Tips penangkal ampuh

"ini gangguan bukan gangguan yang sifatnya besar, tapi hanya mengacau warung ibu saja, harap rahasiakan ini dengan rapat, jangan sampai orang lain tau ya bu" ucap Doni.

"gangguan ??" tanya Zizi.

"iya, ada gangguan makhluk halus di sini" kata Doni.

"Kamu tau caranya ya buat ngilangin itu" tanya Zizi lagi.

"iya, yang penting ibu nurut sama aku, ya bu ya ?" kata Doni.

"Baik, apa itu ?" tanya pemilik warung.

"Ada tiga hal yang harus ibu lakukan, yang pertama, kalau ibu cuci beras air berasnya jangan di buang di tempat itu, tapi taruh di wadah dan siramkan di halaman warung ibu" kata Doni.

"setiap hari ??" tanya pemilik warung.

"iya, setiap hari, beri sedikit garam, lalu bacakan ayat kursi, al ikhlas, al falaq, dan an nas, setelah itu barulah siramkan air itu sambil bersholawat" ucap Doni.

Rifki dan Zizi menggut-manggut mendengarkan ucapan Doni.

"Baik, lalu yang ke dua ?" tanya ibu warung.

"Taruh cermin di depan pintu utama warung ibu, kalau bisa pasang lebih tinggi, dan usahakan untuk menghadap ke arah Jalan" jawab Doni.

"Di gantung ya ? di atas pintu ?" tanya ibu warung kembali.

"Terserah ibu, intinya pasang aja cermin di depan sini" jawab Doni.

"cerminnya kecil atau besar Don ?" tanya Rifki.

"usahakan yang besar, tapi kalau ga ada ya kecil ga apa-apa ko " ucap Doni.

Zizi mengangguk-anggukan kepalanya.

"Baik, yang ke tiga ?" tanya pemilik warung.

"Usahakan ibu tidak lupa dengan ini, ketika ibu baru selesai masak daging, entah ayam atau yang lain, taruh pisau di atas wajan itu, tunggu beberapa menit, barulah di angkat dan di taruh di wadah" kata Doni.

"Alhamdulillah, makasih ya, kalian anak-anak yang baik, insya Allah akan ibu amalkan" ucap pemilik warung.

"Di ingat terus ya bu, kalau ga mau di ganggu oleh makhluk ghoib itu lagi" kata Doni.

"Kamu yakin itu akan berdampak pada makhluk-makhluk itu ?" tanya Zizi.

"Lihat saja hasilnya besok" ucap Doni.

"Apa fungsi air beras ?" tanya Rifki.

"Banyak makhluk halus yang tak menyukainya, ada yang percaya juga kalau air beras itu hampir sama dengan air suci" ucap Doni.

"oh gitu ya ?" ucap Rifki.

"Pantas saja, air beras juga bisa untuk pengganti susu" kata Zizi.

"iya, apa lagi di tambah dengan garam dan bacaan dzikir serta sholawat" kata Doni.

Zizi tersenyum.

"Kamu hebat Don" ucap Zizi.

"Lalu apa fungsi cermin ??" tanya Rifki.

"Pantulan sinar matahari yang di pancarkan oleh cermin membuat makhluk ghoib tak bisa melihat, maka dari itu ia tidak akan lagi masuk ke warung ini" ucap Doni.

"oalah, silau ??" kata Rifki.

"Iya"

"Aw silau, aku takut, ayo pergi dari sini ki, hahahaa" ledek Zizi.

"Apaan sih lu, becanda mulu" kata Rifki.

"hehe"

"Lalu kalau fungsi dari pisau itu sendiri apa ?" tanya pemilik warung.

"Semacam ancaman aja buat makhluk halus, jadi mereka ga sembarangan nyicipi makanan ibu" kata Doni.

"Wuuuih gila ? ga sopan banget ya tuh makhluk, main icip tanpa izin" kata Rifki.

"Maka dari itu makanannya jadi cepat basi ya Don ?" tanya Zizi.

"Iya zi"

"Nanti kalau mereka ga makan di sini ? mereka bakal kelaparan dong kayak saya ini Don ?" tanya Zizi.

"Mereka pasti punya majikan, mereka bakalan balik ke majikan mereka dan minta makan sama mereka" kata Doni menjelaskan.

"oh gitu, serem juga sih, kalau makhluk kayak gitu minta makan ke majikannya tapi majikannya ga ngasih karena ia sendiri kurang faham dengan apa yang di minta oleh makhluk itu" kata Rifki.

