Karisma Sang Pemilik Khodam

Karisma Sang Pemilik Khodam

perkenalan

"Jangan pergi, tetaplah disini saja, batalkan niatmu itu nak, mama khawatir padamu" rengek seorang ibu pada anaknya.

Dia Zilvana ziya atau biasa di panggil zizi, ia terpaksa pindah sekolah di awal semester kelas 11 karena dapat beasiswa atas kepandaiannya dalam mempelajari berbagai pelajaran di sekolahnya. Walaupun orangtuanya tidak setuju, namun ia tetap nekad memilih pergi dan jauh dari orang tuanya. Ia mencoba terus merayu kedua orangtuanya agar mereka mengizinkannya.

"Tenanglah, aku janji aku akan baik-baik saja di sana" ucap zizi.

"Bagaimana kami bisa tenang, sedangkan kamu anak satu-satunya. Anak yang masih sangat manja. Bagaimana nanti kau akan menjalani kehidupanmu tanpa kami" ucap ibunya.

Zizi tersenyum sambil memasukan baju-bajunya kedalam tasnya. Ia besok pergi di temani wali kelasnya di sekolah. Sedangkan ayahnya terlihat begitu khawatir.

"Papa tenang saja, Zi janji Zi bakalan jaga diri baik-baik"

***

Keesokan harinya Zizi telah sampai di tujuan. Kedua orangtuanya pun terlihat ikut mengantarnya. Terlihat raut wajah mereka tak rela bila harus meninggalkan sang anak sendirian dan jauh dari pengawasan mereka.

Pertama kali yang di datanginya adalah sekolahan barunya. Sepi. Ya karna ini hari minggu. Gurunya sengaja memperlihatkan sekolah itu terlebih dahulu agar zizi lebih semangat dalam belajarnya.

"Wow... sekolahnya bagus banget bu" ucap Zizi pada gurunya dari balik pintu gerbang.

"Bersyukurlah kamu, kamu bisa masuk sekolah elit dengan gratis"

"Iya bu" ucap zizi sambil senyum penuh semangat.

Saat Zizi hendak beranjak pergi dari sana sekilas ia melihat ada anak yang masih mengenakan seragam berada di dalam sekolahan itu.

"Halu aku ini, masa iya hari minggu ko ada yang masuk sekolah, ahh dasar aku, pasti kecapean" ucap zizi dalam hati.

***

Sepulang dari melihat sekolah itu, zizi di antar ke kost barunya. Tak jauh dari sekolah tadi tempatnya. Terlihat juga bangunan nan indah megah berlantai empat itu di jadikan tempat tinggal sementara bagi para pelajar SMA. Rumah mewah yang di rancang sedemikian rupa hingga membentuk sebuah kost.

kost itu terbilang murah merah, dengan harga 800 ribu rupiah bisa mendapatkan kamar full AC dan kamar mandi dalam. Di tiap lantai pun terdapat ruang dapur dan kamar mandi umum. waah kira-kira seperti apa ya bangunan itu ?

Setelah mendapatkan kamar orangtua zizi dan wali kelasnya berpamitan pulang. kini hanya tinggal zizi di kamar itu. ia mulai mengamati sekeliling, nampak pohon beringin besar berada di dekat rumah itu. Bila ada angin berhembus dedaunan pohon itu akan menyapu jendela kamar zizi.

"Rumah sebagus ini ko di jadikan kost ya ? harganya murah banget lagi. waah gila, pemiliknya super kaya kali ya ? hehe" ucap zizi sembari cengengesan di kamar.

***

Malam pun tiba. saatnya mengistirahatkan badan. zizi berkali-kali memejamkan mata namun nampaknya belum bisa. jam sudah menunjukan pukul 23 : 12.

"Aduuuh biasa kalau tidur di temani mama, ini harus tidur sendirian di tempat baru pula, ya ampuuun, ayolah mataaa tidur ya ?? aku udah ngantuk, takut besok kesiangan"

Menit demi menit ia lalui dengan kegelisahan, miring kanan, miring kiri, telentang, tengkurap, peluk bantal guling, pake selimut, tutup mata pake bantal. ooooh ga bisa juga.

ssssttttt diam, sepertinya zizi mulai mengantuk dan mulai terlelap, hehe.

"BAAAA !!"

Zizi langsung terbangun dari tidurnya saat suara itu terdengar nyaring di telinganya. sosok yang ia temui di dalam mimpi, ia yang berambut panjang sepinggang dengan mata besar yang sedikit melotot dengan tulang pipi yang timbul dan senyum di atas bibir yang pucat membuatnya kaget bukan main.

