Sementara hari masih pagi buta, Yun Zhizhi telah terbangun dan berkeliling di sekitar Danau Air Biru meninggalkan Tian Shan yang masih tertidur.
Langkah Yun Zhizhi begitu santai sambil menoleh kesana kemari mengamati situasi yang ada dan juga mencari tempat yang tepat untuk melatih Tian Shan teknik jurus.
Terlihat bahwa Danau Air Biru adalah tempat bagi Hewan Petarung sebagai sumber air minum satu-satunya.
Dalam pandangan Yun Zhizhi terlihat begitu banyak hewan petarung kelas rendah hingga menengah berada tidak jauh dari pinggir Danau. Itu membuktikan bahwa kemungkinan ada hewan kelas langit yang juga berada disekitar.
Yun Zhizhi tahu benar tentang dunia yang kejam ini, entah binatang atau pun manusia. Semuanya memiliki satu kesamaan. Ya... jika kekuatan dan saling membunuh adalah cerita utama kehidupan ini.
Yang kuat akan memakan yang lemah. Kemanapun berlari, di setiap sudut dunia ini memiliki peran yang sama. Hadapi atau mati. Menang atau pecundang. Setiap hidup selalu punya pilihan namun setiap pilihan tidak ada yang benar-benar memihak.
Dalam lamunannya memikirkan tentang roda kehidupan, Yun Zhizhi sadar bahwa mungkin dirinya juga termasuk buruan yang akan dimangsa atau pemangsa yang mencari buruan. Cepat atau lambat, sekarang atau nanti. Pilihan yang akan dipilih akan tetap sama.
“Haishh ... Bocah bodoh itu! Entah bagaimana aku bisa berjanji untuk membantunya, ahh sudahlah! Mungkin bersamanya aku bisa melihat dunia yang sesungguhnya.” Yun Zhizhi mendengus sebal namun senyuman tipis terlihat di bibir mungilnya.
Sewaktu Yun Zhizhi ingin membangunkan Tian Shan untuk bersiap, ia merasa ada sesuatu yang tidak asing baginya berada di kedalaman danau.
Yun Zhizhi menoleh cepat ke arah danau, ‘Ehh, perasaan ini? Sepertinya aku tidak asing!’
Sebenarnya ia ingin mencari tahu sendiri namun saat ini dirinya sadar kalau tak memiliki raga, menjadi hal yang mustahil baginya untuk menyelam dalam wujud aura.
“Ahh sudahlah, nanti saja jika bocah bodoh itu sudah cukup kuat, aku akan minta dia untuk menyelam mencaritahu ada apa di dalam danau ini! Sebaiknya aku bergegas membangunkannya,” Setelah memutuskan, Yun Zhizhi pun mendekati Tian Shan dan segera membangunkannya.
“Ahh hujan ... Banjir! Guru ...!”
“Banjir palamu, cepat bangun dan pakai bajumu. Kita berlatih sekarang!” seru Yun Zhizhi acuh, namun dalam hati tertawa karena berhasil mengerjai murid pertamanya itu.
“Ahh Guru tega. Bisa tidak bangunkan aku dengan cara biasa, aku kan masih anak-anak! Untuk apa di guyur air segala!” Tian Shan membela diri sambil memakai baju.
Setelah selesai bersiap-siap ia menyusul gurunya yang lebih dulu berada di sisi lain pinggir danau.
Tanpa membuang waktu lagi, Yun Zhizhi meminta Tian Shan mengeluarkan jiwa api-nya. Lalu menggabungkannya dengan jurus yang telah ia terima.
“Kita beruntung menemukan danau ini, tempat ini cukup cocok bagimu berlatih jurus api. Sekarang lepaskan jurusmu ke danau,”
Yun Zhizhi kemudian memberi petunjuk penggabungan selagi Tian Shan mempraktekkannya.
BLARR!!
Beberapa saat kemudian terdengar ledakan cukup keras setelah Tian Shan melepaskan jurus Api Pemusnah yang mengakibatkan air danau meledak keatas menciptakan butiran-butiran air yang jatuh.
“Hmm ... Masih kurang, coba sekali lagi!” Yun Zhizhi memberi arahan. Tanpa menjawab lebih lanjut, Tian Shan mencoba kembali.
DUARR!!
Beberapa kali ledakan terjadi dengan peningkatan dampak yang cukup tinggi.
Percobaan terakhirnya bukan hanya meledakan air di permukaan danau namun juga menciptakan pusaran di tengah danau yang bertahan beberapa detik lalu meledak ke langit hingga menciptakan hujan di area sekitar danau.
“Bagus, meskipun belum sempurna tapi penguasaanmu lumayan. Kau harus ingat, bahwa air itu musuh alami api, ketika kau mampu menekan air sampai ketitik lemahnya seperti barusan ... Kau sudah dibilang mahir dalam jurus ini,” Yun Zhizhi menegaskan sementara reaksinya terlihat datar dalam memandangi sisa-sisa dampak ledakan.