"Mereka bakalan punya cara ko buat komunikasi sama majikannya" kata Doni.

"Oh gitu ya ?? ya ya ya, baru tau juga sih" kata Zizi.

"Nah, sekarang udah tau kan bu, semoga bermanfaat ya bu" ucap Doni.

"iya iya, makasih banyak ya ? besok kalau kalian lapar mampir saja ke sini, insya Allah gratis buat kalian" kata ibu warung.

"Makasih bu, semoga mulai besok semuanya aman dan lancar." kata Doni.

"Aamiin"

"kita pamit pergi, mau cari tempat makan yang lain dulu bu, kasihan teman saya udah kelaparan" ucap Doni.

Zizi meringis.

"Iya iya. hati-hati di jalan ya ? makasih banyak ya nak" ucap ibu warung.

"iya bu, sama-sama" jawab Zizi.

***

Akhirnya, sampai juga anak-anak itu di kantor polisi setelah di tunggu oleh pak kepala sekolah dan yang lain.

"Maaf pak, lama menunggu ya ?" ucap Zizi.

"Tidak ko, kami pun baru sampai beberapa menit di sini" jawab pak kepala sekolah yang biasa akrab di panggil pak Agung.

Mereka tidak menceritakan tentang para khodam di hadapan para guru dan polisi, karna mungkin saja mereka tak percaya dan di kira mengarang cerita pada saat mereka menjelaskan semuanya di sekolah.

Di sana Zizi melihat orang tua Mariska begitu terpukul atas apa yang terjadi. Setelah kurang lebih satu tahun, kasusnya Mariska baru terungkap.

"Yang sabar ya bu ?" ucap Zizi sambil memberikan tisu untuknya.

Ibunya Mariska masih terisak, sedangkan Ayahnya mencoba menenangkannya.

Setelah beberapa jam sesi tanya jawab dengan polisi, kini saatnya para polisi dan yang lain menuju tempat dimana Mariska di sembunyikan.

Para polisi itu ingin mengganti ikatan tali di tangan Darmaji dengan menggunakan borgol. Tapi sayang sekali, tidak ada yang bisa membuka ikatan tali itu.

"Ko bisa ?? padahal cuma tali biasa ? simpulnya pun hanya simpul mati, kenapa dari sekian banyak polisi dan guru di sana tidak ada yang bisa membukannya" ucap para polisi di dalam hati.

"Boleh saya coba pak ??" tanya Zizi.

Semua orang meremehkannya, karna para orang tua dan laki-laki lain saja yang punya kekuatan otot lebih besar dari Zizi saja tidak bisa membukanya, apalagi Zizi.

"Boleh ko, silahkan saja" ucap salah satu komandan di sana.

Zizi mendekati Darmaji sambil tersenyum. Darmaji masih benar-benar dendam dengan Zizi. Karna adanya Zizi kini ia ketahuan dan harus mendekam di jeruji besi.

"Tunggu pembalasanku !" ucap Darmaji berbisik lirih ke Zizi.

Zizi hanya tersenyum, lalu ia mulai membuka ikatan tali itu.

"Lah ko bisa ??"

"gampang ko pak, tinggal di tarik yang talinya pendek saja, hehe" ucap Zizi.

Melihat Zizi membukanya begitu mudah bahkan sambil cengengesan polisi di sana pun terheran-heran.

Ya iyalah, yang ngasih tali itu kan mbok Tasma, alias khodamnya Zizi. Ya Zizi sabilah (artinya \= bisalah) membuka ikatan itu.

***

Setelah perjalanan dari kantor polisi menuju ke sekolahan yang memakan waktu beberapa menit, kini saatnya pak kepala sekolah mengundang seseorang yang sangat penting.

Para polisi pun bersiap siaga di sana. Zizi, Doni dan Rifki pun ikut-ikutan saja. Terdengar pula isak tangis dari ibunya Mariska.

Tau ga sih ? Mariska sebenarnya juga ada di antara mereka loh. Lebih tepatnya di samping ibunya. ouuh. Hanya Zizi, Doni dan Rifki yang mampu melihatnya.

Rifki tersenyum ke arah Mariska saat melihat Mariska diam-diam menatapnya. Uhh salting kan tuh hantu cantik alias si Mariska. Merah pula rona pipi di wajahnya.

