Ch 17: Pengekos baru

[Selamat, host mendapatkan cashback 5 kali lipat, 19.995.000]

'Woke,uangku tidak terhambur percuma karena membeli ponsel. Yah, walaupun berkurang … uangku masih tetap banyak, sih,' Yayan tersenyum mendapat motivasi dari System.

“Kak Yayan tenang saja. Aku pasti akan segera mengganti uang kakak,“ ucap Alya bersungguh-sungguh, ia sangat terharu dengan kebaikan Yayan.

“Tidak perlu terburu-buru.“ Yayan membalasnya dengan usapan di puncak kepala.

Yah, selisih umur mereka kira-kira 7 tahun.

'Ternyata orang ini juga pedo, ya?'

Yayan seketika mendelik tajam, menampilkan sedikit senyum mematikan.

“Terimakasih, semoga ponselnya awet,“ ucap si penjaga konter mengalihkan fokus pembicaraan. Yah, Yayan memutuskan mengabaikan ceplas-ceplos wanita itu.

“Aku pulang dulu, ya, Alya?“ Yayan mulai berjalan pergi.

“Ya, kak Yayan hati-hati di jalan.“

“Tenang saja,“ balas Yayan tanpa berbalik, mengangkat tangan lalu menunjukkan jempolnya.

'Kak Yayan memang baik, sangat baik. Andai aku terlahir lebih dulu … tidak! Mana mungkin itu terjadi, hahaha.“

Yayan tidak mendengar suara hati dari Alya karena di luar jarak maksimum.

“Eh? Senyum-senyum!? Kau suka sama orang tadi, ya?“

“E-enggak! Cuma … maaf, saya harus segera kembali.“ Alya buru-buru pergi dengan gugup.

“Dek, dompetmu ketinggalan!“

“Unh, t-terima kasih.“ Alya dengan malu-malu kembali untuk mengambil dompetnya, ia menunduk cukup dalam untuk membunyikan pipinya yang merona.

“Huh, dasar ABG!“ Ia tersenyum gemas pada tingkah Alya.

“Hmm, tapi gimana caranya dia mendapat uang? Rezeki tidak terduga? Aku tidak percaya, yah, pasti ngepet, sih.“

Sudah jadi kebiasaan bahwa wanita itu suka meremehkan Yayan. Entah pikirannya selalu negatif atau apa.

Sementara itu ....

Yayan sampai di kosannya setelah menempuh perjalanan kurang dari setengah jam. Dia sudah rindu dengan kasur kempisnya dan ingin segera berbaring di atasnya.

Setelah turun dari taksi, dia seketika dihampiri oleh si juragan kos-kosan. Yayan mengira akan ditagih uang bulanan, toh dia sekarang sedang menunggak.

Nyonya kontrakan mendekat, melakukan gestur untuk berbicara pelan, semacam ingin membahas hal yang orang lain tidak boleh tau.

“Yayan, dekatkan telingamu!“ suruhnya dengan suara pelan, ia celingukan sebentar.

“Ada apa, sih? Aku sudah menyiapkan biaya kos-nya, bahkan untuk setahun——”

“Bukan, aku sedang ingin membicarakan tentang pengekos baru.“ juragan kos masih berbisik-bisik.

“Lalu kenapa? Bukannya itu normal. Malah seharusnya senang, 'kan?“ Yayan merasa buang-buang waktu, jadi dia lekas masuk ke dalam kosannya.

“Kau akan mengerti saat bertemu dengannya!“ ucap juragan kos masih tetap berbisik, untung sampai di telinga Yayan.

'Memangnya kenapa? Apakah teman baruku adalah orang aneh?' batin Yayan yang mencoba memikirkan kecemasan si juragan kos.

'Eh? Tunggu! Jika takut … kenapa diterima? Dia disogok, kah?'

Yah, memang tanda tanya besar.

[Dikonfirmasi keberadaan seorang wanita di dekat host]

'Lalu kenapa jika seorang wanita? Kenapa harus panik? Dari dulu kosannya memang campuran, laki-laki dan perempuan diterima dengan sebuah sekat sebagai pembatas!' bingung Yayan geleng-geleng kepala.

Di beranda ada alas kaki asing, Yayan tidak pernah melihatnya. Terlebih, itu memang milik seorang wanita. Namun, setelah diperhatikan lebih mendetail, Yayan rupanya agak familiar. Dia pernah melihatnya di suatu tempat.

Yayan membuka pintu terus mengecek kamar kos satu per satu milik bagian perempuan, digeledah habis-habisan, mencari seseorang. Dia sedikit curiga pada si pemilik sepatu dengan hak tinggi itu.