“Murid mengerti, Guru!” ujar Tian Shan sembari melihat kedua tangannya.
Pelatihan yang di lakukan Tian Shan cukup memakan waktu hingga setengah hari, itu menyebabkan dia tidak sadar jika belum memakan apapun. Tetapi, ia masih saja mencoba beberapa kali lagi.
Berbeda dengan Tian Shan yang tak menyadari, Yun Zhizhi memiliki firasat tidak enak. Sebab sejak tadi tidak ada satu hewan pun yang mencari minum atau sekedar lewat, padahal ia yakin bahwa pagi tadi terdapat banyak hewan yang bersembunyi menunggu matahari menampakkan diri.
“Tian Shan, hentikan dulu!” seru Yun Zhizhi segera setelah firasatnya semakin menjadi-jadi.
“Ehh, ada apa guru? Padahal aku masih ingin melanjutkannya. Apa ada kesalahan yang kulakukan!”
“Tidak. Diamlah sebentar jangan banyak bertanya,” ketus Yun Zhizhi sembari berwaspada pada sekeliling.
Tidak lama Yun Zhizhi berbicara, tiba-tiba tanah disekitar danau bergetar cukup hebat. Air di permukaan danau pun ikut bergetar hingga menciptakan gelombang-gelombang kecil.
Dari arah selatan danau atau arah belakang dari tempat guru dan murid itu berada, di kejauhan pohon-pohon tampak tumbang seperti tertabrak oleh sesuatu yang besar dan terasa semakin mendekat.
Tian Shan dapat merasakan getaran tanah semakin kuat hingga membuat dirinya diam mematung memandang kearah sumber getaran itu yang terasa semakin mendekat kearahnya.
“Aura ini, gawat...! Tian Shan cepat sembunyi...!” Yun Zhizhi segera mengibaskan tangannya kearah muridnya, reaksinya begitu serius menatap arah getaran tersebut.
Tanpa bertanya lebih jauh, Tian Shan dengan sigap bersembunyi di salah satu rongga batu besar tidak jauh dari pinggir danau.
Yun Zhizhi masih tetap berada di tempat dan menciptakan energi pelindung untuk menyamarkan hawa keberadaan muridnya itu.
Dan benar saja, tak lama setelah itu muncul sesosok makhluk berbadan besar dan memanjang hampir tiga puluh meter memiliki sepasang sayap berwarna merah, memiliki kepala besar dengan satu tanduk emas dan terlihat giginya cukup besar serta tajam, kedua gigi atas berwujud taring panjang berlainan sisi, terdapat juga dua helai rambut tebal panjang bergelombang berwarna hitam di depan hidungnya.
Selain itu memiliki sisik corak ungu kemerahan yang menimbulkan suara gemericik. Sementara ekornya mirip ekor ikan.
“Tsk ... Sial! Sudah kuduga makhluk ini penyebabnya. Naga Bumi Sayap Merah...! Bagaimana dia bisa hidup di wilayah hutan ini tanpa diketahui oleh para Petarung!” pekik Yun Zhizhi menatap setajam angin.
Keberadaan Yun Zhizhi tidak dapat di ketahui oleh hewan petarung tersebut tapi tidak dengan Luo Tian Shan, meskipun telah dilindungi oleh energi ciptaan Yun Zhizhi yang merupakan pelindung tak terlihat sama dengan pelindung yang ada di gua tempat tinggalnya.
“ah gawat! Dia menuju kearah Tian Shan berada, aku harus bagaimana? Dasar sial...!”
Naga Bumi Sayap Merah itu bergerak cepat menuju kearah persembunyian Tian Shan, dibalik rongga batu besar yang menghadap arah danau.
Yun Zhizhi pun sempat berseru panik sebab menyadari bahwa ini akan jadi buruk. Ia tidak berpikir akan jadi seperti ini. Jika pun ia membantu dengan menyatu dengan Tian Shan, raga yang dimilikinya saat ini pasti tidak akan sanggup menahan kekuatan dari Burung Api Langit. Oleh karena itu Yun Zhizhi panik serta terus mengumpat dalam hati sembari bergerak lebih cepat ketempat muridnya berada.
Namun, kekhawatiran Yun Zhizhi ternyata salah. Naga Bumi itu hanya melewati batu besar itu dan langsung menceburkan diri ke danau hingga menciptakan hentakan keras di permukaan danau dan tak berselang lama membuat gelombang air menyapu area di pinggir danau.
“Apa yang terjadi? Uhh ... Makhluk rendahan ini, sebenarnya apa tujuannya? Kenapa dia berani masuk kedalam danau?” Yun Zhizhi terkejut mengetahui itu, hingga gelombang air yang dihasilkan juga menyapu tubuhnya beserta area sekitarnya.
Setelah beberapa saat permukaan air danau kembali tenang dengan sedikit riak-riak kecil yang terdapat ditengah-tengah danau.
