Ch 15: Kenalan lama

'Luna? Kenapa aku harus bertemu dengannya lagi?'

“Oi, oi, gimana nasibmu sekarang?“ ucap wanita berambut hitam panjang yang lurus. Auranya sungguh berapi-api dan ceria.

'Eh? Tunggu, apa yang dia lakukan di kantor polisi?' Yayan merasa janggal pada bagian itu.

Yayan sebisa mungkin menghindari Luna, dia pun hendak pergi. Dia menduga tidak akan semudah itu. Luna menghalangi jalannya.

Luna adalah wanita yang memiliki tinggi atas rata-rata, setara dengan Yayan. Wanita itu juga cukup atletis, dia menguasai ilmu bela diri.

“Tidak secepat itu! Apa kau tidak kangen dengan teman lamamu? Ayo, rayakan pertemuan kita dengan makan-makan di restoran mahal. Yayan pasti sudah jadi orang sukses.“ Luna ketara menyeringai, ia memang ingin memeras Yayan. Dan jika ditolak, ia bakal melakukan sesuatu yang nekat. Apalagi mereka sedang berada di lingkungan kantor polisi.

“A-aku tidak punya uang,” muak Yayan.

“Oh, begitu?“ ucap Luna dengan ekspresi pura-pura tercengang.

Wanita itu menarik tangan Yayan lalu meletakkannya di dadanya sendiri. Sensasi lembut dan empuk terasa di telapak tangan Yayan.

'Cewek ini tidak memakai bra!?'

“Tolong, tolong. Pria mesum ini melecehkan saya!“ teriak Luna tiba-tiba.

Yayan langsung tersadar dan dengan cepat menarik tangannya. Dia melihat Luna tersenyum licik, mimiknya wajahnya seolah berkata … “Bagaimana? Masih ingin lanjut?“

Beberapa orang mulai berdatangan.

“Ada apa, mbak?“

Luna menghiraukan pertanyaan itu, ia fokus pada Yayan untuk menunggu jawabannya.

'Dia itu memang licik sekali!?' batin Yayan menggemeretakan gigi dan mengepalkan tangan. Dia berusaha menenangkan diri.

“Huh, baiklah, aku setuju … cih ” Yayan berdecih di ujung kalimat.

Luna sontak bertepuk tangan dengan bahagia, lantas membingungkan beberapa orang yang terpancing oleh akting recehannya.

“Keputusan bagus, Yan.“ Luna tersenyum lebar, ia lalu menatap kerumunan orang yang sudah dibuatnya, “Maaf, tadi saya cuma bercanda dengan teman saya.“ ia menunduk menyesal, namun kentara tertawa bagi Yayan.

'Jika dipikir-pikir, aku bisa mendapatkan uang dari Luna. Yah, tidak ada ruginya!?' batin Yayan, dia baru ingat bahwa Luna adalah seorang wanita.

“Gimana sih, buat panik aja!“ Masa mulai bubar.

“Nah, kau harus mentraktirku! Kuharap kau punya uang banyak kali ini?“ ucap Luna. Yayan hanya berdehem malas, kemana pun Luna pergi dia akan melayaninya.

Luna pun memilih tempat yang dirasa mahal untuknya. Itu adalah restoran bintang 5 paling mahal di kota. Namun, Yayan

menolaknya sebab dia mempertimbangkan modal awal yang perlu dikeluarkan. Jika lebih dari 15 juta akan sedikit beresiko. Yayan enggan untuk berdrama lebih dulu.

“Aku malas pergi denganmu, orang-orang nanti akan mengira kita sedang berkencan.“ Yayan berdalih, menampilkan tatapan jijik pada Luna.

“Heh? Sok-sokan … kau sudah punya pacar atau bahkan istri? Kau di SMA, 'kan pecundang besar!?“

“Lha kau sendiri? Apakah kau sudah memiliki pasangan? Yah, kurasa tidak, sih. Mana ada yang mau denganmu?!“ Yayan tergelak setelah mencemoohnya. Meski diprovokasi sedemikian rupa, Luna tidak ada tanda-tanda marah.

“Aku tidak butuh lelaki, mereka hanya makhluk tidak berguna yang selalu minta jatah!?“

'Oi, oi … lelaki di seluruh dunia akan marah jika kau bilang begitu!' batin Yayan.

“Hmm, oke. Nah, aku mau pergi, senang bertemu denganmu, Luna——”

“Oh, tidak secepat itu!“ Luna menahan tangan Yayan.

“Apakah perlu kupertegas? Oh, baiklah. Begini saja ….“

'System, cetak uang senilai 10 juta!'

