Semenjak kepergian Rasya yang dibawa juragan Kasmin. Suasana rumah menjadi sepi, tidak ada lagi riuh dengan kemarahan anggota keluarga yang membentak-bentak sosok Rasya.
Mulanya mereka santai aja dan bahagia, dengan uang yang di tangan uang satu koper tersebut. Malah keesokan harinya suruhan juragan Kasmin membawa sisa uang yang satu M itu sehingga genap satu M harga jual Rasya, anak gadis yang masih berusia 19 tahun tersebut menjadi jaminan hutang orang tua nya.
Lantas uang itu segera mereka pakai buat keperluan bayar hutang sebagian dan sebagian lagi mereka pakai buat senang-senang, serta dibagikan pada anak-anaknya. Seperti Murni dan Vera, Sukma pun merengek meminta dibelikan motor. Sehingga tidak sampai dua hari pun uang itu sudah raib, ludes tidak tersisa lagi.
Kini tidak ada yang bisa di suruh-suruh atau di bentak-bentak lagi. Semua pekerjaan rumah wajib dikerjakan sama-sama dari mulai memasak, mencuci. Nyetrika, menyapu. Mengepel dan juga ke pasar. Termasuk membuat kue buat jualan.
Seperti saat ini. Vera dan Murni menunggui toko pakaian, dan Bu karsih yang membuat kue di rumah, sebelum akhirnya dibawa ke toko untuk dijual, salah satu tugas yang biasanya Rasya yang kencel semua dengan segala urusan rumah, kini terpaksa Bu Karsih juga yang gantikan bila anak-anak yang lain tidak mau kerjakan.
Sekitar pukul sembilan malam, Bu Karsih dan pak Muhidin sedang berbincang di kamarnya dengan tampak serius.
"Aduh, Pak ... aku capek gak ada Rasya. Semua aku kerjakan sendiri, anak-anak kadang tidak mau membantu." Keluh bu Karsih sambil memijat tangan dan kakinya sendiri.
"Biar lah, Bu. Kan kita sudah mendapatkan uang itu dan sebagai jaminannya adalah Rasya. Jadi anak itu sudah haknya yang membayar, dan kita sudah tidak ada hak lagi."
"Iya sih, Pak ... Oya, Pak kalau besok lusa Rasya menikah, walinya siapa?" tanya Bu Karsih menatap serius pada sang suami yang sedang menyesap rokoknya dengan nikmat.
"Ya saya lah. Kan mereka tahunya dia anak kita, apalagi sekarang menghasilkan uang yang banyak. Setidaknya kita bisa membayar hutang-hutang kita, Bu."
Bu Karsih ikut tersenyum. "Tapi aku penasaran juga. Siapa orang tua kandungnya si Rasya?"
"Nggak usah di pikirin yang jelas ... berkat dia juga kita punya rumah ini, lah dulu kita hidup ngontrak pindah sana pindah sini, karena gak bisa bayar. Ingat toh?" ujar pak Muhidin.
"Iya ya, Pak! orang itu memberikan balita yang bawel dan baru bisa merangkak ya? kalau gak salah waktu itu? dengan uang puluhan juta di tasnya. sehingga kita bisa membeli rumah waktu itu." Kenang Bu Karsih.
"Nah, sekarang dia pun memberikan kita uang lagi dengan nominal lebih besar," ucap pak Muhidin sedikit bangga.
"Tapi, Pak. Andai saja kita bisa menjadikannya ATM berjalan? kita ambil dia dari juragan Kasmin, terus kita jadikan dia sebagai jaminan kepada laki-laki hidung belang yang lebih kaya lagi. Gimana, Pak?" ungkap Bu Karsih nyeleneh.
Jari telunjuk pak Muhidin mendorong kening Bu Karsih. "Ngawur, juragan Kasmin mau pinjemin duit segitu dan jaminan nya Rasya, sebab dia masih polos atau masih perawan. Kalau yang kita jaminkan yang lain seperti Vera dan Murni! mana mau dia."
"Aish ... kita omongin aja si Rasya agar jangan mau di tiduri juragan Kasmin. Biar dia masih perawan juga, lalu kita cari jalan agar di ceraikan dan kita cari lagi korban lain, si Rasya kita jadikan sebagai umpannya. Kita bisa kaya lho pak ... lagian hutang kita tinggal dikit," ujar Bu Karsih mengungkapkan ide licik nya terhadap Rasya.
"Ah, kamu ada-ada saja. Nggak mungkin. Sudah, aku ngantuk." Pak Muhidin membaringkan tubuhnya dan menempelkan kepalannya ke bantal setelah membuang kuntung rokok ke dalam tempatnya.
