[Selamat, host mendapatkan cashback 5 kali lipat, 19.995.000]
'Woke,uangku tidak terhambur percuma karena membeli ponsel. Yah, walaupun berkurang … uangku masih tetap banyak, sih,' Yayan tersenyum mendapat motivasi dari System.
“Kak Yayan tenang saja. Aku pasti akan segera mengganti uang kakak,“ ucap Alya bersungguh-sungguh, ia sangat terharu dengan kebaikan Yayan.
“Tidak perlu terburu-buru.“ Yayan membalasnya dengan usapan di puncak kepala.
Yah, selisih umur mereka kira-kira 7 tahun.
'Ternyata orang ini juga pedo, ya?'
Yayan seketika mendelik tajam, menampilkan sedikit senyum mematikan.
“Terimakasih, semoga ponselnya awet,“ ucap si penjaga konter mengalihkan fokus pembicaraan. Yah, Yayan memutuskan mengabaikan ceplas-ceplos wanita itu.
“Aku pulang dulu, ya, Alya?“ Yayan mulai berjalan pergi.
“Ya, kak Yayan hati-hati di jalan.“
“Tenang saja,“ balas Yayan tanpa berbalik, mengangkat tangan lalu menunjukkan jempolnya.
'Kak Yayan memang baik, sangat baik. Andai aku terlahir lebih dulu … tidak! Mana mungkin itu terjadi, hahaha.“
Yayan tidak mendengar suara hati dari Alya karena di luar jarak maksimum.
“Eh? Senyum-senyum!? Kau suka sama orang tadi, ya?“
“E-enggak! Cuma … maaf, saya harus segera kembali.“ Alya buru-buru pergi dengan gugup.
“Dek, dompetmu ketinggalan!“
“Unh, t-terima kasih.“ Alya dengan malu-malu kembali untuk mengambil dompetnya, ia menunduk cukup dalam untuk membunyikan pipinya yang merona.
“Huh, dasar ABG!“ Ia tersenyum gemas pada tingkah Alya.
“Hmm, tapi gimana caranya dia mendapat uang? Rezeki tidak terduga? Aku tidak percaya, yah, pasti ngepet, sih.“
Sudah jadi kebiasaan bahwa wanita itu suka meremehkan Yayan. Entah pikirannya selalu negatif atau apa.
Sementara itu ....
Yayan sampai di kosannya setelah menempuh perjalanan kurang dari setengah jam. Dia sudah rindu dengan kasur kempisnya dan ingin segera berbaring di atasnya.
Setelah turun dari taksi, dia seketika dihampiri oleh si juragan kos-kosan. Yayan mengira akan ditagih uang bulanan, toh dia sekarang sedang menunggak.
Nyonya kontrakan mendekat, melakukan gestur untuk berbicara pelan, semacam ingin membahas hal yang orang lain tidak boleh tau.
“Yayan, dekatkan telingamu!“ suruhnya dengan suara pelan, ia celingukan sebentar.
“Ada apa, sih? Aku sudah menyiapkan biaya kos-nya, bahkan untuk setahun——”
“Bukan, aku sedang ingin membicarakan tentang pengekos baru.“ juragan kos masih berbisik-bisik.
“Lalu kenapa? Bukannya itu normal. Malah seharusnya senang, 'kan?“ Yayan merasa buang-buang waktu, jadi dia lekas masuk ke dalam kosannya.
“Kau akan mengerti saat bertemu dengannya!“ ucap juragan kos masih tetap berbisik, untung sampai di telinga Yayan.
'Memangnya kenapa? Apakah teman baruku adalah orang aneh?' batin Yayan yang mencoba memikirkan kecemasan si juragan kos.
'Eh? Tunggu! Jika takut … kenapa diterima? Dia disogok, kah?'
Yah, memang tanda tanya besar.
[Dikonfirmasi keberadaan seorang wanita di dekat host]
'Lalu kenapa jika seorang wanita? Kenapa harus panik? Dari dulu kosannya memang campuran, laki-laki dan perempuan diterima dengan sebuah sekat sebagai pembatas!' bingung Yayan geleng-geleng kepala.
Di beranda ada alas kaki asing, Yayan tidak pernah melihatnya. Terlebih, itu memang milik seorang wanita. Namun, setelah diperhatikan lebih mendetail, Yayan rupanya agak familiar. Dia pernah melihatnya di suatu tempat.
Yayan membuka pintu terus mengecek kamar kos satu per satu milik bagian perempuan, digeledah habis-habisan, mencari seseorang. Dia sedikit curiga pada si pemilik sepatu dengan hak tinggi itu.
Yayan telah mengecek empat kamar kos, sebetulnya total kamar ada 5. 2 untuk wanita dan 3 untuk pria.
“Apa wanita itu sedang pergi keluar? Huh, ya sudahlah. Sebaiknya aku mandi dulu.“ Yayan kembali ke bagian kos pria.
