flashback 1

***

"Mariska, kamu penasaran ga sih sama ruang kelas 12 IPA 1 ?" Tanya Mayang.

"12 IPA 1 ??"

"iya, kira-kira bener ga ya di ruangan itu ada hantu yang di segel ?"

"hahahaa, keren bangen May, hantunya di segel ?" tanya Mariska.

"ssstt ! jangan keras-keras ngomongnya, aku tuh penasaran banget tau" ucap Mayang.

"ya terus gimana ? kan kalau lewat ke sana aja harus nunduk, gimana mau lihat isi dalam ruangan ??" tanya Mariska.

"emmm... gimana kalau nanti malem kita ke sana ?"

"wah May, yang bener aja dong, ga ahh, nanti kalau aku mati gimana ?"

"sudah takdir, hahaha"

"becanda mulu"

"ayo dong temani aku ke sana ya ? please" bujuk Mayang.

"kalau ketahuan penjaga sekolahan gimana ?"

"jangan sampai dong"

"emm... ya udah"

"beneran ka ?"

"iya"

"yeee... makasih Mariska"

Malam harinya mereka pun beneran kesana. sambil mengendap-endap bagaikan maling mereka pun sampai di depan ruang 12 IPA 1.

"aman ga May ? aku takut nih ?" ucap Mariska.

"takut apa sih ?"

"takut mati"

"ealaaah ka ! santai aja"

"tunggu May, aku kebelet pipis, ke toilet dulu yuk ?" ajak Mariska.

"ya ampun ka, kamu ini ada-ada saja, ke toilet sendiri deh, biar aku jaga di sini, siapa tau ada hal yang mencurigakan"

"nanti aku di tinggal"

"aku ga akan ninggalin kamu, aku janji"

"ya udah deh"

"jangan lama ya ka"

Mariska mulai berjalan menuju toilet. Sedangkan Mayang berjaga di depan ruang kelas 12 IPA 1.

Saat Mariska memasuki toilet pak Darmaji alias si penjaga sekolahan melihatnya.

"hantu bukan ya ? ko malam-malam ada siswa masih di sekolahan ?" ucap Darmaji.

Ia pun mengecek ke toilet, memastikan apa yang ia lihat bukanlah hantu.

tok tok tok

"permisi ? ada orang di dalam ?" kata Darmaji.

DEGG !!

"mampus ketahuan !" ucap Mariska dari dalam toilet itu.

Darmaji mulai membuka satu persatu pintu toilet itu.

"haduh bagaimana ini ? Mayang tolongin aku" ucap Mariska panik.

Tinggal satu pintu yang belum di buka Darmaji, yaitu toilet yang sedang di pakai Mariska.

tok tok tok

"ada orang di dalam ??"

Mariska menutup mulutnya sembari menahan takut.

"ya Tuhan, bagaimana ini ??" ucapnya dalam hati.

klekk klekk

gagang pintu itu mulai bergerak, dan Darmaji pun mendobraknya.

DUAARR

"AAAAAA"

***

"Mariska mana sih lama banget ? pipis atau buang air besar sih dia tuh ??" gerutu Mayang.

Kemudian Mayang berniat mencari Mariska ke toilet. Ia pun berjalan perlahan karna takut ketahuan.

"Ka, Mariskaa, kamu di mana ??" ucap Mayang dengan nada sedang.

***

Di lain sisi Mariska sudah di temukan Darmaji. Darmaji yang mata keranjang itu mulai punya ide gila saat melihat gadis incarannya ada di depan mata. Apalagi melihat bentuk tubuh pemain bola volly itu nampak wow sekali.

"kamu manis juga kalau tidak pakai seragam SMA, kelihatan lebih dewasa" ucap Darmaji.

"i i iya pak, maafin saya pak, saya harus pergi" ucap Mariska terbata.

"Mariskaa, kamu dimana ??"

suara itu mengagetkan Darmaji dan membuat sedikit lega perasaan Mariska. Darmaji langsung menutup mulut Mariska. Mariska berontak tapi tangannya di pelintir ke belakang bagikan tahanan polisi.

Mariska hampir menangis, ia hanya berdo'a agar Mayang segera menemukannya di dalam toilet itu.

"Mariska, kamu di dalam kan ??" ucap Mayang.

Lalu Mayang menghentikan langkahnya.

"jangan-jangan ia ngerjain aku, mungkin saja dia sebenarnya ga pergi ke toilet" ucap Mayang yang mulai berfikiran negatif.

sedangkan Mariska berharap ia terus melanjutkan langlahnya untuk mencarinya.

