Kebanyakan Baper

"Ayshila..." panggil Nadia.

"Ya Ibu," ucap Ay.

"Yang tadi itu, bunda Ay yah?" tanya Nadia.

"Iya ibu, itu bunda Ay," ucap Ay.

"Bunda Ay cantik yah?" ucap Nadia.

"Semua perempuan memang cantik ibu, kalau laki-laki baru ganteng," ucap Ay buat Nadia gemes. Nadia pun tersenyum mendengar celotehan Ay.

***

Keesokan harinya, Nadia datang lebih cepat karena piket. Seperti biasa Nadia berada di ayunan. Satu per satu murid pun datang. Tak lama Ay dan Doni datang dengan septor. Doni melepas maskernya. Nadia berdebar melihat ketampanan Doni. Ay turun dari sepeda motor, sementara Nadia mendekati mereka. Doni tampak menundukkan wajahnya.

"Assalamu'alaikum, cantik," ucap Nadia.

Tak ad jawaban hening.

"Salam ayah Nak, dah," ucap Doni tidak seperti biasa. Nadia merasa heran namun berusaha bersikap biasa.

Nadia membariskan anak-anak dan menyiapkan berdo'a seperti biasa. Kemudian, Nadia mengajari anak-anak. Hari ini Ibu Mala tidak datang karena sakit. Nadia sendiri menghadapi anak-anak. Selesai belajar anak-anak makan. Ay tidak mau menghabiskan makanannya. Maka Nadia yang menghabiskan makanan Ay.

"Nanti Ibu ganti sama jajan yah," ucap Nadia.

"Asyik..." ucap Ay.

Selesai makan, anak-anak bermain di luar sambil menunggu jemputan orang tuanya. Nadia membelikan Ay jajanan wafer. Ay merasa senang. Nadia mengobrol dengan orang tua siswa yang datang.

"Ibu... Ay mau pup," ucap Ay mendatangi Nadia.

"Ayolah..." ajak Nadia.

Mereka menuju ke WC.

"Tutup Ibu, Ay malu," ucap Ay.

Nadia pun menutup pintu dari dalam. Memasukkan jilbabnya ke dalam baju menyingsingkan lengan bajunya dan memasukkan roknya ke celana.

"Ibu... Kenapa ibu pakai celana panjang?" tanya Ay.

"Iya Ay, biar nyaman," ucap Nadia.

Tiba-tiba terdengar suara memanggil dari luar.

"Ay..." sapa sebuah suara.

Nadia membuka pintu sedikit melongok keluar. Terlihat wajah tampan tersenyum di seberang.

"Eh..." ucap Nadia kaget dan menutup pintu kembali. "Ay nya pup," ucap Nadia membuka pintu sekilas kemudian menutupnya kembali.

Doni tersenyum dan merasa gemas melihat tingkah Nadia.

"Ay nya masih pup Ibu?" tanya Doni dari luar. Nadia kembali membuka pintu.

"Iya Pak, Ay nya masih pup," ucap Nadia mengangguk kemudian kembali menutup pintunya.

"Ayah, Bu?" tanya Ay.

"Iya Ay, ayah udah datang," ucap Nadia.

Ay pun segera menyelesaikan hajatnya.

"Bentar yah Nak, Ibu rapikan dulu pakaian ibu," ucap Nadia. Mereka pun keluar.

Doni tersenyum menatap Ay dan Nadia. Nadia mengajak Ay setengah berlari menuju ke kelas. Doni tersenyum merasa gemas melihat mereka. Sementara orang tua yang lain terkagum melihat ketampanan Doni.

"Ay masih mau main ayah," ucap Ay pada ayahnya.

"Tapi ayah mau pulang Nak," ucap Doni.

"Gak mau ayah, Ay masih mau main," ucap Ay memakai sepatunya.

"Ayah pulang duluan yah, nanti ayah datang lagi," ucap Doni. Ay menggeleng. Ay lebih memilih bermain bersama teman-temannya di dekat ayahnya. Nadia memilih duduk di sekitar mereka.

"Masih mau main dia," ucap Doni pada Nadia.

"Iya Pak, belum puas dia main tadi," ucap Nadia.

Doni mengambil tas yang berada di sebelah Nadia. Nadia merasa gugup.

"Ay, ayah pulang yah," ucap Doni menunjukkan tas Ay.

Ay pun berlari mendekati ayahnya.

"Salam Ibu Nak," ucap Nadia.

"Salam Ibu nya Nak," ucap Doni.

Ay pun menyalam Nadia, kemudian Nadia memeluk dan mencium Ay.

"Ay ke rumah Ibu aja yah," ucap Nadia gemas. Doni tersenyum menatap mereka. "Nanti Ibu culik Ay yah, Ibu bawa ke rumah Ibu. Boleh yah ayah, Ibu bawa Ay ke rumah."

Doni pun tertawa lepas semakin menunjukkan ketampanannya. Semua ibu-ibu di situ terpesona melihatnya. Termasuk Nadia yang baru kali ini melihat Doni tertawa lepas.

"Dadah Ay, Ay sama Ibu aja yah, ayah pulang," ucap Doni mendadah sambil berjalan.

"Dadah Ayah," ucap Nadia kemudian melepas Ay sambil tersenyum.

Keduanya berjalan menuju septornya.

"Ibu, adek mau pulang," ucap Sonia, murid Nadia yang lain bersama ibunya. Nadia pun menyalam dan menciumnya. Mereka berada dekat Ay dan Doni.

