Ch 14: Butuh keberuntungan

“T-tunggu, apa yang kau lakukan?“ Yayan sedikit kehilangan ketenangannya. Dia berniat ingin keluar, tapi si ****** menghalangi jalur keluar.

“Kenapa, Yan, kau tidak tertarik?“ Andrea berkata sambil mendesah, memainkan aset besarnya. “Mungkin ini adalah keberuntungan seumur hidupmu, aku mau melakukannya secara suka rela tanpa dibayar.“

'Suka rela dengkulmu?!' maki Yayan dalam hati.

Yayan sudah tahu niat Andrea dari awal, dia mendengar jelas suara hatinya. Apalagi parameter kesukaannya tetap stabil diangka 10. Yayan hanya dianggap sebagai orang asing.

'Yap, modus perampokan yang bagus. Pelakunya wanita. Tapi, tetap saja … sesuatu yang di bawah sana, tolong jangan menengak!'

“Tak perlu ditahan, Yan. Keluarkan semua hasratmu. Aku tau ini adalah pengalaman pertamamu, tapi aku akan memimpin dan mengajarimu cara memuaskan wanita.“

Andrea menyudutkan Yayan ke tembok lalu melakukan Kabedon, kaki wanita itu masuk ke selangkangannya lalu sedikit menekan.

Ia perlahan mulai membelai wajah Yayan, mendekatkan wajahnya.

'A-ku tidak tau. Apa aku harus menikmati ini atau tidak? Rasanya cukup menyakitkan bahwa tahu diriku dimanfaatkan oleh wanita, tapi aku sekarang bisa lebih memanfaatkan mereka untuk keuntunganku.'

Sebelum Andrea bisa nyosor, Yayan sudah menyosornya duluan. Wanita itu sedikit terkejut, namun ia akhirnya menikmati cumbu yang bergairah itu.

Yayan mendorong Andrea sampai kursi haram di pojok ruangan, dia melepaskan ciumannya.

“Baiklah, siapa yang akan kalah kali ini, Andrea. Siapa yang akan tergila-gila?“ Yayan tersenyum licik, “Aku cukup pede dengan kebesaran asetku!“

“Oke, ayo kita lihat … siapa yang akan mencari siapa?“ ucap Andrea memprovokasi.

Mereka berdua sama-sama berusaha untuk saling menaklukkan, menjadikan salah satu pihak sebagai budak.

Itu akan menjadi malam yang panjang, keperjakaannya hilang pada wanita yang baru dikenalnya belum genap satu jam.

.

.

.

.

“Hah … hah … hah … apa-apaan? Badanku lemas, tenagaku habis!“ Yayan terengah-engah seraya terbaring di lantai.

Keadaan ruangan sedikit kacau, berantakan, dipenuhi cairan putih yang lengket. Yayan dan Andrea sepertinya terlalu berlebihan. Bau pandan di ruangan itu sangat menyengat, meski ada pengharum ruangan.

“Yah, wanita berpengalaman sungguh menakutkan. Aku hampir kalah, itu nyaris saja.“ Yayan mencoba bangkit, lalu menghampiri Andrea yang terkapar di sisi lain. Wanita itu kini pingsan, tubuh tanpa sehelai kain miliknya memang sangat menggairahkan.

Pria yang diajaknya pasti hampir 99% akan menerimanya. Tapi, Yayan adalah bagian yang 1%. Dia menolak diperbudak oleh wanita.

“Heh, gimana Andrea … apa itu memuaskan? Aku ingat kau mendesah sangat keras dan minta istirahat. Tapi, sekarang apa? Sudah tidak kuat lalu pingsan,“ ucap Yayan tersenyum puas.

Dia lalu mengenakan bajunya kembali, sedikit kotor oleh cairan mereka berdua. Dia pun sedikit malu jika keluar dengan keadaan begitu.

Yah, masih tidak bisa dipungkiri bahwa Yayan baru pertama kali ke tempat itu dan masih merasa canggung.

Yayan melirik jejeran minuman di pinggir ruangan. “Mungkin lebih baik bau alkohol dari pada bau pandan.“

Sebetulnya sama-sama buruk, dan pengunjung klub malam itu sudah mengenal Andrea. Tak perlu tanya, mereka pun sudah tau apa yang terjadi.

“Ngomong-ngomong, berapa biaya untuk ruang VIP ini?“ Yayan melirik jam, “Sudah jam 3 pagi?“

Yayan memutuskan untuk kembali, dia harus ingat bahwa besok adalah jam sibuk. Apalagi setelah membolos, sang atasan pasti siap memborbardir dengan beribu pertanyaan.