"May aku di sini May, temukan aku May, please May jangan pergi, aku takut May" ucap Mariska dalam hati.

Kemudian Mayang pergi meninggalkan toilet itu dan berniat mencari Mariska di tempat lain. Saat terdengar Mayang menutup pintu hati Mariska terasa sakit.

"kenapa pergi May ? aku di sini, May tolong balik lagi ke sini May" ucap Mariska dalam hati lagi.

Ia benar-benar takut pada Darmaji sehingga ia tak berani bersuara ataupun bergerak.

"jangan-jangan Mariska sudah memasuki ruang kelas itu duluan, lagian kan kalau dia pulang duluan ga mungkin, kunci motornya masih ada sama aku, aku ke sana deh" ucap Mayang.

Setelah memastikan Mayang sudah berjalan jauh dari toilet Darmaji pun melepaskan bungkamannya, tapi tidak dengan tangannya Mariska. Ia masih di sandra oleh Darmaji.

"pak lepasin aku pak tolong, aku mau pulang sama Mayang" pinta Mariska.

"diam kamu ! ikut aku sekarang"

"ga mau pak ! lepasin pak ! toloong ! Mayang tolong aku"

karena mendengar Mariska berteriak akhirnya Darmaji membungkam mulutnya lagi. Sedangkan jarak Mayang lumayan jauh jadi tidak bisa mendengar suara teriakan Mariska.

"Diam kau !!" ancam Darmaji.

Karena bungkaman itu terlalu rapat dan keras Mariska pun tak bisa lagi bernafas, ia terjatuh lemas saat Darmaji menariknya.

"Loh ? aku kan ga pake obat bius ? ko pingsan ?" tanya Darmaji heran.

ia pun membangunkan Mariska, tapi Mariska tetap diam saja.

"hey !! bangun kau ! jangan pura-pura kau ya !" ucap Darmaji.

Melihat Mariska tetap diam, Darmaji pun mengecek denyut nadinya.

"innalillahi !! waah gawat, dia mati, gimana ya ?"

Darmaji panik, ia melihat sekeliling, takut ada yang tau masalah ini.

"aku harus amankan yang satunya lagi, supaya tidak ketahuan, yang ini biar ku simpan di semak-semak dulu"

Ia pun menutupi tubuh Mariska sarung yang ia pakai. Ia segera mencari Mayang.

sedangkan Mayang sedang tengak-tengok untuk bisa masuk ke dalam ruang kelas 12 IPA 1. setelah keadaan ia lihat aman, ia pun mulai memegang gagang pintu itu.

KLEKK

"permisi, ka, kamu di dalam, Mariska" ucap Mayang sambil terus waspada.

Ia memperhatikan setiap benda yang ada di ruangan itu. karna ga ada apa-apa ia mencoba membuka pintu lemari di sana.

KREKEEETTT

"kosong ? huufh ! ternyata di sini ga ada apa-apa, hanya ruangan kosong dan penuh debu, udah ahh, aku mau keluar" ucap Mayang.

Ia pun keluar dan menutup kembali pintu ruang kelas itu. Saat berbalik badan ia kaget karna Darmaji sudah ada di belakangnya.

"AAAA !! bapak ??"

"ngapain kamu di sini ?"

"e.. an pak.. itu, nyari teman saya ? bapak lihat ? tadi katanya mau ambil buku tugas yang ketinggalan pak, soalnya besok harus di kumpulkan dan hari ini harus di kerjakan"

"kenapa harus sembunyi-sembunyi ? kenapa ga bilang ke bapak dulu ??"

"maaf pak saya takut ga di izinkan"

"ikut saya kamu !"

"kemana pak ?"

"saya bilang ikut !!!" ucap Darmaji membentak.

"Baik pak"

setelah itu Mayang pun mengikuti langkah Darmaji menuju Gudang.

"kamu tunggu di sini ! biar aku saja yang mencari temanmu !"

"baik pak"

Lalu Darmaji pun keluar dari gudang. Tak lama ia masuk kembali sambil membawa 2 botol air minum.

"ini, minum dulu, siapa tau kamu haus" kata Darmaji.

"iya pak, terima kasih" ucap Mayang.

Setelah air minum itu ia teguk tiba-tiba saja ia tak sadarkan diri. Darmaji langsung memanfaatkan momen itu. sengaja merekamnya untuk mengancam Mayang.

setelah puas ia pun duduk di samping Mayang sambil menyalakan rokok. Tak lama Mayang pun bangun dan kaget dengan apa yang telah terjadi.