Yayan telah mengecek empat kamar kos, sebetulnya total kamar ada 5. 2 untuk wanita dan 3 untuk pria.

“Apa wanita itu sedang pergi keluar? Huh, ya sudahlah. Sebaiknya aku mandi dulu.“ Yayan kembali ke bagian kos pria.

Dia kemudian masuk ke kamarnya sendiri, saat dia hendak membuka pintu ….

'Tunggu, suara apa itu?'

Terdengar samar sebuah suara, ******* wanita. Yayan sedikit membelalakkan mata sebab terkejut, dia mengenal suara itu.

Yah, dia tak mungkin lupa.

Yayan dengan cepat membuka pintu sampai terbanting dengan keras.

“Andrea!“ Teriak Yayan. Matanya fokus pada sosok wanita di atas kasurnya yang kempis.

'Apa yang dilakukan si ****** sampai-sampai … eh? Eh? Itu celana dalamku?!'

“Ya-yan, kau sudah kembali?“ respon wanita berambut cokelat itu, yang tidak lain adalah Andrea.

Seorang PSK yang ditemui Yayan kemarin di sebuah tempat hiburan malam, yang berujung bermain-main dengan slime berwarna putih.

Andrea kini secara mengejutkan berada di kosannya Yayan, bertelanjang bulat, mengendus sebuah celana boxer, tidak lupa memainkan area V yang berharga.

'Aduh, gimana nih? Eh? Kenapa harus malu? Kuharap dia ingin melakukannya lag!?' batin wanita berambut cokelat itu.

Sementara itu ….

'Aku sudah menduga dia akan tergila-gila, tapi jangan begini juga. Jika sampai ketahuan …. hah, si pelacur ini harus diberi sedikit pencerahan.'

“Kau … apa yang kau lakukan?“ ucap Yayan dengan nada malas. “Huh, yah … pakai bajumu dulu! Setelah itu kita bicara.“

Andrea dengan patuh mengiyakan perintah, tanpa bersuara ia mulai mengenakan pakaiannya.

Yayan juga menyadari bahwa baju yang digunakan sama dengan yang terlihat terakhir kali.

'Apakah dia belum mandi atau pakaiannya hanya itu?'

“Sepertinya kau haris mandi dulu!?“

“Baiklah,” balas Andrea, ia menunduk dalam. Berjalan melewati Yayan terus menuju kamar mandi. Yah, hanya ada satu kamar mandi di kos-kosannya Yayan.

Yayan memijit keningnya dengan frustasi, dia juga geleng-geleng.

“Huh, ada-ada saja. Eh? Aku juga mau mandi, 'kan?“

Pria itu langsung menghela nafas dan garuk-garuk kepala dengan pasrah. Dia akan mandi walaupun ada Andrea.

“Woi, Andrea?“ Yayan asal nyelonong masuk.

“Yayan? Kau juga akan mandi? Kita mandi bersama?“ Andrea terkejut sekaligus senang.

Yayan mengabaikan wanita itu dan mulai melepas pakaiannya. Andrea lantas sedikit demi sedikit melihat tiap inci tubuh lelaki yang kini bakal mandi bersamanya. Wanita itu tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi, ia sudah memikirkan berbagai hal liar.

Hal yang paling ditunggu Andrea terlihat, yah, apalagi jika bukan “Adik besar”nya Yayan. Itu adalah alasan ia menjadi gila, Andrea ingin merasakan sensasi itu lagi.

Area V milik Andrea secara reflek berubah becek, hal itu kepergok oleh Yayan. Ia segera berbalik dengan panik.

'Ahh … aku udah nggak tahan, aku udah nggak tahan! Itu harus masuk!' batin Andrea.

“Kupertegas Andrea, aku hanya ingin mandi, tidak akan melakukan apapun!“ ucap Yayan dingin.

Dia mulai mengguyur badannya dengan air.

'Ugh … apa dia benar-benar tidak tergoda, terangsang pada tubuh ini? Kurang montok?'

“Bukan kurang montok atau apa?! Aku cuma sedang malas. Kau bisa mencari pria lain.“

'A-apa aku di matanya sungguh tidak menarik?'

“Oke … silahkan pakai kamar mandi ini sepuasmu!“ Yayan mentas dan langsung mengambil handuk.

“Hah?“

“Apanya yang 'hah'? Aku tak akan repot-repot bebersih diri sampai wangi, aku tidak ada rencana berpergian setelah ini. Lagipula, kenapa aku harus tampil bagus di depanmu?“

Jleb ….

