Lotus Blue Fire

Lotus Blue Fire

Prolog

Di Dunia ada 4 wilayah yang mempunyai kekuatan besar masing-masing adalah Benua Sian, Benua Lian , Benua Pian dan Benua Rican.

Benua Sian hanya satu kekuasaan pemerintahan yaitu Dinasti kekaisaran Tang yang di pimpin oleh Kaisar Tang Yinwei. Terdapat 3 kekuatan Tempur yang dipimpin masing-masing Jenderal yaitu Pasukan Tempur Topeng Emas, Pasukan Tempur Zirah Baja dan Pasukan Tempur Kuda Besi.

Di benua ini ada 8 Klan yang menguasai dunia Persilatan oleh masing-masing keluarga, mereka Klan Api biru keluarga Luo, Klan Api Ungu keluarga Chan, Klan Angin Langit keluarga Kun, Klan Phoenix Es keluarga Qin, Klan Naga Bumi keluarga Lan, Klan Angin Bumi keluarga Wu, Klan Bunga Langit keluarga Ran dan Klan Tebing Utara yang merupakan pencampuran oleh beberapa keluarga tersembunyi.

Dunia persilatan ditentukan oleh dua kekuatan yang harus dimiliki oleh seorang petarung. Masing-masing kekuatan itu adalah jiwa petarung dan Raga petarung.

Jiwa petarung di bagi ke dalam 4 unsur yaitu Api Angin Es dan Tanah.

Raga petarung di bagi ke dalam 7 tingkatan yaitu Kayu, Besi, Perunggu, Perak, Emas, Intan dan Berlian.

Seorang petarung harus mempunyai kemampuan elemen. Kemampuan itu merupakan gabungan dari kekuatan yang dimiliki. Untuk itu seorang petarung harus memiliki Elemen jurus yang merupakan kemampuan gabungan dari dua kekuatan di dalam diri petarung.

Di Benua ini terdapat Turnamen usia muda dibawah umur sepuluh tahun yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali untuk menggali potensi dan mengetahui kekuatan pelatihan petarung dari masing-masing klan yang paling bergengsi guna mengangkat martabat setiap klan pemenang.

Sebelum Turnamen itu digelar, biasanya tiap klan mengadakan uji kemampuan serta kualifikasi setiap anak yang akan di kirim ke Turnamen, sebab itu banyak dari tiap-tiap klan mengadakan uji kemampuan petarung muda diusia delapan tahun dan sisa waktu digunakan untuk melatih dan mengembangkan kemampuan kekuatan tiap-tiap anak yang masuk kualifikasi yang biasanya hanya berjumlah sepuluh orang dibawah bimbingan para tetua masing-masing klan.

Aku hidup di bumi masuk dalam dunia yang hanya kemampuan yang bicara. Disini tak ada kedamaian yang aku dapatkan. Orang disini hanya menjunjung tinggi serta mengedepankan kekuatan dan kemampuan.

Konon dari cerita yang aku dengar hanya ada satu orang yang pernah mencapai tingkat tertinggi dari semua kemampuan diri yang disebut Jenderal Jiwa Langit Raga Surga. Orang yang bagaikan dewa itu hanya mitos yang diperdengarkan ke anak-anak mereka untuk memberi semangat berlatih.

Orang lain diberikan kekuatan serta kemampuan alami yang hebat. Aku malah jadi pecundang tak berguna dengan kekuatan dan kemampuan dasar buruk yang mereka sebut jiwa Sampah.

“Sialan ... Dewa sialan!! Menciptakan aku yang hanya menjadi pecundang dan bahan lelucon seluruh orang klan sendiri. Ehh ... benar-benar tak adil! Aku mana takut, coba berikan aku cobaan yang lebih berat lagi!” umpat kasar seorang anak yang sedang duduk di atas dipan kayu di gubuk pohon sambil melemparkan buah pir yang ia gigit ke langit.

DUAR!!

Terdengar bunyi petir dan kilat yang menghampiri anak itu hingga jatuh dari ketinggian pohon.

“Yaa Tuhaan, aku hanya bercanda saja. Kenapa kau kejam sekali!” kata anak itu sambil menggigil kepanasan dengan muka polosnya.

“Hahaha, lihat itu anak sampah, sedang apa dia? Apa dia ingin bunuh diri atau dia jadi gila?”

“Mungkin dia menantang tuhan! Lihat penampilannya ... Menyedihkan!” sahut salah satu dari beberapa anak yang tidak jauh dari anak yang jatuh dari dipan itu.

“Pergi kalian dasar anak mama, jika tidak! Aku tidak akan segan memberi pelajaran pada kalian!!” seru anak yang rambutnya acak-acakan akibat tersambar cahaya kilat dengan ekspresi galak sambil ujung jari menunjuk kumpulan anak yang mengejeknya.

“Lihatlah, si sampah ini berlagak dia punya kekuatan. Padahal hanya sampah di Kota Wujin ini,” kelakar salah satu anak sambil senyum meledek.

“Hari ini biar kami bantu kamu menuju neraka, menghilangkan sampah dari Keluarga Luo. Ketua Fang benar-benar sial punya anak seperti dirimu,” gertak anak yang lain.

Dan seperti biasanya, Tian Shan menjadi samsak hidup bagi anak-anak seusianya yang memiliki kemampuan lebih baik dari dirinya.

