“Ughh… Di mana ini?” Setengah sadar, Rian melihat dirinya terbaring dalam ruangan yang tidak ia kenali. Samar - samar, Rian melihat Livia dan Alena sedang berbincang dengan akrab di kursi. Melihat Rian sadar, mereka pun bergegas menghampiri Rian.
“Rian !!!” Livia menggenggam erat telapak tangan Rian. “Kamu nggak apa - apa kan? Ada yang sakit?”
Di saat yang sama, Alena tanpa sadar juga menggenggam telapak tangan Rian yang satunya. “Rian!!!”
Melihat Alena menggenggam tangannya, Rian tersipu malu dan seakan tak mendengar pertanyaan Livia.
‘Apanya yang bakal membantu dan mendukung hubunganku dengan Rian?! Cuihh, Tai Kucing … Dari tadi kamu juga terus memprovokasi ku. Sekarang aku merasa seperti pelakor yang cemburu melihat pasangan suami istri sedang bermesraan. Humpph !!! Padahal aku yang kenal Rian duluan, bahkan sejak Taman Kanak - Kanak… Tapi kenapa aku jadi yang kalah telak duluan gini?!’ Umpat Livia dalam hati. “Ck..”
Mendadak, tubuh Rian merinding merasakan tatapan sinis Livia. ”A-a-aku nggak apa - apa kok, nggak ada yang sakit juga, nih lihat..” Sebelum menunjukkan pose ala binaraganya, dengan cepat Livia menyambar Rian dan memeluknya dengan Erat.
“Li-Li-Livia”
“Tolong biarkan aku seperti ini sebentar.” Bisik Livia.
Alena yang melihat hal ini pun pergi keluar kamar untuk memberi ruang pada mereka berdua. Begitu Alena keluar, Livia mulai meneteskan air matanya. Merasakan bahunya basah, Rian balas memeluk dan mengusap - usap kepala Livia. Beberapa saat kemudian, Livia melepaskan pelukannya. Ia terlihat sudah sedikit tenang.
“Rian, masukkan aku dalam tim kreator Video TeckTock mu!”
“Kenapa tiba - tiba–”
“Ini bukan permintaan, tapi perintah!” Ucap Livia sambil melotot.
“Tapi–”
“Nggak ada tapi - tapian, titik!”
“Haah~, baiklah… Kamu sudah nonton video ku kan? Jadi kamu seharusnya tahu bahwa apa yang aku lakukan berbahaya. Jadi, kalau saat Live Broadcast keadaan semakin berbahaya, kamu harus lari duluan.”
“Ok…” Walau mulut berbicara setuju, namun dalam hati Livia bergumam, *‘Percuma kalau aku lari duluan tapi nyawamu jadi taruhannya. Lebih baik aku mati bersamamu daripada hidup tanpamu.’ *
“Hmm, kalian membicarakan hal yang seru tanpa mengajak kami.” Dari balik pintu, Guntur muncul bersama Adi dan Tika. Jam sudah menunjukkan pukul 16.30, di mana jam belajar di SMA Avernus telah usai 30 menit yang lalu. Jarak Rumah Sakit dengan SMA Avernus tidaklah jauh. Rumah sakit yang masih satu kompleks dengan Universitas Avernus tersebut berada tepat di seberang SMA Avernus.
“Kalau Livia ikut, kamu harus mengikutsertakan kami berdua juga dong.” sambung Adi.
Dengan gaya bicaranya yang jutek, Tika juga ikut dalam pembicaraan. “Aku dengar Alena juga ikut, jadi hitung aku juga dalam tim mu.”
“Heh, siapa yang ngajak kamu?” timpal Livia.
“Ka-Ka-Kamu–”
“Sudah sudah .. Rian, Tika boleh ikut juga kan ?” Senyuman Alena benar - benar membius Rian yang membuat Rian secara spontan mengiyakan permintaan Alena.
Menyadari semua itu, Rian hanya bisa menghela napas panjang atas permintaan teman - temannya. Hari itu, Selasa tanggal 3 Juli 2018, tim Pemburu Hantu resmi terbentuk. Nama Pemburu Hantu diambil berdasarkan acara Tv tahun 2007an yang sempat populer kala itu. Walau saat itu umur mereka tidak sampai 5 tahun, namun acara Tv tersebut masih membekas dalam memori mereka. Maka dari itu, mereka bersepakat untuk menamai tim mereka dengan nama Pemburu Hantu. Rian pun mengganti nama Channel akun TeckTock nya yang Awalnya Rian Morfran menjadi Pemburu Hantu Official.
Tak lama kemudian, teman - teman Rian harus pulang karena waktu telah menunjukkan pukul 5 sore. keluarga mereka bakal khawatir jika mereka tidak segera pulang. Rian yang diharuskan untuk menjalani rawat inap satu malam ini, hanya bisa mengantarkan teman - temannya keluar kamar. Saat Rian mengantar teman - temannya, Rian merasa lorong Rumah Sakit ini sangat lah ramai. Namun orang - orang yang berlalu lalang tampak pucat dan tanpa emosi.