Dia kemudian masuk ke kamarnya sendiri, saat dia hendak membuka pintu ….
'Tunggu, suara apa itu?'
Terdengar samar sebuah suara, ******* wanita. Yayan sedikit membelalakkan mata sebab terkejut, dia mengenal suara itu.
Yah, dia tak mungkin lupa.
Yayan dengan cepat membuka pintu sampai terbanting dengan keras.
“Andrea!“ Teriak Yayan. Matanya fokus pada sosok wanita di atas kasurnya yang kempis.
'Apa yang dilakukan si ****** sampai-sampai … eh? Eh? Itu celana dalamku?!'
“Ya-yan, kau sudah kembali?“ respon wanita berambut cokelat itu, yang tidak lain adalah Andrea.
Seorang PSK yang ditemui Yayan kemarin di sebuah tempat hiburan malam, yang berujung bermain-main dengan slime berwarna putih.
Andrea kini secara mengejutkan berada di kosannya Yayan, bertelanjang bulat, mengendus sebuah celana boxer, tidak lupa memainkan area V yang berharga.
'Aduh, gimana nih? Eh? Kenapa harus malu? Kuharap dia ingin melakukannya lag!?' batin wanita berambut cokelat itu.
Sementara itu ….
'Aku sudah menduga dia akan tergila-gila, tapi jangan begini juga. Jika sampai ketahuan …. hah, si pelacur ini harus diberi sedikit pencerahan.'
“Kau … apa yang kau lakukan?“ ucap Yayan dengan nada malas. “Huh, yah … pakai bajumu dulu! Setelah itu kita bicara.“
Andrea dengan patuh mengiyakan perintah, tanpa bersuara ia mulai mengenakan pakaiannya.
Yayan juga menyadari bahwa baju yang digunakan sama dengan yang terlihat terakhir kali.
'Apakah dia belum mandi atau pakaiannya hanya itu?'
“Sepertinya kau haris mandi dulu!?“
“Baiklah,” balas Andrea, ia menunduk dalam. Berjalan melewati Yayan terus menuju kamar mandi. Yah, hanya ada satu kamar mandi di kos-kosannya Yayan.
Yayan memijit keningnya dengan frustasi, dia juga geleng-geleng.
“Huh, ada-ada saja. Eh? Aku juga mau mandi, 'kan?“
Pria itu langsung menghela nafas dan garuk-garuk kepala dengan pasrah. Dia akan mandi walaupun ada Andrea.
“Woi, Andrea?“ Yayan asal nyelonong masuk.
“Yayan? Kau juga akan mandi? Kita mandi bersama?“ Andrea terkejut sekaligus senang.
Yayan mengabaikan wanita itu dan mulai melepas pakaiannya. Andrea lantas sedikit demi sedikit melihat tiap inci tubuh lelaki yang kini bakal mandi bersamanya. Wanita itu tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi, ia sudah memikirkan berbagai hal liar.
Hal yang paling ditunggu Andrea terlihat, yah, apalagi jika bukan “Adik besar”nya Yayan. Itu adalah alasan ia menjadi gila, Andrea ingin merasakan sensasi itu lagi.
Area V milik Andrea secara reflek berubah becek, hal itu kepergok oleh Yayan. Ia segera berbalik dengan panik.
'Ahh … aku udah nggak tahan, aku udah nggak tahan! Itu harus masuk!' batin Andrea.
“Kupertegas Andrea, aku hanya ingin mandi, tidak akan melakukan apapun!“ ucap Yayan dingin.
Dia mulai mengguyur badannya dengan air.
'Ugh … apa dia benar-benar tidak tergoda, terangsang pada tubuh ini? Kurang montok?'
“Bukan kurang montok atau apa?! Aku cuma sedang malas. Kau bisa mencari pria lain.“
'A-apa aku di matanya sungguh tidak menarik?'
“Oke … silahkan pakai kamar mandi ini sepuasmu!“ Yayan mentas dan langsung mengambil handuk.
“Hah?“
“Apanya yang 'hah'? Aku tak akan repot-repot bebersih diri sampai wangi, aku tidak ada rencana berpergian setelah ini. Lagipula, kenapa aku harus tampil bagus di depanmu?“
Jleb ….
Jujur saja, Andrea tertusuk dalam. Hatinya hancur, penolakan yang sangat sakit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Harman LokeST
laaaaaaaaaaaaaajjjjjjjjuuuuuuuuuuuutttttt teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss
2023-09-24
0
David Hendri
koq MC nya kelewat bloon, Loadignya lama
2023-08-19
0
Eros Hariyadi
kok pelacur bisa tahu kos²annya seehh, lageee kok bisa masuk apaga dikunci...🤔🙄😫😠😝👍👍
2023-05-04
0