[Dipahami, host]

Yayan lalu merogoh saku celananya yang kini sangat penuh dengan uang pecahan 100 ribu.

“Kau makan sendiri saja!“ Yayan menggenggamkan paksa segepok uang pada Luna.

Wanita itu mengernyitkan dahi dengan bingung, "Apa maksudnya——woi, jangan kabur! Ini pasti uang palsu——”

“Silahkan buktikan sendiri!?“ ucap Yayan tanpa menoleh ke belakang.

Luna menatap lembaran kertas berwarna pink di genggaman tangannya, ia mengambil satu terus mengarahkannya pada sinar matahari.

“Cih, awas jika uang maina——ini benar-benar asli?“ kejutnya, setelah melakukan prosedur pengecekan bisa dipastikan bahwa uang dari Yayan itu asli. “Woi, ini benar-benar asli, 'kan?“

Luna mengeceknya beberapa kali agar dirinya bisa yakin. Ia juga sempat menghitungnya.

“10 juta? Gila apa? Bercanda?“

“Mbak, jangan mancing penjahat! Simpan uangnya baik-baik.“ Seseorang menepuk bahu Luna untuk memperingatkan sebab ia terlalu mencolok.

“Mana ada copet beraksi di kantor polisi!?“ balas Luna ketus, memasukan uang itu ke dalam tas tangan.

“Terserah Mbak saja lah!“ orang itu pun pergi.

“Huh, apa-apaan ini? Bisa-bisanya dia menyerahkan segepok uang begitu mudahnya. Apa jangan-jangan ….“ Luna memegangi kedua pipinya, menyembunyikan wajah di sebaliknya.

“Tidak! Apa mungkin dia menyukaiku?“ Pipi Luna secara perlahan muncul semburat warna merah.

Si pem-bully memang sangat senang dengan topik percintaan, bahkan kamarnya penuh dengan koleksi novel yang kesemuanya ber-genre romantis.

Jika Yayan mengetahui ini, dia pasti tertawa girang, malah mungkin untuk guling-guling. Dia tanpa sadar telah mem-baperi anak orang. Tidak, Luna saja yang gampang geer.

Sementara itu ….

[Selamat, Host mendapatkan cashback 5 kali lipat 50 juta]

'Hahaha … panen besar!' gelak Yayan dalam hati.

Yayan kini memiliki total uang lebih dari 50 juta. Jumlah yang lumayan fantastis bagi golongan menengah ke bawah, apalagi didapatkan tanpa usaha berlebih dan tergolong singkat.

"Beli motor nggak, ya?“ gumamnya. Namun, dia dengan segera menolak gagasan itu. “Tak perlu buru-buru, ayo coba pikirkan untuk melipat gandakannya lagi. Bisa gawat jika aku berfoya-foya.

Aku mungkin dikira ngepet atau memelihara tuyul. Sebaiknya, digunakan untuk keperluan penting dan … yah, sesekali pamer juga tidak apa-apa!'

[Misi dikonfirmasi]

[Menghitung mobil berwarna merah yang lewat selama 2 jam]

[Reward: 1 poin kekuatan]

'Hah? Kau ingin mengerjaiku?'

[Host bebas memutuskan, tidak ada pinalti]

Yayan pun mempertimbangkannya sebentar, dipikir-pikir lagi dia tidak ada kegiatan alias sedang gabut. Kembali ke kos-kosan pun rasanya malas.

'Huh, setidaknya … kegabutan ini menghasilkan sesuatu! Poin kekuatan ... aku harus mengumpulkannya untuk meningkatkan kekuatan fisikku!'

Yayan mengambil keputusannya, ya, dia akan melakukan sesuatu seperti orang kurang kerjaan. Yah, tapi memang begitu kenyataannya.

'…23, 24 … hmm, mana lagi? Oh, 25!' Yayan menghitung tanpa gairah, matanya mengindentifikasi tiap kendaraan yang lewat.

Namun, dia melihat sesuatu yang janggal.

'Apa yang mau dilakukan pria itu?'

Yayan melihat seorang pria yang berdiri di pinggir jalan, nampak hendak menyeberang. Jalanannya tengah dalam kondisi ramai-ramainya, tidak ada kondisi lengang untuk menyebrang. Pria itu jelas kesulitan, banyak kendaraan tak henti berlalu lalang.

'Seharusnya dia menyeberang di zebra cross atau JPO. Di sini terlalu berisiko!?' komentar yayan dalam hati, dia kembali fokus pada misinya.

[Misi dikonfitmasi]

[Jadilah pahlawan]

[Reward: 5 poin kekuatan, 5 spera]

'Hah? Maksudnya?'