Lalu Mariska berusaha untuk menenangkan ibunya, memeluknya, menghapus air matanya, walaupun itu tidak berdampak apa-apa pada ibunya.

Setelah beberapa menit di tunggu orang itu pun datang juga. Ia terlihat tua, sekitar 70 tahun, bahkan lebih. Tapi masih terlihat sangat sehat.

"Siapa kah dia ??"

Episodes
1 perkenalan
2 muncul lagi
3 12 IPA 1
4 Mayang
5 Lewat mimpi
6 Larangan kost
7 ruangannya di huni lagi
8 Mariska
9 Gudang
10 Dari balik pintu
11 kuburkan aku dengan layak
12 flashback 1
13 flashback 2
14 The battle of khodam
15 habis tenaga
16 ketangkap juga kau
17 Tips penangkal ampuh
18 Membuka segel
19 Siapa yang mengambil ?
20 Dua berita
21 Berkunjung ke penjara
22 Gulungan kertas
23 Di mulai
24 Aku datang
25 Lupa tugas
26 Menerima tawaran
27 Bangkit lagi
28 Kematian Darmaji
29 Cewek cantik masih banyak
30 Kanda pat
31 Arti dari kanda pat
32 Jangan mencoba menakutiku
33 Ngobrol
34 Bima
35 Bunyi ketukan
36 Teman kost Doni dan Rifki
37 Mega kenapa ?
38 Dia kemana ??
39 Nyanyian jawa
40 Apa yang terjadi ?
41 Ketempelan setan ?
42 Merindukanmu
43 Mayang back to school
44 Tempe goreng
45 Mau makan melati
46 Kerasukan
47 Sapu lidi gagang palem
48 Lima menit
49 Mie ayam
50 Nyawa Mega
51 Pintu masuk dua alam
52 Keranda terbang
53 Jatuh dari rooftop
54 Oh ternyata
55 cara memanggil Kanaya
56 Ide kepala sekolah
57 Empat
58 Aludra marah
59 Mbah dukun
60 Ruangannya gelap
61 Kau yang menyuruhku
62 Meminjam ajian
63 Mayang vs Zizi
64 Kembalikan kalungku
65 Sofia dan Bima
66 Keluar dari ruangan
67 Lantunan Zizi
68 Saranjana
69 Siapa ??
70 Menghilang
71 Berani coba ?
72 Makhluk apa ini ??
73 Mata batin terbuka
74 Anak yang jail
75 Tiga garis warna biru
76 Cerita Horor
77 Apa gue mau mati ?
78 Jumpa pertama
79 Darmaji berulah lagi
80 perkelahian
81 Mamaaa
82 Cemburu ?
83 Memindah Khodam
84 Di belenggu rantai
85 Maafkan aku
86 Mengembalikkan Khodam
87 Kanaya vs Zizi
88 Kalimat pemanggil kanda pat
89 Mengembalikan Kanaya
90 Ketiduran
91 Kiandra
92 Siapa dia sebenarnya ?
93 Berapa usianya ?
94 Aku mau DIA, Jiwanya saja
95 Makanan favorit
96 Apa mungkin ??
97 De javu
98 Lapeerr
99 pura-pura santuy
100 Kondisi Tasya
101 jangan becanda lu !
102 Cermin
103 Mungkin kecapean
104 Susah membedakan
105 Alamat Rumah Tasya
106 Gue takut Zi
107 Semakin parah
108 Bungkusan kain merah
109 Dimana kain itu ?
110 Gelang itu ???
111 Aroma ini
112 Jiwa yang terkurung
113 Hampir saja
114 Mari bermain
115 Kilas balik
116 Apa dia sudah mati ?
117 Menyegel ilmu
118 Di luar prediksi
119 Kematian Aludra
120 Terlampaui hebat
121 Pertolongan
122 Sebuah pertanda ?
123 Ikut membaca
124 Di hantui
125 saling jahil
126 Siapa yang di sampingku ?
127 Mimpi ini lagi ?
128 Emosi anak baru
129 Lagi pada kenapa ?
130 Pamitnya sang Khodam
131 Dua alam
132 Menjumpai kawan
133 Jangaaaaan !!
134 Berani merendahkanku ?
135 Pisau atau kayu
136 Lu akan mati di tangan gue
137 Jangan halangi aku
138 ternyata....
139 Ini jawabannya
140 Bantuan
141 Menyadarkan Doni
142 Belum cukup ilmu
143 Jokesnya Rifki
144 Zidan
145 Nak, bangun
146 Pedang milik pak Cahya
147 sudah saatnya pulang
148 Babak belur
149 Akhir
Episodes