"Ini mimpi kan ??" ucap zizi sambil berdebar detak jantungnya.

Kemudian zizi mengambil ponsel untuk melihat jam.

"Huuuh !! jam 02 : 13"

***

Yeeee hari senin. Hari pertama kali zizi masuk kelas baru. Ia terlihat bersemangat sekali. Ia mendatangi wali kelasnya yang baru untuk melaporkan beberapa keperluan dan melengkapi surat pindahannya. Tak lama guru itu mengajaknya ke kelas.

Dag dig dug banget rasanya, uhh nano-nano. semoga kawan-kawan kelasnya zizi baik-baik ya sikapnya ke zizi.

Setelah perkenalan, ia di suruh duduk, nampak ada 1 orang cewek duduk di pojok sambil terus menundukan kepalanya. Apakah dia sakit ?

"Hey zizi ! ngapain kamu nglihatin anak pemalu itu ? mending lihatin aku, yang jelas-jelas tampan seantero dunia, namaku Doni"

Zizi tersenyum. kemudian anak laki-laki di sebelahnya pun memperkenalkan diri.

"Saya Rifki, ketua kelas di sini, kalau butuh bantuan bilang saja"

"Moduusss" ucap Doni.

"Aku Mega indah Tri utami biasa di panggil Mega, pacarnya Rifki" ucap gadis yang duduk di depan zizi.

Zizi lagi-lagi hanya tersenyum.

"Aura Zizi ko beda ya dari gadis yang lain, siapa dia ?" tanya Doni dalam hati.

***

Jam istirahat pun berbunyi, sorak suara anak-anak kelas 11 ipa 2 terdengar hingga luar ruangan. Zizi mencoba mendekati gadis yang berada di pojok itu.

"Hay, aku zizi, nama kamu siapa ?"

"Mayang" ucapnya singkat.

"Ke kantin yuk, aku belum tau kantinnya sebelah mana soalnya, mau ga nganterin aku ?"

Gadis itu menggelengkan kepala pertanda tidak mau. Zizi terdiam heran, sepemalu inikah dia ?

"Biar aku antar ke kantin zi" ucap Rifki yang tiba-tiba muncul.

"Ehh ! ga bisa, ayang beib ga boleh nganterin zizi ke kantin !"

"Apaan sih Megaaa, manggilnya jangan ayang beib dong ? geli aku" ucap Rifki seraya tersenyum.

"Kan kamu ayang beib aku"

"Jadian kapan ?"

"Sekarang"

"Hahaha, ga mau"

"Rifki !!!" panggil Doni dari kejauhan.

Rifki sontak mencari sumber suara itu, tak lama muncullah Doni.

"Aku mau ngomong penting !" ucap Doni sambil menarik tangan Rifki keluar.

"Woy Don ! mau di bawa kemana ayang beib aku"

"Diem lu toa mushola !"

"Hiiih ! buaya buntung ! buaya yang kena karma jadinya jomblo deh lu sampai sekarang, sukuriiin. Doni jomblo" ejek Mega.

Zizi kembali mencoba mendekati gadis itu. sepertinya dia terauma bukan pemalu. Mega sedikit memperhatikannya.

"Apa kamu bawa bekal makanan ?"

Gadis itu menganggukan kepala, lagi-lagi tanpa suara.

"Baiklah, biar aku nyari sendiri kantinnya" ucap zizi sambil beranjak pergi.

"Jangan sendirian ! nanti kamu kenapa-napa" ucap gadis itu sedikit meninggikan volume suaranya.

Zizi menoleh. Terlihat gadis itu bangun dari tempat duduknya. Mega kaget. Baru kali ini ia melangkah meninggalkan tempat duduknya selain pulang dan selain saat di suruh guru mengerjakan soal di papan tulis.

"OMG Mayang, demi apa ini ? kamu keluar kelas ?? kamu yakin ?" ucap Mega.

Mayang terlihat termakan oleh ucapan Mega. ia maju mundur dalam melangkah. Ragu, tapi akhirnya ia mempercepat langkahnya dan menarik tangan zizi keluar.

***

Di dekat perpustakaan ada pohon mangga. Doni dan Rifki bernaung di sana sambil sedikit tampak wajah serius di tengah-tengah obrolan mereka.

"Kamu jujur sama aku ! aura apa yang kamu rasakan saat di dekat zizi ?" tanya Doni.

"Hah ?? aura ?" jawab Rifki.

"Iya, aku yakin dia bukan gadis sembarangan, pastinya kamu tau kan ?"