'Apa sekarang sedang musim sakit ya.'
Tak mau ambil pusing, Rian pun kembali ke tempat tidurnya. "Sistem, kenapa proses instalasi Kemampuan Khusus tadi sangat menyakitkan?"
[Saat proses Instalasi, Sistem mengubah struktur tubuh Host sampai ke level DNA. Semakin langka dan kuat Kemampuan Khusus yang Host dapatkan, semakin menyakitkan prosesnya]
"Apakah proses instalasi bisa ditunda? Karena sangat berbahaya sekali jika terjadi penginstalan saat dalam keadaan genting."
[Sistem tidak memiliki fitur tersebut]
'Berarti lain kali aku harus memastikan keamanan situasi dan tempat dahulu, baru setelah itu aku bisa memainkan Gacha dengan tenang. Yang pasti jangan di kelas maupun di tempat umum lainnya.'
Dalam Sistem, terdapat tombol baru, yaitu Kemampuan Khusus. Belum sempat mengecek fitur baru sistemnya, seorang Suster masuk dan melakukan beberapa pengecekan. Di saat yang sama, seorang Dokter juga masuk mengikuti suster tersebut. Anehnya, Dokter berwajah pucat tersebut diam saja.
Setelah Suster keluar, Dokter yang dari tadi berdiri diam di belakang Suster berjalan mendekati Rian. "Bagaimana perasaanmu sekarang? Apa masih ada bagian yang sakit?" Tanya Dokter tersebut dengan suara suara berat.
"Saya baik - baik sa–"
Belum selesai Rian menjawab, tiba - tiba Dokter tersebut menyeringai dan mendekatkan wajahnya, "Kamu bisa melihatku?"
Wajah Dokter yang tadinya terlihat normal, mendadak muncul banyak kerutan. Kedua bola matanya pun hilang, menyisakan lubang gelap tak berujung pada matanya yang melotot.
"Huaaaa…" Rian terjatuh dari tempat tidurnya.
"Begitu ya, ternyata kamu benar - benar bisa melihatku, hihihihihi…" Dokter tersebut menjulurkan lidahnya seakan telah menemukan mangsa yang lezat.
Ketakutan, Rian langsung berlari keluar kamar. Hantu Dokter itu pun mengejarnya. "Mau lari kemana kamu, hihihihi…" Suara tawa Hantu Dokter membuat lampu penerangan berkedip - kedip.
Rian terus berlari di lorong yang dipenuhi pasien berwajah pucat. Rian sadar bahwa pasien - pasien ini hantu. Namun berbeda dengan hantu Dokter yang mengejarnya, hantu - hantu ini hanya diam dan terus berjalan tanpa menghiraukan Rian.
"Sistem, apa yang terjadi? Kenapa aku bisa melihat hantu?"
[Silahkan cek kembali halaman Kemampuan Khusus.]
Tanpa berpikir panjang, Rian segera membuka halam Kemampuan Khusus
______________________________________________________________________
Halaman Kemampuan Khusus
- Nama : Mata Batin
*Jenis : Pasif
*Bintang : **
*Deskripsi :
Kemampuan untuk melihat makhluk supranatural dan tak kasat mata.
*Catatan :
Rumornya, jiwa orang yang memiliki Mata Batin sangat lezat dan dapat meningkatkan kekuatan makhluk supranatural bertipe Spirit.
______________________________________________________________________
"Mata Batin? Dan juga berjenis pasif? Kalau begitu aku nggak bisa mematikan kemampuan ini?"
[Kemampuan berjenis pasif tidak dapat dimatikan]
"Anjir! Kenapa aku harus mendapat kekuatan seperti ini!? Bermain tantangan cermin saja sudah membuatku jantungan, lalu sekarang gara - gara efek mata batin, hantu menganggapku sebagai makanan lezat. Benar - benar SIALAN!!"
Orang - orang yang berada di lorong tidak nyaman melihat Rian berlari sambil mengumpat dengan keras. Mereka tidak dapat melihat hantu yang mengejar Rian, mereka hanya melihat lampu penerangan yang berkedip - kedip ketika Rian lewat. Hal ini membuat orang - orang mengira Rian sedang stres. Suster yang berada di tempat kejadian pun sampai memanggil petugas keamanan untuk menangkap Rian.
‘Memiliki mata batin sudah menjamin bahwa hidupku tidak akan sama lagi. Jika begini terus, hidupku nggak akan tenang. Aku akan berada dalam ketakutan menghadapi para makhluk gaib yang menyeramkan. Mereka juga akan terus berusaha untuk memakan jiwaku. Aku nggak mau begini terus. Aku nggak bisa terus menerus lari. Aku masih belum menemukan kedua Orang Tuaku. Dan yang terpenting, aku nggak mau membiarkan Livia sendirian lagi! Aku harus berani menghadapi ini semua! Aku harus melawan rasa takutku!!’ Dengan tegas, Rian menghentikan langkahnya tepat di depan pintu tangga darurat lantai 4.
