Ch. 15 ~ Bertahanlah, Tian Shan!

Pertarungan dahsyat telah berakhir dengan Burung Es Petir Surga sebagai pemenangnya. Tian Shan telah tersadar dari kekagumannya setelah burung itu kembali melesat masuk kedalam Danau. Meninggalkan Naga Bumi Sayap Merah mati terapung.

Ia tidak membuang kesempatan itu, dengan segera dia berenang menuju ke bangkai Naga Bumi Sayap Merah untuk mengambil Inti Jiwa beserta bagian lain yang berguna baginya sesuai arahan Yun Zhizhi.

Dengan menggunakan jurus elemen yang dimiliki, membentuk pisau kayu runcing di tangan kanannya. Tian Shan secara perlahan membelah bagian tengah tubuh Naga Bumi Sayap Merah itu.

Tanpa kendala yang berarti pisau kayunya mampu membelah daging tebal itu. Jika bukan karena tubuhnya hangus terbakar dengan berbagai sayatan bekas petir yang merontokkan sebagian sisik di tubuh Naga Bumi itu, pisau kayu Tian Shan tidak akan mungkin menembusnya bahkan menggores pun tidak akan mampu.

Tidak butuh waktu lama baginya untuk menemukan Inti jiwa dari Naga Bumi Sayap Merah. Perlahan tapi pasti ia mengeluarkannya menggunakan kedua tangan.

Inti jiwa itu lebih besar dua kali lipat dari inti jiwa yang dimiliki Kelinci Merah dan warnanya juga berbeda.

“Guru coba lihat...! Warnanya sungguh indah, Biru Muda. Ukurannya juga lebih besar dari inti jiwa kelinci merah. Apakah ini cukup bagus guru?” raut wajahnya cerah karena senang, Tian Shan memperlihatkannya pada Yun Zhizhi yang hanya memasang wajah malasnya keluar dari Gelang Giok.

“Tentu saja itu 100x lebih baik dari inti jiwa kelinci merah. Inti Jiwa Biru Muda hanya dimiliki oleh Hewan Petarung kelas Langit,” jawab Yun Zhizhi terlihat malas, wajahnya kelihatan tak tertarik sama sekali. Tapi kemudian Yun Zhizhi terdiam mengamati sesuatu.

“Tian Shan, ambil kedua mata Naga Bumi itu, lalu congkel tanduk emasnya. Itu akan berguna suatu hari nanti!”

“Oh baiklah, Guru...!”

Tanpa pikir panjang lagi dengan gerakan gesit, Tian Shan segera melakukan perintah gurunya. Meskipun sedikit kesulitan karena posisinya yang berada dibawah permukaan air namun tidak menghalangi niat Tian Shan.

Beberapa saat setelah berhasil mendapatkan kedua benda itu, Tian Shan dengan cepat berenang ke pinggir danau.

Setelah kembali memakai pakaiannya, ia duduk di depan batu besar tempat ia bersembunyi sebelumnya sambil memandangi benda-benda yang telah ia peroleh dari keberuntungan.

Melihat kegembiraan muridnya, Yun Zhizhi tersenyum tipis lalu mencoba menjelaskan.

“Tian Shan, kau harus tahu jika tingkatan inti jiwa hewan petarung di berbagai kelas itu berbeda. Apakah itu warna, ukuran, kegunaan atau kekuatannya. Apakah kau mengerti?”

Mendengar hal itu Tian Shan memiringkan kepala sambil bermuka polos kemudian mengangguk pelan.

“Mengerti Guru. Tapi tingkatan yang bagaimana yang guru maksud?”

Yun Zhizhi tersenyum kecil lalu duduk disamping Tian Shan untuk kembali melanjutkan penjelasannya.

“Hewan Petarung itu terbagi kedalam 6 kelas. Rendah, Tengah, Puncak, Langit, Suci, dan Surga. Sedangkan Inti jiwa hewan petarung itu terbagi kedalam 12 warna. Kuning Muda, Kuning Tua, Oranye, Merah Kuning, Merah Muda, Merah Tua, Biru Muda, Biru Tua, Hijau, Hijau Tua, Ungu Muda dan Ungu....” Yun Zhizhi menatap wajah Tian Shan sejenak kemudian melanjutkan.