Jujur saja, Andrea tertusuk dalam. Hatinya hancur, penolakan yang sangat sakit.

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

laaaaaaaaaaaaaajjjjjjjjuuuuuuuuuuuutttttt teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss

2023-09-24

0

David Hendri

David Hendri

koq MC nya kelewat bloon, Loadignya lama

2023-08-19

0

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

kok pelacur bisa tahu kos²annya seehh, lageee kok bisa masuk apaga dikunci...🤔🙄😫😠😝👍👍

2023-05-04

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Ch 1: Dua eksistensi
3 Ch 2: Pengembalian uang pertama
4 Ch 3: Pertemuan yang tidak disengaja
5 Ch 4: Status System
6 Ch 5: Keberuntungan yang rendah
7 Ch 6: Sudah kelewatan
8 Ch 7: Bawahan pertama
9 Ch 8: Wanita keturunan Jepang
10 Ch 8.5
11 Ch 9: Tidak bisa dibeli dengan uang
12 Ch 10: Hutang yang mencekik
13 Ch 11: Membalas budi
14 Ch 12: Pengakuan?
15 Ch 13: Malam yang panjang
16 Ch 14: Butuh keberuntungan
17 Ch 15: Kenalan lama
18 Ch 16: Membeli HP baru
19 Ch 17: Pengekos baru
20 Ch 18: Rencana kencan
21 Ch 19: Kencan yang gagal
22 Ch 20: Mengejar
23 Ch 21: Kegagalan
24 Ch 22: Penyelidikan
25 Ch 23: Tidak menerima beban!
26 Ch 24: Pengalaman pertama
27 Ch 25: Kau ingin beli sesuatu?
28 Ch 26: Kau mau juga?
29 Ch 27: Penghuni kos yang lain
30 Ch 28: Makan-makan
31 Ch 29: Pesanan
32 Ch 29.5
33 Ch 30: Salah langkah
34 Ch 31: Berhasil lolos
35 Ch 31.5
36 Ch 32: Lembur
37 Ch 33: Menjadi guru yang baik
38 Ch 34: Liburan
39 Ch 35: Liburan II
40 Ch 36: Deklarasi resmi
41 Ch 37: Tantangan
42 Ch 38: Duel
43 Ch 39: Tidak terlihat
44 Ch 40: Menang
45 Ch 41: Rumah untuk Mikha
46 Ch 42: Kedatangan sang ibu
47 Ch 43: Vina vs Mikha
48 Ch 44: Mencari bawahan
49 Ch 45: Isi Mistery Box
50 Ch 46: Pertemuan kedua
51 Ch 47: Sisi lain si rambut perak
52 Ch 48: Misi berhadiah besar
53 Ch 49: Anak yang malang
54 Ch 50: Membantu anak-anak pemulung
55 Ch 51: Mencoba menaklukkan si stalker
56 Ch 52: Jadikan aku yang pertama di hatimu!
57 Ch 52.5
58 Ch 53: Sebuah fakta, benang merah!
59 Ch 54: Bonus dari System
60 Ch 55: Dua kesadaran yang menyatu
61 Ch 55.5: Penjelasan dunia
62 Ch 56: Tiga calon pengantin wanita
63 Ch 57: Hari tenang
64 Ch 58: Pernikahan
65 Ch 59: Kalah start
66 Ch 60: Memang tidak mudah
67 Ch 61: Orang random yang tidak tahu apa-apa
68 Ch 62: Bug System
69 Ch 63: Terbebas
70 Ch 64: Shop System
71 Ch 65: Hari tenang II
72 Ch 66: Kau mengenalinya?
73 Ch 67: Dia istriku!
74 Ch 68: Membuat organisasi
75 Ch 69: Penjarahan
76 Ch 70: Hybrid
77 Ch 71: Permintaan tanpa kesadaran
78 Ch 72: Kau yang menyerang duluan!
79 Ch 73: NTR
80 Ch 74: Masih sesuai rencana
81 Ch 75: Semuanya terlalu mudah
82 Ch 76: Negara Rugia
83 Ch 77: Menambah istri?
84 Ch 78: Tantangan duel pedang
85 Ch 79: Tidak mempengaruhi apa pun!
86 Ch 80: Turnamen dimulai
87 Ch 81: Strategi yang berbeda-beda
88 Ch 82: Si paling menderita