Darmaji mengancam Mayang sampai ia pun tega menyulutkan rokok panas itu ke tangannya. Setelah di rasa bahwa Mayang aman, ia mengantar Mayang ke rumah. Kemudian balik lagi ke sekolahan untuk menyembunyikan kematian Mariska.

"Taruh dimana ya supaya aman ? karna bisa jadi orang tuanya mencarinya dan melaporkannya ke polisi, sudah pasti sekolahan ini juga bakalan di periksa, haduh gimana ya ?"

Terpopuler

Comments

❤little girl♥

❤little girl♥

owalah, gitu

2023-11-25

2

lihat semua
Episodes
1 perkenalan
2 muncul lagi
3 12 IPA 1
4 Mayang
5 Lewat mimpi
6 Larangan kost
7 ruangannya di huni lagi
8 Mariska
9 Gudang
10 Dari balik pintu
11 kuburkan aku dengan layak
12 flashback 1
13 flashback 2
14 The battle of khodam
15 habis tenaga
16 ketangkap juga kau
17 Tips penangkal ampuh
18 Membuka segel
19 Siapa yang mengambil ?
20 Dua berita
21 Berkunjung ke penjara
22 Gulungan kertas
23 Di mulai
24 Aku datang
25 Lupa tugas
26 Menerima tawaran
27 Bangkit lagi
28 Kematian Darmaji
29 Cewek cantik masih banyak
30 Kanda pat
31 Arti dari kanda pat
32 Jangan mencoba menakutiku
33 Ngobrol
34 Bima
35 Bunyi ketukan
36 Teman kost Doni dan Rifki
37 Mega kenapa ?
38 Dia kemana ??
39 Nyanyian jawa
40 Apa yang terjadi ?
41 Ketempelan setan ?
42 Merindukanmu
43 Mayang back to school
44 Tempe goreng
45 Mau makan melati
46 Kerasukan
47 Sapu lidi gagang palem
48 Lima menit
49 Mie ayam
50 Nyawa Mega
51 Pintu masuk dua alam
52 Keranda terbang
53 Jatuh dari rooftop
54 Oh ternyata
55 cara memanggil Kanaya
56 Ide kepala sekolah
57 Empat
58 Aludra marah
59 Mbah dukun
60 Ruangannya gelap
61 Kau yang menyuruhku
62 Meminjam ajian
63 Mayang vs Zizi
64 Kembalikan kalungku
65 Sofia dan Bima
66 Keluar dari ruangan
67 Lantunan Zizi
68 Saranjana
69 Siapa ??
70 Menghilang
71 Berani coba ?
72 Makhluk apa ini ??
73 Mata batin terbuka
74 Anak yang jail
75 Tiga garis warna biru
76 Cerita Horor
77 Apa gue mau mati ?
78 Jumpa pertama
79 Darmaji berulah lagi
80 perkelahian
81 Mamaaa
82 Cemburu ?
83 Memindah Khodam
84 Di belenggu rantai
85 Maafkan aku
86 Mengembalikkan Khodam
87 Kanaya vs Zizi
88 Kalimat pemanggil kanda pat
89 Mengembalikan Kanaya
90 Ketiduran
91 Kiandra
92 Siapa dia sebenarnya ?
93 Berapa usianya ?
94 Aku mau DIA, Jiwanya saja
95 Makanan favorit
96 Apa mungkin ??
97 De javu
98 Lapeerr
99 pura-pura santuy
100 Kondisi Tasya
101 jangan becanda lu !
102 Cermin
103 Mungkin kecapean
104 Susah membedakan
105 Alamat Rumah Tasya
106 Gue takut Zi
107 Semakin parah
108 Bungkusan kain merah
109 Dimana kain itu ?
110 Gelang itu ???
111 Aroma ini
112 Jiwa yang terkurung
113 Hampir saja
114 Mari bermain
115 Kilas balik
116 Apa dia sudah mati ?
117 Menyegel ilmu
118 Di luar prediksi
119 Kematian Aludra
120 Terlampaui hebat
121 Pertolongan
122 Sebuah pertanda ?
123 Ikut membaca
124 Di hantui
125 saling jahil
126 Siapa yang di sampingku ?
127 Mimpi ini lagi ?
128 Emosi anak baru
129 Lagi pada kenapa ?
130 Pamitnya sang Khodam
131 Dua alam
132 Menjumpai kawan
133 Jangaaaaan !!
134 Berani merendahkanku ?
135 Pisau atau kayu
136 Lu akan mati di tangan gue
137 Jangan halangi aku
138 ternyata....
139 Ini jawabannya
140 Bantuan
141 Menyadarkan Doni
142 Belum cukup ilmu
143 Jokesnya Rifki
144 Zidan
145 Nak, bangun
146 Pedang milik pak Cahya
147 sudah saatnya pulang
148 Babak belur
149 Akhir
Episodes