“Apa yang kalian lakukan? Pergi dari sini atau ku patahkan kaki dan tangan kalian!” seru seseorang yang berada tidak jauh dari mereka sambil berjalan cepat menuju kumpulan anak-anak itu.

“Wah ... kita harus kabur, itu Tian Xing kakaknya Tian Shan. Ayo kita pergi dari sini,” salah satu anak mengajak anak yang lainnya.

“Heh, kau beruntung kali ini, Sampah?” geram salah satu anak yang memakai pakaian layaknya bangsawan, dengan tatapan sinis sambil berlari meninggalkan Tian Shan yang tergeletak babak belur.

“Adik Shan, kau tak apa-apa? Mari kita pulang, tentang anak-anak barusan, nanti kakak beri mereka pelajaran,” kata Tian Xing sambil memegang tangan adiknya membantu berdiri.

“Kenapa...? Kenapa Tuhan benar-benar tidak adil? Menjadikanku bahan lelucon, bahkan burung pun tak terluka aku pukul, hehehe benar-benar sialan,” Luo Tian Shan masih mengumpati dirinya sendiri sambil menepis tangan kakaknya dan berlari meninggalkannya.

Luo Tian Xing menghela napas berat melihat adiknya yang telah berlalu dengan kondisi mental jatuh, kemudian menggelengkan kepala pelan sambil tersenyum sinis.

Dalam klan ini Luo Tian Xing dan Luo Tian Shan adalah anak dari Ketua Klan Api Biru Luo Fang. Mereka bagaikan langit dan bumi dari segi kekuatan serta kemampuan, tetapi Luo Xing amat menyayangi adik satu-satunya itu. Itu terbukti dari dia tidak ikut serta Turnamen Beladiri tahun lalu meski bakatnya luar biasa. Hal itu ia lakukan demi perasaan adik tercintanya.

Memang kejam, dari segi kekuatan serta kemampuan Luo Tian Xing mempunyai Jiwa Api Dasar tingkat 5, Raga Perunggu tingkat 4 berbeda dengan Luo Tian Shan yang hanya punya Jiwa Api dasar tingkat 2, Raga Kayu tingkat 1.

Sebenarnya Ketua Luo Chen Fang yang juga ayah dari Luo Tian Shan telah berupaya melatih serta membimbingnya bahkan lebih intens daripada kakaknya dulu, tetapi entah kenapa kekuatan dan kemampuan Luo Tian Shan seperti jalan di tempat tanpa peningkatan.

Meskipun dengan sumber daya yang terbatas karena tubuh Luo Tian Shan hanya mampu menerima sumber daya dasar pembentukan tingkat pertama.

Sebab itulah sang ayah dan kakaknya begitu terpukul mengetahui bahwa Luo Tian Shan mungkin ditakdirkan jadi manusia biasa.

Jadi dalam kehidupan sehari-hari Luo Tian Shan hanya menghabiskan waktu menyendiri di gubuk pohon di perbatasan antara kota dengan hutan yang dibangun oleh kakaknya sebagai tempat baginya menjalani hari.

Karena sang adik memang tidak mau membaur dengan anggota klan yang seumuran, takut kalau hanya mencemarkan nama baik ketua Klan Api Biru.

Dengan tidak adanya seorang ibu menjadikan Luo Tian Shan semakin terlarut dalam kesendirian serta kesedihannya setiap hari. Memang sejak dilahirkan dia tidak pernah melihat wajah serta bagaimana belaian seorang ibu.

Chen Fang juga sepertinya menutupi kemana sang ibu berada, hanya memberitahu tentang nama ibunya, Ruolan Shan yang ia ceritakan sebagai seorang warga biasa.

Luo Tian Xing ataupun Luo Tian Shan tak pernah tahu kemana sang ibu meskipun Tian Xing saat itu berusia lima tahun dan Tian Shan baru lahir beberapa minggu, tapi ia tak ingat wajah ibunya.

Setelah kelahiran Tian Shan, sang ibu menghilang entah kemana, menjadikan Chen Fang sebagai orang tua tunggal dalam membesarkan dua anak yang masih kecil. Yang satu si jenius Tian Xing yang satu lagi si Sampah Tian Shan, meskipun umur mereka hanya terpaut lima tahun tapi tidak dengan kemampuan sejak lahir mereka.

Saat ini usia Tian Xing dua belas tahun dan Tian Shan baru tujuh tahun. Tetapi mereka berdua memiliki jalan berbeda yang harus ditempuh masing-masing.

‘Sepertinya aku harus memberitahu ayah, supaya mempercepat pencarian seseorang master yang mengetahui ada apa dengan tubuh adikku,’ gumam Luo Tian Xing sembari mengamati puing-puing gubuk pohon buatannya yang hancur.

“Baiklah, sepertinya aku harus memperbaiki ini dulu. Agar nanti Adik Shan kembali tempat ini sudah lebih baik dan membuat suasana hatinya lebih tenang, hmm ...!” selesai berkata ia melemaskan kedua tangannya keatas bersiap memperbaiki gubuk kayu yang berantakan.

Terpopuler

Comments

nu_rzaqi

nu_rzaqi

wah wah wah produk china nih.. heheehehe😊

2020-10-30

3

^⁠__⁠daena__⁠^

^⁠__⁠daena__⁠^

jejak🙏

2020-10-18

1

Aryan Lee

Aryan Lee

Good story. ku mmpir ni k

2020-09-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!