89 Ch 83: Insiden di bis
90 Ch 84: Orang aneh!
91 Ch 85: Boneka!
92 Ch 86: Klub penggemar
93 Ch 87: Babak 32 besar
94 Ch 88: Bakat penggoda
95 Ch 89: Chaos
96 Ch 90: Buronan?
97 Ch 91: Tidak ada harapan
98 Ch 92: Hibernasi
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Prolog
2
Ch 1: Dua eksistensi
3
Ch 2: Pengembalian uang pertama
4
Ch 3: Pertemuan yang tidak disengaja
5
Ch 4: Status System
6
Ch 5: Keberuntungan yang rendah
7
Ch 6: Sudah kelewatan
8
Ch 7: Bawahan pertama
9
Ch 8: Wanita keturunan Jepang
10
Ch 8.5
11
Ch 9: Tidak bisa dibeli dengan uang
12
Ch 10: Hutang yang mencekik
13
Ch 11: Membalas budi
14
Ch 12: Pengakuan?
15
Ch 13: Malam yang panjang
16
Ch 14: Butuh keberuntungan
17
Ch 15: Kenalan lama
18
Ch 16: Membeli HP baru
19
Ch 17: Pengekos baru
20
Ch 18: Rencana kencan
21
Ch 19: Kencan yang gagal
22
Ch 20: Mengejar
23
Ch 21: Kegagalan
24
Ch 22: Penyelidikan
25
Ch 23: Tidak menerima beban!
26
Ch 24: Pengalaman pertama
27
Ch 25: Kau ingin beli sesuatu?
28
Ch 26: Kau mau juga?
29
Ch 27: Penghuni kos yang lain
30
Ch 28: Makan-makan
31
Ch 29: Pesanan
32
Ch 29.5
33
Ch 30: Salah langkah
34
Ch 31: Berhasil lolos
35
Ch 31.5
36
Ch 32: Lembur
37
Ch 33: Menjadi guru yang baik
38
Ch 34: Liburan
39
Ch 35: Liburan II
40
Ch 36: Deklarasi resmi
41
Ch 37: Tantangan
42
Ch 38: Duel
43
Ch 39: Tidak terlihat
44
Ch 40: Menang
45
Ch 41: Rumah untuk Mikha
46
Ch 42: Kedatangan sang ibu
47
Ch 43: Vina vs Mikha
48
Ch 44: Mencari bawahan
49
Ch 45: Isi Mistery Box
50
Ch 46: Pertemuan kedua
51
Ch 47: Sisi lain si rambut perak
52
Ch 48: Misi berhadiah besar
53
Ch 49: Anak yang malang
54
Ch 50: Membantu anak-anak pemulung
55
Ch 51: Mencoba menaklukkan si stalker
56
Ch 52: Jadikan aku yang pertama di hatimu!
57
Ch 52.5
58
Ch 53: Sebuah fakta, benang merah!
59
Ch 54: Bonus dari System
60
Ch 55: Dua kesadaran yang menyatu
61
Ch 55.5: Penjelasan dunia
62
Ch 56: Tiga calon pengantin wanita
63
Ch 57: Hari tenang
64
Ch 58: Pernikahan
65
Ch 59: Kalah start
66
Ch 60: Memang tidak mudah
67
Ch 61: Orang random yang tidak tahu apa-apa
68
Ch 62: Bug System
69
Ch 63: Terbebas
70
Ch 64: Shop System
71
Ch 65: Hari tenang II
72
Ch 66: Kau mengenalinya?
73
Ch 67: Dia istriku!
74
Ch 68: Membuat organisasi
75
Ch 69: Penjarahan
76
Ch 70: Hybrid
77
Ch 71: Permintaan tanpa kesadaran
78
Ch 72: Kau yang menyerang duluan!
79
Ch 73: NTR
80
Ch 74: Masih sesuai rencana
81
Ch 75: Semuanya terlalu mudah
82
Ch 76: Negara Rugia
83
Ch 77: Menambah istri?
84
Ch 78: Tantangan duel pedang
85
Ch 79: Tidak mempengaruhi apa pun!
86
Ch 80: Turnamen dimulai
87
Ch 81: Strategi yang berbeda-beda
88
Ch 82: Si paling menderita
89
Ch 83: Insiden di bis
90
Ch 84: Orang aneh!
91
Ch 85: Boneka!
92
Ch 86: Klub penggemar
93
Ch 87: Babak 32 besar
94
Ch 88: Bakat penggoda
95
Ch 89: Chaos
96
Ch 90: Buronan?
97
Ch 91: Tidak ada harapan
98
Ch 92: Hibernasi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!