“... Setiap kelas hewan petarung memiliki 2 warna inti jiwa berdasarkan daya hidupnya. Contohnya Naga Bumi Sayap Merah ini, dia memiliki Inti jiwa berwarna Biru Muda. Berarti dia mencapai kelas langit kurang dari seratus tahun. Jika Warnanya Biru Tua, berarti telah berada di kelas Langit untuk kurun waktu melebihi 200 tahun. Apakah kau paham...? Jika tidak, aku malas mengulanginya!” gadis menawan perwujudan dari Rajawali Staris Biru itu seolah memaksa Tian Shan untuk memahaminya dalam sekali dengar.

“Guru terlalu meremehkan daya ingat murid sendiri! Ah tidak seru ... Tidak seru. Apakah Guru Yun Zhi ingin aku mengulangi semua penjelasan Guru?” Tian Shan kelihatan sangat percaya diri dalam menjawab pernyataan Yun Zhizhi yang meremehkannya.

“Dasar bocah, aku tidak ada waktu mendengarkan ocehanmu. Lagipula aku berniat langsung menyuruhmu menggunakan inti jiwa itu sekarang. Supaya bisa melompati tingkatanmu, butuh keberanian yang beresiko! Apakah kau berani?” raut wajahnya serius tanpa senyum, perkataannya seolah terdengar memaksa.

“Hei Guru, apakah kau serius? Jika gagal, bukan hanya aku kehilangan bakatku tapi juga bisa saja membunuhku. Ehh..., guru terlalu memandang tinggi kemampuanku!” jawaban Tian Shan tegas namun wajahnya seperti tidak ada rasa takut sedikitpun malah cenderung berekspresi aneh.

“Berani melawan gurumu sendiri? Hei bocah nakal, lakukan saja perintahku! Atau aku tidak akan pernah lagi membantumu!” bentak Yun Zhizhi keras dengan sedikit tingkah yang aneh.

“Baiklah baiklah. Cerewet sekali guru ini,” lenguh Tian Shan sambil tersenyum lalu bersiap untuk duduk bersila.

“Huh dasar murid kurang ajar!” desah Yun Zhizhi melenguh pendek sambil membuang muka.

Meskipun Yun Zhizhi sedikit kasar dan terkesan memaksa tapi ia tahu benar jika Tian Shan gagal atau tubuhnya tak kuat menahan rasa sakit maka dipastikan tubuhnya akan lumpuh permanen.

Namun, dirinya yakin dengan darah keturunan klan Teratai Biru Kuno yang dimilikinya, Luo Tian Shan akan mampu bertahan dan berhasil.

Keberhasilan yang bukan hanya melompati tingkat namun juga menyerap segala kemampuan setiap tingkat yang di lewati dengan sempurna.

Yun Zhizhi berpikir bahwa ini mungkin adalah takdir. Mempertemukan muridnya dengan Inti Jiwa Naga Bumi Sayap Merah.

Beberapa saat kemudian Tian Shan telah berposisi duduk bersila sempurna. Tanpa menunggu waktu lagi, sambil bersiap mengatur napasnya lebih dulu kemudian setelah itu ia menelan utuh Inti Jiwa biru muda tersebut.

Memang cara yang dilakukan sedikit beresiko namun jika dilakukan dengan penyerapan secara normal akan terasa sulit berkali lipat.

Yun Zhizhi membantu proses penyerapan itu dengan meletakkan kedua tangannya di punggung belakang Tian Shan.

Sesaat kemudian sekitar tubuh Tian Shan dikelilingi aura biru terang yang memiliki tekanan tinggi. Hingga menjulang ke langit. Tubuh kecilnya bagaikan sebutir pasir yang berada di dalam sebuah lorong cahaya.

Dengan menggunakan segala kemampuan yang dimiliki, Yun Zhizhi mencoba mengontrol kesadaran Tian Shan.

WHUNG!!

SWOOSH

Bersamaan dengan teriakan kesakitan Tian Shan, muncul sebuah energi dahsyat berwarna Hijau cerah keluar dari tubuhnya yang terlihat berusaha menelan Aura Biru terang sebelumnya.

