Hiks,....hiks....hiks......
Dave membuka matanya saat ia mendengar suara tangisan.
"Kenapa kau menangis?" Tanya Dave dengan suara serak khas bangun tidur.
"Kau tanya lagi kenapa? Apa kau lupa jika kau sudah memecah keperawananku tadi malam?"
Hiks...hiks....hiks......
Semakin keras tangisan Joana.
"Oh, itu salah mu sendiri." Sahut Dave dengan santainya.
"Dave, kau telah melanggar perjanjian kita. Kau melakukannya dengan nafsu, buka cinta!" Ucap Joana dengan nada tinggi.
Gadis, oh bukan. Joana bukan gadis lagi karena Dave sudah mengambil keperawanannya. Dengan langkah perih Joana berlari ke kamar mandi. Dave yang semua masih terbaring kini sudah mengubah posisinya menjadi duduk.
Dave turun dari atas ranjang, memungut celananya dan dengan santai mengenakannya. Dave berdiri di depan pintu kamar mandi.
"Itu salah mu sendiri, Jo. Kau sudah berani memancingku," ucap Dave dari luar.
"Kata mu, kau seorang penyuka sesama jenis. Seharusnya kau tidak tertarik pada ku bahkan mau aku jungkir balik sekali pun kau tidak akan tertarik." Sahut Joana didalam kamar mandi.
"Aku tidak seperti itu...!" Seru Dave. "Aku sudah membohongi mu. Keluarlah, kita bicara baik-baik." Pinta Dave dengan suara lembut.
"Ah Joana, kenapa kau begitu bodoh. Setelah Dave mendapatkan semuanya dari mau, kau akan segera menjadi janda setelah ini. Aku menyesal telah merencanakan ini semua," ucap Joana di dalam hati.
"Joana, aku menunggu di luar. Kita bicara baik-baik!"
Setengah jam berlalu, tapi Joana belum keluar juga. Dave menunggu dengan gelisah. Hingga satu jam berlalu, Joana belum keluar juga.
"Astaga, apa dia melakukan bunuh diri di dalam?"
Dave mulai panik.
"Jo, kalau kau tidak keluar, akan ku hancurkan pintu ini." Ancam Dave dari luar.
Tidak ada pergerakan.
Saat Dave hendak mengambil ancang-ancang hendak mendobrak pintu. Joana keluar dengan wajah di tekuk.
"Pria sialan!" Umpat Joana kembali menangis histeris.
Dave mencoba menenangkan Joana, pria ini memeluk Joana, mengajaknya bicara baik-baik.
"Jika kau berkata jujur, tidak mungkin aku memancing mu. Kau brengsek!" Ucap Joana dengan sumpah serapahnya. "Aku hanya istri sewaanmu, setelah satu tahun kita akan bercerai. Bagaimana dengan nasibku? Jika aku hamil bagaimana?"
Joana masih terisak.
Dave memandang wajah yang berderai air mata itu.
"Dave, ayo bicara. Katakan sesuatu padaku!"
Joana memukul dada Dave.
"Kalau begitu, lupakan perjanjian kita dan jadilah istri ku yang sesungguhnya." Ucap Dave dengan suara tenang.
"Tidak, mana mungkin aku memiliki suami perjaka tua seperti mu!"
"Mulut mu ini lama-lama minta di jahit. Aku baru tiga puluh tahun, belum tua dan umur kau juga baru dua puluh dua. Kita hanya berselisih delapan tahun."
"Kau hanya merayuku kan?" Tanya Joana dengan suara pelan. "Tetap saja kita akan selesai sesuai dengan perjanjian kita," ucap Joana membuat Dave terdiam.
"Jo,....!"
Joana tersenyum tipis, lalu berkata. "Tidak apa-apa. Aku ikhlas."
Joana beranjak pergi, entah kenapa kali ini dia ingin sendiri.
"Jangan ikuti aku," ujar Joana sebelum keluar dari kamar.
"Kau mau kemana?" Tanya Dave yang tidak terima di tinggal sendiri.
Joana tidak menanggapi, ia bergegas pergi. Dave mengikuti, ternyata Joana pergi ke pantai. Dave hanya memantau dari depan Villa.
Di pinggir pantai, Joana mengumpat pada dirinya sendiri.
"Joana bodoh! Kau yang memancing dan kau sendiri yang tenggelam. Kalau sudah begini sekarang aku harus apa?"
Joana mengacak rambutnya frustasi.
Huft,.....