"Ih, gak dukung banget. Padahal sudah bagus ni ide aku," gumam Bu Karsih sambil ikut berbaring juga di samping sang suami.
Namun di hari yang ke tiga. Juragan Kasmin datang bersama bodyguard nya. Mencari Rasya ke semua ruangan yang ada di rumah tersebut.
Juragan Kasmin ngamuk besar, kalau gadis itu kabur dan menuduh keluarganya sudah menyembunyikan nya. Pak Muhidin dan istri dengan susah payah berusaha mengakui tidak kedatangan Rasya setelah kepergiannya waktu itu.
"Benar Juragan, gadis itu tak pernah pulang lagi. Kalau tidak percaya tanyakan saja pada mereka," menunjuk ke arah anak dan istrinya.
"Bohong, dia kabur dari rumah saya dan pasti pulang ke sini." Hardik juragan Kasmin sambil menggebrak meja sehingga meja itu bergoyang.
"Benar, Juragan ... buat apa kami sembunyikannya? kan sudah milik Juragan. Tinggal menikah saja." Timpal Bu Karsih tampak ketakutan, takut uang itu di minta balik. Dan merasa kesal pada Rasya ngapain gadis itu harus kabur segala?
"Sebelum si Rasya di temukan, saya minta. Kembalikan uang saya semuanya." Tegas juragan Kasmin.
"Ta-tapi. Uang itu gak ada lagi Juragan," akunya Bu karsih.
"Saya tidak mau tahu, kau pikir itu uang palsu apa? yang sudah saya berikan asli. Dan saya minta kembalikan?" sergah juragan Kasmin lagi.
"Be-begini saja Juragan, apa mau digantikan dengan putri saya yang dua ini? pilih saja salah satunya." Ucapan pak Muhidin membuat kaget Murni dan Vera yang duduk menunduk di pojokan.
Netra mata juragan Kasmin menatap tajam pada kedua putrinya pak Muhidin. "Cantik-cantik, tapi saya gak suka. Oke, saya akan bawa keduanya. Tapi hanya untuk jaminan sebelum saya menemukan gadis saya yang Kabur. Mereka berdua akan saya jadikan pelayan namun gratis tak mendapat bayaran apapun."
"Ti-tidak mau, aku tidak mau, Pak. Bu, aku gak mau," ungkap Murni dan Vera berbarengan menggeleng.
"Jangan, jangan bawa putri saya, kalau cuma untuk dijadikan pelayan, kecuali dijadikan istri." Protes Bu karsih, dia tidak menyetujui kalau untuk dijadikan pelayan.
"Bodyguard. Bawa dua gadis itu? bila perlu jual, di bar. Agar menghasilkan duit dan setidaknya uang saya kembali meski di cicil." Perintah juragan Kasmin pada kedua bodyguard nya tersebut.
"Bapak, Ibu. Jangan biarkan kami dibawa pergi? kami mohon!" Murni dan Vera memohon agar tak dijadikan jaminan apalagi di jual-jual di bar.
"Jangan, Juragan jangan bawa putri saya ini? cari saja gadis itu sampai ketemu dan mintai pertanggung jawaban," sambung Bu Karsih sedih.
"Oo, tidak bisa. Saya butuh jaminan saat ini juga. Dan saya akan bawa mereka ke kota besar untuk dijadikan kupu-kupu malam, biar lebih laku di ibu kota. Ha ha ha ...."
Degh!
"Pak, kenapa harus menawarkan Murni dan Vera segala? pokonya Ibu gak mau mereka sampai dibawa dan dijadikan kupu-kupu malam gak sudi." Bu Karsih menangis.
Bodyguard membawa paksa Murni dan Vera. Seperti yang juragan pinta, dan sepertinya juragan Kasmin tidak main-main dengan ucapannya itu.
Dia bertekad membawa dua gadis yang bernama Murni dan Vera itu ke kota besar, akan dia jadikan kupu-kupu malam. Wajahnya sih lumayan cantik dan manis-manis ....
.
.
Mohon dukungan nya🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments
Santi Sukmawati
hm.. pantesan z Rasya kaya anak tiri, dan bener z, bukan anak mereka
2022-10-17
1
Ummi Alfa
Tuh.... kan feellingku juga pasti Rasya ini bukan anak kandungnya.
Jangan2 Rasya ini anak orang kaya l
Rasain kamu Murni sama Vera akhirnya kalianlah yg menjadi jaminan sebelum Rasya kembali.
2022-10-03
1
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi ya ditunggu pantes rasya dijahatin gitu org bukan anaknya rasain tuh anak2 kalian yg dijadiin jaminan jadi kupu2 malam
2022-08-29
1