“Guru, apa yang terjadi? Kenapa tempat ini penuh dengan air! Apakah ini ulah guru?” Tian Shan keluar dari rongga batu setelah goncangan dan dampak yang dirasakan telah berhenti.
“Bukan, ditempat ini ada Hewan Petarung kuat, mungkin dia raja hewan petarung di hutan ini. Naga Bumi Sayap Merah! Dia yang menyebabkan semua ini dan saat ini dia berada di dalam danau,” Yun Zhizhi menjelaskan singkat sementara pandangannya terfokus ke danau.
“A-apa? Naga Bumi Sayap Merah! Guru, ayo cepat kita pulang beritahu kakak, dia sudah lama mencari hewan petarung ini untuk menjadi inti jiwa keduanya!” Tian Shan cukup terkejut namun segera tersenyum semangat ketika mengingat tentang kakaknya.
“Bodoh, kakakmu tak akan sanggup melawannya. Bahkan ayahmu pun mungkin akan kewalahan jika bertarung secara langsung. Apa kau kira hewan ini selemah itu!” sahut Yun Zhizhi tegas diselingi tatapan mata tajam.
Tak lama setelah itu, tiba-tiba air danau memunculkan pancaran energi kuat berbentuk cahaya kuning hingga menembus awan serta gelombang air yang kacau.
‘Perasaan ini? Apakah dia juga berada disini? Ahh ... jadi artinya Naga Bumi itu masuk ke danau untuk menantangnya bertarung? Ahh sial, raga bocah ini terlalu lemah untuk menghentikan mereka. Kekuatanku tak cukup kuat jika aku sendiri. Cihh, apa yang harus kulakukan? Pertarungan mereka sungguh akan berdampak buruk.’
Yun Zhizhi terkejut merasakan kembali perasaan yang sama ketika ia mengelilingi sekitar danau ini beberapa waktu yang lalu. Perasaan yang langsung ia kenali. Dalam kebingungan tentang langkah apa yang dapat ia lakukan untuk menghentikan kedua Hewan Petarung itu sebelum bertarung lebih jauh hingga muncul ke daratan yang pasti akan menimbulkan dampak sangat buruk, bukan hanya seisi hutan namun juga kota terdekat akan terdampak serius.
Tiba-tiba cahaya terang yang membumbung menembus awan itu pudar dan segera berganti getaran tekanan energi petarung yang sangat menekan hingga membuat Tian Shan jatuh terkapar, karena kekuatan raga yang dimilikinya masih berada di tahap kayu tingkat awal.
Menyadari kondisi muridnya memburuk, tanpa pikir panjang Yun Zhizhi masuk kedalam tubuh Tian Shan untuk melindunginya dari dalam.
Memang jika hanya untuk bertahan melindungi setiap organ tubuh dengan kekuatannya, Yun Zhizhi masih bisa melakukannya namun untuk pertarungan, ia tak bisa melakukannya atau tubuh muridnya itu akan lumpuh dan inti jiwanya akan hancur.
“Hei bocah bodoh! Bertahanlah, fokuskan energimu. Kita harus menjauh dari tempat ini.”
Setelah menyalurkan sebagian energinya untuk melindungi organ tubuh Tian Shan, Yun Zhizhi menguatkan kesadaran muridnya itu dari dalam pikirannya.
Dalam tekanan hebat itu, Tian Shan bersusah payah untuk bangun meskipun telah mendapatkan bantuan dari gurunya tapi itu untuk melindungi organ tubuhnya bukan untuk energi kekuatan.
WHONG!! HONG ... HONG!!
BLAARR!!
Ditengah-tengah usaha Tian Shan untuk bangkit tiba-tiba terdengar raungan keras disertai bola-bola api menyembur ke segala arah dari dalam pusat dasar pusaran air danau. Bersamaan dengan itu juga terdapat energi kebiruan menyeruak hingga membuat tubuh Tian Shan kedinginan hingga tak mampu bergerak.
Yun Zhizhi terlihat bersungut sebal di dalam pikiran Tian Shan, ‘Kedua makhluk bodoh ini, sebenarnya apa yang sedang mereka perebutkan? Andaikan mereka tahu keberadaanku disini dan kekuatanku kembali sepenuhnya, mereka pasti tidak akan berani bertarung...!’
‘Jika bocah ini selamat dari situasi ini, tidak ada lagi waktu untuk menunda peningkatan kekuatan raga petarungnya agar aku bisa menyatu dengannya menghadapi situasi seperti ini yang pasti akan terulang,’
Meskipun Yun Zhizhi berfokus menyalurkan energinya untuk melindungi organ dalam tubuh Tian Shan namun dia masih bisa merasakan tekanan dua kekuatan yang saling berbenturan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
dzhittetadhaelamy@gmail.com
gk bkl laku kalo kaya gini ...
2021-08-24
0
dinik
?????
2020-08-06
1