"Aku ga merasakan aura apa-apa Don"

"Lu ga usah boong ama gua ! (menghertak) ilmu kita hampir sama, harusnya lu juga bisa merasakan ada aura lain di zizi"

"Aku serius Don, aku ga merasakan apa-apa, yang ku lihat hanya senyuman manis di wajah zizi aja"

"Kuprett lu ! gua bakal cari tau tau siapa zizi sebenarnya dan aura apa yang aku rasakan saat dekat dengan dia"

Terpopuler

Comments

Obey Propaganda

Obey Propaganda

batu mampir

2024-04-01

2

Zuhril Witanto

Zuhril Witanto

baru mampir

2023-11-17

1

Park Kyung Na

Park Kyung Na

mampir

2023-08-05

1

lihat semua
Episodes
1 perkenalan
2 muncul lagi
3 12 IPA 1
4 Mayang
5 Lewat mimpi
6 Larangan kost
7 ruangannya di huni lagi
8 Mariska
9 Gudang
10 Dari balik pintu
11 kuburkan aku dengan layak
12 flashback 1
13 flashback 2
14 The battle of khodam
15 habis tenaga
16 ketangkap juga kau
17 Tips penangkal ampuh
18 Membuka segel
19 Siapa yang mengambil ?
20 Dua berita
21 Berkunjung ke penjara
22 Gulungan kertas
23 Di mulai
24 Aku datang
25 Lupa tugas
26 Menerima tawaran
27 Bangkit lagi
28 Kematian Darmaji
29 Cewek cantik masih banyak
30 Kanda pat
31 Arti dari kanda pat
32 Jangan mencoba menakutiku
33 Ngobrol
34 Bima
35 Bunyi ketukan
36 Teman kost Doni dan Rifki
37 Mega kenapa ?
38 Dia kemana ??
39 Nyanyian jawa
40 Apa yang terjadi ?
41 Ketempelan setan ?
42 Merindukanmu
43 Mayang back to school
44 Tempe goreng
45 Mau makan melati
46 Kerasukan
47 Sapu lidi gagang palem
48 Lima menit
49 Mie ayam
50 Nyawa Mega
51 Pintu masuk dua alam
52 Keranda terbang
53 Jatuh dari rooftop
54 Oh ternyata
55 cara memanggil Kanaya
56 Ide kepala sekolah
57 Empat
58 Aludra marah
59 Mbah dukun
60 Ruangannya gelap
61 Kau yang menyuruhku
62 Meminjam ajian
63 Mayang vs Zizi
64 Kembalikan kalungku
65 Sofia dan Bima
66 Keluar dari ruangan
67 Lantunan Zizi
68 Saranjana
69 Siapa ??
70 Menghilang
71 Berani coba ?
72 Makhluk apa ini ??
73 Mata batin terbuka
74 Anak yang jail
75 Tiga garis warna biru
76 Cerita Horor
77 Apa gue mau mati ?
78 Jumpa pertama
79 Darmaji berulah lagi
80 perkelahian
81 Mamaaa
82 Cemburu ?
83 Memindah Khodam
84 Di belenggu rantai
85 Maafkan aku
86 Mengembalikkan Khodam
87 Kanaya vs Zizi
88 Kalimat pemanggil kanda pat
89 Mengembalikan Kanaya
90 Ketiduran
91 Kiandra
92 Siapa dia sebenarnya ?
93 Berapa usianya ?
94 Aku mau DIA, Jiwanya saja
95 Makanan favorit
96 Apa mungkin ??
97 De javu
98 Lapeerr
99 pura-pura santuy
100 Kondisi Tasya
101 jangan becanda lu !
102 Cermin
103 Mungkin kecapean
104 Susah membedakan
105 Alamat Rumah Tasya
106 Gue takut Zi
107 Semakin parah
108 Bungkusan kain merah
109 Dimana kain itu ?
110 Gelang itu ???
111 Aroma ini
112 Jiwa yang terkurung
113 Hampir saja
114 Mari bermain
115 Kilas balik
116 Apa dia sudah mati ?
117 Menyegel ilmu
118 Di luar prediksi
119 Kematian Aludra
120 Terlampaui hebat
121 Pertolongan
122 Sebuah pertanda ?
123 Ikut membaca
124 Di hantui
125 saling jahil
126 Siapa yang di sampingku ?
127 Mimpi ini lagi ?
128 Emosi anak baru
129 Lagi pada kenapa ?
130 Pamitnya sang Khodam
131 Dua alam
132 Menjumpai kawan
133 Jangaaaaan !!
134 Berani merendahkanku ?
135 Pisau atau kayu
136 Lu akan mati di tangan gue
137 Jangan halangi aku
138 ternyata....
139 Ini jawabannya
140 Bantuan
141 Menyadarkan Doni
142 Belum cukup ilmu
143 Jokesnya Rifki
144 Zidan
145 Nak, bangun
146 Pedang milik pak Cahya
147 sudah saatnya pulang
148 Babak belur
149 Akhir
Episodes