Updated 149 Episodes

1
perkenalan
2
muncul lagi
3
12 IPA 1
4
Mayang
5
Lewat mimpi
6
Larangan kost
7
ruangannya di huni lagi
8
Mariska
9
Gudang
10
Dari balik pintu
11
kuburkan aku dengan layak
12
flashback 1
13
flashback 2
14
The battle of khodam
15
habis tenaga
16
ketangkap juga kau
17
Tips penangkal ampuh
18
Membuka segel
19
Siapa yang mengambil ?
20
Dua berita
21
Berkunjung ke penjara
22
Gulungan kertas
23
Di mulai
24
Aku datang
25
Lupa tugas
26
Menerima tawaran
27
Bangkit lagi
28
Kematian Darmaji
29
Cewek cantik masih banyak
30
Kanda pat
31
Arti dari kanda pat
32
Jangan mencoba menakutiku
33
Ngobrol
34
Bima
35
Bunyi ketukan
36
Teman kost Doni dan Rifki
37
Mega kenapa ?
38
Dia kemana ??
39
Nyanyian jawa
40
Apa yang terjadi ?
41
Ketempelan setan ?
42
Merindukanmu
43
Mayang back to school
44
Tempe goreng
45
Mau makan melati
46
Kerasukan
47
Sapu lidi gagang palem
48
Lima menit
49
Mie ayam
50
Nyawa Mega
51
Pintu masuk dua alam
52
Keranda terbang
53
Jatuh dari rooftop
54
Oh ternyata
55
cara memanggil Kanaya
56
Ide kepala sekolah
57
Empat
58
Aludra marah
59
Mbah dukun
60
Ruangannya gelap
61
Kau yang menyuruhku
62
Meminjam ajian
63
Mayang vs Zizi
64
Kembalikan kalungku
65
Sofia dan Bima
66
Keluar dari ruangan
67
Lantunan Zizi
68
Saranjana
69
Siapa ??
70
Menghilang
71
Berani coba ?
72
Makhluk apa ini ??
73
Mata batin terbuka
74
Anak yang jail
75
Tiga garis warna biru
76
Cerita Horor
77
Apa gue mau mati ?
78
Jumpa pertama
79
Darmaji berulah lagi
80
perkelahian
81
Mamaaa
82
Cemburu ?
83
Memindah Khodam
84
Di belenggu rantai
85
Maafkan aku
86
Mengembalikkan Khodam
87
Kanaya vs Zizi
88
Kalimat pemanggil kanda pat
89
Mengembalikan Kanaya
90
Ketiduran
91
Kiandra
92
Siapa dia sebenarnya ?
93
Berapa usianya ?
94
Aku mau DIA, Jiwanya saja
95
Makanan favorit
96
Apa mungkin ??
97
De javu
98
Lapeerr
99
pura-pura santuy
100
Kondisi Tasya
101
jangan becanda lu !
102
Cermin
103
Mungkin kecapean
104
Susah membedakan
105
Alamat Rumah Tasya
106
Gue takut Zi
107
Semakin parah
108
Bungkusan kain merah
109
Dimana kain itu ?
110
Gelang itu ???
111
Aroma ini
112
Jiwa yang terkurung
113
Hampir saja
114
Mari bermain
115
Kilas balik
116
Apa dia sudah mati ?
117
Menyegel ilmu
118
Di luar prediksi
119
Kematian Aludra
120
Terlampaui hebat
121
Pertolongan
122
Sebuah pertanda ?
123
Ikut membaca
124
Di hantui
125
saling jahil
126
Siapa yang di sampingku ?
127
Mimpi ini lagi ?
128
Emosi anak baru
129
Lagi pada kenapa ?
130
Pamitnya sang Khodam
131
Dua alam
132
Menjumpai kawan
133
Jangaaaaan !!
134
Berani merendahkanku ?
135
Pisau atau kayu
136
Lu akan mati di tangan gue
137
Jangan halangi aku
138
ternyata....
139
Ini jawabannya
140
Bantuan
141
Menyadarkan Doni
142
Belum cukup ilmu
143
Jokesnya Rifki
144
Zidan
145
Nak, bangun
146
Pedang milik pak Cahya
147
sudah saatnya pulang
148
Babak belur
149
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!