Ding
[Kondisi spesial telah terdeteksi]
[Misi baru telah terbuka, -Jalan Menuju Orang Paling Greget Di Dunia 1-]
[Misi ini bersifat WAJIB, Host tidak bisa menolak dan secara otomatis menerima misi ini]
______________________________________________________________________
Halaman Misi
- Tantangan Cermin (Pemula)
- Misi : Jalan Menuju Orang Paling Greget Di Dunia 1 (Spesial)
*Tingkat Kesulitan : Easy
*Hadiah : 10 poin, Uang Tunai Rp 50.000.000, Jimat Pelindung Lv 1
*Batas Waktu : 04.00 WIB
*Status Penyelesaian : 1%
*Deskripsi :
Untuk menjadi orang paling greget, langkah pertama adalah Host harus memiliki nyali yang besar. Bertahan Hiduplah dari gangguan Hantu Dokter sampai pukul 04.00
- Terkunci
- Terkunci
______________________________________________________________________
“Hihihihi … Apakah kamu sudah lelah, wahai makananku? Hihihihi .. Slurp~” Hantu Dokter langsung menyerang Rian menggunakan Lidahnya yang menjulur. Rian melompat ke arah kanan untuk menghindarinya, namun lengan kanannya tergores lidah Hantu Dokter. Tapi anehnya, lengan Rian tidak terluka sama sekali.
‘Jadi hipotesis pertamaku benar, Hantu tidak bisa melukai manusia secara langsung. Hantu dokter hanya menggertakku. Kalau begini, aku pasti bisa menyelesaikan misi ini.’
“Hihihihihi, dari ekspresi mu, sepertinya kamu menyadari bahwa aku tidak bisa melukaimu secara langsung. Tapi, apakah benar begitu ? Slurp~” Hantu Dokter kembali menyerang Rian dengan lidahnya. Namun Rian kali ini tidak menghindar sama sekali. Dengan mudahnya, lidah Hantu Dokter menembus jantung Rian. Seperti yang Rian perkirakan, Hantu Dokter tidak menimbulkan luka sama sekali pada tubuhnya.
“Ughh” Rian mendadak berlutut dihadapan Hantu Dokter.. “Tidak … Mungkin …”
“Hihihihihihi … Hihihihihihi … Kamu pikir bagaimana cara kami bisa memakan jiwa manusia? Hihihihihihi … “ Tubuh Hantu Dokter mulai berubah. Pakaiannya yang tadinya berwarna putih polos mulai muncul bercak merah. “Ahh~ … Aku dapat merasakannya … Kekuatanku perlahan meningkat! Rumor tersebut ternyata benar. Hihihihihihi … Hihihihihihi …”
“Ughh … Oke… Mari kita uji hipotesis keduaku.” ucap Rian sambil tersenyum. Dengan sekuat tenaga, Rian berlari mundur menuju pintu tangga darurat yang ada di belakangnya.
“PERCUMA KAU LARI! MATILAH DEMI EVOLUSIKU! Slurp~”
Secepat kilat, Rian membuka pintu tangga darurat dan menutupnya.
BRAAK
“Hahahahaha … Sudah kuduga! Hantu nggak bisa menembus benda padat! Hahahahaha …”
BRAAK BRAAK BRAAK BRAAK
“BUKA PINTUNYA!!!”
BRAAK BRAAK BRAAK BRAAK
Rian tidak mempedulikan teriakan Hantu Dokter dan terus bersandar pada pintu darurat. Rian memiliki hipotesis tersebut berdasarkan pengalaman misi Tantangan Cermin. Saat itu, ada entitas astral yang berusaha masuk ke kamar mandi, seakan ingin menghentikan Tantangan Cermin. Tapi makhluk tersebut tidak bisa masuk dan hanya bisa menggedor - gedor pintu. Maka dari itu Rian membuat hipotesis bahwa Hantu tidak bisa menembus benda padat seperti pintu dan tembok bata. Rian juga tidak asal berhenti saat menghadapi Hantu Dokter. Ia memang sengaja memilih untuk berhenti di dekat pintu darurat untuk berjaga - jaga seandainya hipotesis pertamanya salah.
Drap Drap Drap Drap
Suara beberapa langkah kaki terdengar menaiki tangga darurat dengan cepat. Rian yang kelelahan memaksakan tubuhnya untuk berdiri. Melihat beberapa petugas keamanan yang datang, Rian bernafas lega.
Empat orang petugas keamanan tersebut mengepung dan mengacungkan tongkatnya pada Rian. “Kami mendapat laporan bahwa Anda membuat keributan di lorong Rumah sakit. Jadi ikut kami ke kantor sekarang!”
“Eh???”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Paulina Alfathir
baru ini sy bc crt sistem kekayaan uji nyali sy kadang deg degan sampai rasanya ikut terbawa suasana serem👍👍👍bagus thor buat cerita sprti ini lg😘😘😘
2024-03-20
1
Adico
aduh 123 cobalah kamu pilih yang mana
serm abis😁😁😄
2022-09-26
3
TK
kalau udah berhantu 👻👻👻
takut 🏃🏃🏃
2022-09-22
0