Sebelum pergi, Yayan mengeluarkan uang yang dicetak System, lalu menghamburkannya pada Andrea.

“Aku sudah membayar jasamu,“ ucap Yayan terdengar dingin.

Uang yang dihamburkan Yayan adalah satu juta.

Yayan kemudian membayar untuk sewa ruang VIP itu, dia menghabiskan uang total 2 juta.

[Selamat, Host mendapatkan cashback 5 kali lipat, 15 juta]

'Hahaha … panen besar. Tidur nyenyak malam ini!'

Yayan pulang dengan berjalan kaki, mau bagaimana lagi, motornya dicuri sementara itu dia belum memiliki cukup uang untuk membeli yang baru.

Jam 3 pagi, tentu saja tidak ada angkutan umum yang lewat. Yayan pun terpaksa berjalan kaki.

“Cih, aku benar-benar lelah gara-gara si ****** itu. Sudah main berapa ronde, ya?“ Yayan tidak kuat berjalan lagi, dia perlu menemukan tumpangan. Jika tidak, Yayan tidak bakal sampai rumah.

Selain kelelahan, Yayan juga ngantuk. “Sialan, kapan sampai kos-kosan jika begini?“ Pria itu akhirnya terduduk lemas di pinggir trotoar, memandang jalanan yang lengang.

'System!'

[Ya, Host]

'Aku butuh bantuan.'

[System menyarankan agar host tidur saja di sini]

'Hahaha … lucu sekali, System!?'

Meski pikiran menolak usulan System, tetapi tidak dengan tubuhnya. Yayan secara perlahan menutup mata.

Tapi, lagi-lagi kedamaian sesaat itu terganggu. Terdengar sayup-sayup teriakan dari kejauhan.

“Maling! maling!“

Ada segerombolan orang mengejar sosok berjaket hitam dan bermasker hitam, tempak membawa sesuatu. Langkah kakinya cepat, ia mempecundangi para pengejarnya. Ia jelas panik, satu melawan belasan. Jika tertangkap, habis sudah … badannya pasti remuk, itu tidak sebanding dengan barang curiannya. Pasti tidak akan cukup untuk berobat.

“Pencuri?“ gumam Yayan.

Pencuri itu terlihat mendekat ke arah Yayan, tidak menyadari keberadaannya atau mengira sebagai seorang gelandangan yang tertidur. Itu adalah nasib sial si pencuri.

Saat si pencuri melewati Yayan tanpa curiga, sebuah kaki terjulur secara tiba-tiba dan menghambat laju lari. Ia tidak sempat mengerem, alhasil terjegal dan terporosok dengan parah. Ia tidak sanggup berdiri.

Warga yang mengamuk tiba tidak berselang lama, seketika mengeroyok. Karena berada dekat dengan si pencuri, Yayan secara menyedihkan ikut dipukuli.

“Woi, woi, apa-apaan ini? Aku bukan komplotannya! Kenapa memukuliku?“ teriak Yayan tidak terima.

Para warga lantas berhenti, mereka beradu pandang sebentar.

“Mana ada maling ngaku!“

Ya, itu adalah kesialan lain untuk Yayan. Lagi-lagi wajahnya bonyok.

'Sepertinya akhir-akhir ini aku sangat sial!?'

Setelah puas memukuli, para warga membawa Yayan dan si pencuri ke kantor polisi.

Yayan pada akhirnya tidak bisa tidur, berjam-jam diintrogasi dan waktunya terbuang. Dia memang tidak terbukti bersalah. Namun, mood Yayan keburu longsor, begitu kesal.

“Lagi-lagi apes!“ Yayan menengadah ke atas langit, matahari sudah bersinar terik. “Aku ingin pulang dan tidur.“

Stamina dan mental telah terkuras. Jarak beberapa kilometer seperti pergi ke ujung dunia, Yayan tidak kuasa melanjutkan perjalanan.

“Hei, kenapa kau lemah sekali?“ Seseorang wanita menggurui Yayan.

“Lemah atau kuat? Memangnya kenapa? Apakah itu menganggu——” Yayan tidak bisa melanjutkan kalimatnya saat berbalik untuk melihat seseorang yang telah menyapanya, dia terperangah dengan kaget.

Pasalnya identitas dari orang wanita itu adalah kenalan Yayan sewaktu SMA. Dia punya pengalaman buruk dengannya.

Yayan pernah dirundung oleh seorang teman sekelasnya. Wanita itu adalah pelakunya. Dia dulu memang menyedihkan sampai dirundung dan diperas oleh perempuan.