Updated 149 Episodes

1
perkenalan
2
muncul lagi
3
12 IPA 1
4
Mayang
5
Lewat mimpi
6
Larangan kost
7
ruangannya di huni lagi
8
Mariska
9
Gudang
10
Dari balik pintu
11
kuburkan aku dengan layak
12
flashback 1
13
flashback 2
14
The battle of khodam
15
habis tenaga
16
ketangkap juga kau
17
Tips penangkal ampuh
18
Membuka segel
19
Siapa yang mengambil ?
20
Dua berita
21
Berkunjung ke penjara
22
Gulungan kertas
23
Di mulai
24
Aku datang
25
Lupa tugas
26
Menerima tawaran
27
Bangkit lagi
28
Kematian Darmaji
29
Cewek cantik masih banyak
30
Kanda pat
31
Arti dari kanda pat
32
Jangan mencoba menakutiku
33
Ngobrol
34
Bima
35
Bunyi ketukan
36
Teman kost Doni dan Rifki
37
Mega kenapa ?
38
Dia kemana ??
39
Nyanyian jawa
40
Apa yang terjadi ?
41
Ketempelan setan ?
42
Merindukanmu
43
Mayang back to school
44
Tempe goreng
45
Mau makan melati
46
Kerasukan
47
Sapu lidi gagang palem
48
Lima menit
49
Mie ayam
50
Nyawa Mega
51
Pintu masuk dua alam
52
Keranda terbang
53
Jatuh dari rooftop
54
Oh ternyata
55
cara memanggil Kanaya
56
Ide kepala sekolah
57
Empat
58
Aludra marah
59
Mbah dukun
60
Ruangannya gelap
61
Kau yang menyuruhku
62
Meminjam ajian
63
Mayang vs Zizi
64
Kembalikan kalungku
65
Sofia dan Bima
66
Keluar dari ruangan
67
Lantunan Zizi
68
Saranjana
69
Siapa ??
70
Menghilang
71
Berani coba ?
72
Makhluk apa ini ??
73
Mata batin terbuka
74
Anak yang jail
75
Tiga garis warna biru
76
Cerita Horor
77
Apa gue mau mati ?
78
Jumpa pertama
79
Darmaji berulah lagi
80
perkelahian
81
Mamaaa
82
Cemburu ?
83
Memindah Khodam
84
Di belenggu rantai
85
Maafkan aku
86
Mengembalikkan Khodam
87
Kanaya vs Zizi
88
Kalimat pemanggil kanda pat
89
Mengembalikan Kanaya
90
Ketiduran
91
Kiandra
92
Siapa dia sebenarnya ?
93
Berapa usianya ?
94
Aku mau DIA, Jiwanya saja
95
Makanan favorit
96
Apa mungkin ??
97
De javu
98
Lapeerr
99
pura-pura santuy
100
Kondisi Tasya
101
jangan becanda lu !
102
Cermin
103
Mungkin kecapean
104
Susah membedakan
105
Alamat Rumah Tasya
106
Gue takut Zi
107
Semakin parah
108
Bungkusan kain merah
109
Dimana kain itu ?
110
Gelang itu ???
111
Aroma ini
112
Jiwa yang terkurung
113
Hampir saja
114
Mari bermain
115
Kilas balik
116
Apa dia sudah mati ?
117
Menyegel ilmu
118
Di luar prediksi
119
Kematian Aludra
120
Terlampaui hebat
121
Pertolongan
122
Sebuah pertanda ?
123
Ikut membaca
124
Di hantui
125
saling jahil
126
Siapa yang di sampingku ?
127
Mimpi ini lagi ?
128
Emosi anak baru
129
Lagi pada kenapa ?
130
Pamitnya sang Khodam
131
Dua alam
132
Menjumpai kawan
133
Jangaaaaan !!
134
Berani merendahkanku ?
135
Pisau atau kayu
136
Lu akan mati di tangan gue
137
Jangan halangi aku
138
ternyata....
139
Ini jawabannya
140
Bantuan
141
Menyadarkan Doni
142
Belum cukup ilmu
143
Jokesnya Rifki
144
Zidan
145
Nak, bangun
146
Pedang milik pak Cahya
147
sudah saatnya pulang
148
Babak belur
149
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!