Yayan gagal paham pada notifikasi System. Akan tetapi, setelah ditelaah lebih lanjut, dia baru menyadari maksud dari misi itu.

'Mungkin, 'kah?' Yayan lantas memerhatikan pria yang bersebrangan dengannya.

Pria itu menoleh ke kiri dan kanan sebelum hendak menyebrang, tapi ia berhenti dan mengambil ponsel dari sakunya. Tanpa fokus untuk menoleh ke kiri dan kanan lagi, ia langsung menyebrang.

Sebuah motor melaju dengan kecepatan tinggi dan menuju ke arahnya.

“Pak, berhenti!“ teriak Yayan memperingati.

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

laaaaaaaaaaaaaajjjjjjjjuuuuuuuuuuuutttttt teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss

2023-09-24

0

Gabutdramon

Gabutdramon

alurnya beda dari novel system lain 👍

2023-05-10

0

L u k e e

L u k e e

🆙🆙

2022-09-09

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Ch 1: Dua eksistensi
3 Ch 2: Pengembalian uang pertama
4 Ch 3: Pertemuan yang tidak disengaja
5 Ch 4: Status System
6 Ch 5: Keberuntungan yang rendah
7 Ch 6: Sudah kelewatan
8 Ch 7: Bawahan pertama
9 Ch 8: Wanita keturunan Jepang
10 Ch 8.5
11 Ch 9: Tidak bisa dibeli dengan uang
12 Ch 10: Hutang yang mencekik
13 Ch 11: Membalas budi
14 Ch 12: Pengakuan?
15 Ch 13: Malam yang panjang
16 Ch 14: Butuh keberuntungan
17 Ch 15: Kenalan lama
18 Ch 16: Membeli HP baru
19 Ch 17: Pengekos baru
20 Ch 18: Rencana kencan
21 Ch 19: Kencan yang gagal
22 Ch 20: Mengejar
23 Ch 21: Kegagalan
24 Ch 22: Penyelidikan
25 Ch 23: Tidak menerima beban!
26 Ch 24: Pengalaman pertama
27 Ch 25: Kau ingin beli sesuatu?
28 Ch 26: Kau mau juga?
29 Ch 27: Penghuni kos yang lain
30 Ch 28: Makan-makan
31 Ch 29: Pesanan
32 Ch 29.5
33 Ch 30: Salah langkah
34 Ch 31: Berhasil lolos
35 Ch 31.5
36 Ch 32: Lembur
37 Ch 33: Menjadi guru yang baik
38 Ch 34: Liburan
39 Ch 35: Liburan II
40 Ch 36: Deklarasi resmi
41 Ch 37: Tantangan
42 Ch 38: Duel
43 Ch 39: Tidak terlihat
44 Ch 40: Menang
45 Ch 41: Rumah untuk Mikha
46 Ch 42: Kedatangan sang ibu
47 Ch 43: Vina vs Mikha
48 Ch 44: Mencari bawahan
49 Ch 45: Isi Mistery Box
50 Ch 46: Pertemuan kedua
51 Ch 47: Sisi lain si rambut perak
52 Ch 48: Misi berhadiah besar
53 Ch 49: Anak yang malang
54 Ch 50: Membantu anak-anak pemulung
55 Ch 51: Mencoba menaklukkan si stalker
56 Ch 52: Jadikan aku yang pertama di hatimu!
57 Ch 52.5
58 Ch 53: Sebuah fakta, benang merah!
59 Ch 54: Bonus dari System
60 Ch 55: Dua kesadaran yang menyatu
61 Ch 55.5: Penjelasan dunia
62 Ch 56: Tiga calon pengantin wanita
63 Ch 57: Hari tenang
64 Ch 58: Pernikahan
65 Ch 59: Kalah start
66 Ch 60: Memang tidak mudah
67 Ch 61: Orang random yang tidak tahu apa-apa
68 Ch 62: Bug System
69 Ch 63: Terbebas
70 Ch 64: Shop System
71 Ch 65: Hari tenang II
72 Ch 66: Kau mengenalinya?
73 Ch 67: Dia istriku!
74 Ch 68: Membuat organisasi
75 Ch 69: Penjarahan
76 Ch 70: Hybrid
77 Ch 71: Permintaan tanpa kesadaran
78 Ch 72: Kau yang menyerang duluan!
79 Ch 73: NTR
80 Ch 74: Masih sesuai rencana
81 Ch 75: Semuanya terlalu mudah
82 Ch 76: Negara Rugia
83 Ch 77: Menambah istri?
84 Ch 78: Tantangan duel pedang