Joana membuang nafas kasar, ia terduduk di atas pasir putih pantai. Kembali mengingat kejadian tadi malam bersama Dave, Joana langsung menggelengkan kepala.
"Aku mendes*h, aku menikmati. Ah, kenapa aku bodoh sekali?"
Ingin sekali Joana mencakar wajahnya sendiri. Cuaca semakin dingin meskipun sekarang sudah menunjukkan pukul sebelas siang.
Joana memutuskan untuk kembali ke villa, sebisa mungkin ia melupakan kejadian tadi malam bersama Dave.
"Sudah selesai menyendirinya?" Tanya Dave.
"Jangan bicara padaku!" Sahut Joana.
"Jo, kita perlu bicara."
"Bicara apa lagi?" Tanya Joana kesal.
"Jujur, setiap kali aku melihat mu ada rasa yang tidak bisa aku jelaskan," ucap Dave.
"Berhenti meracau Dave, bilang saja kau ingin menikmati tubuh ku lagi."
"Kalau kita bisa saling mencintai, kenapa tidak?"
"Dan kau akan menjilat ludah mu sendiri," ucap Joana.
"Aku tidak peduli,....!" Sahut Dave yang tiba-tiba menggendong Joana.
"Dave, mau apa kau?"
Joana berontak.
"Kau selalu menggodaku Jo....!"
Dave membawa Joana masuk ke dalam kamar lalu membaringkannya di atas ranjang.
"Dave, kau mau apa?"
Tidak menjawab, Dave langsung membungkam mulut Joana dengan ciuman. Lidahnya bermain di dalam mulut Joana. Tangan kecil Joana memukul tubuh Dave tapi tetap saja tak bisa menyingkirkan tubuh besar Dave.
Huh,....hah.....huh......
Joana mengambil nafas banyak-banyak saat Dave melepaskan ciumannya.
"Dave, hentikan!" Pinta Joana.
"Diam dan nikmatilah!" Bisik Dave.
Pria ini kembali membungkam Joana dengan ciuman. Beberapa kali Dave meminta pada Joana untuk membalas ciumannya. Joana yang sudah mulai basah pada akhirnya membalas ciuman Dave.
Mata Dave melebar saat Joana membalas ciumannya di tambah lagi saat ini Joana mengalungkan kedua tangannya di leher Dave. Setelah berciuman sudah pasti mereka akan melakukan hal yang lebih di atas ranjang. Dave kembali mengobok-obok lapis legit milik istri sewaannya.
*****
Dave tersenyum tipis saat melihat Joana yang sedang terlelap di bawah selimut tebalnya. Sejak siang pria ini sudah bolak balik menggagahi istrinya. Dave mulai merasakan candu yang bisa membuat pedangnya berdenyut.
"Ternyata menikah tidak begitu buruk," ucap Dave yang entah kenapa hatinya merasa sangat bahagia.
Sore menjelang, Joana yang kelelahan baru saja membuka mata. Di rasanya bagian bawah begitu perih dan sakit, Joana mengomel.
"Hai sayang, sudah bangun?" Tegur Dave dengan senyum lebarnya.
"Hem,...bajingan satu ini. Apa maksud mu memanggil ku sayang hah?"
"Kau istri ku, wajar jika aku memanggil mu seperti itu."
"Aku hanya istri sewaan mu. Nanti juga kau akan menendang ku!"
"Tidak akan!" Sahut Dave.
"Cih,...kau sudah menjilat ludah mu sendiri," ucap Joana.
"Kita bisa memulai semuanya dari awal," ujar Dave.
"Anggap saja aku pel*cur mu, Dave." Ucap Joana dengan mata berkaca-kaca. "Tidak ada yang menginginkanku, bahkan kau sediri sudah membeliku. Menjadi istri sewaanmu itu artinya aku sudah siap dalam segala hal. Seharusnya aku mengerti akan hal itu."
"Jangan bicara seperti itu Joana. Aku tidak suka mendengarnya," ucap Dave dengan nada tinggi.
Joana terkejut saat mendengar ucapan Dave.
"Dave, semua itu kebenaran!"
"Diam....!" Sentak Dave.
Pria ini keluar dari kamar, meninggalkan Joana yang masih berada di atas tempat tidur. Joana terdiam melihat sikap Dave yang aneh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Pricilia Latupeirissa
bukalah hatimu Joana...🤗
2023-07-08
0
shebina putri
cobalah menerima dulu Joana... tidak semua orang itu jahat yaaaa🌹🌹🌹
2023-01-12
0
@shiha putri inayyah 3107
Joana takut tersakiti lagi...
2023-01-12
0