli, 'kan?“
Luna mengeceknya beberapa kali agar dirinya bisa yakin. Ia juga sempat menghitungnya.
“10 juta? Gila apa? Bercanda?“
“Mbak, jangan mancing penjahat! Simpan uangnya baik-baik.“ Seseorang menepuk bahu Luna untuk memperingatkan sebab ia terlalu mencolok.
“Mana ada copet beraksi di kantor polisi!?“ balas Luna ketus, memasukan uang itu ke dalam tas tangan.
“Terserah Mbak saja lah!“ orang itu pun pergi.
“Huh, apa-apaan ini? Bisa-bisanya dia menyerahkan segepok uang begitu mudahnya. Apa jangan-jangan ….“ Luna memegangi kedua pipinya, menyembunyikan wajah di sebaliknya.
“Tidak! Apa mungkin dia menyukaiku?“ Pipi Luna secara perlahan muncul semburat warna merah.
Si pem-bully memang sangat senang dengan topik percintaan, bahkan kamarnya penuh dengan koleksi novel yang kesemuanya ber-genre romantis.
Jika Yayan mengetahui ini, dia pasti tertawa girang, malah mungkin untuk guling-guling. Dia tanpa sadar telah mem-baperi anak orang. Tidak, Luna saja yang gampang geer.
Sementara itu ….
[Selamat, Host mendapatkan cashback 5 kali lipat 50 juta]
'Hahaha … panen besar!' gelak Yayan dalam hati.
Yayan kini memiliki total uang lebih dari 50 juta. Jumlah yang lumayan fantastis bagi golongan menengah ke bawah, apalagi didapatkan tanpa usaha berlebih dan tergolong singkat.
"Beli motor nggak, ya?“ gumamnya. Namun, dia dengan segera menolak gagasan itu. “Tak perlu buru-buru, ayo coba pikirkan untuk melipat gandakannya lagi. Bisa gawat jika aku berfoya-foya.
Aku mungkin dikira ngepet atau memelihara tuyul. Sebaiknya, digunakan untuk keperluan penting dan … yah, sesekali pamer juga tidak apa-apa!'
[Misi dikonfirmasi]
[Menghitung mobil berwarna merah yang lewat selama 2 jam]
[Reward: 1 poin kekuatan]
'Hah? Kau ingin mengerjaiku?'
[Host bebas memutuskan, tidak ada pinalti]
Yayan pun mempertimbangkannya sebentar, dipikir-pikir lagi dia tidak ada kegiatan alias sedang gabut. Kembali ke kos-kosan pun rasanya malas.
'Huh, setidaknya … kegabutan ini menghasilkan sesuatu! Poin kekuatan ... aku harus mengumpulkannya untuk meningkatkan kekuatan fisikku!'
Yayan mengambil keputusannya, ya, dia akan melakukan sesuatu seperti orang kurang kerjaan. Yah, tapi memang begitu kenyataannya.
'…23, 24 … hmm, mana lagi? Oh, 25!' Yayan menghitung tanpa gairah, matanya mengindentifikasi tiap kendaraan yang lewat.
Namun, dia melihat sesuatu yang janggal.
'Apa yang mau dilakukan pria itu?'
Yayan melihat seorang pria yang berdiri di pinggir jalan, nampak hendak menyeberang. Jalanannya tengah dalam kondisi ramai-ramainya, tidak ada kondisi lengang untuk menyebrang. Pria itu jelas kesulitan, banyak kendaraan tak henti berlalu lalang.
'Seharusnya dia menyeberang di zebra cross atau JPO. Di sini terlalu berisiko!?' komentar yayan dalam hati, dia kembali fokus pada misinya.
[Misi dikonfitmasi]
[Jadilah pahlawan]
[Reward: 5 poin kekuatan, 5 spera]
'Hah? Maksudnya?'
Yayan gagal paham pada notifikasi System. Akan tetapi, setelah ditelaah lebih lanjut, dia baru menyadari maksud dari misi itu.
'Mungkin, 'kah?' Yayan lantas memerhatikan pria yang bersebrangan dengannya.
Pria itu menoleh ke kiri dan kanan sebelum hendak menyebrang, tapi ia berhenti dan mengambil ponsel dari sakunya. Tanpa fokus untuk menoleh ke kiri dan kanan lagi, ia langsung menyebrang.
Sebuah motor melaju dengan kecepatan tinggi dan menuju ke arahnya.
“Pak, berhenti!“ teriak Yayan memperingati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Harman LokeST
laaaaaaaaaaaaaajjjjjjjjuuuuuuuuuuuutttttt teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss
2023-09-24
0
Gabutdramon
alurnya beda dari novel system lain 👍
2023-05-10
0
L u k e e
🆙🆙
2022-09-09
2