“Tidak apa-apa, sih. Tapi, ini cuma kebiasaan. Mengganggumu iya sangat menyenangkan. Lama tidak bertemu, yayan.“

'Apakah ada hal yang lebih sial dari ini? Kenapa kesialan demi kesialan muncul? Aku harus meningkatkan keberuntunganku!'

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

kuuaaaaaaaaaaaaaaaaaaattkkaaaannnnnnn teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss teekaaaaaaaaaaaaaaaayaaaaaddmuuuuu Yayan

2023-09-24

0

xyz

xyz

authornya keknya suka bgt mcnya dibully...authornya masokis kah??

2023-09-05

0

Nanik Purba

Nanik Purba

mc nya apes mulu thor 😏

2023-08-29

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Ch 1: Dua eksistensi
3 Ch 2: Pengembalian uang pertama
4 Ch 3: Pertemuan yang tidak disengaja
5 Ch 4: Status System
6 Ch 5: Keberuntungan yang rendah
7 Ch 6: Sudah kelewatan
8 Ch 7: Bawahan pertama
9 Ch 8: Wanita keturunan Jepang
10 Ch 8.5
11 Ch 9: Tidak bisa dibeli dengan uang
12 Ch 10: Hutang yang mencekik
13 Ch 11: Membalas budi
14 Ch 12: Pengakuan?
15 Ch 13: Malam yang panjang
16 Ch 14: Butuh keberuntungan
17 Ch 15: Kenalan lama
18 Ch 16: Membeli HP baru
19 Ch 17: Pengekos baru
20 Ch 18: Rencana kencan
21 Ch 19: Kencan yang gagal
22 Ch 20: Mengejar
23 Ch 21: Kegagalan
24 Ch 22: Penyelidikan
25 Ch 23: Tidak menerima beban!
26 Ch 24: Pengalaman pertama
27 Ch 25: Kau ingin beli sesuatu?
28 Ch 26: Kau mau juga?
29 Ch 27: Penghuni kos yang lain
30 Ch 28: Makan-makan
31 Ch 29: Pesanan
32 Ch 29.5
33 Ch 30: Salah langkah
34 Ch 31: Berhasil lolos
35 Ch 31.5
36 Ch 32: Lembur
37 Ch 33: Menjadi guru yang baik
38 Ch 34: Liburan
39 Ch 35: Liburan II
40 Ch 36: Deklarasi resmi
41 Ch 37: Tantangan
42 Ch 38: Duel
43 Ch 39: Tidak terlihat
44 Ch 40: Menang
45 Ch 41: Rumah untuk Mikha
46 Ch 42: Kedatangan sang ibu
47 Ch 43: Vina vs Mikha
48 Ch 44: Mencari bawahan
49 Ch 45: Isi Mistery Box
50 Ch 46: Pertemuan kedua
51 Ch 47: Sisi lain si rambut perak
52 Ch 48: Misi berhadiah besar
53 Ch 49: Anak yang malang
54 Ch 50: Membantu anak-anak pemulung
55 Ch 51: Mencoba menaklukkan si stalker
56 Ch 52: Jadikan aku yang pertama di hatimu!
57 Ch 52.5
58 Ch 53: Sebuah fakta, benang merah!
59 Ch 54: Bonus dari System
60 Ch 55: Dua kesadaran yang menyatu
61 Ch 55.5: Penjelasan dunia
62 Ch 56: Tiga calon pengantin wanita
63 Ch 57: Hari tenang
64 Ch 58: Pernikahan
65 Ch 59: Kalah start
66 Ch 60: Memang tidak mudah
67 Ch 61: Orang random yang tidak tahu apa-apa
68 Ch 62: Bug System
69 Ch 63: Terbebas
70 Ch 64: Shop System
71 Ch 65: Hari tenang II
72 Ch 66: Kau mengenalinya?
73 Ch 67: Dia istriku!
74 Ch 68: Membuat organisasi
75 Ch 69: Penjarahan
76 Ch 70: Hybrid
77 Ch 71: Permintaan tanpa kesadaran
78 Ch 72: Kau yang menyerang duluan!
79 Ch 73: NTR
80 Ch 74: Masih sesuai rencana
81 Ch 75: Semuanya terlalu mudah
82 Ch 76: Negara Rugia
83 Ch 77: Menambah istri?
84 Ch 78: Tantangan duel pedang
85 Ch 79: Tidak mempengaruhi apa pun!
86 Ch 80: Turnamen dimulai
87 Ch 81: Strategi yang berbeda-beda