85 Ch 79: Tidak mempengaruhi apa pun!
86 Ch 80: Turnamen dimulai
87 Ch 81: Strategi yang berbeda-beda
88 Ch 82: Si paling menderita
89 Ch 83: Insiden di bis
90 Ch 84: Orang aneh!
91 Ch 85: Boneka!
92 Ch 86: Klub penggemar
93 Ch 87: Babak 32 besar
94 Ch 88: Bakat penggoda
95 Ch 89: Chaos
96 Ch 90: Buronan?
97 Ch 91: Tidak ada harapan
98 Ch 92: Hibernasi
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Prolog
2
Ch 1: Dua eksistensi
3
Ch 2: Pengembalian uang pertama
4
Ch 3: Pertemuan yang tidak disengaja
5
Ch 4: Status System
6
Ch 5: Keberuntungan yang rendah
7
Ch 6: Sudah kelewatan
8
Ch 7: Bawahan pertama
9
Ch 8: Wanita keturunan Jepang
10
Ch 8.5
11
Ch 9: Tidak bisa dibeli dengan uang
12
Ch 10: Hutang yang mencekik
13
Ch 11: Membalas budi
14
Ch 12: Pengakuan?
15
Ch 13: Malam yang panjang
16
Ch 14: Butuh keberuntungan
17
Ch 15: Kenalan lama
18
Ch 16: Membeli HP baru
19
Ch 17: Pengekos baru
20
Ch 18: Rencana kencan
21
Ch 19: Kencan yang gagal
22
Ch 20: Mengejar
23
Ch 21: Kegagalan
24
Ch 22: Penyelidikan
25
Ch 23: Tidak menerima beban!
26
Ch 24: Pengalaman pertama
27
Ch 25: Kau ingin beli sesuatu?
28
Ch 26: Kau mau juga?
29
Ch 27: Penghuni kos yang lain
30
Ch 28: Makan-makan
31
Ch 29: Pesanan
32
Ch 29.5
33
Ch 30: Salah langkah
34
Ch 31: Berhasil lolos
35
Ch 31.5
36
Ch 32: Lembur
37
Ch 33: Menjadi guru yang baik
38
Ch 34: Liburan
39
Ch 35: Liburan II
40
Ch 36: Deklarasi resmi
41
Ch 37: Tantangan
42
Ch 38: Duel
43
Ch 39: Tidak terlihat
44
Ch 40: Menang
45
Ch 41: Rumah untuk Mikha
46
Ch 42: Kedatangan sang ibu
47
Ch 43: Vina vs Mikha
48
Ch 44: Mencari bawahan
49
Ch 45: Isi Mistery Box
50
Ch 46: Pertemuan kedua
51
Ch 47: Sisi lain si rambut perak
52
Ch 48: Misi berhadiah besar
53
Ch 49: Anak yang malang
54
Ch 50: Membantu anak-anak pemulung
55
Ch 51: Mencoba menaklukkan si stalker
56
Ch 52: Jadikan aku yang pertama di hatimu!
57
Ch 52.5
58
Ch 53: Sebuah fakta, benang merah!
59
Ch 54: Bonus dari System
60
Ch 55: Dua kesadaran yang menyatu
61
Ch 55.5: Penjelasan dunia
62
Ch 56: Tiga calon pengantin wanita
63
Ch 57: Hari tenang
64
Ch 58: Pernikahan
65
Ch 59: Kalah start
66
Ch 60: Memang tidak mudah
67
Ch 61: Orang random yang tidak tahu apa-apa
68
Ch 62: Bug System
69
Ch 63: Terbebas
70
Ch 64: Shop System
71
Ch 65: Hari tenang II
72
Ch 66: Kau mengenalinya?
73
Ch 67: Dia istriku!
74
Ch 68: Membuat organisasi
75
Ch 69: Penjarahan
76
Ch 70: Hybrid
77
Ch 71: Permintaan tanpa kesadaran
78
Ch 72: Kau yang menyerang duluan!
79
Ch 73: NTR
80
Ch 74: Masih sesuai rencana
81
Ch 75: Semuanya terlalu mudah
82
Ch 76: Negara Rugia
83
Ch 77: Menambah istri?
84
Ch 78: Tantangan duel pedang
85
Ch 79: Tidak mempengaruhi apa pun!
86
Ch 80: Turnamen dimulai
87
Ch 81: Strategi yang berbeda-beda
88
Ch 82: Si paling menderita
89
Ch 83: Insiden di bis
90
Ch 84: Orang aneh!
91
Ch 85: Boneka!
92
Ch 86: Klub penggemar
93
Ch 87: Babak 32 besar
94
Ch 88: Bakat penggoda
95
Ch 89: Chaos
96
Ch 90: Buronan?
97
Ch 91: Tidak ada harapan
98
Ch 92: Hibernasi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!