"Dadah Sonia," ucap Ay.

"Dadah Ay," ucap Sonia.

"Dadah bestie, gitu Nak," ucap Nadia.

"Iya Nak, bestie?" ucap Doni setengah tertawa.

"Iya ayah, Sonia bestie nya Ay," ucap Nadia tersenyum.

Doni tak mau melepaskan senyumannya. Begitu juga dengan Mama nya Sonia yang tersenyum juga.

"Pulang yah Ibu," ucap Doni.

"Iya, dadah sayang, cantik, imut, pinter," ucap Nadia.

"Assalamu'alaikum Ibu," ucap Doni.

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh," ucap Nadia. "Dah... Ummach..." Nadia memberikan kiss bye pada Ay membuat Doni tersenyum. Kemudian Sonia dan Mamanya pun pergi juga. Ibu-ibu di sana masih saling berbisik satu sama lain. Nadia tidak perduli memilih cuek saja.

***

Sudut pandang Donj.

Doni menjemput Ay lebih cepat. Doni melajukan septornya dengan kecepatan sedang. Saat sampai di sana Doni mencari keberadaan Ay sampai ke dalam. Tiba-tiba Doni melihat Nadia mengambil sabun. Namun yang menjadi perhatiannya. Jilbab Nadia terlihat dimasukkan ke bajunya. Lengan bajunya dinaikkan ke atas. Roknya dijepit ke atas memperlihatkan sebagian betisnya. Doni mencoba mengalihkan pandangannya walau jantungnya berdebar keras. Doni mencoba menetralkan jantungnya sebentar. Sementara Nadia tidak memperhatikan keberadaan Doni di sana.

"Ay..." panggil Doni.

Pintu kamar mandi terbuka sedikit. Menunjukkan kepala Nadia yang keluar. Kemudian Doni menatap Nadia sambil tersenyum. Nadia kelihatan kaget dan membulatkan matanya dan menunjukkan senyumnya sebentar kepada Doni kemudian menutup pintu kamar mandinya. Doni nyaris tertawa melihat tingkah Nadia yang menggemaskan. Tak lama Nadia membuka pintu kembali.

"Ay nya pup, Pak," ucap Nadia dan menutupnya kembali.

"Ay nya masih pup ibu?" tanya Doni dari luar.

Kemudian Nadia membuka pintu kembali.

"Iya Pak, Ay nya masih pup," ucap Nadia menutup kembali pintunya.

Doni memilih duduk di kursi panjang dekat situ. Doni melirik sekilas ke arah ibu-ibu yang menatap kagum ke arahnya namun dia tidak menghiraukannya sama sekali. Doni lebih memilih memainkan gadgetnya. Tak lama Ay dan Nadia keluar dari kamar mandi. Doni tersenyum melihat Nadia yang setengah berlari memegang tangan Ay menuju ke kelas mereka.

"Ay masih mau main ayah," ucap Ay.

"Tapi ayah mau pulang Nak," ucap Doni mencoba bernegosiasi.

"Gak mau ayah, Ay masih mau main," ucap Ay.

Doni menghela nafas menatap putrinya yang sedang bermain bersama temannya. Sesekali dia melirik ke arah Nadia yang tersenyum menatap Ay.

"Masih mau main dia," ucap Doni menatap Nadia sekilas.

"Iya Pak, belum puas dia main tadi," ucap Nadia tersenyum.

Tasnya Ay di dekat Nadia, kesempatan ini, batin Doni.

Doni berjalan mendekati Nadia yang terlihat gugup. Doni tersenyum menatap Nadia yang terlihat gugup. Doni mengambil tas Ay di sebelahnya. Ibu-ibu di sana mulai grasak-grusuk.

"Ayah pulang yah, Ay," ucap Doni.

"Salam Ibu Nak," ucap Nadia.

"Salam Ibu nya Nak," ucap Doni tersenyum.

Doni semakin tersenyum melihat Nadia memeluk dan mencium Ay. Doni mendengar samar-samar Nadia berbisik pada Ay.

"Ay di rumah ibu aja yah, nanti ibu culik Ay yah." Kemudian Doni mendengar Nadia menyebutnya Ayah. Membuat Doni senang. "Ayah, Ay nya di rumah Ibu aja yah."

Doni tidak bisa menahan tawanya. Membuat para ibu di sana semakin kagum. Nadia pun terlihat kagum melihat Doni tersenyum dari sudut matanya.

"Dadah, Ay. Ay sama Ibu aja yah," ucap Doni melambaikan tangan.

"Dadah ayah," ucap Nadia melambaikan tangan juga membuat Doni semakin tertawa. Kemudian Nadia melepaskan Ay.

Doni mendengar Nadia menyebut bestie pada teman Nadia.

"Iya Nak? Bestie?" tanya Doni.

"Iya ayah, Sonia bestie nya Ay," ucap Nadia yang semakin membuat Doni tersenyum.

"Pulang yah Ibu," ucap Doni melihat Nadia yang fokus pada teman Ay.

"Iya, dadah sayang, cantik, imut, pinter," ucap Nadia yang membuat Doni berdebar walau kata sayang itu ditujukan untuk Ay tapi tetap saja Doni baper.

"Assalamu'alaikum," ucap Doni masih tersenyum.

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh, dadah... Ummach..." ucap Nadia memberikan kiss bye nya membuat Doni semakin baper. 🤣

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!