88 Ch 82: Si paling menderita
89 Ch 83: Insiden di bis
90 Ch 84: Orang aneh!
91 Ch 85: Boneka!
92 Ch 86: Klub penggemar
93 Ch 87: Babak 32 besar
94 Ch 88: Bakat penggoda
95 Ch 89: Chaos
96 Ch 90: Buronan?
97 Ch 91: Tidak ada harapan
98 Ch 92: Hibernasi
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Prolog
2
Ch 1: Dua eksistensi
3
Ch 2: Pengembalian uang pertama
4
Ch 3: Pertemuan yang tidak disengaja
5
Ch 4: Status System
6
Ch 5: Keberuntungan yang rendah
7
Ch 6: Sudah kelewatan
8
Ch 7: Bawahan pertama
9
Ch 8: Wanita keturunan Jepang
10
Ch 8.5
11
Ch 9: Tidak bisa dibeli dengan uang
12
Ch 10: Hutang yang mencekik
13
Ch 11: Membalas budi
14
Ch 12: Pengakuan?
15
Ch 13: Malam yang panjang
16
Ch 14: Butuh keberuntungan
17
Ch 15: Kenalan lama
18
Ch 16: Membeli HP baru
19
Ch 17: Pengekos baru
20
Ch 18: Rencana kencan
21
Ch 19: Kencan yang gagal
22
Ch 20: Mengejar
23
Ch 21: Kegagalan
24
Ch 22: Penyelidikan
25
Ch 23: Tidak menerima beban!
26
Ch 24: Pengalaman pertama
27
Ch 25: Kau ingin beli sesuatu?
28
Ch 26: Kau mau juga?
29
Ch 27: Penghuni kos yang lain
30
Ch 28: Makan-makan
31
Ch 29: Pesanan
32
Ch 29.5
33
Ch 30: Salah langkah
34
Ch 31: Berhasil lolos
35
Ch 31.5
36
Ch 32: Lembur
37
Ch 33: Menjadi guru yang baik
38
Ch 34: Liburan
39
Ch 35: Liburan II
40
Ch 36: Deklarasi resmi
41
Ch 37: Tantangan
42
Ch 38: Duel
43
Ch 39: Tidak terlihat
44
Ch 40: Menang
45
Ch 41: Rumah untuk Mikha
46
Ch 42: Kedatangan sang ibu
47
Ch 43: Vina vs Mikha
48
Ch 44: Mencari bawahan
49
Ch 45: Isi Mistery Box
50
Ch 46: Pertemuan kedua
51
Ch 47: Sisi lain si rambut perak
52
Ch 48: Misi berhadiah besar
53
Ch 49: Anak yang malang
54
Ch 50: Membantu anak-anak pemulung
55
Ch 51: Mencoba menaklukkan si stalker
56
Ch 52: Jadikan aku yang pertama di hatimu!
57
Ch 52.5
58
Ch 53: Sebuah fakta, benang merah!
59
Ch 54: Bonus dari System
60
Ch 55: Dua kesadaran yang menyatu
61
Ch 55.5: Penjelasan dunia
62
Ch 56: Tiga calon pengantin wanita
63
Ch 57: Hari tenang
64
Ch 58: Pernikahan
65
Ch 59: Kalah start
66
Ch 60: Memang tidak mudah
67
Ch 61: Orang random yang tidak tahu apa-apa
68
Ch 62: Bug System
69
Ch 63: Terbebas
70
Ch 64: Shop System
71
Ch 65: Hari tenang II
72
Ch 66: Kau mengenalinya?
73
Ch 67: Dia istriku!
74
Ch 68: Membuat organisasi
75
Ch 69: Penjarahan
76
Ch 70: Hybrid
77
Ch 71: Permintaan tanpa kesadaran
78
Ch 72: Kau yang menyerang duluan!
79
Ch 73: NTR
80
Ch 74: Masih sesuai rencana
81
Ch 75: Semuanya terlalu mudah
82
Ch 76: Negara Rugia
83
Ch 77: Menambah istri?
84
Ch 78: Tantangan duel pedang
85
Ch 79: Tidak mempengaruhi apa pun!
86
Ch 80: Turnamen dimulai
87
Ch 81: Strategi yang berbeda-beda
88
Ch 82: Si paling menderita
89
Ch 83: Insiden di bis
90
Ch 84: Orang aneh!
91
Ch 85: Boneka!
92
Ch 86: Klub penggemar
93
Ch 87: Babak 32 besar
94
Ch 88: Bakat penggoda
95
Ch 89: Chaos
96
Ch 90: Buronan?
97
Ch 91: Tidak ada harapan
98
Ch 92: Hibernasi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!