Bersamaan dengan munculnya energi hijau terang itu, terlihat jelas diatas tubuh Tian Shan terbentuk sebuah Teratai raksasa dari energi dan berputar cepat.

“Ugh ... tidak ku sangka Teratai Staris bangkit secepat ini. Heh hehe, bocah busuk kau beruntung aku yang buntung, cih!” Yun zhizhi terlihat sangat kelelahan menahan kesadaran Tian Shan dan hanya bergumam lirih dengan tatapan matanya sedikit sayu.

“Argh ...!”

Tiba-tiba Tian Shan menjerit keras hingga membuat Yun Zhizhi tersentak kaget.

Dirinya tidak menyangka bahwa kekuatan dari Inti jiwa Naga Bumi Sayap Merah sekuat ini ditambah dengan bangkitnya Teratai Staris dalam diri muridnya. Membuat Yun Zhizhi sangat kewalahan menahan dua energi sebesar itu saling menelan.

Waktu demi waktu terasa sangat menyakitkan bagi Tian Shan, sangat melelahkan bagi Yun zhizhi. Kedua nya sudah hampir mencapai batasan mereka.

“Ah, sialan! Tian Shan bertahanlah. Jika kau mampu melewati ini dan berhasil menguasainya. aku berjanji akan bersikap lembut padamu, bertahanlah bocah bodoh!” dengan napas terengah-engah Yun Zhizhi mendengus kesal kemudian berteriak keras menyemangati muridnya yang kini tengah berjuang.

Terlihat jelas jika tubuh Tian Shan dikelilingi oleh dua energi besar dan kuat yang saling serap. Kulit tubuhnya terlihat seperti mengelupas sementara bola matanya berwarna putih seluruhnya.

Dengan sisa-sisa tenaga yang dimilikinya, Yun zhizhi berusaha mengontrol paksa kesadaran Tian Shan. Agar Teratai Staris yang ada ditubuh muridnya itu memiliki kekuatan lebih untuk secepat mungkin menyerap energi Biru terang dari Inti jiwa Naga Bumi Sayap Merah.

“Hah! Kurang ajar kau, sial! Tambah lagi tambah lagi tambah lagi, jangan meremehkan kekuatanku dasar hewan rendahan!”

“Bocah baik, Bertahanlah. Sebentar lagi aku akan menghilang karena kehabisan energi. Aku percaya kau bisa!” senyum tipis terlukis di bibir mungil Yun Zhizhi, ia mencoba mengatakan kondisinya yang masih dalam keadaan diambang kesadaran.

SWOSH!

Dengan tenaga yang tersisa Yun Zhizhi mengeluarkan semua energinya yang menciptakan pusaran angin disertai Badai Api berwarna Biru menekan kuat Aura Biru terang yang telah berwujud seekor naga.

Aargh!

Bersamaan dengan itu Tian Shan menjerit keras.

Energi yang diciptakan Yun Zhizhi seperti sedang membantu Teratai Staris berwarna hijau yang berputar diatas tubuhnya menekan Aura Biru berbentuk Naga serta perlahan menelannya secepat putaran yang dihasilkan.

Sementara itu, tubuh Yun Zhizhi terlihat transparan seperti akan menghilang.

“Hehh waktuku telah habis. Ah sial...! Sekarang, semua tergantung tekadmu, Tian Shan. Guru akan kembali ke gelang giok tertidur untuk beberapa waktu yang lama. Kau harus berhasil.”

Setelah perkataannya berakhir, Yun zhizhi menghilang. Meninggalkan Tian Shan yang masih sekuat tenaga menahannya seorang diri.

HONG!

Tiba-tiba muncul energi dari tengah danau. Di tengah-tengah energi itu terlihat seseorang lelaki muda dengan pakaian serba biru muda cerah mendekati Tian Shan dengan senyum ramahnya sambil menutup mata.

“Hmm... Kakak sungguh bodoh, haihh dengan kekuatan yang hanya sepertiga saja berani mengambil resiko sebesar ini. Aihh, harus aku juga kan yang menyelesaikannya. Hihihi, entah apa yang akan ia katakan jika tahu aku membantu bocah ini.”

Terpopuler

Comments

dinik

dinik

who are u

2020-08-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!