Updated 149 Episodes

1
perkenalan
2
muncul lagi
3
12 IPA 1
4
Mayang
5
Lewat mimpi
6
Larangan kost
7
ruangannya di huni lagi
8
Mariska
9
Gudang
10
Dari balik pintu
11
kuburkan aku dengan layak
12
flashback 1
13
flashback 2
14
The battle of khodam
15
habis tenaga
16
ketangkap juga kau
17
Tips penangkal ampuh
18
Membuka segel
19
Siapa yang mengambil ?
20
Dua berita
21
Berkunjung ke penjara
22
Gulungan kertas
23
Di mulai
24
Aku datang
25
Lupa tugas
26
Menerima tawaran
27
Bangkit lagi
28
Kematian Darmaji
29
Cewek cantik masih banyak
30
Kanda pat
31
Arti dari kanda pat
32
Jangan mencoba menakutiku
33
Ngobrol
34
Bima
35
Bunyi ketukan
36
Teman kost Doni dan Rifki
37
Mega kenapa ?
38
Dia kemana ??
39
Nyanyian jawa
40
Apa yang terjadi ?
41
Ketempelan setan ?
42
Merindukanmu
43
Mayang back to school
44
Tempe goreng
45
Mau makan melati
46
Kerasukan
47
Sapu lidi gagang palem
48
Lima menit
49
Mie ayam
50
Nyawa Mega
51
Pintu masuk dua alam
52
Keranda terbang
53
Jatuh dari rooftop
54
Oh ternyata
55
cara memanggil Kanaya
56
Ide kepala sekolah
57
Empat
58
Aludra marah
59
Mbah dukun
60
Ruangannya gelap
61
Kau yang menyuruhku
62
Meminjam ajian
63
Mayang vs Zizi
64
Kembalikan kalungku
65
Sofia dan Bima
66
Keluar dari ruangan
67
Lantunan Zizi
68
Saranjana
69
Siapa ??
70
Menghilang
71
Berani coba ?
72
Makhluk apa ini ??
73
Mata batin terbuka
74
Anak yang jail
75
Tiga garis warna biru
76
Cerita Horor
77
Apa gue mau mati ?
78
Jumpa pertama
79
Darmaji berulah lagi
80
perkelahian
81
Mamaaa
82
Cemburu ?
83
Memindah Khodam
84
Di belenggu rantai
85
Maafkan aku
86
Mengembalikkan Khodam
87
Kanaya vs Zizi
88
Kalimat pemanggil kanda pat
89
Mengembalikan Kanaya
90
Ketiduran
91
Kiandra
92
Siapa dia sebenarnya ?
93
Berapa usianya ?
94
Aku mau DIA, Jiwanya saja
95
Makanan favorit
96
Apa mungkin ??
97
De javu
98
Lapeerr
99
pura-pura santuy
100
Kondisi Tasya
101
jangan becanda lu !
102
Cermin
103
Mungkin kecapean
104
Susah membedakan
105
Alamat Rumah Tasya
106
Gue takut Zi
107
Semakin parah
108
Bungkusan kain merah
109
Dimana kain itu ?
110
Gelang itu ???
111
Aroma ini
112
Jiwa yang terkurung
113
Hampir saja
114
Mari bermain
115
Kilas balik
116
Apa dia sudah mati ?
117
Menyegel ilmu
118
Di luar prediksi
119
Kematian Aludra
120
Terlampaui hebat
121
Pertolongan
122
Sebuah pertanda ?
123
Ikut membaca
124
Di hantui
125
saling jahil
126
Siapa yang di sampingku ?
127
Mimpi ini lagi ?
128
Emosi anak baru
129
Lagi pada kenapa ?
130
Pamitnya sang Khodam
131
Dua alam
132
Menjumpai kawan
133
Jangaaaaan !!
134
Berani merendahkanku ?
135
Pisau atau kayu
136
Lu akan mati di tangan gue
137
Jangan halangi aku
138
ternyata....
139
Ini jawabannya
140
Bantuan
141
Menyadarkan Doni
142
Belum cukup ilmu
143
Jokesnya Rifki
144
Zidan
145
Nak, bangun
146
Pedang milik pak Cahya
147
sudah saatnya pulang
148
Babak belur
149
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!